NovelToon NovelToon
Menikahi Tetangga

Menikahi Tetangga

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: @Caramel_Machiato

Tak pernah terbayangkan oleh Nabila saat ini, saat ini ia tengah bersanding dengan seorang laki laki yang mengisi hidupnya selama beberapa tahun

Rian Rivaldo, laki laki yang kini yang akan menjadi suami Nabila

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @Caramel_Machiato, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 23

Pagi hari Rian dan Nabila segera menuju tempat tinggal baru mereka, hari ini resmi mereka meninggalkan tempat tinggal yang mempertemukan mereka kembali.

Semua barang sudah diangkut menuju apartemen milik Rian, kini mereka hanya datang dengan membawa diri mereka.

Tiba di unit apartment, Nabila pun masuk bersama dengan Rian.

" Selamat datang " kata Rian menyambut

" Tempat ini lebih bagus dari kontrakan kita, kenapa kamu malah milih ngontrak ? Buang buang uang "

" Ya tapi kan bisa bertemu sama kamu, ayo ikut aku " Rian menarik tangan Amel

Rian mengajak Nabil untuk masuk kedalam kamarnya, Rian pun langsung menutup pintu kamarnya.

" Mau ngapain Dion, nanti kalau ada orang yang bawa barang gimana ? "

" Bentar aja Bil "

" Emang mau apa ? "

Dion pun menundukkan dirinya dan mencium bibir Nabila, perlahan Nabila berjalan mundur hingga membentur ranjang milik Dion

Perlahan Dion mendorong Nabila keatas ranjangnya, sambil kembali berciuman kini Dion berada diatas tubuh Nabila.

" Dion nanti ada yang datang, ga enak " Nabila mendorong tubuh Dion untuk menjauh

" Iyah sayang "

" Sepertinya setelah nikah nanti kamu lebih bringas dari ini ian "

" Tentu sayang, jadi kapan ? "

" Apanya ian "

" Nikahnya sayang, apalagi yang kamu tunda ? "

" Aku belum siap ian, lagipula kita ga harus terburu buru kan "

" Tapi Bil, apa bedanya dengan sekarang? Kita sekarang tinggal satu tempat, hanya status saja yang beda "

" Nanti lagi ya kita bahas, ga enak kalau nanti ada yang datang "

Nabila keluar dari dalam kamar Rian, entah mengapa Nabila memang belum siap untuk menikah dengan Rian.

Setelah menunggu akhirnya barang barang mereka pun datang, setelah ini Nabila harus kembali sibuk menata barang barangnya.

..

Malam hari Nabila belum juga selesai dengan barang barangnya, tapi tubuhnya sudah merasa lelah.

Sejak tadi Rian tak banyak bicara, bahkan ia juga sedang sibuk di kamarnya dengan beberapa barang barangnya.

Mengingat malam ini mereka belum makan, Nabila pun menghampiri Rian untuk mengajak makan malam bersama..

" Rian " panggil Nabila dari depan pintu

" Masuk " jawab Rian dari dalam

Nabila pun membuka pintu kamar Rian, dan melihat Rian yang tengah merebahkan tubuhnya.

" Kamu sudah selesai Ian "

" Sudah "

" Ooo, hemm kamu mau makan malam ? Kebetulan kita belum makan malam juga kan "

" Kamu mau makan apa Bil ? "

" Apa saja, lagipula sudah malam. Mie instan juga boleh "

Rian yang sejak tadi berbaring pun bangkit, ia turun dari ranjangnya menghambat Nabila yang berdiri di ambang pintu.

" Ga boleh " jawab Rian

" Kenapa ? Sudah jam 9 juga Ian "

" Ya nanti kalau perut kamu sakit gimana ? "

" Engga Rian, yaudah kalau kamu ga mau biar aku masak sendiri aja "

Nabila pun berjalan menuju dapur, ia segera mengambil sebungkus mie instan untuk ia makan nanti.

Nabila mendengar suara hujan yang cukup deras, ia khawatir jika besok akan terjadi kemacetan.

" Kamu mikirin apa " ucap Rian tiba tiba yang kini berada di belakang Nabila

" Hujan deras sekali, aku takut besok macet "

Rian mematikan kompor yang sedang Nabila gunakan, Nabila pun langsung berbalik badan.

" Aku sudah pesan makan di kantin bawah, nanti segera di antar"

" Padahal hujan seperti ini lebih enak makan mie "

" Udah ayo duduk "

Nabila dan Rian duduk di sofa sambil menunggu makanan mereka, tak seperti biasanya kali ini Rian lebih banyak diam.

" Rian, kamu kenapa ? "

" Aku ga apa apa, emangnya aku kenapa ? "

" Aku ngerasa kamu beda aja, seperti ada yang kamu sembunyikan dari aku "

" Engga ada Bil "

Nabila bersandar pada pundak Rian, tangannya pun ikut memeluk lengan Rian.

" Kamar kamu sudah selesai? " tanya Rian

" Belum, masih berantakan "

" Yaudah di lanjut besok saja, sudah malam kamu perlu istirahat"

" Iyah ian "

Nabila bisa menebak jika Rian tengah merasa kesal, bisa jadi karena percakapan mereka tadi siang mengenai hubungan mereka.

Saat sedang asik berdua, terdengar bunyi bel dari depan segera Rian pun membukakan pintu.

Makanan yang Rian pesan sudah tiba, dengan segera Rian dan Nabila menyantap makanan mereka.

Selama makan Rian masih nampak diam, tak ada sepatah kata apapun dari mulutnya.

Bahkan setelah selesai makan Rian langsung meninggalkan Nabila, Nabila merasa Rian tak seperti biasanya.

Nabila mencoba mencari cara untuk menghentikan suasana seperti ini, setelah selesai menggosok giginya ia pun kembali menemui Rian di kamar nya

" Rian, aku boleh masuk ? " ucap Nabila

" Masuk aja Bil " jawab Rian dari dalam

Nabila langsung membuka pintu tersebut, ia pun masuk kedalam dan duduk di pinggir ranjang Rian.

" Kamarku masih berantakan jadi aku numpang istirahat sebentar yah, nanti aku tidur di sofa malam ini "

" Kamu tidur disini saja, disofa nanti badan kamu sakit Bil "

" Engga ko aman "

Rian bangun dan duduk disamping Nabila.

" Kamu kenapa sih Bil, keras kepala banget"

" Ya kan emang dari dulu, terus kenapa kamu mau sama aku ? "

" Ya karena aku sayang sama kamu, aku cinta sama kamu. Kamu masih nanya kenapa aku mau sama kamu "

Nabila melihat raut wajah Rian yang nampak kesal, ia pun mengusap pipi Rian dengan lembut.

" Yaudah Iyah, jangan marah dong "

" Aku ga marah Bil, mana bisa aku marah sama kamu "

" Bohong, buktinya sejak tadi kamu jutek sama aku "

" Engga Bil, aku cuma ga mau ganggu kamu aja "

" Ganggu apa sih Ian ? "

" Ya aku takut aja "

" takut apa ? "

" Ga apa apa, udah ayo tidur sudah malam "

Rian kembali merebahkan tubuhnya, ia memberikan ruang untuk Nabila merebahkan tubuhnya.

Nabila pun ikut berbaring disamping Rian, Rian yang tidur membelakangi Nabila membuat Nabila merasa memang Rian tengah marah kepada dirinya.

" Aku tidur di sofa aja "

Baru Nabila akan bangun, tangan Rian sudah dengan cepat menarik dirinya.

Rian memeluk Nabila dengan erat, bahkan membuat Nabila susah untuk bergerak.

" Rian lepas aku ga bisa bergerak"

" Biarin "

" Rian sakit tau "

Rian melepas pelukannya, hingga kini keduanya saling bertukar tatapan.

Amel memegangi wajah Rian, perlahan ia pun mendekati wajah Rian hanya menyisakan sedikit jarak.

" Sudah malam, kita harus istirahat besok kita harus kembali bekerja " ucap Rian membuat Nabila menjauh dan malu

" I..iya "

Nabila tertidur membelakangi Rian, ia benar benar merasa malu jika diingat kejadian tadi

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!