"Aku tidak pernah mencintaimu, bahkan Aku tidak pernah menginginkan dirimu. Kau adalah gadis desa, gadis desa yang tidak pernah mengerti Bagaimana kehidupan orang kota!" seru Guntur.
"Tapi tidak harus seperti ini, Mas. aku bisa belajar beradaptasi, bahkan aku bisa belajar untuk menerima segala kekurangan dan kelebihanmu Mas!" seru Rima.
"Aku tidak pernah memiliki kekurangan. dan jangan main-main kau mengatakan mengenai kekurangan ku!" seru Guntur.
Hik..
Hik..
"Tapi, mas. apa kesalahanku hingga kau langsung menceraikan aku. Baru tadi pagi kita menikah!" seru Rima yang menangis tersedu-sedu.
Bagaimana kehidupan Rima yang akan terjadi selanjutnya pernikahan yang seumur jagung kemudian tiba-tiba dia harus menjadi janda akankah Rima bertemu dengan pria yang lebih baik.
**Revisi dari novelku mengejar cinta sang mantan yang tidak berlanjut**
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shafrilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB.24
Beberapa saat kemudian tiba-tiba seorang wanita sudah kembali dengan kondisi yang terluka dan perban di tangan dan kepalanya.
Javier dan Jeremy terlihat saling menatap satu sama lain, sedangkan Sahara wanita itu malah berjalan sembari melalui Javier dan Jeremy. dia tidak ingin membuat ulah ataupun bertengkar dengan pria itu apalagi kepalanya terasa sakit jika dibuat bergerak.
Betapa terkejutnya Javier saat melihat Sahara dalam kondisi seperti itu. dengan tergesa-gesa Javier langsung menghampiri Sahara, sedangkan Sahara terlihat wanita itu enggan untuk bertatap muka dengan Javier. tadi siang karena Javier dia harus kehilangan fokus dan ditabrak oleh seseorang.
"Kau dari mana saja?!" seru Javier kepada Sahara. tentu saja Sahara menatap Javier, dia sangat marah, sakit hati, ingin sekali Sahara memukuli Javier dengan barang-barang yang ada di sekitarnya.
"Kau ini ditanya dari mana saja?!" tanya Javier kembali.
Sahara menatap Javier dengan Tatapan yang begitu membenci.
"Apakah matamu itu masih berfungsi atau tidak, kau lihat sendiri kan kalau aku ini terluka." jawab Sahara dengan kata-kata yang kasar bahkan terlihat wanita itu enggan sekali untuk melihat Javier.
Salah satu tangan Sahara terluka, yang lebih menyakitkan adalah tangan kanannya yang terluka parah. wanita itu tidak akan bisa melakukan sesuatu karena salah satu tangan kirinya juga sedikit terluka.
"Tentu saja aku bisa melihatnya, lalu apa yang terjadi denganmu?!" seru Javier.
Sahara tidak ingin banyak bicara dengan Javier, dia melangkahkan kakinya yang sedikit pincang. Javier yang belum sembuh total dari lukanya pria itu langsung menggendong Sahara menuju kamarnya, Dia benar-benar merasa bersalah saat melihat Sahara seperti itu.
Tatapan mata Sahara begitu terkejut saat melihat Javier sudah menggendongnya. wanita itu tidak pernah mendapatkan perlakuan seperti itu, tiba-tiba saja sekarang dia menggendong Sahara seperti wanita itu benar-benar istrinya.
"Lepaskan aku, cepat turunkan aku." pinta Sahara.
"Aku tidak akan melepaskanmu, kamu terluka jadi kamu diam lah." jawab Javier.
Kata-kata yang keluar dari mulut Javier seperti racun yang sudah diminum oleh Sahara. Hal itu membuat Sahara memberontak Ingin turun dari gendongan Javier.
"Turunkan aku, turunkan!" seru Sahara yang memberontak.
"Kalau aku menurunkanmu aku pasti membanting tubuhmu, dengan begitu tanganmu yang terluka akan patah dan kakimu yang terluka akan ikut patah juga, aku yakin kau tidak akan bisa berjalan dan mengasuh Putraku." ancam Javier yang membuat Sahara langsung menghentikan pemberontakannya.
Sahara diam tanpa melakukan pergerakan sama sekali, wanita itu yakin kalau apa yang dikatakan Javier benar-benar akan dilakukan oleh pria itu. tentu saja Sahara sangat yakin kalau charger akan melakukan hal itu jika dia berkata Dia pasti akan melakukannya karena itu Sahara lebih memilih untuk diam tanpa melakukan apapun.
"Kakimu kan masih sakit, kalau kau memaksakan menggendongku apa kakimu tidak akan bertambah sakit." ucap Sahara yang memberanikan dirinya untuk berbicara.
"Tentu saja kakiku masih sakit, namun aku ini bukan seorang pria yang lemah. kamu kira jika aku menggendong wanita yang begitu ringan sepertimu ini aku akan terluka parah, aku sudah bilang Kan kalau kakiku sudah lebih baik. jadi jangan banyak berbicara Diamlah jika tidak aku akan melemparmu dari lantai dua ke lantai satu" jawab Javier.
Tentu saja saat mendengar perkataan dari Javier, Sahara langsung diam seketika. wanita itu benar-benar tidak mau mengatakan apapun bahkan tidak mau berucap apapun, dia hanya diam dengan semua perkataan yang begitu luar biasa tersebut.
"Apa yang terjadi dengan mu?" tanya Javier.
"Tadi aku ditabrak oleh seseorang saat keluar dari perusahaan." jawab Sahara.
"Kenapa bisa seperti itu?" tanya Javier lagi.
"Aku tidak tahu, kejadiannya terlalu cepat." jawab Sahara.
"Apakah kau tahu siapa yang menabrak mu?" tanya Javier kembali.
"Kalau aku tahu, kalau aku tahu siapa yang menabrak aku mungkin saja aku akan mengejarnya." jawab Sahara.
Sesaat kemudian terlihat Javier meminta Jeremy untuk menyuruh para pelayan membawakan Sahara makanan.
"Jeremy, Tolong kamu ambilkan wanita ini makanan." perintah Javier.
"Tidak usah, nanti aku akan turun sendiri untuk mengambil makananku. jadi tidak usah diambilkan." jawab Sahara.
"Kau diam jangan sampai banyak bergerak!" seru Javier.
Tentu saja Sahara tidak ingin melakukan hal itu, dia digaji di rumah ini sebagai seorang pengasuh bukan Diam tanpa bergerak sama sekali. sekitar 10 menit kemudian tiba-tiba Ronald sudah memasuki kamar Sahara, tentu saja bocah berusia 5 tahun itu benar-benar sangat terkejut saat melihat kondisi Sahara terluka.
"Mami-mami Apa yang terjadi sama Mami!?" seru Ronald yang sedikit ketakutan bahkan bocah itu melihat maminya yang penuh dengan luka.
"Tidak apa-apa sayang, Mami cuma habis jatuh saja." Jawab Sahara yang mencoba untuk menenangkan Ronald agar bocah kecil itu tidak menangis ketika dia mendekatinya dengan beberapa luka yang ada di tubuh Sahara.
"Papa, Apakah Papa Habis memukul Mami?" tanya Ronald yang menyelidik.
"Ngapain juga Papa harus memukul Mami mu." jawab Javier yang kemudian mengambil makanan yang telah diberikan oleh para pembantunya. tentu saja pria itu duduk di samping Sahara dan menyuapi wanita itu,
Sahara yang mendapat perlakuan seperti itu tentu saja dia sangat terkejut, dia tidak akan pernah mengira kalau Javier akan melakukan hal itu. entah mengapa tiba-tiba hari ini Javier terlihat begitu baik kepada Sahara. hingga membuat dia merasa kebingungan, tatapan mata Sahara menatap Javier yang bersikap begitu baik padanya.
"Kenapa kau menatapku seperti itu?" tanya Javier.
"Apakah kau salah minum obat?" tanya Sahara kembali.
"Kau kira aku ini punya penyakit harus minum obat terus!" seru Javier yang kemudian menyendok makanan yang ada di piring dan memberikan kepada Sahara. tentu saja Sahara tidak menerima dengan begitu saja, terlihat wanita itu sedikit kebingungan dan menarik mundur tubuhnya yang sudah ada di ranjang.
"Cepat kau buka mulutmu!" perintah Javier kepada Sahara.
"Aku bisa makan sendiri." jawab Sahara.
"Cepat kau buka mulutmu, ini perintahku!" seru Javier yang membuat Sahara langsung membuka mulutnya.
Terlihat Javier langsung menyuapi Sahara, sesaat kemudian Ronald mendekati Ibu sambungnya sembari meminta Javier untuk menyuapinya juga.
"Papa, aku juga mau." rengek Ronald.
"Ronald Mamamu ini sedang sakit, tangannya tidak bisa untuk mengambil makanan, sayang." ucap Javier kepada putranya.
Sahara hanya menghela nafasnya secara kasar. Bagaimana tidak, tangannya benar-benar tidak bisa dibuat untuk mengambil sesuatu karena itu Sahara diam saja tanpa bisa membela Ronald.
DEG..
tiba-tiba saja jantung Sahara mulai berdebar ketika melihat semua perlakuan yang dilakukan oleh Javier. Baru kali ini pria itu memperlakukan Sahara dengan selayaknya, tidak memarahinya tidak mengetahuinya bahkan tutur katanya terlihat begitu lembut.
** bersambung **
Mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.
- my little wife
- Isteri kesayangan tuan besar
- ku balas pengkhianatan mu
- I love you uncle Bastian
-Terlempar ke dimensi kerajaan
-Isteri simpanan bos kejam
-Gairah cinta isteri muda
-One night stand with mister William