NovelToon NovelToon
My Boss My Husband

My Boss My Husband

Status: tamat
Genre:Tamat
Popularitas:6.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Sept

Yuk senam bibir, cerita Sarasvati yang kocak dalam menghadapi majikannya yang lumpuh.

Terlahir kaya raya membuat Dewa bersikap arrogant dan dingin kepada siapa saja. Terutama mahluk yang bernama wanita. Namun, ketika melihat mantan pacarnya bermesraan di suatu pesta, ia menyeret dengan asal seorang gadis dan mengaku pada semua tamu undangan, mereka akan segera menikah.
Sartika Sarasvati, si gadis miskin yang tidak tahu apa-apa. Ia harus terlibat dengan bongkahan es tersebut gara-gara mengantar dompet pelangan yang tertinggal di cafe tempatnya bekerja. Ya, Tika hanya gadis pelayan di sebuah cafe. Tapi, malam ini semua mata tertuju pada gadis manis yang tangannya digengam oleh CEO Diamondland, perusahaan real estate nomor satu di Indonesia. Apa mereka akan menikah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sept, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perhatian

Jerat Cinta Tuan Muda

24

Rate 18

Oleh Sept

"Bagaimana tanganmu?"

Dewa mengamati Tika yang sudah terlihat rapi dengan baju kebesarannya. Baju pelayan dengan renda-renda cantik seperti Noni Belanda.

"Tangan Tika baik-baik saja, Tuan. Tuan tidak usah khawatir." Tika tersipu. Mimpi apa dia semalam. Mengapa balok es itu perhatian. Pakai tanya-tanya kondisi tangannya. Kalau begini kan Tika jadi GR.

"Khawatir? Yang benar sana, siapa yang khawatir denganmu. Aku hanya memastikan, apa butuh asisten baru untuk mengantikan semua tugas-tugasmu."

"Jangan ... jangan Tuan, Tika sudah sembuh. Jangan dipecat, nggak usah Cari ganti Tika."

Dewa membuang muka, menahan senyum yang memaksa keluar. Ia sengaja mengerjai gadis tersebut. Seminggu lebih tidak ketemu, menimbulkan riak rindu yang samar. Sebuah rasa yang belum ia sadari sepenuhnya.

"Ambilkan aku makan!"

"Baik, Tuan."

Tika langsung berjalan mendahului Dewa. Ia bergegas ke dapur.

Di dapur, ada chefs Gun. Pria itu tersenyum dan menyapa Tika dengan ramah.

"Aku dengar tanganmu terlukan?"

"Sedikit, cuma sedikit. Hari ini sudah bisa dilepas gipsnya."

"Hati-hati, jangan ceroboh. Kesehatan itu yang utama."

Tika mengangguk, kemudian menatap meja.

"Sarapan untuk Tuan Dewa ke mana, Pak Gun?"

"Sarapan?"

"Hem."

"Sudah diantar Mbak Mar sejak tadi."

Tika mengeryitkan dahi, kalau sudah diantar. Lalu untuk apa ia disurih mengambil? Tika langsung berbalik.

"Ya sudah, Pak Gun. Tika ke sana dulu."

Di dalam kamarnya. Di depan balkon, Dewa duduk di atas kursi roda sembari menikmati sarapannya. Melihat Tika sudah kembali, ia menjadi berselera makan. Aneh, makanan ini bahkan terasa nikmat di lidahnya.

Tap tap tap

Terdengar derap langkah yang semakin mendekat, iramanya cepat dan buru-buru. Pasti si Tika, pikir Dewa.

"Tuan mengerjai Saya?" tuduh Tika begitu melihat Dewa asik menyantap sarapannya.

"Aku?"

"Ya."

"Ngomong apa kamu?"

"Lah ... tadi suruh ngambilin sarapan. Kenapa sudah ada di sini? Tuan sengaja kan?"

"Apa aku kurang kerjaan?" tanya Dewa dengan datar.

Bibir Tika langsung mengerucut, rasanya bisa dikepang. Kesal, Tika pun memilih membereskan kamar Dewa. Tapi tunggu, ruangan sudah dibereskan. Semua nampak rapi dan sempurna. Lalu ia ngapain sekarang? Tika jadi bingung.

"Tik."

Tika menoleh saat namanya dipanggil.

"Kemari!"

Tika berjalan mendekati Dewa dengan malas-malasan.

"Ada yang bisa Tika bantu?"

"Bereskan semua ini."

Gadis itu menatap ke arah meja. Tumben, makanan Dewa habis tak bersisa. Apa Tuan mudanya habis makan obat penambah napsu makan?

"Tuan membuangnya?" Tika clingak-clinguk mencari tempat sampah. Jangan-jangan Dewa membuang semua makanannya.

"Cari apa kamu itu, sudah ... beresin. Apa aku suruh asisten baru untuk gantiin kamu?"

"Ish ... baik, Tuan!" Dengan muka cemberut Tika mendorong meja kecil itu keluar kamar.

Saat berada di lorong panjang, ya rumah itu dipenuhi lorong untuk menyambung tempat yang satu dengan tempat yang lainnya. Tiba-tiba seseorang menepuk pundak Tika.

"Apa yang kamu lakukan. Sini!"

Mbak Mar merebut meja dorong itu dengan kasar.

"Eh ... Ada apa Mbak Mar?" Tika tidak mengerti mengapa wanita itu marah padanya.

"Jangan cari muka! Kamu mau saya dimarahi? Sana, kembali ke kamarmu!" sentak Mbak Mar.

Tika makin tidak mengerti, cari muka apanya? Dari kemarin mukanya sudah ada.

"Mbak Mar kenapa, sih?"

"Alah ... jangan sok! Hanya karena Tuan Muda memberimu cuti seminggu ini, jangan gaya dan cari muka. Aku yakin tanganmu nggak kenapa-kenapa. Cuma alasan!" tuduh Mbak Mar yang nampak iri dengan Tika. Ia rasa Tika mendapat perlakuan istimewa. Dan selama menjadi kepala pelayan di sana, ia tidak pernah mendapat perlakuan seperti itu. Hatinya iri, dipenuhi dengki.

"Ya ampun Mbak Mar. Ngapain Tika pura-pura? Tika jatoh beneran."

"Nggak ada orang di sini, jangan bersandiwara!"

Tika menggeleng kepalanya, tidak percaya dengan semua isi kepala rekan kerjanya itu. Sama-sama pembantu kok saling menjatuhkan.

Srekk

Mbak Mar berjalan melewati Tika, tidak lupa, ia dengan sengaja menyenggol bahu Tika. Membuat gadis itu hampir saja tumbang.

Melihat Mbak Mar pergi dengan perasaan yang kesal, Tika merasa tak nyaman. Salah apa coba dirinya, mengapa wanita itu terlihat membencinya. Terhitung sejak ia menginjakkan kaki di sini.

Ah, sudahlah. Tidak mau memikirkan hater. Tika memilih memakan wafer dalam kantong bajunya.

"Lama sekali!"

Uhuk uhuk uhuk

Tika terbatuk-batuk, wafer dalam mulutnya hampir menyembur ketika mendengar suara Dewa di belakangnya. Sejak kapan pria itu ada di sana, pikir Tika.

"Tuan ...!"

"Antar aku ke kolam ikan seperti biasanya."

"Baik ... baik Tuan." Tika buru-buru memasukkan sisa wafer ke saku. Kemudian mendorong kursi roda menuju kolam ikan tempat mangkal biasanya.

"Bicara apa tadi sama Mbak Mar?" pancing Dewa. Pria itu sepertinya mencuri dengar ketika Tika dan Mbak Mar berbicara.

"Ah ... bukan apa-apa, hanya bertanya tanganku bagaimana."

Gadis itu berbohong, sengaja tidak mengatakan yang sebenarnya.

"Berikan tanganmu!"

Baca juga novel Sept yang lain ya

Rahim Bayaran

Istri Gelap Presdir

Dea I Love you

Terima kasih

1
Henym
Luar biasa
oncom
😭😭😭😭😩🤙🏻🤙🏻
oncom
ahahahaha lucu
oncom
kurang asem ngabrut
oncom
hahahaha
Nok Denok
lama ga Nemu ceritamu Thor
Herlina Lina
wooow
Linawati
kok pakaian nya seperti .....hehehe
Linawati
wooow 20 Jeti sekali cium ,siapa yg enga nolak /Determined//Determined//Determined/
queendah
alergi seafood kah?
komalia komalia
kah si malika Nya belum di pecat,siap nya tuh ulat keket pasti genjar ngerayu si dewa
komalia komalia
mantap tika
komalia komalia
hadeeh dewa dewa
komalia komalia
ada guna nya kan si tika
komalia komalia
aku mau lah ngurusin bayi besar Kalau gaji Nya angka nol nya banyak
komalia komalia
kasuhan uang si tika nanti di ambil bak mar
komalia komalia
jadi nyengir terus baca kisah si tika padahal udah baca
komalia komalia
apa itu win win
komalia komalia
putri titian
komalia komalia
hahaha tika tika
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!