 
                            kisah cinta dua anak manusia yang tumbuh bersama sejak kecil, tapi karena suatu hal yang akhirnya membuat mereka berpisah.
kisah tentang seorang Elio pewaris tunggal keluarga konglomerat dengan seorang gadis bernama Aurora yang hidupnya penuh teka teki dan misterius.
bisakah elio membawa kembali gadis tercintanya untuk bisa selalu bersama dengannya?
ikuti kisah mereka, dan jangan lupa tinggalkan jejak untuk terus menyemangati author....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanswii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
"jadi bener, kecelakaan Lo waktu itu disengaja ka?", tanya Delano,
"dan itu ulah salah satu geng motor", sahut Jerico,
"tapi siapa?", kaya Virzha,
mereka tengah berkumpul di markas golden eagle, membahas perihal apa yang tadi Wenda katakan dalam panggilan telpon dengan Aurora.
Aurora, dia Tidak ikut karena ingin rebahan saja katanya sambil menghabiskan waktu bersama ibunya.
"yang jadi masalah sekarang bukan itu, tapi Wenda, temannya Aurora terancam keselamatannya", kata Elio,
"ka, apa waktu itu Lo gak lihat ada yang ngikutin Lo?", tanya Delano,
" gak ada, gue sendirian lewat jalan itu", jawab Azka,
"masalah ini jadi penuh teka teki kayak gini, awalnya kita hanya mengira kecelakaan Azka waktu itu murni kecelakaan, kan kejadiannya pas setelah kita kumpul kumpul bareng, dan gak ada orang lain selain Anggota kita", ucap Jerico,
"apa mungkin ada yang menyelinap masuk?",
" atau, apa mungkin ada Anggota kita yang berkhianat??",
Hening, Anggota golden eagle yang jumlahnya hampir 200 orang itu Tidak ada yang bersuara, mereka menunggu para anggota inti selesai bicara dulu, baru nanti mereka akan memberi tanggapan atau usulan.
"jeno, Lo masih ada kan data anak anak yang hadir malam itu?", tanya Elio,
" ada bang, setiap pertemuan atau acara gue selalu minta semua Anggota buat isi daftar hadir", jawab Jeno,
"oke, nanti kasih ke Virzha", kata Elio lagi,
" siap bang", jawab Jeno,
"bang, kalau emang ada yang ingin mencelakai bang Azka selaku inti golden eagle, terus kenapa tidak ada kejadian apa pun lagi setelahnya, tidak ada penyerangan lain pada anggota ini lainnya?",
" iya bang, dan kejadiannya kan sudah hampir 1 tahun yang lalu, kenapa baru mengincar tuh cewek sekarang?",
"dan yang lebih membingungkan lagi, kenapa malah ngincar tuh cewek, bukannya langsung menyerang kalian atau kita saja?",
pertanyaan demi pertanyaan, dan dugaan demi dugaan terucap dari para anggota golden eagle lainnya, karena masalah ini cukup membingungkan juga bagi mereka.
"itu juga yang kami pikirkan, sedangkan saat itu saja orang bengkel mengatakan kalau motor Azka keadaannya baik baik saja, tidak ada tanda tanda di sabotase", jelas Delano,
"jalan satu satunya adalah kita datang langsung menemui Wenda dan kalau bisa kita minta rekaman cctv jalan", kata Elio,
"kita bisanya hanya saat weekend El", jawab Jerico,
"Jumat nanti akan ada tgl merah, dan kita bisa kesana karena kita dapat libur 3 hari", kata Elio,
"oke".
Azka, pemuda itu hanya diam saja dari tadi, dia menyimak semuanya tapi pikirannya juga tidak fokus karena kepikiran pada Wenda.
gadis yang sudah menolong bahkan mendonorkan darah untuk dirinya itu kini tengah terancam keselamatannya, dia tidak bisa hanya diam.
"tapi gadis itu sekarang dalam bahaya El, bisa aja dia kembali diserang", kata Virzha,
" gue udah minta Geovano dan gengnya buat jagain tuh cewek", bukan Elio yang menjawab, melainkan azka.
memang benar, tadi setelah mendengar kabar itu, Azka langsung menghubungi Geovano dan meminta agar Geovano dan teman temannya melindungi dan mengikuti kemanapun Wenda pergi, dan tentu saja Azka memberikan imbalan pada mereka.
jujur saja, sebenarnya Azka ingin sekali mendatangi Wenda, bertanya langsung dan mengucapkan terima kasih dan mengatakan kalau azka akan melindunginya.
Sejak kejadian satu tahun lalu, Azka sudah berjanji pada dirinya sendiri akan membalas kebaikan gadis penolongnya itu, selama ini dia bahkan sudah mencari kemana mana, mencari tahu dari motor yang dia pakai, plat nomornya, tapi hasilnya nihil.
Dan Tuhan itu Memang maha baik, karena tiba tiba saja, gadis itu datang dengan sendirinya, dan menjadi orang terdekat Aurora, sahabat kecilnya.
Tiba tiba ponsel Azka berdering, semua yang awalnya fokus jadi menatap kearah Azka,
"hallo",
"ka, gue udah dapat sedikit info dari teman gue yang sempat mengikuti orang orang itu",
"apa?",
" sepertinya mereka bukan geng motor, melainkan orang pribadi tapi memakai tameng geng motor agar penyerangan itu seolah olah terjadi karena dendam antar geng motor, dan benar orang orang itu dari jakarta, tapi sebagian ternyata ada yang dari bandung, dan Lo tahu ada kejadian apa sebelum ini?",
" ada apa?",
" Wenda malah menghajar salah satu orang yang malam itu ikut mengeroyoknya, dan parahnya lagi....",
" apa Van, Lo kalau ngomong jangan setengah setengah", hardik Azka gregetan,
"orang itu sepupu dia sendiri",
Hening...
panggilan itu Memang di louds speaker oleh Azka jadi semua teman temannya bisa mendengarnya.
"lalu, gimana Wenda sekarang?", tanya Azka, ada nada cemas di dalamnya.
"dia bertengkar hebat Dengan sepupunya itu, bukan hanya dengan Wenda, tapi dengan keluarga karena Memang sepupunya Wenda itu anaknya agak bermasalah, saat di tanya dia disuruh atau diajak siapa sepupunya Udah pergi duluan",
" tolong Lo pantau terus Van, pastikan Wenda sekali dalam pantauan orang orang Lo", kata Elio,
"pasti, cuma ya nih cewek pergerakannya cepet El",
" maksudnya?", tanya jerico,
"ya gitulah, cepet banget ilangnya",
"Van, terus pantau pergerakan Wenda, dan juga cari sepupunya itu, Lo kirim foto sepupunya wenda sekalian biar kita juga bisa cari di sini", kata Azka,
"oke".
panggilan selesai, Suasana kembali hening, semua sibuk dengan pemikiran masing masing.
"apa Lo pernah punya musuh ka?", tanya Delano,
" gue gak tahu, gue bilang enggak tapi siapa tahu ada yang gak suka sama gue karena suatu hal yang gak gue sadar kan?", jawab Azka, semua kembali diam,
"sebelum kita kumpul, Lo ketemu siapa?", tanya Virzha,
" gue berangkat dari rumah bareng elio dan sebelumnya gue dirumah setelah pulang sekolah dan baru keluar lagi pas mau kumpul itu", jelas azka.
kejadian yang mereka kira murni kecelakaan itu kini berubah menjadi misteri penuh teka teki karena kejadian yang menimpa Wenda.
"ka, apa Lo yakin Wenda cewek yang nolongin Lo malam itu?", tanya jerico,
"yakin, emang gue gak sepenuhnya sadar, tali gue ingat betul bekas luka di keningnya, dan juga suaranya", kata Azka,
" lagipula jer, orang yang nyerang Wenda juga mengatakan kalau Wenda sudah menggagalkan aksi mereka buat melenyapkan salah satu anggota golden eagle, Wenda sendiri saja Tidak tahu golden eagle itu siapa", sahut Delano,
" masalah ini harus segera kita tuntaskan, karena menyangkut keselamatan wenda, dan bukan hanya Wenda, tapi pada anggota golden eagle, bisa saja target mereka setelah ini anggota yang lain", kata Elio,
" Lo bener El, dan bagi semuanya, usahakan ponsel kita selalu terhubung satu sama lain, nanti foto sepupunya Wenda akan gue share di base, kalau diantara kalian ada yang melihat, langsung bawa", kata Azka.
" baik".
" satu lagi, sementara ini kalian lagi sendirian usahakan jangan pakai atribut golden eagle dulu, kalau lagi bersama gak pa pa", sahut Delano.
" siap".
" apa perlu kita cari satu persatu geng motor yang ada di jakarta, barang kali ada petunjuk", ucap salah satu anggota golden eagle,
"gak perlu, bahaya buat kalian, kita Tidak benar benar tahu siapa yang benar benar teman, atau berpura pura jadi teman", kata Elio.
Rapat malam itu menyisakan teka teki yang agak rumit untuk mereka pecahkan, ditambah kejadiannya sudah 1 tahun yang lalu dan ditempat kejadian Tidak ada saksi selain wenda yang menyelamatkan Azka, dan juga tidak ada cctv, jadi cukup sulit menemukan petunjuk.
*hai hai readers tercintaku... Maaf ya telat up, kuy tinggalkan komentar kalian biar author lebih semangat, makasih dan selamat membaca*