Seorang Aktor papan atas berusia 30 tahun. karirnya benar-benar sempurna dalam dunia entertainment. Ketampanan dan ketenarannya juga selalu dia manfaatkan dengan menjalin hubungan bersama banyak wanita.
Hubungan seksual jangan ditanya lagi. Dirgayantara yang memang seorang pemain. Tidak jarang dia menciptakan skandal huru-hara. Tetapi namanya tetap baik karena bantuan manajernya Valery Anastasya yang selama ini berada di sampingnya yang selalu mengurus pekerjaan Dirga.
Hubungan mereka bisa dikatakan tidak cukup baik. Valery banyak mengurus artis-artis, tetapi sikapnya sedikit berbeda kepada Dirga. Dirga merupakan anak dari pendiri perusahaan entertainment yang dinaungi Valery. Seharusnya sikap Valery harus jauh lebih baik kepada Dirga tetapi nyatanya berbanding terbalik yang mereka berdua kerap kali bertengkar.
Sampai akhirnya keduanya terjerat jalinan terlarang yang seharusnya profesional menjadi penuh drama.
Bagaimana kelanjutan tentang hubungan aktris dengan manajer tersebut?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonecis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 17 Benar-benar Berubah.
Dirga menghela nafas panjang dengan memegang kedua bahu Valery.
"Benar! Aku tidak mungkin mengatakannya jika tidak tahu saat ini kamu sedang mengalami banyak masalah dan juga kesulitan," jawab Dirga.
"Kamu tahu dari mana?"
"Tante Thalia mengatakan kepada kamu?" tanya Dirga.
"Tidak! Mama tidak pernah membicarakan apapun tentang urusan orang lain, yang terpenting sekarang aku mengetahui jika kamu saat ini membutuhkan biaya banyak untuk membawa ibu kamu berobat," ucap Dirga.
"Tapi kamu tidak perlu...."
"Valery ini bukan saatnya untuk kamu gengsi atau tidak ingin menerima bantuanku. Aku punya uang banyak dan membantu kamu tidak akan membuat uangku habis. Kamu selama ini mengantar pekerjaanku dan memberikan banyak pekerjaan kepadamu, jika memang semua persenan yang kamu terima. Maka kamu bisa ambil uangku," ucap Dirga benar-benar tulus memberi bantuan kepada Valery.
Laki-laki itu selama ini kita berbicara pasti selalu suka-sukanya, sekarang dia muncul dengan sosok yang tampak begitu tepat dan terus tenang dan bahkan terlihat ingin membantu wanita yang kesulitan di depannya itu.
"Dirga, kamu tidak perlu membantu. Aku bisa menyelesaikan semua sendiri," Valery pasti tidak ingin merepotkan siapa-siapa.
"Jika kamu bisa menyelesaikan sendiri dan tidak mungkin kamu meminta bantuan kepada Mama," ucap Dirga.
"Valery aku sudah mengatakan, kamu jangan gengsi. Kita kenal bukan setahun 2 tahun tembakan seharusnya aku membantu kamu, membantu kamu tidak akan membuat miskin. Kamu bisa menolak bantuanku jika kamu tidak sayang padamu," ucap Dirga.
Valery mengerutkan dahinya, memang saat ini posisinya benar-benar sulit.
"Hey, dalam keadaan seperti ini jangan memikirkan apapun. Kamu harus memikirkan bagaimana ibu kamu. Oke," ucap Dirga dengan tersenyum memberi semangat dengan positif pada Valery.
Dirga bahkan membawa Valery ke dalam pelukannya dan hal itu membuat Valery cukup kaget.
"Ibu kamu pasti baik-baik saja," ucap Dirga tampak begitu tulus padanya, berbeda dengan Valery masih kebingungan dengan sikap pria yang sekarang sedang memeluknya dan bahkan Valery tidak membalas pelukan itu.
****
"Kamu mengatakan apa?" Thalia mengangkat kepalanya saat anak buahnya memberi laporan kepadanya.
"Ibu dari Nona Valery akan dibawa ke rumah sakit Jerman besok pagi," jawab pria tersebut memberi informasi.
"Dia akan membawanya?" tanya Thalia sekali lagi memastikan membuat pria itu menganggukkan kepalanya.
"Bagaimana mungkin wanita itu bisa membawanya dan sementara dia tidak memiliki uang untuk biayanya. Aku sangat tahu berapa persen yang diambil dari artis-artis yang dia tangani dan selama ini uang itu habis untuk Ibunya dan hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari Valery. Tidak juga tidak akan meminta uang kepadaku jika tidak Dalam keadaan terdesak. Dari mana dia mendapatkan uang?" tanya Thalia seakan-akan paling tahu tentang kehidupan pribadi Valery.
"Dalam keadaan mendesak seperti ini dan mungkin saja Nona Valery menjual salah satu asetnya," jawab pria tersebut menduga-duga.
"Aset apa yang dia jual? Selama ini dia bekerja hanya untuk Ibunya dan kebutuhannya sangat terbatas. Valery hanya terlihat saja wanita berkelas, memiliki harta banyak dan pada nyatanya semua hasil pekerjaannya hanya untuk biaya pengobatan Ibunya dan dia tidak memiliki aset apapun kecuali hanya satu rumah dan mobil!" tegas Thalia.
"Kalau memang seperti itu saya tidak tahu Nyonya," sahut pria tersebut.
"Kamu selidiki Valery, barangkali dalam keadaan terdesak seperti ini dia melakukan kecurangan atau melakukan penggelapan dana," ucap Thalia.
"Baik Nona. Kalau begitu saya permisi dulu," ucap pria tersebut menundukkan kepala dan kemudian langsung berlalu dari hadapan Thalia.
"Sangat tidak mungkin dia mendapatkan uang begitu saja. Jika memang benar dia bisa membawa ibunya ke rumah sakit tanpa bantuan, anak itu akan semakin sombong," batin Thalia terlihat begitu kesal.
Bahkan Valery sudah memohon bantuan kepadanya dan dia tidak memberikan bantuan itu, tetapi ketika seseorang ingin membantunya dan justru Thalia merasa ada yang tidak beres dan merasa jika Valery tidak bisa membawa ibunya ke rumah sakit tanpa bantuan darinya.
****
Bukan hanya membantu Valery dalam bentuk dana yang cukup besar. Dirga bahkan menemani Valery untuk mengurus semua administrasinya dan juga keberangkatan ibunya ke Jerman.
"Adalagi suster yang harus ditandatangani?" tanya Valery.
"Sudah cukup Nona," jawab Suster tersebut.
"Semoga perjalanan Nona berjalan dengan baik," ucap Suster tersebut memberi masukan membuat Valery menganggukkan kepala.
"Saya permisi dulu," ucap Suster itu.
"Silahkan," sahut Valery.
Dirga yang sejak tadi berdiri di sampingnya kemudian menghadap Valery.
"Minum!" Dirga memberikan minuman kopi yang baru saja dia beli tadi. Valery kemudian langsung mengambilnya.
"Kamu dari subuh menemaniku. Ini sudah jam 08.00 dan seharusnya kamu ke lokasi syuting," ucap Valery mengingatkan artisnya itu agar tetap profesional pada pekerjaannya.
"Orang-orang masih tahu jika aku berada di rumah sakit, jadi mereka bisa melakukan shooting tanpa ada aku. Aku masih butuh istirahat," jawab Dirga.
"Jangan malas-malasan Dirga. Kamu sudah baik-baik saja dan aku juga sudah tidak apa-apa. Kamu sebaiknya pulang dan selesaikan syuting kamu," ucap Valery.
"Valery apa salahnya hari ini menurut di permintaanku. Aku ingin berada di sini, kamu jangan terus seperti itu kepadaku, bahkan aku juga ingin menemani kamu ke Jerman," ucap Dirga membuat Valery mengerutkan dahi dengan tingkah artisnya itu sangat berbeda dari biasanya.
"Kamu ingin menemaniku ke Jerman?" tanya Valery memastikan.
"Kamu hanya mengantarkan ibumu saja, memastikan keadaan dan fasilitas serta orang-orang yang merawatnya sudah aman dan setelah itu kamu kembali ke Indonesia. Jadi apa salahnya aku berada di sana, lagi pula tidak lama," ucap Dirga.
Valery menatap penuh curiga artisnya itu dengan tatapannya yang tidak lepas dari Dirga.
"Ada apa?" kenapa harus melihatku? seperti itu apa ada yang salah dengan diriku?" tanya Dirga.
"Aku juga tidak tahu apa yang salah dari dirimu. Dirga aku melihat dirimu seperti bukan dirimu yang sebelumnya. Itu yang menjadi pertanyaanku," ucap Valery.
"Kamu jangan mendadak menjadi pakar ekspresi. Apa salah aku membantu dan menemani kamu?" tanya Dirga.
"Jika kamu bersikap seperti ini kepadaku sejak awal dan maka itu tidak salah dan sekarang semuanya menjadi salah dan membuatku bingung," jawab Valery.
"Sudahlah, kita jangan membahas hal itu. Sekarang aku ingin menemani kamu ke Jerman. Bukankah hanya dua hari saja dan ketika kita kembali ke Indonesia. Jadi aku hanya libur 2 hari. Kamu sebaiknya mengeluarkan izin untuk libur," ucap Dirga benar-benar serius ingin menemani wanita di hadapannya.
"Kamu jangan mengada-ngada dan tidak mungkin kamu libur. Kamu sedang kejar tayang dan lagi pula apa kamu tidak segan dengan orang-orang yang ada di lokasi syuting yang bukan hanya artis dari Indonesia saja tetapi dari luar negeri," ucap Valery.
"Seperti yang sudah aku katakan sebelumnya. Mereka itu masih mengetahui bahwa aku membutuhkan perawatan di rumah sakit yang artinya mereka akan memaklumi semuanya," jawab Dirga.
"Tetapi tetap saja Dirga kamu tidak bisa libur dan aku bisa sendiri," tegas Valery.
"Valery aku tidak pernah libur syuting kecuali aku masuk rumah sakit dan hari ini aku libur syuting hanya ingin menemani kamu. Apa susahnya mengizinkanku," ucap Dirga benar-benar serius ingin menemani Valery.
Valery juga tidak mengerti dengan pria di hadapannya itu terlalu banyak permintaan.
Bersambung.....