The Master Of Swords

Setelah melakukan perjalan yang cukup jauh, tepat saat matahari akan tenggelam, mereka akhirnya tiba di pintu masuk kota.

Hou Tua segera mengambil bentuk manusianya dan bersama Fang Yuan berjalan memasuki Kota Benteng.

Namum saat mereka akan masuk, dua prajurit penjaga pintu menghadang mereka. Salah satu dari mereka menangkupkan tangannya dan berkata, "Kedua Tuan ini, sepertinya kalian orang baru di sini. Untuk memasuki kota, seseorang harus membayar 100 koin emas. Karena kalian berdua jadi harus membayar 200 koin emas."

Mendengar kata koin emas, Fang Yuan seketika sadar bahwa dia sangat miskin sekarang. Jangankan koin emas, koin perak saja Fang Yuan tidak memilikinya. Dia melirik Hou Tua namun Hou Tua hanya menggeleng pelan.

Melihat tingkah mereka berdua, wajah kedua prajurit itu berubah dingin. Namun karena melihat tingkat kultivasi Hou Tua di Alam Kesempurnaan Jiwa, penjaga itu tetap berkata dengan sopan, "Kedua Tuan ini, Maaf. Jika kalian tidak membayar koin emas maka kalian tidak bisa memasuki kota!"

Mendengar itu, Fang Yuan tersenyum tenang dan berkata, "Aku memang tidak memiliki koin emas. Namun aku memiliki dua pil disini yang seharusnya bisa membayar biaya masuk ke kota."

Berkata seperti itu, Fang Yuan melambaikan tangannya dan mengeluarkan dua Pil Qi kelas unggul.

"Ini . . .!" Melihat kedua pil dengan tiga garis di tangan Fang Yuan, Mereka berdua terkejut. Salah satu dari mereka menelan ludah dan berkata dengan gugup, "Tuan ini adalah Pil Qi kelas unggul tingkat 3. Jika di jual, harganya sekitar 2000 koin emas, apakah Tuan Muda yakin untuk memberikannya kepada kami?"

Meskipun Fang Yuan tidak mengetahui niat tersembunyi dari kedua penjaga ini. Hou Tua yang sudah hidup ratusan tahun melihatnya dengan jelas. Dia diam-diam berkata dalam hati, " Apakah Tuan muda tidak mengerti pepatah sederhana ini, 'Menyembunyikan kekuatan dan kekayaan seseorang untuk menghindari perhatian yang tidak di inginkan'."

Namun, jika di perhatikan dengan benar, sekilas di mata Fang Yuan muncul kilatan dingin yang mematikan. Meskipun wajahnya tampak polos, namun dia sebenarnya sudah tahu niat kedua orang ini. Berlaku sopan untuk menyembunyikan niat yang sebenarnya.

Fang Yuan tersenyum dan berkata, "Ambil saja, pil ini aku masih memiliki banyak disini." berkata seperti itu, Fang Yuan mengeluarkan sebuah botol giok transparan dan di dalamnya terdapat lima Pil Qi kelas unggul tingkat tiga.

Melihat itu, kedua penjaga itu tersenyum sopan dan mepersilahkan keduanya memasuki kota, "Kalau begitu kami tidak akan sungkan lagi. Silahkan!"

Fang Yuan hanya mengangguk dan berjalan memasuki kota diikuti Hou Tua. Setelah melihat keduanya memasuki kota, kilatan keserakahan terlihat jelas di mata kedua penjaga itu.

"Aku akan pergi melapor ke Tuan Muda, kamu tetap berjaga di sini!" kata salah satu penjaga itu dan bergerak cepat tanpa menunggu jawaban rekannya.

Di sisi lain, setelah memasuki kota, Hou Tua melirik Fang Yuan dan berkata, "Bocah Nakal, lain kali ketika bertemu hal seperti itu, serahkan padaku. Tuan Muda cukup memperhatikan dari samping untuk menambah wawasan."

"Peih!" Fang Yuan meludah dengan kesal dan berkata, "Aku juga tahu niat mereka. Meskipun di sembunyikan dengan baik, itu tidak luput dari pandanganku. Aku sengaja berbuat seperti itu untuk menarik orang di balik layar keluar!"

"Oh!" Hou Tua sedikit terkejut dan memuji dengan ekspresi menjilat, "Tidak di sangka, Tuan Muda sudah memikirkan beberapa langkah kedepan. Hamba Tua ini kagum!"

"Dasar Mesum Tua berhenti bertingkah seperti itu." Fang Yuan berkata, "Mari kita cari tempat menjual pil untuk mendapatkan beberapa koin emas, kita benar-benar miskin sekarang!"

"Ikuti aku Tuan Muda, aku tahu tempat yang cocok untuk menjual pil!" Hou Tua menepuk dadanya dan berjalan cepat kearah tertentu.

Sepanjang jalan, mereka harus berdesakan dengan orang-orang lain yang membuat Fang Yuan sedikit kesal. Untungnya tubuh kekar Hou Tua sedikit berguna untuk menakuti orang lain sehingga mereka tidak terlalu berdesakan.

Setelah melewati beberapa simpangan, mereka tiba di sebuah gedung lima lantai. Di depan pintu gerbang tepat di atasnya tertulis nama gedung itu dengan niat pedang yang cukup kuat, 'Paviliun Bulan'.

"Paviliun Bulan?"

"Bocah Nakal, Pavilun Bulan ini adalah salah satu kekuatan besar di Kekaisaran Tianlong ini. Bahkan di luar Kekaisaran Tianlong, Nama Paviliun Bulan ini masih cukup di segani!"

"Kalau begitu, ayo kita masuk!" Kata Fang Yuan sambil berjalan memasuki Paviliun Bulan. Hou Tua dengan patuh mengikutinya dari belakang.

Ini adalah perjanjian di antara mereka berdua. Jika tidak ada orang lain Hou Tua bebas memanggil Fang Yuan apa saja. Namun di depan orang-orang, Hou Tua harus patuh kepada Fang Yuan agar terlihat keren.

Setelah masuk, suasana di lantai satu Paviliun Bulan cukup ramai. Seorang pelayan perempuan mendekati Fang Yuan dan bertanya dengan sopan, "Tuan Muda, apakah Tuan Muda membutuhkan sesuatu?"

"Yah, aku ingin menjual pil di sini, apakah bisa?" Tanya Fang Yuan.

"Menjual Pil?" Pelayan itu sedikit terkejut, "Tuan Muda silahkan ikuti ke lantai tiga untuk berbicara langsung dengan pengelola, aku tidak bisa menerima tamu yang datang untuk menjual pil."

"Menjual pil?" tepat saat mereka akan pergi ke lantai dua, seorang pria tua dengan jubah alkemis muncul dan berkata dengan nada mencemooh, "Bocah kecil sepertimu berani datang dan menipu di sini? Apakah kamu pikir tempat ini milik leluhurmu. Pergi!"

Di hadang oleh seorang pria tua, Fang Yuan menjadi kesal. Dia menatap pria tua itu dan berkata, "Hou Tua, tampar tikus ini dan singkirkan dari hadapanku!"

"Cih berpura-pura keren!" Hou Tua diam-diam memarahi Fang Yuan di dalam hatinya. Namun dia masih dengan patuh mengikuti perintah Fang Yuan, "Baik Tuan Muda!"

Berkata seperti itu, Hou Tua tiba-tiba menghilang dari tempatnya dan ketika dia muncul, dia sudah berada di depan pria tua itu dengan tatapan kesal. Tanpa aba-aba, dia menampar pria tua itu dengan keras dan membuatnya terlempar beberapa meter dengan beberapa gigi di muntahkan keluar bersama darah dari mulutnya.

Di tampar begitu keras, Pak Tua itu merasa linglung sejenak. Ketika dia sadar, amarah yang mengerikan meledak di dalam hatinya. Menunjuk Hou Tua, dia berkata dengan nada gemetar karena marah, "Dasar sialan! Kamu sebenarnya berani memukul orang tua ini. Kamu sudah mati!"

"Tuan Muda, kamu telah menyinggung orang yang salah. Dia adalah Tetua Fei, Alkemis Tamu yang di undang oleh Manajer sendiri!" Pelayan yang tadi menyambut Fang Yuan berkata dengan ekspresi takut.

"Cih!" Fang Yuan meludah dan berkata, "Hanya Alkemis kecil juga berani sombong di depanku? Terlalu melebih-lebihkan kemampuan sendiri!"