Ghiea Kaviani adalah seorang wanita berusia 23 tahun yg bekerja di salah satu perusahaan ternama milik keluarga Anson, yaitu Anson's Group.
Perusahaan itu di kelola oleh ahli waris keluarga Anson, yaitu Alexavier Anson (27th) .
Pria itu sangat tampan dan di gilai banyak wanita, terkenal tegas dan dingin namun sangat mempesona. Namun sayangnya, ia sudah memiliki istri yg bernama Clara Wellys.
Di suatu hari, saat Ghiea hendak ke toilet. Ia mendapati sebuah fakta yg membuatnya hanya bisa menganga lebar. Dimana dia mendapati Clara Wellys sedang bercumbu mesra dengan manager perusahaan yg bernama Jamie Wood.
Sontak hal itu menjadi bahan gosip Ghiea dan sahabatnya di kantor, yaitu Melissa dan Diana. Namun di waktu yang bersamaan, Alexavier Anson datang, menyeret Ghiea ke ruangannya.
"Aku tahu istriku selingkuh, jadi karena itulah. Aku juga akan berselingkuh, dan KAU AKAN MENJADI SELINGKUHANKU!"
"APA???!!!"
Bagaiamanakah kisah selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SkySal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 24
"Dia mengalami luka yg sangat parah, bisa di pastikan dia akan amnesia dan rasa nya hampir mustahil untuk mengembalikan ingatan nya saat ini. Dia bisa memiliki trauma yg akan berbahaya pada mental nya jika dia di ingatkan dengan apa yg sudah menimpa nya, itu terlalu mengerikan bagi nya. sebagai psikiater nya, saya menyarankan agar Ghiea di jauhkan dari masa lalu nya terutama dengan apapun yg berhubungan dengan kecelakaan nya dan sebaiknya jangan mengungkit hal hal yg berhubungan dengan kecelakaan nya, semua itu untuk membuat jiwa nya tenang dan mental nya baik baik saja"
"Apakah ada kemungkinan ingatan istri ku bisa kembali?"
"Kemungkinan nya sangat kecil, apa lagi dia telah koma selama 8 bulan"
Xavier mengusap wajah nya dengan kasar, ia menyugar rambut nya dan ia tampak frustasi. Xavier ingin berteriak, ingin melampiaskan semua rasa sakit dan rasa rindu nya namun nyata nya? Ia hanya bisa diam dan memendam semua nya sendirian.
Saat ini, Xavier duduk di pinggir danau, tatapan nya lurus pada air danau yg begitu tenang.
Seorang wanita paruh baya datang dan duduk di samping Xavier, ia menekuk lutut nya dan kemudian melingkarkan lengan nya di lutut nya itu.
Tanpa menoleh, Xavier langsung menyenderkan kepala nya di pundak wanita itu...
"Tentang Ghiea?" tanya wanita itu dengan suara yg begitu lembut. Xavier tak menjawab nya dan ia hanya terus memandangi air danau yg begitu tenang.
"Kamu melanggar janji mu pada Mom dan pada ibu mertua mu, Son..." ujar wanita itu dan terdengar helaan nafas panjang "Dia belum siap menerima kehadiran mu, apa lagi status mu yg adalah suami orang. Seharusnya kamu bersabar, hanya satu bulan lagi..."
"Satu bulan dan lima hari, Mom..." Xavier berkata dengan suara parau, Mom nya itu terkekeh.
"Kenapa kamu melanggar janji mu? Sekarang masalah nya semakin runyam kan?"
"Salah kan saja putra mu yg Culun itu, dia terus saja mendekati Ghiea ku" Xavier mencebikan bibir nya kesal, membuat ibu nya kembali terkekeh.
"Yg membuat ku sangat kesal, Ghiea membelai rambut si Culun...."
"Si Culun itu adik mu, jika kau lupa..." ibu nya menyela.
"Adik tiri" Xavier meralat dengan cemberut.
"Baiklah, adik tiri mu bilang kamu benar benar posesif pada Ghiea, Max cemburu, apa lagi kata nya kau hampir membunuh Ghiea gara gara Max numpang pipis di apartement kakak ipar nya sendiri..." ujar ibu nya lagi dan ia kembali terkekeh.
"Dia Ghiea ku, tidak boleh ada yg menyentuh nya selain aku dan si culun itu tidak tahu siapa aku dan siapa Ghiea..." jawab Xavier dengan suara yg berat dan sorot mata nya kembali menyiratkan sesuatu yg berbeda,begitu tajam.
"Dan putra culun mu itu ada di sana, dia sedang menaikan zipper celana nya saat aku masuk, sebagai pria normal, menurut mu apa yg akan aku fikirian? Tentu saja aku sangat marah, jika saja dia bukan adik tiri ku, aku pasti sudah mencabik cabik jantung nya..."
Ibu nya bergidik ngeri mendengar apa yg di katakan oleh putra pertama nya ini.
"Kau benar benar posesif, persis seperti ayah mu, mengerikan..."
"Ya, tentu saja. Jika saja dia tidak mati, kamu pasti tidak akan berani melirik pria lain apa lagi sampai menikahi pria lain yg membuat si culun itu lahir ke dunia..."
"Sepertinya ayah mu memang tidak suka ada pria lain di hidup Mom, sampai sampai dia juga menjemput ayah nya Max, dan sekarang Mom kalian yg sudah tua ini tak punya pria pendamping..."
Xavier tersenyum samar mendengar apa yg di katakan ibu nya itu, ia menggenggam tangan ibunya dan mengecup telapak tangan nya.
"Aku adalah pria pendamping mu, Mom. Max juga, yaaa meskipun dia culun tapi dia tetap pria"
"Xavier..." ibu nya memukul pundak Xavier yg terus saja memanggil adik nya itu pria culun, walaupun begitu ibu nya tahu, Xavier sebenarnya menyayangi Max. Adik tiri nya yg culun.
Suasana kemudian hening sesaat, Xavier dan ibu nya sibuk dengan fikiran mereka masing masing. Namun kemudian Xavier memecahkan keheningan dengan memulai topik pembicaraan yg sama namun dengan alur yg berbeda.
"Kemarin kami hampir bertemu dengan Granny, aku sudah sangat takut" ibunya langsung menunduk guna menatap Xavier yg saat ini masih menyenderkan kepala nya di pundak nya.
"Hati hati, Xavier... Nenek mu itu mungkin memang sudah tua, tapi monster dalam jiwa nya takkan pernah tua apa lagi melemah. Jangan sampai dia mengetahui keberadaan Ghiea sampai kamu berhasil mengambil alih semua aset keluarga Anson dari tangan nenek mu dan kamu bisa melindungi Ghiea"
Xavier mengangguk pelan mendengar apa yg di katakan ibu nya. Ia tahu seharusnya ia tidak membawa Ghiea keluar bersama karena nenek nya bisa saja melihat dan menemukan mereka.
"Hanya satu bulan lima hari, tunggu lah sebentar lagi. Dan sebaiknya jangan terlalu posesif pada Ghiea, tetap lah berpura pura tidak mengenal nya seperti yg kamu lakukan selama dua tahun ini. Agar tidak menarik perhatian orang apa lagi nenek mu yg kejam itu... "
Xavier terkekeh mendengar gerutuan ibu nya, namun ia juga menanggapi dengan serius apa yg di peringatkan nya.
"Aku sudah berusaha bersikap tidak posesif, tapi sulit sekali. Aku bahkan benci saat ada pria yg menatap Ghiea, termasuk anak mu itu" jawab Xavier dengan enteng nya
" Dan nenek yg kejam itu mantan mertua mu, Mom. Ibu dari pria yang kau cintai..." ucap nya kemudian sambil terkekeh.
"Yah, dan dia juga malaikat maut dalam pernikahan kami, ouch, sudahlah. Lupakan itu, sebaiknya kita fikirkan rencana selanjutnya. By the way, kamu tidak ingin tahu dimana aku dan adik mu tinggal?"
"Belum, aku tidak ingin tahu, supaya nenek tidak menyadari keberadaan mantan menantu yg sangat ia benci..."
..........
Ghiea pulang ke apartement nya dengan perasaan yg begitu kacau, ia benar benar marah pada Clara.
Ghiea berusaha meredam amarah nya itu mati matian tapi rasa nya terasa sulit, Ghiea tak bisa terima dengan apa yg sudah di katakan Clara tentang nya.
"Memang nya apa yg salah? Aku tidak salah, aku tidak menggoda pada suami nya yg gila itu dan aku tentu tidak akan tergoda..." gerutu Ghiea.
Namun mengingat Xavier tak mengejar nya tadi, entah kenapa membuat Ghiea merasa kesal. Alam bawah sadar nya mengharapkan Xavier mengejar nya seperti pria yg mengejar wanita nya yg sedang ngambek.
"Tidak tidak... Aku bukan wanita nya" geram Ghiea kesal.