NovelToon NovelToon
Princess Inka Dan Inha

Princess Inka Dan Inha

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Beda Usia
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Han_hania

Dua wanita kembar yang menjalani takdir masing masing. Inha dengan karakter pendiam dan terpaksa menikah dengan seorang duda beranak satu dan Inka yang selalu ceria dan mencintai seorang pria yang terlihat tidak menyukainya .Namun, ternyata ia salah karena pria itu selalu menyukai dalam diam.

Apakah pernikahan mereka akan baik-baik saja? Mampukah Inha menerima status sebagai ibu sambung di usia muda nya?
Bisakah Inka keluar dari situasi tersulit di hidupnya?

Selamat membaca.... 🥰😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Han_hania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1

Waktu telah berlalu dan tidak terasa kedua anak perempuan dari keluarga Davian pun lulus kuliah. Si Inka, anak Navysah nomor empat yang suka dengan fashion , kini lulus menjadi sarjana design dan Inha, si bungsu yang hobi memasak lulus sarjana ekonomi dengan nilai cumlaude.

Seperti dua sisi yang berbeda, mereka memiliki karakter yang bertolak belakang. Inka yang cerewet, pecicilan dan ceria. Ia dijuluki ratu online karena hobi membeli sesuatu secara daring,teman nya sangat banyak karena Inka supel dalam pergaulan dan dikenal tidak pelit. Sedangkan Inha pendiam, pintar dan ketus saat bicara. Ia tidak suka berbasa-basi maka dari itu circle pertemanan Inha lebih sedikit daripada kakaknya. Ia tidak pernah membuat masalah saat kuliah. Inha pun lebih senang menghabiskan waktunya di rumah Imelda dan bekerja di Restoran D&R sebagai koki.

Kali ini Inka masuk ke dalam kamar kembaran nya tanpa mengetuk pintu dan seperti biasa dia selalu berbaring dan memeluk adiknya dari belakang, kebiasaan yang sejak dulu ia lakukan walaupun si Inha pasti akan mengomel padanya.

"Apaan sih, pengap tahu! " Inha mengurai tangan kembaran agar menjauh dari tubuhnya. Ia tidak suka dipeluk seperti ini karena menurutnya ini hal yang aneh dan mereka bukan anak kecil lagi.

"Sebentar saja, pelit amat sih! " Inka masih saja memeluk adiknya walaupun sering ditolak. Ia kembali merapatkan tubuh nya.

"Inka, aq bisa sesak nafas. Kau berat! " Namun matanya melirik pergelangan tangan Inka yang memakai gelang rantai kecil berwarna silver. Inha kembali mengibaskan tangan saudara nya dan menatap tidak suka.

"Pergilah dari kamarku ini, aku ingin sendiri dan beristirahat! " Perintah nya.

" Sebentar, aku ingin disini. "Inka menolak bahkan ia sengaja memejamkan matanya.

" Kalau tidak ada keperluan jangan kesini. "Inha masih saja mengusir kembarannya

" Pelit banget sih! Tiduran disini tidak boleh. "Gerutu Inka, ia tidak memperdulikan ucapan Inha yang biasa mengusirnya dari kamar. Inka sudah kebal dengan sindiran dan cibiran dari gadis itu.

" Ha, kita main yuk kumpul sama temenku atau kita main ke rumah putri. Disana adem, gak berisik,tenang Ha. "Ajak Inka

" Cih! Tenang, adem. Lu merasa adem karena ingin dekat dengan keluarga kak Antoni bukan karena suasana rumah nya. "Sindirnya.Inha tahu kembarannya dari dulu suka ke rumah Antoni dan bermain bersama Putri, adik dari Antoni. Mereka satu kampus dulu dan dengan inilah Inka selalu mencari kesempatan dalam kesempitan, mendekat ke keluarga Antoni agar pria itu tahu bahwa Inka menyukainya.

" Dasar bucin, sudah diabaikan berkali-kali masih saja mengejar kak Antoni. Apa kau tidak malu? " Ejek Inha lagi

"Kenapa aku harus malu, aku sedang berusaha menarik perhatian kak Antoni. Siapa tahu dia khilaf dan mau denganku, hihihi.... " Kelakarnya. Mendengar nama pria yang disukai wajahnya nampak memerah. Sesuka itu dia dengan Antoni.

"Tapi sayangnya kak Antoni tidak mau denganmu ,Ka. "

"Aku yakin suatu saat dia mau dengan ku. " Inka masih meyakinkan diri

"Kalau kak Antoni menikah dengan wanita lain jangan salahkan dia, karena kamu yang bodoh dan selalu mengejar nya! "

"Jadi kamu anggap aku bodoh?! " Inka menatap tajam wajah adiknya. "Aku yakin kak Antoni akan menyukaiku dan mau menerimaku! " Inka sangat sensitif saat ada orang yang mengejek percintaannya.

"Tapi memang ini kenyataannya Ka, kamu harus sadar diri kalau kak Antoni tidak menyukaimu. Jangan menjadi gadis bodoh dengan menunggu pria yang tidak mencintaimu. Seperti tidak ada pria lain saja, masih banyak pria di dunia ini contoh nya Khaffi. " Cerocos Inha

"Dih! Si Khaffi, mending aku jadi perawan tua seumur hidup daripada hidup dengan pria setengah waras itu. " Sahut Inka dengan kesal.

"Aku hanya mau kak Antoni! " Kekeh Inka

"Ngomong - ngomong si Khaffi, aku jadi kesel banget inget kejadian kemarin, aku minta sijemput cepat pakai mobil eh dia bawanya mobil ambulans. Emang kadang-kadang si Khaffi otaknya geser! " Inka begitu kesal saat mengingat hari dimana dia dijemput Khaffi dengan mobil ambulans. Disaat pak Ari sibuk mengantar kembaran nya maka opsi terakhir Inka meminta Khaffi menjemputnya, bukan karena tidak punya uang untuk membayar taxi namun saat itu ia harus menghadiri acara pernikahan sahabat nya dan membutuhkan pasangan, sedangkan ia tidak memiliki pacar. Meminta pada kak Antoni untuk menemaninya tidak akan mungkin, pria itu pasti akan menolak. Mau tak mau ia menghubungi sepupu gila itu dan benar saja ,rasa malu yang ia diterima.

"Katanya mau cepat, ya pake si putih inilah. " jawab Khaffi dengan enteng saat itu. Inka mendadak melempar sandalnya kearah pria itu sembari mengumpat keras. Namun hanya dibalas dengan cekikikan dan gaya slengean dari Khaffi.

"Sudah tau Khaffi otaknya geser masih saja kau meminta bantuannya. " Inha

"Kalau tidak sama dia mama tidak akan mengijinkanku keluar, harus ada orang yang bisa dipercaya untuk menjaga kita."

"Yasudah, kau menikah lah terlebih dahulu agar mama bisa tenang. Kau suka keluyuran tidak jelas dan membuat mama khawatir. " Ucap Inha

" Aku hanya ingin menikah dengan kak Antoni, tapi sepertinya dia tidak ada perasaan denganku. "Inka hanya bisa menghela nafas panjang nya berkali-kali.

" Sudah tahu pria kulkas itu tidak ada rasa denganmu tapi tetap saja kamu mengejarnya, memalukan! " Suara ejekan Inha mulai terdengar lagi.

"Iya, aku memang bodoh dan memalukan." Inka tersenyum getir, sejauh apapun dia mengejar Antoni seakan sia-sia baginya. Pria itu tidak pernah tertarik dengan nya.

"Ha, main yuk. Nongkrong di Cafe. " Lagi-lagi Inka memasang wajah memelas agar adiknya mau ikut dengan nya.

" Tidak! Lebih baik di rumah dan tidur daripada nongkrong yang tidak jelas, buang-buang waktu dan uang saja kau ini! " Ketus Inha dengan menatap tidak suka. Ia tahu kembaran nya itu pasti akan mentraktir teman-temannya secara sukarela. Inha pun tidak terlalu suka dengan keramaian apalagi saat nongkrong dengan mereka selalu membahas hal yang tidak penting.

"Aku bosan di rumah dan mati gaya kalau harus berdiam diri. Mending aku reunian dengan teman, ayolah ikut. "

"Cih! Reunian tiap minggu, mana ada seperti itu. Bilang saja kau ingin leluasa diluaran sana dan mentraktir teman-temanmu yang pengangguran itu.Aku tidak mau,Ka!" Seperti biasa Inha selalu mencibir teman- teman Inka yang masih luntang-lantung mencari pekerjaan.

"Mulut mu itu perlu disumpal dengan kain basah! " Sahut Inka dengan tidak terima.

"Jangan berkata seperti itu, mereka sedang berusaha mencari pekerjaan dan seharusnya kita membantunya bukan mengejeknya. " Bela Inka

"Mereka bukan mencari pekerjaan tetapi mencari gratisan. Kau itu bodoh atau apa, mau saja diperalat mereka. Masih tidak ingat sebulan yang lalu mereka kerja di tempatmu itu! " Inha tak kalah sengit, ia benar-benar kesal karena Inka begitu membela teman nya yang hanya memanfaatkan dirinya. Sejak sebulan yang lalu beberapa teman Inka bekerja di tempat online shop Inka namun bukan nya membantu, mereka malah malas -malasan ,mencuri barang dan membuat rugi toko Inka.

"Sudahlah jangan dibahas masalah itu, aku sudah melupakan nya. Toh, sekarang aku tidak berteman dengan ketiga wanita itu. Temanku baru lagi. Kejadian itu sudah aku lupakan dan aku anggap sedekah. "

"Sedekah untuk orang miskin, anak yatim piatu. Ini sedekah dengan orang yang modelnya pencuri , menusuk dari belakang. " Sindir Inha dan ini membuat Inka mati kutu dan lebih baik pergi dari kamar kembaran nya daripada mendengar Inha mengomel terus.

"Aku mau diantar pak Ari, jika kau ingin pergi tunggu dia pulang setelah mengantar aku! " Inka dengan cepat membanting pintu, niat hati ingin memberikan sesuatu pada adiknya malah berakhir dengan adu mulut. Ia pun masuk ke dalam kamarnya, merebahkan diri di ranjang dan menatap langit-langit kamarnya. Menghela nafas panjang secara kasar. Entah kenapa semakin kesini ia dan kembaran nya selalu bertengkar tentang hal-hal kecil .Ia merogoh saku celananya yang hampir terlupakan, melihat sebuah gelang rantai pemberian ibunya dengan inisial I, sama seperti yang ia pakai saat ini. Ibunya memberikan gelang yang sama dengan kembarannya. Ibunya tidak pernah pilih kasih jika Inka diberi sesuatu maka Inha pun akan diberikan juga.

" Kenapa Inha selalu marah denganku padahal aku tidak melakukan kesalahan. "Gumam Inka bermonolog. Ia merasa adiknya berubah dalam satu bulan ini. Inha lebih sensitif, galak dan tidak bisa ditebak apa maunya. Tiba-tiba menghilang ke rumah mami Imelda dan menginap disana selama seminggu dan itu membuat ibu mereka merasa kesepian. Memang benar sejak kecil Inha sering menghabiskan waktu di rumah mommy Imelda namun ia selalu memberikan kabar jika menginap dan sekarang Inha sering lupa mengirim pesan. Dan ini membuat Navysah sedih. Walaupun ibunya tidak pernah protes namun raut wajahnya terlihat kecewa saat anaknya mulai mengabaikan nya.

"Kamu tidak tahu kalau mama Navysah merindukanmu, bahkan aku sengaja tidak main keluar agar mama tidak sedih dan kesepian. Aku mencoba menghibur mama dengan caraku sendiri. " Lirih Inka. Namun saat ia melamun, Inka mendengar suara ketukan pintu dari luar. Dengan malas ia membuka nya.

" Apa pak? "Inka melihat pria paruh baya berdiri di depan pintu, sopir keluarga Davian yang sudah bekerja sejak mereka kecil.

" Non, gimana. Jadi pergi tidak? "tanya pak Ari

" Oh iya lupa, tunggu aku di depan. Aku ganti baju terlebih dahulu. "Perintah Inka

Sepanjang perjalanan Inka selalu melamun, tidak seperti biasanya. Ia gadis yang ceria dan cerewet namun pak Ari hanya bisa melihat dari kaca mobil tanpa bertanya karena ia tahu pasti nonanya bertengkar lagi dengan non Inha.

POV Inha

Aku begitu kesal saat Inka masuk dan memeluknya, seperti biasanya gadis itu selalu bersikap kekanak -kanakan dan manja. Ingin rasanya memejamkan mata namun nyatanya suara cempreng nya membuat aku kesal apalagi saat melihat tangan nya melingkar sebuah gelang kecil, sudah pasti itu dari mama. Lalu, kenapa aku tidak diberi benda yang sama?" Gumamku dalam hati. Menyebalkan.

"Mama lebih menyayangi nya daripada aku. "Dalam hati selalu bertanya -tanya dan merasa ibuku lebih menyayangi Inka. Bukan kali ini saja, sehari-hari Inka lebih sering dipeluk dan ditanya kabar dibandingkan aku. Memang beberapa kali ia melihat mama dan Inka membahas tentang desain karena kebetulan mama memiliki butik dan Inka lah satu-satunya penerus di bidang itu. Sedangkan dirinya, lebih suka fokus di bidang kuliner dan perusahaan kakaknya. Beberapa kali Inha diminta membantu Fafa untuk membantu di perusahaan.

"Aku seperti anak tiri mama. " Inha menarik nafas panjang nya dan mengeluarkan nya secara kasar. Ada sedikit rasa iri saat mama lebih banyak menghabiskan waktu dengan Inka. Aku pun ingin diperhatikan.

Suasana hatiku begitu buruk akhir-akhir ini. Sejak bertemu duda beranak satu itu hari-hari ku menjadi tidak tenang. Enam bulan yang lalu duda itu datang dan kebetulan orangtuanya bersahabat dengan ibuku, dan mau tidak mau aku sering bertemu dengan si duda itu.

" Aku harus mengusirnya agar tidak datang ke restoran lagi. "Gumamnya dan memejamkan mata agar tertidur dan melupakan masalahnya sejenak.

1
Piet Mayong
gak berubah ya persahabatan Maya dan.navysah ini biarpun udh nenek nenek ttp somplak
Piet Mayong
panas panas panas tapi bukan matahari apa donk panas cemburu, eaaaaa
Piet Mayong
gimana gak kesal asistennya mengundurkan diri karna mau berjuang naik kelas biar JD mantu keluarga davian...
wkwkkwkw
Piet Mayong
nasibnya pak duda gimana nih
Piet Mayong
dengan cara ya tetep INKA menikah dgn Antoni, titik g ada koma...
Han hania: salah.... 😂
total 1 replies
Piet Mayong
jangan bundir ya ka, masalahmu akan lebih berat lagi nanti...
Piet Mayong
cemburu dalam diam ya inha????
Piet Mayong
widiiihhh kok bisa ya inces INKA g di jaga, moga aja dgn kejadian ini Antoni bisa lebih terbuka dgn inka
Piet Mayong
tenang NOV, ada pengawalnya kok
Piet Mayong
gak tau aja hati sebelah juga lagi kebat kebit...
Piet Mayong
aduh mau ketawa rasanya, di minta lewat jalur ekspresss....
Han hania: /Smile//Grin//Grin/
total 1 replies
Piet Mayong
tapi an saat itu mungkin si ratu shoping udah g mood lagi sama kamu
🤭🤭
Piet Mayong
korban patah hati ternyata KK Antoni ini...
Piet Mayong
resiko orang tampan ya gthu lif
Piet Mayong
dilema ya lif, dan akhirnya kau memilih dia....
Piet Mayong
cinta dalam diam itu nyiksa gak sih??
Han hania
terimakasih sudah mampir 😊
Piet Mayong
jodohnya gak jauh jauh ya...
Piet Mayong
kira kira siapa ya yang ketuk pintu???
Piet Mayong
akhirnya terbit lagi Thor...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!