Tak pernah terbayangkan oleh seorang Axel gadis tomboy yang baru menginjak usia 19 tahun, dirinya bisa tiba-tiba diangkat menjadi anak oleh seorang pensiunan Jenderal yang mempunyai 3 orang anak lelaki penerus sang ayah di dinas angkatan darat berbaret merah.
Bahkan sang bunda yang selama ini telah kehilangan anak perempuannya ketika masih dalam kandungan, merasa Axel adalah anak perempuan yang selama ini sangat ia dambakan.
Axel telah kehilangan orang tuanya dalam sebuah kecelakaan tragis yang menyisakan trauma mendalam baginya ketika ia berusia 10 tahun. Semenjak itu adik dari ibu satu-satunya yang mengurus Axel hingga Axel lulus SMA dan memutuskan untuk bekerja dan pindah dari kediaman sang bibi karena perilaku sang paman dan keponakan-keponakannya yang kurang berkenan bagi Axel.
Bagaimana Axel dapat menghadapi saudara-saudara dan orang tua angkatnya yang sangat over protective?
Padahal selama ini Axel begitu mandiri...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Sally, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tragedi 2
Tragedi Axel dan Sintha tadi siang masih menyisakan kekesalan di hati Axel, dia tidak pernah suka jika ada orang yang mengusik kehidupan pribadi nya apalagi menuduh nya yang tidak-tidak.
Apalagi jika dia ingat perjuangannya untuk membujuk sang suami agar mengijinkan nya pergi menemui Giel sahabatnya karena mereka sudah cukup lama tidak bertemu.
Niat Axel untuk bersenang-senang dengan sahabatnya itu pun harus terhenti karena kelakuan seorang wanita yang bahkan dia tidak begitu mengenalnya.
Yang dia tahu Sintha adalah wanita yang selalu mengejar cinta Galaxy yang kini sudah menjadi suaminya.
Cup...
Sebuah ciuman yang mendarat di kepala Axel membuyarkan lamunan nya.
" Asik banget de...." ujar Galaxy sambil memeluk Axel, dia memposisikan dirinya bersimpuh dengan salah satu lutut dihadapan istrinya dan menaruh tas kerja disampingnya.
" Ngelamunin apa sih sayang..? Abang dateng sampe gak disambut..hhmmm?? Galaxy menatap istrinya intens
" Gak apa-apa bang..." sahut Axel dengan senyum yang dipaksakan
" Bener niihhhh.....kok gitu senyumnya " Galaxy menaikan dagu Axel dengan tangannya, dia pun menciumnya kembali.
" Beneran...." kali ini senyuman nya merekah, Axel tersipu.
" Abang uda makan malam?" tanya Axel
" Belum sayang...Abang mau ajak ade makan malam diluar " jawabnya sambil berdiri kembali, mengambil tas dan menaruhnya di sofa.
Sesampainya tadi dirumah Galaxy langsung menuju kamarnya, biasannya dia ke ruang kerjanya terlebih dahulu untuk menyimpan tas dan jaket nya disana.
" Kita siap-siap dulu yuk..." ajaknya.
" Ade duluan mandi gih, abang mau istirahat sebentar.. " mengerti dengan tatapan sang istri.
Titah sang suami dijawabnya dengan senyuman, Axel pun bergegas menuju kamar mandi.
" Pelan-pelan sayang....!" melihat Axel yang bergegas menuju ke kamar mandi.
Malam itu Axel menggunakan celana bahan tiga per delapan berwarna hitam dengan atasan blouse putih tanpa lengan yang dipadukan dengan jaket kulit berkerah bulu-bulu, dia memakai sepatu boots yang senada dengan warna celananya.
Axel mengikat rambutnya tinggi dengan aksen poni di keningnya, dia memakai riasan ringan diwajahnya yang membuat nya tampil menarik malam ini.
Penampilan nya serasi dengan Galaxy yang memakai celana bahan hitam dan kemeja slim fit putih lengan panjang yang digulung sebatas sikut yang memperlihatkan body six pack ya, dia menambahkan jaket jas kulit hitam untuk melengkapi penampilannya malam ini.
Sengaja mereka pergi berdua malam ini, mereka ingin menghabiskan waktu berdua saja tanpa ada pengawasan dari siapapun. Mobil Rubicon hitam yang dikendarai oleh Galaxy pun berlalu menuju tempat yang sudah mereka pesan sebelumnya.
.
.
.
" Hadang mobil itu dan culik wanita yang ada bersama dengannya !" titah seseorang yang duduk di kursi penumpang mobil jenis sedan mewah berwarna merah melalui gawainya.
Seketika mobil Fortuner yang ada dibelakang mereka pun melaju kencang mendahului mobil sedan yang ada di depannya dan menyusul target yang dimaksud.
" Gimana sayang...kamu bahagia malam ini?" celetuk Galaxy seraya menggenggam kan salah satu tangannya ke tangan wanita yang dicintainya sementara salah satu tangannya lagi memegang kemudi mobil.
" Iya sayang....makasih " jawabnya, memberikan senyuman kepada pria yang berasa disampingnya.
Mereka dalam perjalanan pulang dari acara makan malam romantis nya.
" Abang awaaaass....!!!! teriak Axel
Ckiiitttttt.....!!!
BRAK...!!!!
Galaxy melakukan manuver untuk menghindari mobil yang tiba-tiba berhenti di depannya, nahasnya mobil yang dikendarai nya menabrak pembatas jalan keluar dari jalur jalan raya menuju areal yang dipenuhi pepohonan, mobil mereka pun terhenti karena menabrak pepohonan disana.
Galaxy dan Axel tak sadarkan diri karena benturan keras yang mereka alami.
Tak lama berselang ada dua berpakaian serba hitam menarik Axel keluar dari mobil itu dan membawanya pergi meninggalkan Galaxy yang masih tak sadarkan diri disana dengan luka cukup serius dikepala dan tangannya.
Galaxy tersadar, dia panik melihat kursi yang ditempati Axel kosong dengan pintu yang dibiarkan terbuka. Dia melepas tali pengaman kursinya dan berusaha sekuat tenaga untuk keluar dari mobil itu.
" AXEELL....!!!!" serunya
" Ade......de.....!!! "
Dengan sisa tenaga nya dia berusaha mencari keberadaan Axel disekitar tempat itu sambil terus menerus memanggil namanya.
Menyadari Axel sudah tak ada disana, dia kembali ke mobilnya untuk mengambil handphone nya menghubungi Toni dan para pengawal nya, terakhir dia menghubungi Anton.
" Gue kesana sekarang !" jawab Anton
.
.
.
Anton melarikan Galaxy yang terluka ke rumah sakit terdekat.
" F..ck!!!....Sh....ttt!!!" tak hentinya Anton bersumpah serapah selama diperjalanan menuju rumah sakit dan sesekali dia memukul stir mobil yang dikendarai nya dan meremas rambutnya.
Sesampainya di unit gawat darurat, para dokter dengan cepat menangani luka-luka yang di derita oleh Galaxy.
" Bagaimana dok kondisi teman saya ?" tanya Anton setelah dia melihat dokter yang menangani sahabatnya keluar dari salah satu ruangan.
" Kondisi tuan Galaxy sudah stabil, dia hanya mengalami luka benturan di pelipis nya tapi tidak sampai menyebabkan gegar otak dan beberapa luka sayatan akibat pecahan kaca di lengannya " jawab sang dokter.
" Apa dia sudah boleh saya bawa pulang dok?"
" Sudah pak, suster sedang memproses kepulangan beliau " jawabnya sambil berpamitan kepada Anton
Setelah kepergian sang dokter, Anton bergegas menemui Galaxy.
" Cari Axel Ton.....!" kalimat pertama yang keluar dari mulut Galaxy begitu dia melihat kedatangan sahabat nya
" Gue udah perintah kan anak-anak buat bergerak Xy...lu sabar dulu " ujar Anton prihatin dengan kondisi sahabatnya.
" Gimana gue bisa sabar Ton! lu tau kan keadaan bini gue gimana...!" ucap Galaxy khawatir
" Iya gue tau Xy... mending kita balik ke rumah lu dulu sekarang " saran Anton kepada sahabatnya itu.
.
.
.
Dikediaman Bima Sakti, semua pengawal sudah bersiaga menunggu perintah dari tuannya.
" Toni...mana rekaman yang saya minta " ujar Anton kepada Toni
Galaxy yang terheran mendengar perkataan sahabat nya mencoba untuk memahami apa yang terjadi.
Netra Galaxy terbelalak melihat rekaman yang diperlihatkan oleh Toni melalui pantulan layar laptopnya
" Jelaskan apa ini..! " titah Galaxy
.
.
.
to be continued
Dukung author dengan like dan komentar nya yah.
Di penghujung cerita akan ada door prize bagi pembaca setia novel ini
Thank you cinta 😘😘😘😘
peran utamanya penyakitan, yg namanya bar "itu bisa bela diri,