NovelToon NovelToon
Cinta Sabrina

Cinta Sabrina

Status: tamat
Genre:Tamat / Anak Yatim Piatu / Teen Angst / Mengubah Takdir / trauma masa lalu / Slice of Life
Popularitas:2.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: cacasakura

"kamu pembunuh"
"kamu pembawa keburukan bagi kehidupanku"
"seharusnya kamu tidak pernah lahir"

Sabrina harus menanggung semua perkataan dan perlakuan buruk dari ayah kandungnyan yang sangat membencinya. Hingga akhirnya Sabrina di buang oleh ayah kandungnya sendiri.

Semua kesedihan Sabrina berakhir saat Bibi adik dari ibunya mengajaknya tinggal bersama keluarga besar ibu Sabrina di kota Solo.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cacasakura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep. 23

Pesawat yang di tumpangi Sabrina harus transit di berbagai kota membuat kedatangannya yang seharusnya bisa cepat menjadi lambat karena cuaca yang buruk. Sabrina tampak sangat cantik dengan hijab syar’i, beberapa pemuda satu pesawat dengannya mencoba untuk berkenalan. Namun Sabrina hanya menanggapi dengan senyuman manis.

Mentari pagi menghujani dengan cahaya hangat di bumi ibu pertiwi, pesawat dari Jerman mendarat mulus di bandara International Adi Soemarmo. Sabrina mendorong troley yang berisi barang miliknya, matanya melihat ke sekeliling menunggu melihat mobil taksi yang bisa mengantarkannya ke kediaman Adiwijaya.

Sebuah mobil Taksi mendekat ke arah Sabrina dan menawari untuk mengantarnya pulang. Supir taksi pun memasukkan semua barang-barang milik Sabrina ke dalam bagasi mobil, setelahnya dia duduk di belakang setir kemudi.

“mohon maaf nona, anda akan menuju kemana?” tanya Si supir taksi.

“tolong antarkan ke alamat ini pak” Sabrina memberikan Alamat kediaman Adiwijaya.

“oooo rumahnya tuan Adiwijaya” Supir taksi itu mengenal eyang Sabrina.

“bapak kenal?” Sabrina menatap melalui kaca spion.

“aduh si non, siapa yang tidak kenal dengan tuan Adiwijaya. Beliau terkenal ramah dan suka membantu pada sesama. O ya non ini mau bekerja di sana ya? Wah non pasti bakalan di terima” kata supir taksi lalu melajukan mobilnya menuju kediaman Adiwijaya.

Banyak perubahan pada wajah kota Surakarta membuat Sabrina sedikit bingung.

Hampir 6 tahun aku di Jerman, semuanya sudah banyak berubah mata Sabrina menatap ke arah jendela kaca mobi taksi. Hijab syar’inya bergerak tenang saat hembusan angin yang masuk saat Sabrina membuka kaca pintu mobil.

Supir taksi itu sesekali menatapp ke arah belakang melihat Sabrina yang menikmati hembusan angin segar pagi hari di kota Surakarta.

Mobil taksi sampai di depan pintu gerbang kediaman Adiwijjaya. Pintu gerbang itu tertutup rapat, dari sela-sela jeruji besi Sabrina bisa melihat pak Slamet yang sedang menyapu dedaunan yang berguguran.

“non, pintunya ke tutup. Apa non turun di sini atau saya mengantar ke dalam langsung?” tanya si supir yang melihat pintu gerbang.

“coba di klakson saja pak, siapa tahu penjaganya mau membukakan” pinta. Sabrina.

Si supir mengklakson dari luar gerbang, pak Slamet segera menghampiri pintu gerbang dan melihat taksi. Dia lalu membuka pintu sebelah dan mendekati mobil taksi itu.

“ana apa? Kok kowe honk mobil? (ada apa? kok kamu klakson mobil?)” pak Slamet menghampiri supir itu.

“Mekaten pak, penumpang kula kepengin kepanggih kaliyan Pak Adiwijaya! (itu pak, penumpang saya ingin bertemu dengan tuan adiwijaya)” si supir lalu menunjuk Sabrina yang terlihat tersenyum mani pada pak Slamet.

Pak Slamet tampak bingung saat melihat Sabrina, wajahnya terlihat sangat cantik. Berkulit putih seperti tahu putuih, kepalanya yang tertutup hijab membuat pak Slamet sedikit tertegun.

“assalamualaikum pak Slamet, piye kabare? (assalamualaikum pak slamet, apa kabar?)” Sabrina menyapa dengan ramah.

“Aku apik, nak, nanging sampeyan sapa? (kabar saya baik nak, tapi anda ini siapa ya?)” tanya pak Slamet yang merasa mengenal Sabrina.

“Pak Slamet lali karo Sabrina? (pak slamet lupa ya sama Sabrina?)” tanya Sabrina tersenyum ramah, dia lalu turun dari mobil menyalami pak Slamet dengan penuh santun dan hormat.

“ya Alllah, non Sabrina. Pak slamet dadi pangling ndeleng non Sabrina. mung dadi ayu. (ya Allah, non Sabrina, pak slamet jadi pangling lihat non Sabrina. semakin cantik saja)” puji pak Slamet.

“kabeh ing omah, bener Pak Slamet? (semua ada di rumah, benar Pak Slamet?)” tanya Sabrina.

“benar non, masuk saja. Sebentar tak buka in dulu pintunya yo” pak Slamet segera membuka pintu gerbang. Sabrina kembali masuk ke dalam taksi yang melaju menuju halaman kediaman Adiwijaya.

Sabrina sangat tahu jika jam sekarang keluarganya sedang sarapan di ruang makan. Supir taksi dengan di bantu pak Slamet menurunkan semua barang-barang milik Sabrina.

Mbok Darmi keluar dari dalam rumah Adiwijaya keheranan melihat seorang gadis cantik tersenyum manis padannya. Pakaian serta hijab syar’i menambahkan kecantikan yang hakiki pada Sabrina.

Pak Slamet langsung menghampiri mbok Darmi memberi tahu jika gadis di depannya Sabrina.

“mbok Darmi apa kabar?” Tanya Sabrina yang menyalaminya penuh santun.

“oalah, non Sabrina.... kok ya ndak ngabari kalo pulang. Kan bisa toh pak Slamet jemput non di bandara. Jadi pangling liat non semakin cantik saja ” Mbok darmi memeluk Sabrina dengan hangat.

Suatu keberuntungan bagi Darmi dan Slamet bisa mengabdi pada keluarga Adiwijjaya yang tidak pernah membedakan mereka. Walau status mereka sebagai pembantu di rumah Adiwijaya, namun putra dan putri keluarga Adiwijaya selalu memperlakukan mereka selayaknya keluarga mereka.

“Sabrina sengaja mbok, ndak bilang sama eyang, bapak dan ibu. Sabrina ingin ngasih kejutan buat mereka, mereka masih di ruang makan kan mbok?” Tanya Sabrina,

“masih non” mbok Darmi mempersilahkan Sabrina masuk.

Dengan perlahan Sabrina menghampiri ruang makan melihat Adiwijaya, Andhini, Wiyasa dan Ningsih menikmati sarapan pagi mereka dengan tenang.

Perlahan-lahan Sabrina mendekati ruang makan lalu menyapa mereka,

“assalamualaikum” sapa Sabrina sukses membuat Adwijaya, Ningsih, Andhini dan Wiyasa terkejut mendengar suara yang sudah sangat mereka rindukan.

“Sabrina” Andhini berdiri dari tempat duduknya, dia tertegun menatap putrinya yang baru saja kembali.

“ibu” mata Sabrina berkaca-kaca menatap ibu yang sudah sangat di rindukannya. Dia lalu mendekat menyalami dengan mencium lembut punggung tangan Andhini.

Mereka berpelukan menumpahkan segala rasa rindu yang di tahan mereka selama 6 tahun. Setelahnya Sabrina beralih pada Wiyasa yang menitikkan air mata bahagia melihat putrinya yang telah kembali dengan selamat ke rumah.

“bapak” Sabrina menyalami dan mencium punggung tangan Wiyasa, dia lalu memeluk putrinya dan sesekali mengecup puncak kepalanya yang tertutupi hijab syar’i.

“putri bapak sudah pulang, bapak akhirnya bisa tenang sekarang” Wiyasa kembali mengecup puncak kepala Sabrina.

“Sabrina” Adiwijaya memanggil cucu kesayangannya, Sabrina menatap Adiwijaya dengan senyuman hangat.

Sabrina lalu menyalami dan memeluk kedua eyangnya, Adiwijjaya mengucapkan syukur ke pada yang maha Kuasa dengan kembalinya cucu dalam keadaan sehat.

Andhini merasa sangat kesal dengan putrinya yang datang tanpa mengabari terlebih dahulu. Tangannya langsung mencubit pipi Sabrina yang berwarna pink,

“adududuh bu... sakiit” Sabrina mengaduh manja.

“bagus kamu ya, pulang-pulang nggak ngasih kabar dan tiba-tiba udah di sini” omel Andhini kesal.

“hehehe, Sabrina ingin membuat kejutan buat Eyang, bapak dan juga ibu. Dan ternyata berhasil” jelas Sabrina dengan cengengesan.

“kamu ya...” Andhini kembali mencubiti pipi Sabrina, semua yang ada di sana tersenyum bahagia melihat kedekatan Andhini dan Sabrina.

“sudah...sudah... Andhini, sudah jangan mencubiti Sabrina lagi, kasihan dia pasti belum sarapan” Ningsih lalu meminta mbok Darmi untuk menyiapkan piring untuknya sarapan.

Keluarga Adiwijaya begitu menikmati sarapan di pagi, mereka tak henti-hentinya mengucap syukur.

*************

secepatnya author akan up lagi tiap hari, mohon bersabar menunggu kelanjutannya...🤗🤗🤗🤗

tetap terus dukung Author😊😊😊

dengan cara like, vote dan tipnya.....ya.... plisss🙏🏻🙏🏻🙏🏻

jangan lupa juga kasih rate dan commetnya yang positif agar Author semakin semangat💪🏻💪🏻💪🏻 buat nulisnya...✍️✍️✍️

( Π_Π )

makasih..... tetap semangat 🤗🤗🤗🤗

❤️❤️❤️❤️❤️ all...

1
Mas Jono
sumpah,,,aku menangis membaca cerita ini,,,karena anak perempuan ku yang baru berusia 3 tahun juga bernama SABRINA,,,mudah mudahan,,,setelah bersama keluarga mendiang ibu nya,,,Sabrina senantiasa merasakan kebahagiaan,,,😭😭😭😭😭😭
Popy Nurasih
Luar biasa
Popy Nurasih
lucu gemesin
A4F6
terhura bjir
A4F6
pengen nangis baca ny
Haji Nani Hamka
😭🥲😭🥲
www.ok
hai
Tie Setia
baru kali ini baca novel dari bab 1 sampe tamat cm 30 mnit.
dri prtama episode dah muter kyk gangsing,langsung baca episode 100,aneh..
episode trakhir,tmbah aneh😂😂😂
Tie Setia
baru kali ini baca novel,aneh begini😂😂
untung bacanya lewat².dah muter dri prtama,bnyak kejanggalan,jdi d loncatin bacanya,lieur
Sarita
entar araf nikah sama Eliana .lengkap sudah keluarganya
Sarita
emang cerita ini bikin bingung .dari awal tidak di jelaskan kalo Nicolas masih hidup
Capricorn 🦄
keren
Sarita
bima sama KK-nya terus Raka sama adiknya .konsepnya gimana Thor .terus Sabrina sama Raka kapan berjodohnya ?
Sarita
kasihan banget kamu Sabrina .kebahagiaan mu hanya sesaat
Sarita
musnah sudah keluarga bejat ini
Sarita
lagian mau nikahin aja lelet banget .makanya keduluan orang lain raka
Sarita
Adelia hamil sama bapaknya sendiri 🤣🤣🤣🤣
Sarita
mungkin Adelia itu anaknya Roy ya ??
ENDAH_SULIS
smpe sini aku masih berharap Nicola masih hidup 😭
ENDAH_SULIS
bunyi a🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!