Revan seorang pria tampan pengusaha muda sukses, ia pernah mengalami kegagalan saat akan menikah dengan gadis yang di cintainya, kegagalan itu membuat ia enggan menjalin lagi hubungan dengan seseorang, hingga ia di jodohkan oleh kedua orang tuanya dengan gadis SMU
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunga Alika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
Yura merasa kesal dengan tingkah Revan bisa-bisanya dia melakukan hal seperti itu padanya di saat Yura sedang tertidur. Dan bisa-bisa nya juga Yura bisa tidak sadar saat Revan melakukannya . Melihat Yura yang manyun Revan hanya tersenyum melihatnya.
"Om apain Yura sihh, badan Yura udah kaya macan tutul aja " Yura bersungut-sungut dari tadi
"Aku sedang melakukan proses pembuatan anak, bukankah kau menginginkannya " Ucap Revan datar
"Harusnya om bilang dulu " ucap Yura
"Bailklah nanti aku akan melakukannya saat kamu sadar jadi kamu bisa merasakannya " timpal Revan
"Bukan itu ihh maksud Yura " Revan hanya tertawa mendengarnya .
Mereka berdua masih diam di kamar dan belum ke bawah untuk sarapan, berhubung ujian Yura sudah selesai jadi Yura bisa sedikit bersantai.
"Terus Yura gimana ini om, Yura malu mau keluarnya" Rengek Yura. Revan diam dan mulai berpikir. Revan lalu mengambil ponselnya untuk menghubungi seseorang.
"Om...." Panggil Yura
"Sebentar Yura aku pinjam pakaian Bira dulu" jawab Revan
"Yang ke tutup lehernya ya " pintanya
"Iya...." Revan masih memegang ponselnya
Yura kini masih memakai pakaian Revan. Terlihat sangat lucu dan cantik .
"Kemarilah Yura " Yura pun langsung menghampiri Revan dan Revan langsung menarik Yura ke pangkuan Revan .Yura memekik kaget
"Om Yura kaget tau " Yura kini berada di pangkuan Revan
Revan memeluk tubuh mungil Yura dan menyandarkan tubuh kecil istrinya di dada bidangnya. Pelukan Revan membuat Yura sangat nyaman .
Saat sedang menikmati pelukan itu terdengar pintu di ketuk dari luar.
tok
tok
tok
tok
"Biar Yura aja yang buka om " Yura bangun dari pangkuan Revan
Yura langsung menuju ke arah pintu dan membukanya. Ternyata Bira yang mengetuk pintu.
"Kak Bira ? "
"iya, ini baju yang buat kamu pake tapi maaf ga ada yang lehernya ke tutup, jadi aku tambahin jaket aja " Bira nyengir kuda melihat penampilan Yura yang auuuhhhh menurut Bira.
Bira fokus pada leher Yura dan dada atasnya yang penuh dengan tanda merah.
"Tapi Yura ga kedinginginan ga usah pake jaket kak " tolak Yura
Yura merasa baik-baik saja kenapa Yura malah memberinya jaket pikir Yura. Padahal dress rumahan saja sudah cukup menurut Yura .
"Kirain perlu buat nutup itu " Bira menunjuk leher Yura dengan wajahnya, tapi bis kecil itu tidak mengerti kode dari Bira. Bira hanya tertawa saja.melihatnya.
"Kok kak Bira ketawa ada yang lucu ???" Yura merasa heran melihat Bira yang dari tadi tertawa.
"Iya, lucu banget "ucap Bira
"Siapa ?"
"Kamu sama A Revan, ga nyangka ternyata A Revan ganas juga kalau bercinta " Bira sudah tidak bisa menahan lagi tawanya . Bira terus tertawa hingga memegang perutnya. Yura yang baru menyadari kenapa Bira sampai tertawa sampai seperti itu langsung lari ke dalam kamar sambil membawa baju Bira.
Setelah selesai tertawa Bira pun pergi dari depan kamar Revan dan kembali ke kamarnya. Saat di dalam kamar Regan merasa heran kenapa istrinya terus tertawa .
"Ada apa ? sepertinya kamu sedang bahagia " tanya Regan
"Iya barusan Bira liat Yura lucu banget " jawab Bira
"Kenapa memangnya ?" tanya Regan
"Ternyata A Revan ganas juga ya, Yura udah kaya macan tutul aja badannya " Ucap Bira di sela-sela tawanya.
"Maksudmu dia berhasil membuka pabrik istrinya itu" tanya Regan penasaran tentang si junior itu
"Kaya nya engga dehh, soalnya tadi A Revan juga minta pembalut buat Yura katanya "
Regan langsung tersenyum mengejek
"Jadi dia hanya pemanasan saja, kasihan sekali dia pasti sangat tersiksa " ledek Regan
"Udah jangan di ledekin terus kasian atuh " Ucap Bira
"Biar saja memangnya kenapa " Regan langsung menghampiri istrinya dan kemudian memeluk dan menciumnya.
"Udah atuh, kan mau kerja " Jika tidak di hentikan Regan si kulkas mesum tidak akan berhenti.
****
Di ruang makan
Semua orang kini sudah berkumpul untuk sarapan pagi
"Yura sayang kamu sakit ? tanya mamah Rita yang melihat penampilan Yura yang memakai jaket Bira .Yura juga berkeringat karena kepanasan memakai jaket .
"N-ngga mah, Yura ga apa-apa "jawab Yura
"Mamah takut karna kamu sakit karna luka di wajahmu infeksi dan menyebabkan kamu demam " Yura hanya tersenyum mendengar ucapan mamah Rita.
Regan yang mendengarnya hanya tersenyum meledek . Karna dia tau yang sebenarnya
"Kalau kau bicara aku akan memakanmu Regan " Ucap Revan berbisik
"Uhhhh, aku sangat takut " masih dengan senyum menyebalkan
"Yura ga sakit mah, tapi badannya habis di gigitin sama A Revan banyak banget sampe merah-merah semua" ucap Bira polos bicara tanpa beban
Revan yang mendengarnya langsung tersedak
uhuk
uhuk
uhuk
Regan yang mendengar perkataan istrinya langsung tertawa terbahak-bahak. Sungguh tawa si kanebo kering terdengar sangat menyeramkan. Sedangkan mamah Rita dan papa Anton hanya geleng-geleng kepala dengan kelakuan anak-anak dan para menantunya.
Revan dan Yura wajahnya kini sudah terlihat seperti kepiting rebus yang siap santap. Mereka berdua hanya diam saja tidak mengeluarkan kata sedikit pun. Bira memang benar-benar adik ipar kurang akhlak.
"Bukan aku yang mengatakannya Revan" ucap Regan masih dengan tawanya.
Huufftt....
"Dasar ratu ubur-ubur " Ucap Revan
