NovelToon NovelToon
Dari Musuh Jadi Candu

Dari Musuh Jadi Candu

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Martha ayunda

Clara Adelin, seorang gadis bar bar yang tidak bisa tunduk begitu saja terhadap siapapun kecuali kedua orangtuanya, harus menerima pinangan dari rekan kerja papanya.
Bastian putra Wijaya nama anak dari rekan sang papa, yang tak lain adalah musuh bebuyutannya sewaktu sama sama masih kuliah dulu.
akankah Clara dan Bastian bisa bersatu dalam satu atap? yuk simak alur ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Martha ayunda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

antara Bima atau Bastian.

Clara duduk melamun sambil mengetukkan bolpoin ke meja menjadi sebuah irama yang sangat menganggu pendengaran teman kerjanya, akan tetapi tak seorang pun yang berani berkomentar karena mereka tahu Clara sedang tidak baik baik saja suasana hatinya.

"dret! dret! dret!."

getaran ponselnya membuat gadis cantik itu menghentikan ketukan di meja, dengan malas ia membuka layar ponsel lalu melihat pesan yang masuk.

(Cla, aku udah di depan kantor, kamu masih di dalam kan?.) pesan dari Bima.

Clara yang sedang malas mengetik, langsung memencet tombol panggil ke nomor Bima, tak butuh waktu lama Bima langsung gercep menerima panggilan telepon tersebut.

(hai Cla, kamu masih di kantor kan?.) sapa Bima.

"iya bentar lagi turun, kamu kok awal banget datangnya?." tanya Clara sembari menyandarkan punggungnya lalu menendang nendang kaki meja di depannya.

(hehehehe... Iya takut kamu keduluan di samber sama si Bastian, ini kan hari terakhir aku antar jemput kamu sayang.)

"sayang sayang apa sih." Clara menyahuti dengan malas.

(aku nggak boleh ya sayang sama kamu?.) Bima merasa Clara agak sedikit dingin, tak seceria biasanya.

"oh ya, entar kita nongkrong dulu ya di cafe, aku mau ngomong sesuatu sama kamu."

(boleh, dengan senang hati sayang, memangnya mau ngomongin apa? jangan jangan kamu mau nembak aku ya?.) goda Bima.

"nggak ada sejarah dalam hidupku buat nembak cowok duluan." ujar Clara yang tidak menyadari bahwa ada seseorang yang sedari tadi menguping pembicaraannya.

(hehehehe... itu namanya cewek kelas banget.)

"yaudah deh aku mau beres beres dulu, bentar lagi turun."

"oke sayangku cinta, muach!..) balas Bima lalu cekikikan sendiri.

"ih apa sih!." Clara langsung memutuskan panggilan teleponnya.

"ehem!."

"Dajjal!." teriak Clara, Tumbler yang sedang ia pegang hampir saja terjatuh gara gara terkejut atas kehadiran Bastian.

"bisa gak sih kagetnya yang elegan dikit, orang kok yang di sebut yang buruk buruk, setan lah, Kunti lah, sekarang malah rajanya setan!." gerutu Bastian.

"salah sendiri muncul gak ada suara!." omel Clara yang masih sibuk membereskan meja kerjanya.

"aku tunggu di parkiran ya." bisik Bastian sambil melirik karyawan lain yang sama sama sedang sibuk berkemas.

Clara menghentikan aktivitasnya lalu menoleh ke Bastian.

"aku pulang sendiri." ucapnya.

Bastian menautkan kedua alisnya sambil memperhatikan wajah Clara.

"sama kuku Bima lagi?." tanyanya penuh selidik.

"ya, aku ada perlu sama dia." jawab Clara seraya menyambar tasnya lalu berjalan mendekati meja kerja Mira.

"yuk mir." imbuhnya.

"ehmm... Sorry Cla, aku pulang bareng Edo." jawab Mira seraya melirik kearah Bastian yang membuntuti Clara di belakangnya.

"oh, kalian ada hubungan ya?." ujar Clara seraya menautkan kedua jari telunjuknya sambil menoleh ke Edo yang sedang tersipu malu.

"eh apa sih." wajah Mira langsung bersemu merah.

"yaudah deh aku duluan ya! Entar kabarin aku kalau udah nyampe rumah, kayaknya aku ketinggalan info nih." goda Clara yang langsung berjalan keluar.

Bastian mengekor terus di belakang Clara sampai mereka masuk ke dalam lift, Clara yang berdiri agak mojok di Pepet terus oleh Bastian.

"tempatnya luas loh!." protes Clara sembari Mendongakkan wajahnya.

"biarin!." sahut Bastian cuek sambil menatap arah panah di dalam lift.

"entar malam aku ke rumah kamu ya!." bisik Bastian seraya menunduk mendekatkan wajahnya ke telinga Clara.

"mau ngapain?." Clara memundurkan tubuhnya hingga mentok ke dinding lift.

"ngapelin calon istri." lagi lagi Bastian berbisik di telinga Clara hingga deru nafasnya membuat buku kuduk gadis itu meremang.

"a-aku mau nongkrong, nggak tau entar pulang jam berapa." jawab Clara gugup.

"jam 8 kamu harus di rumah." Bastian berkata sembari menatap wajah cantik Clara.

"eh?."

"tidak ada bantahan, aku masih mau bersabar loh membiarkan kamu Jalan sama si kuku Bima itu, ingat! sebulan lagi kita akan menikah, tolong usahakan setelah ini jauhi dia."

"kok ngatur?!."

"Ting!." pintu lift terbuka.

Clara beringsut keluar takut ada karyawan lian memergoki dirinya sedang satu lift dengan Bastian, Bastian sendiri sengaja membiarkan Clara pergi, bibir pria tampan itu menyunggingkan senyum tipis sambil berjalan menuju lobi.

(satu bulan lagi Cla, aku harus bersabar dulu sekarang.) batin Bastian sembari memperhatikan Clara yang celingukan mencari keberadaan Bima.

"mana sih?." gerutu Clara yang takut di kejar oleh Bastian.

Bima yang melihat Clara celingak celinguk langsung memajukan mobil mewahnya ke depan gadis itu, Clara mengernyitkan keningnya saat ada mobil berhenti di depannya.

"ayo naik sayang." ucap Bima setelah kaca mobil ia turunkan.

"Bima? Itu kamu?." Clara sampai mengucek matanya saat melihat penampilan Bima yang jauh berbeda dari biasanya.

kemeja warna biru di gulung sampai siku, dasi yang sedikit di kendurkan masih menghiasi leher Bima, Clara sempat terpana sesaat oleh perubahan Bima.

Bima yang melihat Clara cosplay menjadi patung langsung turun lalu membukakan pintu mobil untuk gadis cantik itu, sementara Bastian yang tadinya bersandar di pilar lobi kantor pun terperanjat ketika melihat Bima yang menjelma menjadi sosok pria kantoran yang kelihatan sekali makin sempurna Dimata wanita.

"kok bisa begitu? Aku niru gaya dia naik motor, eh dia malah naik mobil, apa sih maunya si kuku Bima itu!." gerutu Bastian.

"mau sampai kapan berdiri disini?." tegur Bima ke Clara yang masih dalam mode mematung.

"eh kamu nyewa mobil dimana? Ini baju siapa yang kamu pake?." Clara menatap Bima dari atas hingga ujung kaki.

"hahahaha... Aku nyewa di rental mobil, ini baju aku beli di loakan." kelakar Bima seraya memegangi pintu mobil.

"ngapain kamu pake gaya kayak ginian Bimbim, keliatan lucu tau."

"udah jangan bawel buruan masuk!." Bima mendorong punggung Clara agar lekas masuk ke dalam mobil.

"sialan si kuku Bima!." geram Bastian yang langsung berjalan ke parkiran motor di basemen kantor.

Bima sendiri langsung melajukan mobilnya kearah cafe yang menjadi favorit Clara selama ini, Clara duduk menyamping sambil terus memperhatikan Bima, dia juga memperhatikan ke bagian belakang mobil yang terdapat beberapa jas pria tergantung rapi disana.

"kamu kerja jadi sopir pribadi? Tapi kok pake dasi segala?." tangan usil Clara menyentuh dasi yang masih melingkar di leher Bima.

"aku berubah karena kamu Cla." jawab Bima sambil melirik kearah Clara.

"ha? Aku?."

"ya, kamu pernah bilang kan waktu itu, cowok yang kerja itu terlihat keren Dimata wanita, jadi bagaimana, aku keren gak sekarang?." tanya Bima sambil menaik turunkan alisnya.

"keren sih, tapi kamu kerja apaan?." telisik Clara.

"ceritanya panjang cla, tapi intinya sekarang aku sudah sadar dan kembali mengambil alih apa yang sudah menjadi hak ku."

"kapan kapan kalau ada waktu aku ceritain semuanya tentang kisah hidupku." imbuh Bima dengan mode serius.

"Oke." sahut Clara yang masih terheran heran, dia juga penasaran dengan Bima, siapa sebenarnya Bima itu.

Tak lama kemudian mobil Bima pun berbelok ke sebuah cafe berlantai tiga, dia lekas turun lalu membukakan pintu untuk Clara.

"makasih." ucap Clara yang langsung turun lalu bergegas masuk ke dalam.

"ke lantai atas saja lebih privat." ajak Bima.

"boleh." sahut Clara.

Keduanya masuk beriringan lalu naik ke lantai atas, mereka mencari tempat yang nyaman yaitu di pojok menghadap ke arah jalan raya, setelah memesan makanan dan minuman mereka saling pandang sesaat.

Katanya mau ngomong sesuatu?." tanya Bima membuka percakapan.

"eh iya." Clara meletakkan ponselnya diatas meja lalu menautkan jari jemarinya.

"bim, kayaknya kita udah nggak bisa sering sering jalan bareng lagi, aku minta maaf kalau selama ini ada banyak salah sama kamu." ucap Clara sembari menatap wajah Bima.

"loh kenapa?." Bima tampak terkejut dengan ucapan Clara barusan.

Clara menarik nafas dalam dalam lalu menyandarkan punggungnya.

"sebulan lagi aku mau nikah sama Bastian." jawabnya pelan.

"apa? Secepat itu cla?." raut wajah Bima makin menampakkan keterkejutannya.

"ya, keluarga Bastian yang menginginkan itu."

Bima menyugar rambutnya, ada gurat kekecewaan di wajah tampannya.

"padahal aku berharap pertunangan kalian itu bubar." ucapnya sambil tersenyum kecut.

"maksud kamu?." Clara mengernyit sambil menatap Bima.

"aku suka sama kamu Cla, jujur aku nyaman dan bahagia banget setiap kali jalan bareng kamu, tapi ya sudahlah... mungkin kita di takdirkan untuk tidak berjodoh."

"tapi kalau suatu saat kamu tidak bahagia, aku siap untuk menggantikan dia di hatimu." imbuh Bima dengan suara sedikit bergetar.

"bim."

"jangan pernah lupakan aku cla." Bima menatap sendu gadis cantik di hadapannya itu.

Clara menggigit bibir bawahnya, jujur dia juga merasakan hal yang sama, tapi Clara tidak berani berlebihan menaruh harap karena dia tahu bahwa dirinya tidak mungkin melawan kehendak sang papa.

"maafkan aku Bim." ucapnya lirih.

1
Nur Halida
ini ni mama durhaka .. anak sendiri gak di anggap malah anak orang yg di sayang2
Nur Halida
siapa elooo..
Martha ayunda: gue? 🤣🤣🤣
total 1 replies
Nur Halida
aku suka bima tapi keluarga bima toxic.. kalo keluarga bastian keluarga cemara tapi aku gak suka sama bastiannya .. terus gimana dong ??? kok berasa aku yg jadi clara 🤭🤭🤭
Martha ayunda: langsung ngakak baca komentar kk 🤣🤣🤣
total 1 replies
Nur Halida
dasar alisa dan keluarganya lintah..
Martha ayunda: ho'o 🤭
total 1 replies
Permata_tanty
thor double up dong
Martha ayunda: insyaallah ya kak soalnya lagi sibuk 🙏
total 1 replies
Martha ayunda
insyaallah kk, author pemula disini jadi seneng banget ada yang kasih komentar 😊
Nur Halida
aku kasih like terus thor dari bab 1 . tapi aku baru nemu malam ini ceritanya .. semoga tetap seru dan authornya ngelanjutin ampe tamat .. soalnya aku kadang baca cerita yg on going tapi mandek gak di terusin sama authornya ..
Nur Halida
karakter bima lebih keren dari si bastian
Nur Halida
yahhh claranya jatuh cinta ma bastian.. ya emang sesuai judul sih .. tapi aku kasian ama bima jadi patah hatu
Nur Halida
kenapa aku leboh suka bima daripada bastian.. kayak clara juga lebih enjoy bareng bima deh ..taoi terserah authornya aja lah
Nur Halida
saingan bastian muncul .. rasain lo bastian mangkanaya jadi cowok harus tegas
Martha ayunda: hehehe iya kk
total 1 replies
Martha ayunda
ya, cinta terhalang gengsi 🤭
Nur Halida
bastian ini suka deh sama clara mangkanya usil terus.. cowok kan kalo suka ma cewek sering gitu bikin rusuh terus😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!