NovelToon NovelToon
Kisah Asmara Gadis Desa

Kisah Asmara Gadis Desa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Wanita Karir / Healing
Popularitas:660
Nilai: 5
Nama Author: Anyue

Di kenal seorang pendiam dan tidak banyak bergaul membuatnya minder , sejak di usia belia seorang gadis desa sangat aktif dan sudah mengenal yang namanya jatuh cinta , apakah sekedar jatuh cinta saja atau sudah mengenal lebih dari sekedar cinta monyet ?

Dibalik kisah asmara ada sekelumit masalah pada sikap saudaranya yang membuatnya risih dan menjadi tertutup . lambat laun ia tahu siapa dirinya yang sebenarnya .


Mampukah ia menjalani kehidupan di luar sana tanpa ia sadari sudah terjebak dalam arus kehidupan dunia luar yang penuh dengan drama dan masalah ?

Apakah gadis yang dulu pendiam akan menjadi pendiam atau akan menjadi sosok yang lain ?

Yuk baca pelan-pelan dan berurutan agar tidak salah paham .jangan lupa dukungannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter Mendapat Perhatian

Beberapa hari kemudian Ira selalu duduk bersama Nina dan mereka pindah tempat di belakang membuat guru merasa heran , namun tidak melarang tapi alangkah baiknya Ira tetap duduk di depan karena kalau di belakang tidak bisa fokus itu menurut guru .

Apalagi siswa kelas memang sulit di atur karena mereka sudah merasa nyaman dengan tempat duduk mereka . "Irawati ," panggil Bu guru Andin .

Ira langsung berdiri sambil menunjukkan jari ke atas . Bu Andin heran ketika melihat Ira duduk di belakang lumayan jauh dari jangkauannya . "Kenapa kamu duduk di situ , ayo kembali ke tempat dudukmu yang awal ," perintah Bu Andin dengan sikap datar menatap Ira .

Semua siswa melihat ke arah Ira tanpa bersuara padahal biasanya Ira selalu jadi bahan lelucon , namun hari ini semua terdiam .Ira duduk di tempat pertama kali ia masuk kelas . Nina merasa kasian ia mengikuti Ira hal itu membuat Bu Andin simpati pada Nina .

"Baiklah anak-anak , kita mulai pelajaran hari ini ," lanjut Bu Andin memberi materi pelajaran hari ini . "Kamu kenapa ikut duduk di sini ?" tanya Ira kepada Nina yang dengan santai mengeluarkan buku catatan lalu menulis materi Bu Andin .

"Santai saja , tidak usah dipikirin ," kata Nina cuek . Ira mengambil buku catatan lalu menyalin tulisan di papan tulis ke dalam buku . Bu Andin menerangkan keterangan di papan tulis dengan bijak . Semua siswa menyimak dengan baik tanpa ada yang bercanda apalagi ngobrol selama Bu Andin menerangkan .

Bel berbunyi waktunya istirahat semua siswa keluar kelas serempak . "Ira , kamu mau keluar gak ?" tanya Nina .

"Enggak , aku mau di kelas saja ," jawab Ira dengan malas .

Nina beranjak menuju tempat duduk teman cowok yang tinggi berambut ikal dan duduk didepannya . Entah mengapa hati Ira merasa senang melihat temannya punya pasangan tapi ia sendiri belum pernah merasakan punya pasangan .

"Ira , sini ," panggil Nina seolah tahu kalau Ira sedang memperhatikan mereka berdua .

"Enggak ," Ira menolak masih duduk dengan nyaman sambil mencoret buku tulisnya .

"Ira , sini ngapain duduk sendirian di situ cepat sini ," teriak Nina dengan kencang .

Dengan terpaksa Ira beranjak dari tempat duduk menuju Nina dan teman cowoknya . "Ada apa ?' tanya Ira berdiri di samping mereka .

"Duduk di sini , nih makan ," perintah Nina sambil menarik tangan Ira agar duduk disampingnya .

Mereka bertiga istirahat di kelas sambil makan rujak , sesekali mereka bercanda membuat suasana tidak kaku . Lambat laun Ira bisa menyesuaikan diri ngobrol dengan teman cowok .

"Oh namanya Ali ," batin Ira melihat name tag di baju teman cowok .

“Irawati ," kata Ali melihat nama di baju Ira . Ira tersenyum malu sambil menutupi namanya .

"Ira lucu ngapain ditutupi semua orang sudah tahu namamu ," kata Nina tertawa melihat tingkah Ira . "Iya , ngapain malu ," sahut Ali sambil makan rujak buah.

"Cuma enggak enak aja namaku dilihatin ," kata Ira melihat namanya sendiri .

"Bagus kok namamu ," Nina seperti sedang menerawang sebuah nama .

"Memang kamu tahu artinya ?" tanya Ira menatap mata Nina dengan serius hal itu membuat Ali tertawa .

"Aku bukan peramal ,Ra . Hanya ngomong saja kok ," jawab Nina melanjutkan makan rujak buah .

“Terimakasih ya ,Nin rujaknya pedas manis ,“ kata Ira kemudian pamit beranjak dari tempat duduk karena bel sudah berbunyi .

"Ngapain buru-buru , habisin dulu rujaknya ," Nina menunjuk rujak yang tinggal sedikit .

"Buat kalian saja , aku sudah kenyang ," sahut Ira meninggalkan mereka berdua kembali ke tempat duduk .

" Aku kembali ya ,Mas ?" Nina pamit sama Ali beranjak dari tempat duduk . Ali menjawab dengan mengangguk sambil tersenyum kepada Nina .

Hal itu tak lepas dari mata Ira . "Indah sekali ," batin Ira tapi wajahnya sendu .

"Hai bengong saja ," Temon menghalangi pandangan Ira yang sedang memperhatikan Nina .

“Apaan sih aku tidak melamun ," Ira mengibaskan tangan Temon sedikit kasar .

" Hayo kepo orang pacaran ya ," canda Temon menebak jalan pikiran Ira sontak membuat Ira malu karena suara Temon keras membuat seisi ruangan melihat ke arah mereka berdua .

Ira mengalihkan pandangannya dan menunduk menyembunyikan mukanya karena malu . Temon duduk di samping Ira hal itu membuat Nina marah . “Pindah ke tempatmu sana ini kursi milikku sekarang , pergi !" usir Nina dengan kasar .

"Pelit kau , numpang sebentar saja tidak boleh dasar pelit ," Temon beranjak pergi ke tempat duduknya . Ira merasa lega dan ia mengangkat kepalanya menoleh sedikit ke belakang .

"Kamu ngapain ,Ra ?' tanya Nina sambil tertawa melihat wajah Ira yang bersemu merah karena malu . " Tidak apa-apa kok," jawab Ira enggan mengakui kalau dirinya malu banget .

“Teman cowok memang pada rese biarin saja tidak usah di ambil hati anggap saja bercanda ," Nina memberi pengertian kepada Ira . Ia tidak mau Ira dijahili oleh para teman cowoknya .

Hati Ira kembali merasa dilindungi dan diperhatikan . "Semoga kita seperti ini terus ya ,Nin ,“ batin Ira seolah tidak mau kehilangan sosok Nina yang selalu peduli dengannya walaupun sedikit namun sangat berarti baginya .

Tidak lama kemudian Pak Guru datang sambil tersenyum ramah kepada semua siswa kelas . "Oke anak-anak , bapak akan memberikan penjelasan mengenai pelajaran kemaren ya dan bapak ingin kalian belajar karena besok bapak akan memberi kalian soal latihan ," kata Pak Ahmad dengan mantap .

"Baik ,Pak !" jawab siswa serempak . Pak Ahmad memberikan materi dan memberi beberapa pertanyaan kepada siswa .

“Bagi kalian yang sudah tahu jawabannya boleh pulang ," kata Pak Ahmad kemudian .

Satu persatu Pak Ahmad memberikan pertanyaan mudah dan siswa yang berhasil menjawab dengan benar langsung pulang . Waktu sesi terakhir justru tidak ada yang bisa menjawab lalu Pak Ahmad menyudahi materi siang itu kemudian keluar dari ruangan .

Siswa yang masih tinggal di kelas tidak sedikit karena hanya beberapa siswa yang bisa menjawab pertanyaan Pak Ahmad . Semua keluar karena waktunya pulang .

Nina dan Ira keluar bersama dengan Ali , mereka berjalan beriringan sambil bercanda . Sampai di ujung jalan menuju jalan raya mereka berpisah . Ira naik angkot menuju desa tujuannya .

Di dalam angkutan umum ada teman cowok beda kelas membuatnya tertawa karena sejak masuk mobil dia bercanda tanpa berhenti . Semua yang mendengar ikut tertawa karena ia selalu bisa membuat lelucon .

"Bercanda itu bikin awet muda , maka sering-seringlah bercanda jangan serius terus nanti cepat tua cepat keriput ," katanya sambil tertawa semua ikut tertawa termasuk pak sopir .

Semua teman memanggilnya dengan Kokoh karena matanya sipit mirip orang cina . “ Koh , Sopirnya kok pakai kacamata hitam memangnya bisa lihat ya ," celetuk Ira kepada Kokoh.

Kokoh melihat Pak sopir lalu melirik ke arah Ira tersenyum Jahil .

1
🌀 SãñõõR 💞
siapa ya... rulli kayaknya😄
Anyue: mungkin saja tapi entahlah besok gimana baiknya
total 1 replies
🌀 SãñõõR 💞
ayok belajarrr👍... jadi inget masa sekolah sih🤭
Anyue: anggap saja masih sekolah hhe
total 1 replies
Mericy Setyaningrum
salfok sama nama Erlan heheh
Anyue: duh kena deh ,🤭
total 3 replies
Mericy Setyaningrum
mengagumi sosok laki2 di kampung
Anyue: pekerja keras
total 1 replies
🌀 SãñõõR 💞
aku boleh komen ya... ini terlalu ke narasi ya... kalo bisa di seimbangkan antara narasi deskripsi dan juga dialog... juga dialognya dipisah sm dialog lain jangan disatukan jd gak terlihat dialognya ... trima kasih
Anyue: q tanya editor satu paragraf narasi setidaknya dua dialog
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!