NovelToon NovelToon
Balas Dendam Istri, Selingkuh Dengan Ayah Mertua

Balas Dendam Istri, Selingkuh Dengan Ayah Mertua

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Duda / Reinkarnasi / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Diam-Diam Cinta
Popularitas:22.1k
Nilai: 5
Nama Author: Pannery

Noura mati dibunuh suaminya dan diberi kesempatan hidup kembali ke-3 tahun yang lalu. Dalam kehidupannya yang kedua, Noura bertekad untuk membalaskan dendam pada suaminya yang suka berselingkuh, kdrt, dan membunuhnya.

Dalam rencana balas dendamnya, bagaimana jika Noura menemukan sesuatu yang gila pada mertuanya sendiri?

"Aah.. Noura." Geraman pria itu menggema di kamarnya. Pria itu adalah Zayn, mertua Noura yang sering menyelesaikan kebutuhan diri sambil menyebut nama menantu wanitanya.

"Kenapa dia melakukan itu sambil menyebut namaku..?" Noura harus dihadapkan mertua gilanya yang sudah duda. "Anaknya gila.. ayahnya juga lebih gila, eh tapi.. besar juga ya kalau dilihat-lihat."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pannery, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Taruhan

Meskipun hatinya sesak, Noura tau ia tidak bisa diam saja. Dengan tatapan tajam, Zayn menanyainya sekali lagi, seolah ingin menguji keyakinannya.

"Apakah kamu yakin bisa melakukannya?" Suaranya terdengar dingin, menusuk ke dalam hati Noura.

Namun, tanpa ragu, Noura mengangguk tegas. "Ya, saya yakin. Saya mengingat isi dokumen itu dengan baik. Biarkan saya yang mempresentasikannya."

Zayn terdiam sejenak, menatapnya tanpa ekspresi. Namun, kedatangan Tyson membuat semua orang sibuk kembali.

Tanpa sepatah kata pun, Zayn akhirnya berbalik dan pergi, meninggalkan Noura begitu saja.

John yang berdiri di sebelahnya menghela nafas panjang sebelum menepuk bahu Noura dengan lembut.

"Maaf ya. Pak Zayn memang sangat serius soal tamu kita kali ini. Dan juga... kamu kan sejak tadi bersamaku. Ini sangat aneh, kenapa kopi itu bisa jatuh ya?"

Noura mengangguk pelan. Ia pun merasakan hal yang sama. Tapi sekarang bukan waktunya untuk memikirkan siapa pelakunya.

"Nanti kita cari tau, Pak John. Sekarang, kita harus menyambut tamu lebih dulu."

Di ruang utama, seluruh staf sudah berjejer rapi. Ruangan tampak bersih dan tertata sempurna untuk menyambut tamu penting mereka—Tyson, CEO dari perusahaan yang sudah lama bekerja sama dengan Zayn.

Selain sebagai mitra bisnis, Tyson juga merupakan pemasok utama dalam produksi perusahaan ini.

Tyson menjadi CEO di usia 28 tahun, menggantikan kakaknya yang ditangkap karena penggelapan dana.

Sosok pria muda itu berdiri dengan penuh percaya diri. Rambut hitamnya tersisir rapi, dan kacamata yang bertengger di wajahnya menambah kesan cerdas serta berwibawa.

Saat ia berjalan melewati barisan staf, semua orang menundukkan kepala dengan hormat.

Mata Tyson menyapu ruangan sebelum akhirnya berhenti pada sosok Zayn. Seketika, senyum cerah terukir di wajahnya.

"Pak Presdir!" Serunya dengan suara penuh semangat.

Zayn menyambutnya dengan jabat tangan singkat. Di belakangnya, John dan Noura juga memberi hormat. Namun, mata Tyson tiba-tiba melirik sekilas ke arah Noura, seolah menaruh minat padanya.

"Hai, John! Sepertinya sudah lama kita tidak bertemu," ujar Tyson santai, sebelum akhirnya mengalihkan perhatiannya pada Noura.

"Dan kamu..?" Tanya Tyson.

"Saya Noura, sekretaris dua, Pak CEO," kata Noura sopan, memperkenalkan diri dengan anggukan kecil.

Tyson mengangkat alisnya, lalu tertawa kecil. "Wah! Senang bekerja sama denganmu, Bu Sekretaris Dua."

Dengan santai, Tyson menjabat tangan Noura. Tatapannya terasa lebih lama dari yang seharusnya, membuat Zayn yang berdiri di dekatnya mengepalkan tangan dengan halus.

Ada sesuatu dalam sikap Tyson yang membuat Zayn kesal. Merasa tidak nyaman dengan situasi itu, Zayn segera memberi instruksi tegas.

"Ruangan rapat sudah siap. Ayo, kita mulai."

Tyson dan rombongannya segera beranjak menuju ruang rapat, diikuti oleh Zayn, John, dan Noura.

...****************...

Ruangan rapat terasa sunyi sejenak sebelum pembicaraan dimulai. Jantung Noura berdegup kencang, namun ia berusaha mengendalikan dirinya.

Noura sudah bertekad untuk membuktikan bahwa insiden dokumen yang rusak tadi tidak akan menghalangi profesionalismenya.

Diskusi berjalan serius. Para eksekutif berbicara membahas rencana kerja sama, strategi bisnis, dan proyeksi keuntungan.

Dan momen paling menegangkan tiba saat giliran Noura untuk menjelaskan isi dokumen yang sebelumnya rusak.

Noura menarik nafas dalam, lalu bangkit berdiri. Dengan tatapan penuh percaya diri, ia mulai memaparkan proposal serta berbagai rencana jangka panjang perusahaan.

"Seperti yang telah direncanakan, kerja sama ini akan membawa keuntungan strategis bagi kedua belah pihak. Kami telah menyusun langkah-langkah konkret untuk memastikan target produksi dapat tercapai dalam kurun waktu yang telah ditentukan."

Noura berbicara lancar, bahkan tanpa membawa teks. Suaranya mantap, setiap kalimat yang keluar dari bibirnya terdengar tegas dan terarah.

Mata semua orang di ruangan itu tertuju padanya, termasuk Tyson, yang kini menyandarkan tubuhnya di kursi sambil menatap Noura dengan ketertarikan yang semakin jelas.

Bibirnya melengkung dalam senyum tipis, seakan mengagumi bagaimana wanita itu mampu menguasai ruangan hanya dengan suaranya.

Ketika Noura selesai berbicara, keheningan singkat menyelimuti ruangan sebelum akhirnya Tyson bertepuk tangan pelan.

"Impresif." Tyson menatap Noura dalam, senyumnya semakin lebar. "Tanpa teks sekalipun, penyampaianmu sangat jelas dan terstruktur. Aku suka cara kerjamu, Bu Noura."

Kata-kata itu terdengar seperti pujian, tetapi bagi Zayn, itu adalah duri yang menusuk dalam.

Mata Zayn menajam, rahangnya mengatup rapat. Ia tidak menyukai cara Tyson menatap Noura—terlalu lama.

Merasa perlu menguasai situasi kembali, Zayn segera membuka suara.

"Kita sudah mendengar semua poin utama. Jika tidak ada pertanyaan lain, mari kita langsung bahas kontrak final."

Nada terdengar lebih cepat, lebih tegas dari sebelumnya. Seakan ingin memotong interaksi lebih lanjut antara Tyson dan Noura.

Namun, bukannya merespons serius, Tyson justru tertawa kecil. "Santai, Pak Presdir. Tidak ada salahnya untuk memberi karyawanmu apresiasi, bukan? Dia sangat bagus."

Zayn tidak menjawab, tetapi tatapan dinginnya cukup untuk membuat udara di ruangan menegang.

Noura yang menyadari situasi ini hanya bisa diam, tangannya mengepal halus di bawah meja.

'Sok-sok an marah-marah.. dia juga nggak bisa profesional' Batin Noura kesal pada Zayn.

Zayn tidak ingin berlama-lama. Rapat harus diselesaikan—dan Zayn jelas ingin segera mengakhirinya.

"Baiklah, kita lanjut ke tahap akhir," ucapnya tajam.

Rapat berlangsung dan selesai dengan baik. Semuanya keliar dari ruang rapat tapi, Zayn langsung menarik lengan Noura.

"Noura, bicaralah denganku dulu!"

Zayn tidak membiarkan Noura pergi begitu saja. Tapi, karna masih kesal, Noura menepis tangan pria itu menunjukkan perlawanannya.

Zayn terdiam sejenak, matanya menajam saat Noura menepis tangannya dengan kasar. Nafasnya terdengar berat, tapi ia tidak menahan diri lagi.

Noura sendiri masih dipenuhi amarah. Ia tidak mengerti kenapa Zayn selalu bersikap seperti itu—mengontrol, melarang, dan bertindak seolah-olah dirinya punya hak atas semua keputusan yang ia buat.

"Anda selalu saja bersikap seenaknya, Pak Zayn," ucap Noura ketus, menatapnya dengan penuh ketidakpuasan.

Zayn tidak langsung menjawab, hanya menatapnya dalam diam, tetapi tatapan itu justru membuat Noura semakin frustrasi.

Dengan gerakan cepat, ia menarik tangannya dari genggaman pria itu.

"Maaf, Pak Zayn, saya masih ada urusan. Saya harus menemukan siapa yang merusak dokumen saya."

Tidak ada panggilan 'Daddy' bahkan ketika mereka hanya berdua. Jelas Zayn sangat kesal dan rahangnya menegang.

Tanpa menunggu jawaban, Noura berbalik dan melangkah pergi dengan penuh kekesalan.

Namun, saat Noura berjalan keluar ruangan, ia bisa merasakan tatapan Zayn yang masih menancap di punggungnya.

Tatapan yang terasa intens, seolah Zayn sama sekali tidak menyukai cara Noura menolaknya barusan. Dan juga.. pria itu pasti sedang menahan emosinya.

Tapi kali ini, Noura tidak peduli.

Ia punya urusan yang lebih penting daripada menghadapi Zayn.

Noura segera berjalan cepat menuju ruang CCTV dengan tekad bulat. Ia harus mendapatkan bukti siapa yang telah masuk ke ruangannya dan merusak dokumen itu.

Tapi, saat ia tiba dan meminta bukti, petugas CCTV malah menggeleng.

“Maaf, Bu Noura. Kami tidak melihat siapapun yang masuk ke ruanganmu hari ini.”

Noura mengernyit, merasa ada yang aneh. “Bagaimana bisa Anda tidak melihat apa pun? Masa kopi itu bisa jatuh sendiri?” Tanyanya curiga.

Petugas itu hanya mengangkat bahu, tapi Noura bisa merasakan ada sesuatu yang tidak beres.

'Ini aneh sekali..'  Batin Noura mulai bingung.

Saat berjalan kembali ke ruangannya dengan pikiran penuh kecurigaan, tiba-tiba ia melihat sosok Tyson yang masih berada di kantor.

“Halo, Bu Noura,” sapa Tyson dengan senyum khasnya.

“Pak Tyson, Anda belum pulang?” Tanya Noura, sedikit heran.

Tyson mengangkat bahu dengan ekspresi santai. "Saya masih ingin menikmati waktu disini. Bu Noura sedang apa?"

“Saya sedang mencari sesuatu.”

“Mencari sesuatu?” Tyson mengernyit. “Apa itu?”

Noura lalu tersenyum kecil. “Serangga kecil yang nakal.”

Tyson terdiam sejenak sebelum terkekeh pelan. “Anda lucu sekali.”

Tyson lalu semakin mendekat dengan tatapan penuh ketertarikan. “Ngomong-ngomong.. Berapa umurmu, Bu Noura?” Tanyanya tiba-tiba.

“Saya 28 tahun.”

Mata Tyson berbinar. “Wah! Kita seumuran! Ini menarik.”

Noura menatapnya dengan ekspresi bingung, tetapi Tyson tiba-tiba berkata dengan nada yang lebih dalam, “Bu Noura, saya tidak bisa berpaling darimu sejak datang kemari. Sepertinya saya pernah melihatmu di suatu tempat.”

Noura membelalakkan mata. “Apakah begitu? Di mana, Pak?”

Namun, sebelum ia bisa menebak lebih jauh, Tyson tiba-tiba meraih tangan Noura dan mengecup punggung tangannya hingga membuat Noura terkejut.

“Apakah kamu mengingatnya sekarang, Noura?” Bisiknya.

Noura merasa ada sesuatu yang familiar dalam sorot mata Tyson. Otaknya bekerja cepat, mengingat kembali masa lalunya. Lalu tiba-tiba, ingatan itu muncul.

“Kamu… Tyson kutu buku itu- Ah, maaf, maksud saya.. kita satu SMA ya, Pak Tyson?"

Tyson tersenyum singkat, "Benar Noura, aku orang yang kamu tolak berkali-kali."

Noura menatapnya dengan tak percaya. Ia ingat, dulu ada seorang anak culun di SMA yang menyukainya. Namun, karna Noura terlalu fokus belajar, ia menolak perasaan anak itu berkali-kali.

“Jadi… itu kamu?”

Tyson mengangguk santai. “Dari awal aku merasa ada sesuatu yang familiar saat melihatmu. Dan lihatlah sekarang, kita bertemu lagi. Sungguh kebetulan yang menarik, bukan?”

"Dan kamu tidak pernah berubah, selalu pintar dan menonjol dengan otakmu." Tambah Tyson lagi.

Noura masih belum bisa mempercayai hal ini. Tyson tersenyum lebih lebar, lalu menatapnya dengan intens.

“Biarkan aku membantumu mencari ‘serangga’ itu, Noura.”

"Ah, tidak perlu, Pak Tyson," ucap Noura, menolak dengan tegas. "Ini masalah saya sendiri, saya bisa mengatasinya."

Namun, sebelum ia bisa melangkah pergi, Tyson tiba-tiba menarik tangannya lagi, kali ini dengan lebih kuat.

"Aku tidak membutuhkan persetujuanmu, Bu Noura," bisiknya, matanya menatap lurus ke dalam mata Noura.

Noura menegang. "Kenapa begitu Pak Tyson?"

Tyson justru tersenyum santai, seolah menikmati kebingungan Noura. "Aku sedang bertaruh, Noura. Jika aku menemukan siapa pelakunya lebih dulu, maka sebagai hadiahnya..."

Tyson berhenti sejenak, lalu mendekatkan wajahnya sedikit. "Kamu harus makan malam denganku."

Noura terkejut setengah mati. "Apa?"

Tyson memang tidak pernah berubah dari dulu. Dia pria yang tidak pernah menyerah.

"Taruhan yang bagus, Pak Tyson." Mendadak suara berat gang familiar muncul. Dia pria yang tadi membuat Noura kesal, Zayn.

Zayn mendekat dan menatap Noura dengan lekat. "Aku juga akan ikut bertaruh, kalau aku yang menemukan serangga itu lebih dulu.." Zayn lalu mendekat pada telinga Noura.

"Biarkan aku menghabiskan malam denganmu, Noura."

1
nur adam
ljut
nur adam
lnjut
nur adam
lnjut.. crita bgs thoor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!