NovelToon NovelToon
HANARIA Wanita Sejuta Rasaku

HANARIA Wanita Sejuta Rasaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO
Popularitas:261.1k
Nilai: 4.8
Nama Author: Dewi Payang

Hanaria bekerja sebagai seorang arsitek pada perusahaan Agatsa Properti Group yang memiliki kerajaan bisnis asal Indonesia.

Karena suatu hal, Hanaria terpaksa meninggalkan pekerjaan yang menjadi cita - citanya itu, dan bekerja sebagai seorang marketing di perusahaan otomotif dengan tantangan dalam enam bulan pertama ia harus berhasil memasarkan product dengan target yang telah ditentukan.

Tantangan berhasil dicapai, sehingga Hanaria menjadi kesayangan sang pemilik perusahaan otomotif raksasa tersebut.

Pengembangan diri Hanaria menghadapi banyak tantangan. Seorang pria muda, salah satu penerus bisnis Keluarga Agatsa Group, mantan bosnya, diam - diam menaruh hati padanya.

Kisah cinta akhirnya terjalin diantara mereka dengan segala kerumitannya, namun semuanya dapat berakhir bahagia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Payang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 24 Lamaran Pak Guru

"Hana sudah menemui pak RT Firman di komplek Hana tinggal bu, beliau mengijinkan. Namun bila ada warga yang dikemudian hari merasa berkeberatan, dengan terpaksa Firlita disuruh pindah bu." Jelas Hanaria.

"Hana.... kau melibatkan dirimu dengan masalah besar orang lain yang bukan masalahmu nak....." Nampak wajah ibu Muri begitu khawatir pada putrinya itu. Ia menatap wajah Hanaria lalu beralih pada suaminya yang masih melipat tangan didadanya. Sepatah katapun tidak keluar dari bibir suaminya itu.

"Ayah.... Ibu..... Hana minta maaf.... Hana tahu, ini masalah besar karena telah memutuskannya sendiri. Walau Firlita sudah melakukan suatu kesalahan, Hana kasihan pada Firlita, tidak ada tempat baginya untuk berlindung, sanak - saudaranya tidak ada, dia hidup sebatang kara, dalam kondisi seperti ini dia pasti berputus asa, karena tidak ada yang bisa menerima aibnya itu....." Hanaria bangkit dari duduknya, ia mendekati kedua orang tuannya, lalu duduk diantara keduanya. Kedua tangan Yurina merangkul ayah dan ibunya.

"Maafkan Hana ya ayah..... ibu....." Hanaria memeluk kedua orang tuannya dengan perasaan campur aduk. Ia tahu ini tidak mudah bagi dirinya dan juga kedua orang tuanya.

Ibu Muri mengusap pucuk rambut putrinya dengan sayang, sedangkan pak Muri menepuk - nepuk punggung Hanaria berkali - kali dengan lembut, hembusan napasnya terasa begitu berat, seakan ia sedang memikul beban yang begitu berat.

"Hana....." Suara pak Muri terdengar sedikit parau.

"Iya ayah......" Hanaria segera menjawab, tangannya masih merangkul kedua orang tuanya dengan erat.

"Ayah mengerti akan niat baikmu menolong temanmu itu. Ayah harap kau juga sudah siap menerima segala konsekuensinya. Karena, aib yang menimpa temanmu yang bernama Firlita itu, sangat sulit diterima oleh masyarakat. Bisa saja terjadi, kau ikut terusir dari tempat tinggalmu itu Hana." Ucap pak Muri menyampaikan kemungkinan yang bisa terjadi pada putri kesayangannya itu.

"Bila itu terjadi..... Ayah harap kau tetap kuat menghadapinya. Ayah percaya padamu, kau bisa menjaga dirimu dengan baik nak. Sebenarnya, ayah dan ibumu ini menginginkanmu tinggal saja didusun ini bersama kami, tapi.... kami tidak bisa memaksakan kehendak kami nak, kau sudah dewasa, tahu apa yang baik untukmu. Semoga ilmu yang kau dapatkan dari pendidikanmu, nasihat dan wejangan kami selama ini, juga pengajaran tentang agama yang kau sudah terima, membuatmu menjadi seorang manusia dan pribadi yang lebih bijak lagi." Pak Muri masih menepuk - nepuk punggung Hanaria. Hanya itu saja yang bisa ia katakan. Ia berharap tidak ada sesuatu yang buruk menimpa putrinya itu karena kebaikan hatinya.

"Iya ayah..... terima kasih banyak..... Hana akan ingat semua yang pernah diajarkan ayah dan ibu." Setetes cairan bening jatuh begitu saja dari sudut mata Hanaria tanpa berkompromi.

Tok..... Tok..... Tok....

Hanaria, pak Muri dan ibu Muri saling berpandangan. Pak Muri akhirnya bergegas menuju pintu, sedangkan iibu Muri mengambil amplop cokelat diatas meja yang diberikan Hanaria dan membawanya kedalam kamar.

Hanaria segera membawa cangkir - cangkir kosong yang telah mereka gunakan saat ngeteh bersama kembali kedapur..

"Selamat malam pak Muri....."Sapa pak Arta saat pintu telah terbuka.

"Selamat malam juga pak guru Arta, ibu Arta, dan juga nak Reymon...... Ayo silahkan masuk......" Pak Muri balas menyapa dengan senyum ramahnya. Ketiga tamu itu lalu masuk mengikuti langkah pak Muri menuju ruang tamu.

"Mari - mari.... Silahkan duduk pak guru Arta, ibu Arta dan juga nak Rey....." Kembali pak Muri mempersilahkan ketiga tamunya duduk dikursi tamu.

"Bu..... Hana.... kemari ada keluarga pak Arta bertamu dirumah kita." Panggil pak Muri dari ruang tamu pada isteri dan putrinya.

"Wah.... ada tamu...." Ibu Muri keluar dari kamar dengan senyum ramahnya sambil bersalaman dengan para tamu, Lalu duduk disisi suaminya.

"Bagaimana kabarnya bu Muri, sepertinya sudah sehat kembali...." Ucap ibu Arta memandang kearah ibu Muri dan masih tersenyum.

"Iya nih bu.... dua hari ini rasanya sudah sangat sehat." Sahut ibu Muri, wajahnya nampak lebih berseri.

"Syukurlah bu Muri, mohon maaf jarang menjenguk, neneknya Rey juga sedang sakit."

"Iya bu Arta, tidak apa - apa.... Sakit apa neneknya Rey?" Tanya ibu Muri memandang kearah ibu Arta.

"Terpleset dikamar mandi.....pergelangan kaki kanannya sedikit terkilir, dan sudah dipijat ayahnya Rey, jadi sudah agak mendingan sekarang." Jelas bu Arta.

"Oh, syukurlah......pantesan dua hari ini saya tidak melihat nenek Nur jalan pagi - pagi, biasanya beliau sangat rajin kecuali hujan." Ujar ibu Arta yang nampak khawatir sebelumnya saat mendengar penuturan ibu Arta.

Ditengah - tengah obrolan mereka, Hanaria datang membawa nampan ditangannya.

Ia menurunkan cangkir teh dari dalam nampan dan menaruhnya didepan masing - masing tamu dan juga untuk kedua orang tuannya.

"Nak Hana, maafkan merepotkan......" Ujar ibu Arta pada Hanaria yang sedang menyajikan beberapa camilan.

"Tidak bibi.... hanya teh dan makanan ringan saja...."Ucap Hanaria sopan.

"Hana, duduklah disini dekat ayah dan ibu...." Ucap pak Muri pada Hanaria yang telah selesai menyajikan minuman teh dan beberapa toples camilan.

Hanaria lalu duduk diantara ibu dan ayahnya. berhadapan dengan kèluarga pak guru Arta yang sedang bertamu. Pandangan Hanaria tak sengaja berbenturan dengan tatapan Reymon yang sedang memandangnya. Desiran aneh tiba - tiba muncul begitu saja dihati Hanaria. Hanaria langsung teringat pertemuannya dengan Reymon dihalaman sekolah siang harinya.

Hanaria tiba - tiba merasa salah tingkah sendiri, perasaannya jadi tidak enak, ia cepat - cepat mengalihkan pandangan matanya dari mata Reymon.

"Jadi kapan pak Narko mulai mengerjakannya pak Arta?" Tanya pak Muri.

"Besok pak Muri, untung ada nak Hana, jadi saya tidak susah payah menjelaskan apa yang saya mau pada pak Narko." Sahut pak Arya dengan senyumnya.

"Iya syukurlah..... semakin cepat dikerjakan, akan semakin cepat selesainya pak Arta."

"Iya benar pak Muri, itulah yang menjadi harapan saya, jadi saya bisa membenahi lahan itu sejak sekarang. Begitu saya pensiun, saya sudah bisa menempatinya."

"Saya salut, pak guru Arta memang sudah membuat persiapan yang sangat baik untuk masa pak guru pensiun nanti bersama keluarga.. .." Ujar pak Muri kagum pada pemikiran pria yang selama ini berkerja sebagai seorang guru didusunnya.

"Saya hanya berusaha melakukan apa yang bisa saya lakukan saja pak Muri....." Ucap pak Arta tertawa kecil diikuti pak Muri dan yang lainnya.

"Ayo diminum dulu tehnya nanti dingin, ini camilannya juga...." ibu Muri sambil membuka beberapa tutup toples yang ada diatas meja.

Mereka lalu menyesap tehnya masing - masing sambil mengambil beberapa camilan dihadapan mereka lalu kembali larut dalam obrolan ringan.

"Pak Muri......" Panggil pak Arta setelah sekian lama mereka terlibat obrolan ringan.

"Iya..... bagaimana pak guru Arta.....?" Pak Muri memandang wajah pak Arta yang memandang kearahnya dengan masih tersenyum, namun dari wajahnya, terlihat ia ingin berkata sesuatu hal yang sangat serius.

"Begini......" Pak Arta memperbaiki posisi duduknya.

"Kami datang kemari karena permintaan putra sulung kami Reymon." Ucap Pak Arta sambil melihat kearah Reymon yang duduk disebelahnya dengan wajah tenangnya.

Semntara ketegangan sedang melanda Hanaria. Hati Hanaria berdebar - debar saat mendengar ucapan pak Arta, ia takut perkataan Reymon siang hari tadi akan jadi kenyataan.

"Rey.... apa sebaiknya kau saja yang mengatakannya langsung....." Ucap pak Arta pada putranya. Suasana nampak hening, aura ketegangan yang melanda Hanaria kini menular pada semua orang yang duduk diruang tamu itu.

"Iya ayah....." Sahut Reymon yang sejak datang sangat jarang terdengar suaranya. Hanya sesekali ikut tersenyum dan tertawa kecil ditengah - tengah obrolan dua keluarga mereka malam itu.

"Paman.... bibi..... sejak kecil saya sudah mengenal keluarga paman dan bibi didusun ini. Juga dengan Hana, walau berbeda usia tujuh tahun, kami juga berteman sejak kecil dan sering bermain bersama adik saya Elis yang seusia dengan Hana." Ucap Reymon teratur dengan sikap yang setenang air.

"Berjalannya waktu, kami sama - sama dewasa, dan persahabatan kami tetap terjalin baik hingga sekarang."

"Ternyata, ada rasa yang lebih dari sekedar persahabatan. Saya menyukai Hanaria, putri kesayangan paman dan bibi yang sekarang duduk dihadapan saya." Wajah Hanaria merona. Untuk pertama kalinya ia tidak berani membalas tatapan Reymon yang tengah menatapnya.

"Bila paman dan bibi mengijinkan, dan bila Hana juga setuju, saya ingin segera menikahi Hanaria." Ucap Reymon masih dengan wajah tenangnya.

♡♡♡ Terima kasih buat para pembaca terkasih. Tolong tinggalkan like dan comennya ya supaya author lebih semangat up nya...😁🙏♡♡♡

1
neng ade
kang modus siap beraksi lagi..
😂
Dewi Payang off: Willy tak kurang akal, penuh kemodusan😁😁😁
total 1 replies
neng ade
meskipun kamu berandai-andai hidup bersama Willy kamu tak kan bisa Morin !
neng ade
aduuhh.. Oma kemana sih ..
lihat itu Oma.. Billy semakin ditindas sama tuan jenderal.. tangan Billy sampai luka tuh Oma.. ayo dong Oma turun tangan langsung
neng ade
Hana kalau ini Billy sedang disuruh bersihkan semua kamar mandi yang ada di lantai 2 rumah tuan jenderal keras kepala itu.. semakin tak masuk akal itu perlakuan nya pada kakak ipar mu ..
neng ade
aku berharap keluarga besar Agatsa tiba-tiba datang dan melihat apa yang sedang dilakukan Billy karena perintah dari tuan Hartawan
neng ade
ya jelas Billy yang terluka karena ulah papah mu Rosa.. di suruh push up 500 kali .. sungguh keterlaluan
neng ade
gpp bi ngehalu dikit biar hidup bibi lebih berwarna karena bibi orang yang baik 😁😍
neng ade
hayoo loh.. terciduk sama atasan mu sendiri saat berlaku sewenang-wenang sama Billy dengan alasan yang tak masuk akal
neng ade
Willy kang modus .. 😂
neng ade
tenang aja Rosa.. Billy pasti akan menemui papah mu .. karena kali ini Oma akan jadi garda terdepan untuk cucu kesayangan nya 😁😍
neng ade
benar kan perasaan Rosa kalau itu Billy karena kalau Willy yang slengean pasti udah keluar banyolan nya meski udah disindir sama Hana tapi Rosa tetap yakin kalau itu Billy..
dan .. akhirnya rindu keduanya terobati ..
neng ade
ceritanya Billy lagi bertukar posisi nih sama Willy.. tapi Rosalia sangat mengenal nya dengan baik jadi dia yakin kalau yang bersama Hana itu Billy bukan Willy ..
neng ade
benar Willy lagi sariawan karena kelakuan jenderal keras kepala pada Billy yang semena-mena
neng ade
ayo Hana cepat lah jenguk Rosa.. kehadiran dan Willy pasti akan membuat Rosa tenang dan mau makan
neng ade
akhirnya Rosalie menyebutkan juga nama Billy yang menjadi tambatan hatinya.. bagaimana reaksinya tuan. ??
neng ade
benarkah.. ???
neng ade
wah.. wah .. aku harap ini hanya sekedar ucapan aja untuk memancing kedua orang tua Rosalia itu berkata jujur.. entah ada permainan apa dibalik semua itu
neng ade
kenapa ga jadi di jual saham nya ..
rencana licik apa lagi yang akan di lakukan kedua orang itu
neng ade
ternyata Rosalia ingat jadwal operasinya hingga diam-diam datang ke ruang operasi padahal kondisinya sedang sakit tentu saja itu membuat perawat yang ada disana menahan nya.. karena takut membahayakan pasien nya
neng ade
apa yang terjadi dengan Rosalia. ??
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!