NovelToon NovelToon
MAAFKAN AKU, AYAH

MAAFKAN AKU, AYAH

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen School/College / Keluarga / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:10.1k
Nilai: 5
Nama Author: Mama Mia

Bayu, seorang remaja yang sedang dalam proses pencarian jati diri. Emosinya yang masih labil, membuat ia mudah tersulut emosi dan juga mudah terhasut.

Suatu malam, Bayu pulang dalam keadaan mabuk. Sang ayah yang kecewa dan marah, tanpa sadar memukulinya.

Termakan hasutan tetangga, Bayu tega melaporkan ayahnya dengan tuduhan kekerasan anak. Hubungan ayah dan anak yang sebelumnya sudah goyah, menjadi semakin buruk. Namun, pertemuannya dengan seorang gadis sedikit membuka mata hatinya.

Sebuah rahasia besar terungkap ketika ibunya pulang kembali ke kampung halaman setelah dua tahun menjadi TKW di luar negeri.

Apa rahasia besar itu?
Mampukah rahasia itu menyatukan kembali hubungan ayah dan anak yang terlanjur renggang?

Ikuti kisah selengkapnya dalam 👇👇👇
MAAFKAN AKU, AYAH

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 2: Terjebak dalam Dendam

Dinginnya malam menusuk tulang, namun Bayu tak merasakan apa-apa. Pikirannya berkecamuk, hatinya dipenuhi amarah dan kebingungan. Kata-kata Pak Hasan terus terngiang di telinganya, menghasutnya untuk membalas perlakuan ayahnya.

"Kamu harus memberikan pelajaran kepada ayahmu agar dia tidak semena-mena lagi terhadapmu. Percayalah, ini adalah jalan yang terbaik untukmu," kata-kata itu seperti mantra yang mengendalikan pikirannya.

Bayu menatap Pak Hasan dengan tatapan ragu. "Tapi, Pak... Aku takut. Bagaimana kalau orang menganggap aku anak durhaka,” ucapnya lirih.

Pak Hasan tersenyum lembut, menepuk pundak Bayu dengan penuh pengertian. "Kamu tidak salah, Bayu. Ayahmu yang salah. Dia sudah menyakitimu, dan kamu berhak untuk membela diri," jawabnya dengan nada meyakinkan.

"Tapi... dia tetap ayahku," gumam Bayu, hatinya masih bimbang.

"Ayah yang baik tidak akan menyakiti anaknya sendiri. Ayahmu sudah melanggar batas, dan dia harus bertanggung jawab atas perbuatannya," balas Pak Hasan, semakin gencar menghasut.

Bayu terdiam, pikirannya semakin kalut. Di satu sisi, ia merasa marah dan sakit hati atas perlakuan ayahnya. Di sisi lain, ia masih menyayangi ayahnya dan tidak ingin menyakitinya.

"Hahhh,,, andai saja Aisyah ada di rumah, pasti ayahmu tidak akan berani menyakitimu seperti itu," ucap Pak Hasan dengan mata menerawang, menatap lampu besar yang menyala terang di langit-langit rumahnya.

Mendengar nama ibunya disebut, Bayu spontan menoleh. “Apakah bapak mengenal baik ibuku?" tanyanya. Karena seingatnya, mereka bertetangga tidak terlalu akrab.

“Mana mungkin tidak mengenal baik? Sejak dulu ibumu wanita pekerja keras. Tapi, sungguh sial. Dia menikah dengan pria tidak berguna seperti ayahmu.” Tangan pak Hasan terkepal erat. Bayu mengerutkan kening melihat rahang tetangganya itu yang mengeras.

“Jika sedikit saja ayahmu itu memiliki rasa tanggung jawab terhadap anak dan istri, tidak mungkin ibumu terpaksa bekerja sampai ke negeri orang." pak Hasan semakin bersemangat menyalakan kompor.

"Tapi apa? Gara-gara ayahmu yang pemalas dan suka berjudi, ibumu terpaksa harus menderita di negeri orang. Kamu pasti bisa membayangkan bagaimana susahnya kerja di rantau. Capek pun gak bisa istirahat. Harusnya ayahmu yang kerja jadi TKI. Kenapa malah ibumu?" lanjutnya menggebu-gebu.

Bagai bara api yang tersiram bensin, kebencian Bayu terhadap ayahnya semakin membara. Rahang remaja itu mengeras. Dua tangannya terkepal penuh kemarahan.

Matanya menatap tajam ke arah lampu besar itu. Pak Hasan memang kaya. Jauh lebih kaya dari ayahnya. Dan yang dia suka, Pak Hasan selalu bersikap baik padanya meskipun beliau orang kaya. Pikirannya dipenuhi keraguan. Angin malam yang menerobos masuk melalui pintu rumah Pak Hasan yang tidak ditutup, menusuk kulitnya, seakan membekukan tulang, tapi tak mampu mendinginkan kepalanya yang masih panas.

"Apa benar itu yang harus aku lakukan?" gumamnya lirih, air matanya mulai menetes.

“Apa yang membuat kamu ragu? Kalau kamu hanya diam, ayahmu akan semakin keterlaluan. Tugas dia memang mencari nafkah untuk kamu, tapi bukan berarti dia berhak berbuat kejam sama kamu. Lagipula, kamu juga berhak menentukan jalan hidupmu sendiri.”

"Mungkin Pak Hasan benar. Aku harus memberikan pelajaran pada ayahku," gumam Bayu, hatinya mulai condong pada hasutan Pak Hasan.

Ia membayangkan ayahnya menyesali perbuatannya, memohon maaf padanya, dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Bayangan itu membuatnya merasa puas dan lega.

"Tentu saja. Kamu harus melakukan ini." Pak Hasan semakin berusaha untuk menghasut Bayu. Bersikap seolah dia ada di pihak Bayu. "Percayalah, hukuman itu akan membuat ayahmu sadar. Dan, ibumu pasti akan bangga padamu."

*

Sementara itu di rumahnya, Pak Ahmad masih termenung dan menyesali perbuatannya. Ia merasa bersalah karena telah melakukan kekerasan pada Bayu.

"Ya Tuhan, kemana anak itu pergi? apa yang harus aku lakukan? Bagaimana caranya aku bisa memperbaiki hubunganku dengan Bayu? Bagaimana caranya agar Bayu mengerti apa yang selalu dia lakukan itu salah," gumamnya lirih, air matanya kembali menetes.

Mata Pak Ahmad menerawang ke waktu beberapa hari yang lalu, ketika dia mendapat telepon dari Wahyu, adiknya yang bekerja sebagai guru matematika di sekolah Bayu.

“Anakmu itu mbok Yo dinasehati, Mas. Aku itu malu sama rekanku sesama guru. Moso tiap hari kok masuk ruang BP terus? Semua rekanku itu tahu kalo Bayu itu ponakanku. Mau aku taruh mana mukaku?

Itu yang diucapkan adiknya kala itu, karena Bayu ketahuan mencuri uang kas kelas, yang sedianya akan digunakan jika ada kebutuhan kelas.

Bukan baru sekali itu, namun telah berulang kali Bayu juga ketahuan mencuri uang teman sekelasnya, dan dia terpaksa mengganti uang tersebut. Padahal dia juga telah memberikan uang saku untuk Bayu. Berangkat sekolah dengan perut kenyang, bensin sudah diisi. Tapi kenapa masih mencuri?

Tak hanya itu, Bayu sering tertangkap tangan merokok di area sekolah, pernah memecahkan kap lampu motor temannya, membuat dirinya harus menerima panggilan dari guru BP.

Dan yang paling miris, saat Wahyu menelponnya, dan mengatakan Bayu mengintip teman perempuan di kamar mandi. Ahmad merasa kulit wajahnya dikelupas habis. Tak tahu bagaimana cara berhadapan dengan adiknya. Malu, Ahmad sungguh malu dan juga sedih melihat anaknya seperti itu.

Pria yang kemudian bangkit dari duduknya. Berjalan menuju jalan setapak di depan rumahnya. Berharap melihat bayangan Bayu dari ujung jalan. Namun, apa yang ia harap sama sekali tak terwujud.

“Bayu, kamu kemana, Nak? Pulanglah! Ayah minta maaf, telah menyakitimu tanpa sengaja. Pria yang menyimpan harapan begitu besar. Bayu-nya akan kembali menjadi anak yang penurut seperti sebelumnya.

*

Namun, ia tidak tahu bahwa Bayu sedang berada di bawah pengaruh Pak Hasan, tetangga yang memiliki dendam terpendam terhadap dirinya. Dendam yang bisa menghancurkan keluarganya.

Pak Hasan tersenyum licik di dalam rumahnya. Ia merasa senang karena rencananya berjalan lancar.

"Sebentar lagi, aku akan membuat hidupmu menderita, Ahmad," gumamnya dengan nada penuh dendam.

Hasan telah lama memendam rasa sakit hati terhadap Ahmad. Sejak awal, Ia mencintai Aisyah, istri Ahmad, namun Aisyah lebih memilih Ahmad. Padahal Ahmad hanya orang miskin, sedang dia orang kaya. Kenapa Aisyah malah memilih Ahmad?

Sejak saat itu, Hasan menyimpan dendam terhadap Ahmad. Ia ingin membalas sakit hatinya dengan cara menghancurkan keluarga Ahmad.

Dan sekarang, ia melihat kesempatan itu datang. Ia akan memanfaatkan Bayu untuk mewujudkan rencananya.

"Bayu, kamu adalah alatku. Aku akan menggunakanmu untuk menghancurkan ayahmu," gumam Pak Hasan dengan senyum sinis, melirik ke arah pemuda yang duduk di hadapannya dengan raut bimbang.

Malam itu, Bayu dan Pak Ahmad sama-sama terjebak dalam perasaan yang saling bertentangan. Bayu terjebak dalam amarah dan hasutan, sedangkan Pak Ahmad terjebak dalam penyesalan dan ketidakberdayaan.

Dan Pak Hasan, dengan liciknya, memainkan peran sebagai tetangga baik hati yang akan melindungi Bayu.

1
Hasanah Purwokerto
Wis tuek kok yo neko" to pak...
Selamat bermalam di hotel prodeo pak Hadan...👊👊👊👊👊👊
Hasanah Purwokerto
Awal penderitaanmu dimulai pak Hasan..
Hasanah Purwokerto
Rio CS pasti kalang kabut nih..
Mo kabur...????? oooo..tidak bisa.....
kalian sdh dibawah pengawasan....🤭🤭🤭🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
gak usah ngaku Hasan. biarkan polisi bekerja, setelah itu kamu akan membusuk di penjara. apalagi kamu tak mau bekerja sama dengan polisi
ora
Masih aja ngelak🙄😒
Dew666
🥰🥰🥰🥰
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Hasan sepertinya bandar narkoba ya?
Nar Sih
asyikkk ...ahirnya pk hasan di tanggkap juga ,syukurin biar tau rasa🤣🤣
Dewi kunti
sejak awal mereka sudah......ad yg kurang gak sich kata2nya
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: aduh, opo kui meng 🏃🏃🏃
total 1 replies
ora
Pak,, pak,, udah tua banyak tingkah sih. Siap-siap aja mengahabiskan banyak waktu mu di balik jeruji besi ....
Patrick Khan
nah lo ketangkep kan 😅😅
partini
hemmm tua bangka ga tau diri
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
kenapa gak bayu pradana sih? kan biar mirip gitu sm yg onoh
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: ya gak tahu klo namanya bayu itu🤣
total 4 replies
Cindy
lanjut kak
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
apa yang akan terjadi pada doni & Rio?
ora
Kuapoook nggak kalian😒😒
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: harusnya sih kapok
total 1 replies
Dewi kunti
dua kaaaakk ap menang dia🙈
Fatkhur Kevin
tangkap rio dan p hasan
Cindy
lanjut kak
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
ungkap semuanya, bayu. kalian dilindungi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!