NovelToon NovelToon
KEHUDUPAN KEDUA

KEHUDUPAN KEDUA

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Junot Slengean Scd

Seorang kultivator legendaris berjuluk pendekar suci, penguasa puncak dunia kultivasi, tewas di usia senja karena dikhianati oleh dunia yang dulu ia selamatkan. Di masa lalunya, ia menemukan Kitab Kuno Sembilan Surga, kitab tertinggi yang berisi teknik, jurus, dan sembilan artefak dewa yang mampu mengguncang dunia kultivasi.
Ketika ia dihabisi oleh gabungan para sekte dan klan besar, ia menghancurkan kitab itu agar tak jatuh ke tangan siapapun. Namun kesadarannya tidak lenyap ,ia terlahir kembali di tubuh bocah 16 tahun bernama Xiau Chen, yang cacat karena dantian dan akar rohnya dihancurkan oleh keluarganya sendiri..
Kini, Xiau Chen bukan hanya membawa seluruh ingatan dan teknik kehidupan sebelumnya, tapi juga rahasia Kitab Kuno Sembilan Surga yang kini terukir di dalam ingatannya..
Dunia telah berubah, sekte-sekte baru bangkit, dan rahasia masa lalunya mulai menguak satu per satu...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Junot Slengean Scd, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB.23 Langit Ke Enam

Xiau Chen menatap dunia di depannya. Cahaya di Langit Keenam tak lagi seperti bayangan atau perak — di sini, langit bersinar dengan biru padat yang hampir tembus, sementara energi murni bergerak seperti sungai cahaya di seluruh alam. Setiap helaan napas terasa seperti mengisap ribuan tahun kehidupan, setiap langkah menggetarkan tanah di bawahnya.

Di dunia ini, struktur sekte lebih besar, lebih kuat, dan lebih kuno daripada yang pernah ia temui. Sepuluh kali lipat kekuatan para kultivator dibanding dunia fana, artefak yang berkilauan di pasar gelap bahkan mampu menandingi pusaka legendaris dari dunia asalnya. Kedai arak, pasar, dan arena pertarungan berdiri di kota-kota bercahaya, seolah dunia fana telah direproduksi dengan energi yang murni dan padat.

Xiau Chen melangkah menembus kabut, matanya menatap sebuah menara tinggi berlapis kristal. Di sanalah, menurut petunjuk Piringan Takdir, Tulang Leluhur Dewa Langit disimpan — pusaka keenam yang mampu menyalurkan kekuatan para Dewa purba ke dalam tubuh seorang manusia.

Namun sebelum ia mencapai menara, ribuan kultivator Langit Keenam muncul dari kabut. Mereka bersenjata pusaka murni, aura mereka memancarkan gelombang energi yang membuat tanah retak, langit bergetar, dan bahkan udara berputar di sekitarnya.

Seorang tetua mengenakan jubah hitam-emas melangkah maju. “Pendatang,” suaranya menggema seperti guntur di lembah terbuka. “Hanya yang layak dapat menyentuh Tulang Leluhur Dewa Langit. Apa kau yakin kau mampu menembus batas ini?”

Xiau Chen menarik napas, merasakan denyut energinya beradaptasi dengan langit murni ini. Qi yang ia bawa dari Langit Kelima kini menyesuaikan diri, menyatu dengan aliran energi di Langit Keenam.

“Aku tidak akan menyentuhnya tanpa layak,” jawabnya tenang. “Aku datang untuk menantang batasku sendiri.”

Tanpa peringatan, kultivator-kultivator itu menyerang serempak. Aura mereka bergabung, membentuk dinding cahaya yang memancar seperti matahari mini. Pedang, tombak, dan jubah bercahaya menebas udara, menciptakan gelombang energi yang menghancurkan segala yang disentuh.

Xiau Chen mencondongkan tubuhnya ke belakang, menarik pedang dan memanggil aliran qi dari Langit Keenam. Tubuhnya membeku sebentar, lalu meledak seperti meteor putih ke tengah gelombang serangan, pedangnya menebas pusaran energi dengan presisi.

“Langkah Langit Keempat!” serunya, tubuhnya menghilang dari satu sisi ke sisi lain, meninggalkan jejak cahaya tipis. Setiap bayangan kultivator yang mencoba mengejarnya retak saat disentuh energi murni.

Namun pertempuran ini bukan sekadar adu kekuatan. Xiau Chen sadar, mereka adalah penjaga pusaka, ujian Langit Keenam — bukan lawan biasa. Setiap serangan mereka memaksa Xiau Chen menyesuaikan aliran qi, mengasah intuisi dan persepsi waktu.

Di tengah pertarungan, ia memfokuskan pikirannya pada satu hal: Tulang Leluhur Dewa Langit bukan hanya pusaka, tapi jembatan untuk memahami hukum para Dewa. Ia harus mampu menyatu dengan energi murni di sekitarnya, bukan sekadar menaklukkan lawan.

Setelah beberapa pergantian serangan, Xiau Chen menutup mata. Tubuhnya tidak bergerak, namun seluruh Langit Keenam terasa bergetar bersamanya. Energi di udara, tanah, dan langit seketika terserap ke dalam nadinya, mengalir di seluruh tubuhnya, membentuk pola pusaran cahaya dan bayangan.

Ketika ia membuka mata, irisnya bersinar keemasan. Pedangnya kini dipenuhi garis-garis cahaya yang berdenyut seperti nadi dunia. Ia melangkah maju, dan setiap langkahnya menghancurkan serangan musuh yang menghadang. Tanpa perlu menyerang, kultivator penjaga itu perlahan menyingkir, memberi jalan ke arah menara kristal yang tinggi menjulang.

Di depan menara, di atas altar yang bercahaya, terbaring sebuah tulang besar — Tulang Leluhur Dewa Langit. Warnanya putih kekuningan, berkilau dengan cahaya murni yang berdenyut lembut. Simbol kuno berputar di sekitarnya, menunggu tangan yang pantas menyentuhnya.

Xiau Chen mengangkat pedangnya, merasakan denyut pusaka itu beresonansi dengan tubuhnya. Energi yang padat masuk ke dalamnya, mengalir ke seluruh tubuh, memperkuat tulang, otot, dan bahkan jiwa. Ia merasakan waktu di sekitarnya melambat, energi murni dunia ini menunggu arahnya, siap mematuhi kehendaknya.

Namun tiba-tiba, bayangan gelap muncul dari sudut altar. Sosok itu tinggi, bersayap hitam, dengan mata merah darah yang menatap Xiau Chen. Suara dingin bergema:

“Langit Keenam bukan milik siapa pun, Xiau Chen. Aku adalah bagian dari hukum yang harus kau taklukkan — sisi gelap dunia ini. Jika kau ingin memanfaatkan Tulang Leluhur, kau harus menghadapi aku.”

Pertarungan dimulai. Pedang Xiau Chen memancarkan cahaya emas murni, sementara sosok bayangan itu menyebarkan kegelapan pekat yang membuat udara di sekitarnya membeku. Setiap benturan menciptakan gelombang energi yang mengguncang seluruh menara.

Xiau Chen menggunakan kombinasi qi Langit Kelima dan energi murni Langit Keenam. Ia menebas, menangkis, dan bergerak di antara bayangan, mengalirkan kekuatannya melalui pedang dan tubuhnya. Setiap serangan bayangan itu meresap ke dalam tubuhnya, namun alih-alih melukai, ia menyerapnya, menyeimbangkan cahaya dan gelap di dalam dirinya.

Pertarungan itu berlangsung lama, setiap detik terasa seperti ribuan tahun. Namun akhirnya, Xiau Chen menancapkan pedangnya ke atas altar, cahaya emas dan gelap berputar di sekitarnya, menyatu menjadi spiral harmonis yang menghancurkan bayangan itu menjadi debu.

Langit Keenam bergetar hebat, menara kristal berkilau lebih terang, dan Tulang Leluhur Dewa Langit berdenyut lebih kencang. Ia menunduk, menyentuh pusaka itu dengan kedua tangannya. Energi murni masuk ke tubuhnya, menyelimuti jiwa dan raga, membangkitkan kemampuan baru yang sebelumnya tak pernah ia miliki.

Xiau Chen merasakan kekuatan itu mengalir, membuka wawasan baru. Ia bisa merasakan aliran energi seluruh Langit Keenam, arus pasar gelap yang menjual artefak pusaka, kedai arak yang masih memunculkan aura kuno, hingga sekte-sekte yang menunggu ujian selanjutnya.

Ia tersenyum tipis. Langit Keenam berhasil ditaklukkan. Tulang Leluhur Dewa Langit kini menjadi bagian dari dirinya, dan langkah berikutnya menuntunnya ke Langit Ketujuh — dunia di mana mata jiwa purba menunggu, pusaka ketujuh yang akan menambah kekuatan tak terbayangkan.

Xiau Chen menatap langit biru padat di depannya. Cahaya dan bayangan kini berpadu di dalam dirinya. Dengan langkah pasti, ia melangkah keluar dari menara, menatap jalan bercahaya yang mengarah ke Langit Ketujuh.

“Langit Ketujuh… aku datang. Tidak ada yang bisa menghentikanku kali ini,” gumamnya dengan tekad seorang legenda yang menaklukkan alam semesta sendiri.

1
Nanik S
Lanjutkan Tor
Nanik S
Bagus... walau dulu sektemu hancurkan saja kalau menyembah Iblis
Nanik S
Xiau Chen... hancurkan Mo Tian si Iblis pemanen Jiwa
Nanik S
Lebih baik berlatih mulai Nol lagi dan tidak usah kembali ke Klan
Nanik S
Hadir 🙏🙏
Girindradana
tingkatan kultivasinya,,,,,,,
Rendy Budiyanto
menarik ceritanya min lnjutin kelanjutanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!