NovelToon NovelToon
Menikahi Anak Kyai

Menikahi Anak Kyai

Status: tamat
Genre:Teen / Romansa-Percintaan bebas / Tamat
Popularitas:197.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: Amanda Ferina

Azalea Nazira Al-Basyir, wanita yang berjiwa bebas dan tak kenal basa-basi, sering kali membuat orang-orang di sekitarnya kewalahan menghadapi kelakuannya.

Berbeda jauh dengan Zehaan Akbar Al-Asshofi, pemuda 25 tahun yang berasal dari keluarga terpandang dan merupakan pewaris pondok pesantren Darunnajah.

Suatu malam tahun baru di Bandung, Zehaan mengalami kejadian yang di luar dugaannya. Ia dijebak oleh teman sendiri dan tanpa sadar terlibat dalam sebuah insiden yang mengubah hidupnya dan hidup Azalea. Peristiwa itu membawa aib besar bagi keluarga Zehaan.

Zehaan tak sengaja melecehkan seorang wanita yang tak lain adalah Azalea. Akibat kejadian itu Azalea harus menerima perawatan pisikologi dan Zehaan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dengan dihukum cambuk dan dinikahkan dengan Azalea untuk menghilangkan aib keluarga tanpa sepengetahuan Azalea.

Apa reaksi Azalea saat mengetahui jika dirinya sudah 1 tahun menikah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amanda Ferina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 23

Azalea adalah orang yang paling gercap saat mendengar bahwasanya bunda dan ayahnya datang berkunjung ingin menjenguk dirinya.

"Lea hati-hati jalannya," tegur Zheaan melihat Lea yang mengabaikan keselamatannya sendiri.

"Gus Zheaan gak papa Salsa ganggu?" tanya Salsa tidak enak hati karena sudah menganggu kebersamaan Lea dan Zheaan.

Zheaan menatap adiknya itu sambil menarik napas. Ia menyentuh pipi adiknya dan mencubit kecil.

"Kenapa Gus harus marah sama kamu? Lea mungkin sudah kangen orangtunya dan Gus tidak berhak melarangnya untuk bertemu dengan orangtunya," ucap Zheaan dengan murah hati.

"Tapi Gus jangan cubit Salsa gini juga. Sakit tau,"keluh Salsa sambil memanyunkan wajahnya dan menyentuh pipinya yang memerah.

"Ya Humaira," ledek Zheaan dan keluar dari ruangannya.

"Gus mah!"

Begitulah kelakuan kakak beradik. Memang lebih sering berantem dan itu menunjukkan suatu keharmonisan yang terjadi di keluarga.

Zheaan berjalan ke ruang tamu dan melihat ada ayah dan bundanya yang sudah ada di sana sambil memeluk Lea harus.

"Hiks, Bunda, Lea kangen banget sama Bunda."

"Bunda juga kangen sama Lea," ucap bunda Hana sambil mengelus punggung putri kesayangannya.

"Lea apalagi."

"Bunda tau."

"Tapi kalau Bunda kangen sama Lea kenapa Bunda masukin Lea ke sini. Lea mau pulang hiks."

Semua mata mengarah pada Lea yang tengah menangis kencang di dalam pelukan bunda Hana.

Tak terkecuali Zheaan yang langsung menundukkan pandangannya. Ia merasa gagal karena tidak berhasil membuat Lea nyaman di pesantren.

"Lea, kamu tidak boleh berkata seperti itu," tegur Ikhsan tatkala melihat raut sedih wajah Zheaan.

Ia jadi tidak enak hati dengan Zheaan. Maka dari itu cepat Ikhsan menegur ucapan Lea.

"Tapi Lea udah mulai senang di sini karena Lea punya temen. Dan di sini Gus sama keluarga kyai juga baik banget sama Lea," ucap Lea sambil menarik napas panjang dan keluar dari pelukan Hana.

Ia menatap ibundanya itu dengan seksama sambil mengahapus air matanya dengan tangannya.

"Lea pengen handphone Bunda," keluh Lea.

Hana menatap anggota keluarga kyai. Ia tersenyum dan mengusap rambut Lea.

"Coba kamu tanya sama keluarganya kyai, santri boleh bawa hp tidak?"

"Hiks, gak boleh kalau kata Gus."

"Nah kan tau, berarti kalau kata Gus gak boleh ya tidak boleh Azalea anak Bunda yang cantik."

Lea mengercutkan bibirnya tidak suka. Wanita itu melirik Zheaan dengan wajah memelas.

"Gus Zheaan boleh nanti Lea pinjam hp nya buat main game."

Zheaan yang hanya diam dari tadi langsung terkejut. Ia menatap uminya yang menganggukkan kepala.

"Iya tidak apa-apa. Hanya main game, tidak boleh membuka yang lain."

"Yey hotel!!" semangat Lea dan langsung memeluk Zheaan di depan keluarga besar.

Hana pun terkejut melihat tingkah anaknya. Ia ingin melarang namun melihat kedekatan dua orang itu dia menjadi ragu.

"Lea apa yang sedang kamu lakukan?" marah Ikhsan dengan suara dingin.

Lea menatap ayahnya dan ia pun sadar dengan perbuatannya. Wanita itu menyengir dengan wajah tidak bersalah.

"Tidak apa-apa Ayah."

"Hah? Ayah?"

Zheaan terkejut. Ia merutuki mulutnya yang tidak bisa diajak kerjasama. Zheaan dengan gugup berusaha menjelaskan pada Lea.

"Karena kita keluarga, saya juga memanggil dengan sebutan yang sama seperti kamu yaitu Ayah."

"Kalau gitu Lea juga bakal panggil kyai Akhyar Abi dong."

Zheaan melebarkan senyumnya. Wajahnya berseri-seri bahagia. Tidak bisa dibayangkan bagaimana hari-harinya jika Lea menyebut kyai Akhyar dengan kata Abi.

"Abi Akhyar," ucap Lea tengah melakukan simulasi. "Udah cocok jadi menantunya kyai gak?" tanya Lea pada Kyai Akhyar.

Kyai Akhyar melirik Zheaan dan seluruh orang yang terkejut di rungan itu tanpa terkecuali.

"Siapapun yang menjadi menantu Abi, pasti dia adalah orang yang cocok untuk menjadi bagian di keluarga ini."

"Tapi Lea cuman bercanda. Lagian Lea mana mungkin jadi menantu Abi, kan Lea nakal, jelek, gak agamis, gak ngerti agama jadi mana ada yang suka sama Lea."

Bunda Hana menghela napas kasar. Dia saling pandang dengan umi Sarni dan kemudiaan tersenyum.

"Nak, kamu suka sama Zheaan?" tanya Umi Sarni memastikan perasaan Lea.

Zheaan terkejut bukan main dengan langkah yang diambil oleh uminya. Tubuhnya keringat dingin dan Zheaan tidak berani mendengar jawaban Lea.

Lea diam. Ia harus menjawab seperti apa, tidak mungkin mempermalukan dirinya di depan keluarga besar kyai Akhyar dan juga keluarganya.

"Lea tidak suka. Lea sukanya sama Taehyung," ucap Lea polos dan telah melukai perasaan seseorang.

Ning Kansa memegang tangan Zheaan menguatkan perasaan pria itu. Wajah Zheaan jadi lemas tidak sanggup untuk menatap wajah Lea.

Sungguh semenyesakkan ini saat mengetahui hati Lea padanya. Wanita itu sama sekali tidak mencintai dirinya.

"Lea," lirih bunda Hana tidak enak rasa pada keluarga besar kyai Akhyar.

"Tidak apa-apa."

Lea juga murung. Ia sudah menciptakan kebohongan besar.

"Nak, saran ibu jangan pernah takut untuk mencintai seseorang. Bunda tahu masa lalu kamu."

"Bunda jangan ingatin Lea. Lea gak suka dengarnya, setiap Lea ingat itu Lea jadi merasa tidak pantas untuk siapapun."

Zheaan sangat merasa bersalah. Colek itu tersenyum manis pada Lea.

"Tenang saja. Saya mau kok nerima kamu kalau kamu suka saya."

Lea melotot tidak percaya.

___________

Usai menghabiskan waktu seharian bersama orangtuanya, Lea pun kembali ke asrama.

Ia baru saja mengantarkan ibunda dan ayahandanya pulang. Cewek itu berjalan sendirian di pekarangan pesantren.

Tak sengaja di perjalanan Lea melihat seorang pria yang sangat dikenalinya tengah diam-diam menghampirinya.

"Assalamualaikum."

"Wa'alaikumussalam. Kenapa? Tumben banget lo."

"Saya dari kemarin khawatir banget sama kamu. Bagaimana kamu baik-baik saja, 'kan?"

Lea melirik dirinya sendiri. Sudah baik-baik saja dan lukanya juga tidak terlalu sakit.

"Tenang aja Rafkha, Lea selalu baik-baik aja," ucap Lea dengan penuh senyuman.

"Tidak ada yang sakit?"

"Tidak."

"Saya bawain ini buat kamu. Kalau ada yang sakit katakan saja dan bisa gunakan obat ini."

"Rafkha kenapa bisa dapat obat ini?"

"Kemarin saya izin keluar ke apotek."

Lea tersenyum lebar dan mengambil pemberian Rafkha. Wanita itu sangat bahagia diperhatikan seperti itu.

"Kok Rafkha mau kasih ini ke Lea?"

"Tidak apa-apa. Lea maaf saya buru-buru."

Rafkha menundukkan pandangannya dari tadi. Ia hanya ingin memastikan keadaan Lea dan memberikan sendiri obat itu secara langsung kepada Lea.

"Assalamualaikum."

"Wa'alaikumussalam." Lea sibuk berpikir dengan teori barunya, "kok Rafkha jadi aneh?" Lea bertanya-tanya.

"Assalamualaikum."

"Wa'alaikumussalam. Lea menatap ke samping dak terkejut melihat Zheaan berwajah datar. Wanita itu masih canggung dengan Zheaan usai Zheaan mengatakan hal yang Tika terduga tadi siang di depan keluarganya. "Gu-Gus Zheaan," lirih Lea dengan wajah tidak nyaman.

"Abis ngapain kamu sama dia?"

"Gak ngapa-ngapain Gus."

Zheaan memasang wajah datar.

"Jauhi dia, untung saya yang nangkap kalian, bayangkan jika itu ustadzah Alma, kamu bisa dihukum lagi. Saya tidak suka kamu bertemu dengan pria seperti itu." Zheaan melirik bingkisan yang ada di tangan Lea, "itu apa?"

"Obat Gus."

"Hem."

Zheaan pergi begitu saja membuat Lea membulatkan mulutnya.

"What?"

_______________

Tbc

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN SETELAH MEMBACA.

Btw untuk Trailer ada di Ig amandaferina6

Maaf update dikit yah, karena saya sekolah full day sampai jam 4 sore belum lagi ada tugas sekolah.

1
Den Gendhis
cerita nya bagus, pembahasaannya ini kok g pantes amat ya
Amallia 1
novel sebagus ini hiksss
Defi
Jangan terlalu dalam mencintai manusia, sejatinya hati manusia bisa terbolak balik.. Sikap kalian berdua Dora dan Nia jauh dari kata sahabat dengan Lea.. Seharusnya kalian ada disisi Lea bukan menjauhinya.. Proses Lea hingga menjadi istri Gus juga sangat pahit
Defi
Uda saatnya semua penghuni asrama di pesantren tahu status kalian.. Ustazah Alma kok jadi sensi ya sama Lea, cemburu ya sama Lea karena lagi berduaan sama Gus Zheaan 😜😅
Defi
Ya salam Dora 🤦‍♀️🤣
Defi
Alhamdulillah, Lea bisa menerima dengan lapang dada
Defi
Gus akhirnya terbuka juga sama Rafkha..
Defi
ada aroma2 hati panggang nih a.k.a terbakar cemburu
Defi
🌹
Defi
Ciee, ada yang gosong ini tapi bukan makanan melainkan hati 🤭😁
Defi
Lea kamu polos atau gimana masak ga nyadar dengan sikap Zheaan
Defi
Gimana gak muntah ya Gus, diputar2 alhasil jadi mual perut serasa diaduk2 😅🤣🤣
Defi
Sesak banget ya Gus Zheaan, didepan mata tapi ga bisa jujur 😥
Defi
Masi syukur kalian nggak ditelan bulat2 sama Gus Zheaan, masa cerita mantan depan istrinya😅
Defi
Astaghfirullah Le 🤦‍♀️🤦‍♀️
Defi
Lea somplak, bahagianya ga bisa diungkapin dengan kata2 ya Le 😅🤣🤣
Defi
Sabar banyak2 punya istri dengan tingkat somplak yg hakiki 😅
Defi
Haikal teman lakna.t. teman sendiri dikerjain 😱
Defi
👍 thor..
jackson
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!