Rumah yang baru dibangun diujung desa kini menjadi kosong setelah beberapa tahun yang lalu menjadi tempat meninggalnya seorang ibu dan anak laki-laki nya..
meninggal tanpa sakit dan tiba-tiba menjadi perbincangan masyarakat setempat karna mereka meninggalnya ditahun yang sama
tapi, ini bukan tentang seorang ibu dan anak laki-laki nya,
namun, ini tentang sepasang pengantin baru yang lebih memilih untuk menempati rumah tersebut.. dan disitulah awal malapetaka bagi sepasang pengantin baru itu terjadi terus menerus...
penasaran..?
yukk ikuti kisahnya..
ini karya perdana author ya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NauraAini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rasa Cemas
"Mas Nabil aku tadi keluar flek sedikit" adu Niah setelah pulang kerja.
"Tapi ini aku beli tespek lagi untuk memastikan, aku takut kalau kemarin salah." ucap Niah lagi karena ada keraguan di hati nya, sebab dia sudah biasa haid nya tidak teratur jadi mau telat beberapa bulan pun sudah biasa bagi nya.
Nabil hanya melongo tidak mengerti, tapi yang dia tangkap adalah bagaimana keadaan calon anak nya di dalam sana itu yang Nabil khawatir kan. "kita pulang saja ke kontrakan ya, kamu kalau disini banyak megang kerjaan".
" Iyah" Niah hanya menjawab singkat karena tidak sabar untuk memastikan kehamilan nya.
Setelah sampai di rumah kontrakan Niah buru-buru ke kamar mandi.
Beberapa menit kemudia
Ceklek.
Niah keluar dengan memandangi tespek di tangan nya.
"Bagaimana hasil nya" Nabil bertanya tidak sabar.
"Masih garis dua kok ini" Jawab Niah bingung dan sedikit cemas.
"Alhamdulillah si Dede nya enggak kenapa-kenapa, terus itu ngflek kenapa ya, apa kamu datang bulan.?" ujar Nabil yang tidak paham masalah perempuan.
"Kemarin aku nanya sama temen, kata nya enggak apa-apa kalau flek nya sedikit. Tapi harus hati-hati juga jangan ngelakuin yang berat-berat." Niah mendekati Nabil dan duduk di pangkuan nya.
" Lihat besok yah kalau masih keluar aku mau ke bidan aja biar jelas , enggak bingung" Niah duduk anteng di pangkuan Nabil.
"Iyah, tapi kamu enggak kerja yang berat kan di sana.?" tanya Nabil masih cemas karena ia sebenarnya ingin Niah di rumah saja biar dia yang bekerja, tapi apa lah daya sampai sekarang belum mendapatkan pekerjaan yang tetap.
"sejauh ini masih aman lah" jawab Niah pelan.
"Kalau kamu di kasih kerjaan yang berat, jangan mau yah langsung protes saja". Ucap Nabil lagi membuat Niah tersenyum.
"Iyah mas, lagian sungguh terlalu sekali bila aku di kasih kerjaan yang berat padahal sudah tau aku lagi hamil." Niah membayangkan pula bila diri nya dikasih kerja berat sebab atasan nya selalu mengandalkan diri nya padahal masih banyak orang disana tapi selalu saja Niah yang diandalkan.
"Maafin mas yah, harus nya saat ini kamu di rumah saja, tapi mas belum bisa" . Sedikit banyak nya Nabil merasa bersalah dan minder sebagai seorang laki-laki melihat Niah yang masih bekerja dalam keadaan hamil, tentu khawatir juga akan keadaan kedua nya.
"Iyah mas, selama aku bisa menjaga bayi ini nanti sampai aku lahiran, aku tidak akan bekerja lagi, aku mau keluar. Banyak juga kok yang bekerja saat hamil malah mereka masuk kerja lagi setelah lahiran." jawab Niah pelan
"Kamu tenang aja mas aku enggak masalah kamu belum dapat kerja, yang penting kamu jaga sikap kamu mas, jangan sampai aku naik darah emosi terus apa lagi aku ini lagi hamil" tambah Niah lagi sambil memejamkan mata.
"Iyah mas enggak akan bikin kamu naik darah lagi, kamu nya juga yang nurut kalau di bilangin jangan mogok makan terus" Nabil memeluk Niah yang ada di pangkuan nya .
"hmm" jawab Niah singkat.
Esok hari nya Niah bersiap-siap untuk berangkat kerja.
"Kamu hati-hati yah kalau ada apa-apa langsung telepon mas aja ya" pesan Nabil pada Niah karena dia merasa cemas
"Iyah mas, kalau nanti flek nya masih ada aku langsung izin pulang saja". Karena Niah membaca beberapa artikel di internet kalau keluar flek semasa hamil trimester pertama itu hal yang wajar, tapi kalau flek itu dalam jumlah yang cukup banyak dan sering maka itu harus konsultasi dengan dokter/bidan.
