Kita berdua saling menyayangi, tapi cinta kita hadir di waktu yang salah, kamu masih terikat dengan pertunanganmu.
Ingin aku membuka ikatanmu itu agar kamu bebas, tapi logikaku menolak, karena akan ada hati yang tersakiti.
Biar saja ku simpan cinta ini di dalam hatiku. Aku akan berpura-pura seakan-akan cinta itu tidak pernah ada
-Keizaa-
Alson ingin berpegang teguh pada janji yang telah Alson ucapkan kepada kedua orang tuanya. Untuk tidak mencintai wanita lain selain calon istrinya, Clarissa.
Yang tidak pernah terbayangkan oleh Alson sebelumnya adalah, cinta itu bisa datang kapan saja. Dan hati tidak bisa memilih pada siapa ia akan menjatuhkan pilihannya.
Alson tidak ingin bersikap egois dan merusak jalinan yang sudah ada sejak ia berumur enam tahun. Terlebih lagi ada hati yang akan tersakiti jika ia berpaling pada cintanya.
Biar saja ku habiskan waktu bersama Clarissa, sampai rasa cintaku pada Keizaa memudar dengan sendirinya, walaupun itu terlihat mustahil.
-Alson-
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nicegirl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tahun Baru Semangat Baru
Kenapa pengawalnya diam saja? Kenapa pengawalnya tidak ada yang mencegah Jay memeluknya?
"Aku akan membunuhnya!!!" geram pria itu.
Dan Keizaa langsung tersentak kaget, suara dingin dan dalam itu bukanlah milik Jay. Suara itu milik Kakaknya, Kenzou.
Keizaa berubah kaku di dalam pelukan Kenzou, ternyata yang sedari tadi bersamanya adalah Kenzou alih-alih Jay.
Itu berarti kak Zou sudah mendengarnya. Ya Tuhan..
"Kak..."
"Aku akan membunuhnya, Zaa. Aku akan pastikan itu!!" geram Kenzou sambil mengelus rambut panjang Keizaa.
Keizaa langsung meringis ngeri, "Kak kamu dengarkan aku dulu."
Kenzou menjauhkan sedikit badannya, kedua tangannya menangkup pipi Keizaa,
"Kami menjagamu dengan baik. Dan kami selalu memastikan tidak akan ada yang pernah bisa menyakitimu Zaa. Tapi apa yang terjadi? Justru orang terdekatku lah yang sudah menyakitimu!!!" geram Kenzou.
Dan hatinya semakin sakit melihat wajah adiknya yang biasanya ceria itu berubah menjadi sendu, dan Kenzou kembali memeluk Keizaa.
"Ya Tuhan, Zaa. Aku tidak pernah melihatmu sehancur ini... Sesedih ini Zaa. Orang yang seharusnya ikut melindungimu justru menjadi penyebab kesedihanmu. Bahkan pria sialan itu sudah menciummu!!"
"Kak, Alson Oppa tidak salah kak. Semua salah aku. Aku yang memaksanya untuk menciumku. Dia sudah menolaknya kak. Tapi aku tetap mendesaknya." jelas Keizaa.
"Mau kamu yang memulainya terlebih dahulu atau dia. Itu tetap saja tidak dapat membenarkan tindakannya Zaa!! Alson orang yang paling bisa mengendalikan diri yang aku kenal selain Papi tentu saja. Dan diantara kami berempat, Alson dan aku lah yang paling bisa berpikiran logis. Aku tidak habis pikir kenapa dia bisa kehilangan akal sehat seperti itu?!!!"
"Dia sudah menolaknya kak.bAku yang terus memaksanya." Keizaa masih terus berusaha membela Alson, karena memang Keizaa lah yang sudah memaksanya. Setidaknya untuk ciuman pertama mereka, bukan yang kedua.
"Kami sudah curiga sejak kalian kembali dari rafting. Kami belum pernah melihat Alson seceria itu. Tapi raut wajahnya seketika berubah saat melihat tunangannya, dan matanya tidak pernah lepas darimu."
"Kkkami?" tanya Keizaa tergagap.
"Aku, Papi dan Om Alex. Kami sudah curiga sejak awal saat itu." jawab Kenzou.
"Mommy?"
"Mommy dan Tante Sonya belum mengetahuinya. Dan kami akan tetap merahasiakannya."
Keizaa menggenggam tangan Kenzou, "Kak please, jangan sampai Mommy dan Tante Sonya tahu masalah ini yaa. Jangan sampai mereka tahu kalau aku mencintai Alson Oppa. Dan jangan pernah memberitahunya juga." pinta Keizaa.
"Kenapa kamu tidak mau Alson tahu perasaanmu?" tanya Kenzou.
"Aku tidak mau jadi orang ketiga kak." desah Keizaa lirih.
"Bagaimana kalau ternyata Alson juga mencintaimu?" tanya Kenzou lagi.
Keiza meluruskan kakinya ke arah perapian, dan Kenzou membuka jaketnya, lalu melampirkan ke pundak Keizaa. Hal sekecil ini saja membuatnya teringat kembali pada perbuatan yang sama yang Alson lakukan padanya.
"Tidak mungkin kak. Dia perhatian sekali dengan tunangannya. Lagipula. Justru aku berdoa semoga Alson Oppa tidak mencintaiku."
Keizaa menghembuskan nafas panjang sebelum melanjutkan, "Pelan-pelan aku akan melupakan perasaan ini kak. Itu lah tujuanku ke sini. Ingin menangis dan teriak sekerasnya untuk melepas bebanku seorang diri. Itu makanya aku menyuruh Jay Oppa untuk menjauh dulu sebentar. Tapi malah kakak yang datang." desahnya, lalu tertawa hambar.
"Ada yang bilang cintaku ini adalah cinta monyet. Yaah, semoga saja itu benar adanya. Tapi yang pasti aku akan menyambut matahari awal tahun dengan semangat baru. Dan Keizaa yang juga baru." tekadnya.
Kenzou merangkul pundak Keizaa, "Ini baru adikku. Jangan pernah biarkan siapapun menyakitimu dan membuatmu menangis lagi, Yaa..."
Keizaa mengangguk, "Kakak ke sini sendiri?" tanya Keizaa, sambil memainkan kayu bakar yang agak panjang.
"Astaga, kakak sampai melupakannya. Ada Tiara juga kok." jawab Kenzou.
Keizaa memutar badannya, dan mendapati Tiara yang baru saja menghapus air matanya. Sahabatnya itu pasti mendengar juga curahan hatinya tadi.
"Hatiku terasa teriris sembilu saat mendengar tangisanmu yang memilukan tadi, Zaa." seru Tiara sambil duduk di sebelah Keizaa dan memeluknya.
"Bukan kamu kan yang mengajak kakakku ke sini?" bisik Keizaa.
"Tentu saja bukan, kakakmu sendiri yang menyeretku ke sini." sahut Tiara membela diri.
"Kau tahu dan kau tidak langsung membetitahuku?" tanya Kenzou ke Tiara.
Tiara mendengus, "Aku tidak cepu" jawabnya singkat.
"Jangan salahkan Tiara kak.nAku yang memintanya untuk merahasiakannya dari siapapun. Dan dimana Jay Oppa.?"
"Aku menyuruhnya mencari makanan untuk kita."
Keizaa mengerutkan keningnya, "Kamu tega sekali kak. Ini sudah malam."
"Kamu tenang saja, Zaa. Ada lima pengawal yang menemaninya. Aku tahu aku akan menemukanmu seperti ini.bDan aku tidak mau orang lain melihatnya." elak Kenzou dengan nada santai.
"Untung saja kamu tidak menyuruh Tiara pergi juga kak."
"Tadinya aku juga menyuruhnya ikut Jay. Tapi dia berhasil meyakinkanku kalau kamu pastinya sangat membutuhkannya saat ini."
Keizaa tersenyum hangat ke kakak sulungnya itu, "Iyaa Tiara benar kak. Aku membutuhkannya saat ini."
Tidak lama kemudian, saat Keizaa sudah merasa jauh lebih tenang, Jay datang dengan membawa jagung dan makanan lainnya.
Entah darimana mereka mendapatkan mie rebus bersama panci-pancinya, serta kompor portable dan juga air mineral satu galon penuh.
Mereka menghabiskan sisa malam itu sambil berbincang-bincang di depan api unggun, sampai sang surya mulai beranjak naik, dan mereka langsung bergegas ke tepi bukit, untuk melihat keseluruhan pemandangan indah itu.
Kepanikan langsung melanda Keizaa ketika melihat ke bawah bukit, kakinya mulai gemetar, dan matanya terasa berkunang-kunang.
Kuat Zaa... Ayo kalahkan rasa takut itu... Rasa takut yang di sebabkan Alson Oppa padamu itu... Lupakan pengalaman buruk itu... Sekaligus lupakan juga perasaanmu padanya...
Keizaa menghirup udara dalam-dalam, lalu perlahan-lahan menghembuskannya, berulang kali ia melakukan itu sampai badannya kembali santai dan pandangannya tidak kabur lagi.
Dan Keizaa kembali terpukau saat membuka matanya dan melihat pemandangan indah hamparan lembah dari kawah Gunung B di depan matanya itu.
Matahari pagi berwarna jingga yang memanjakan mata itu, menembus hamparan gelombang awan, yang terbentang di kaki Gunung B, yang menyelimuti desa-desa dan persawahan yang ada di bawahnya.
Dengan latar belakang pegunungan, keindahan sunrise itu semakin terlihat ciamik. Benar-benar terlihat seperti negeri di atas awan.
Kau lihat Oppa... Aku sudah berhasil mengatasi fobia ketinggianku... Dan aku juga pasti akan berhasil melupakan perasaanku padamu...
Sambil tersenyum puas Keizaa merentangkan tangannya sambil memejamkan matanya, ia menghirup sedalam-dalamnya udara sejuk pegunungan itu.
Setelah puas dan kelelahan karena semalaman tidak tidur, mereka memutuskan untuk segera kembali ke resort. Kenzou meminta pengawalnya yang membawa motornya dan motor Jay, sementara mereka kembali dengan mengendarai mobil yang sebelumnya di pakai pengawalnya itu.
Dan sesampainya di resort, Alson sudah menunggu mereka di depan pintu masuk. Kenzou bergegas turun dan membuka pintu belakang mobil, Keizaa nampak masih tertidur pulas.
"Jay, tolong bantu pindahkan Keizaa ke kamarnya yaa. Badanku remuk sekali." seru Kenzou sambil berpura-pura merenggangkan otot-ototnya.
"Ok..." balas Jay sumringah, lalu bersiap membopong Keizaa tapi Alson menahan bahunya.
"Biar aku saja!!" desisnya.
"Demi Tuhan, biarkan Jay yang membawanya Al... Lebih baik kau ikut aku sekarang!" geram Kenzou dengan tatapan tajamnya.
Apa yang akan di lakukan Zou pada Al? Nantikan kelanjutannya di bab berikutnya yaa... Mau lanjut sekarang atau besok nih?
Happy Reading and have a nice day with nicegirl...🥰