Menikahi Tetangga

Menikahi Tetangga

BAB 1

Pagi ini Nabila terbangun karena suara bising dari sebelah rumahnya, sebuah rumah kontrakan yang sudah ia tempati selama hampir 1 tahun.

Sudah 2 bulan sebelah rumahnya itu kosong, namun pagi ini ia mendengar suara berisik dari sebelah rumahnya itu

Karena rasa penasaran Nabila pun keluar, dan ia mendapati mobil berisi barang barang yang hendak dimasukkan kedalam rumah.

" Siapa yang ngisi yah " ucap Nabila penasaran

Karen merasa penasaran, Nabila menghampiri salah satu orang yang membantu dalam memindahkan barang.

" Permisi pak, pak maaf mau tanya yang ngisi kontrakan ini cewe atau cowo yah " ucap Nabila bertanya

" Cowo mba, tapi orangnya lagi keluar " jawab tukang tersebut

" Oohh gitu, yaudah makasih ya pak "

Nabila kembali masuk kedalam rumah, ia tak menyangka jika dirinya bersebelahan dengan seorang laki laki.

" Masih muda atau udah tua yah, ganteng ga yah " ucap Nabila sendiri

Nabila segera bersiap siap, ia tak sabar ingin berkenalan dengan tetangga barunya itu.

..

Hari Minggu ini Nabila memang memilih untuk beristirahat dirumah , setelah lelah bekerja hingga lembur kini ia memilih untuk diam dirumah.

Namun siapa sangka, pagi ini ia mendapatkan kabar jika akan ada yang mengisi rumah sebelahnya.

Nabila hanya berharap jika orang tersebut bisa diajak berteman dengan baik.

Rania membawa sebuah kue sebagai tanda perkenalan, dengan percaya diri ia menghampiri pemilik rumah baru tersebut.

Saat Rani berkunjung, laki laki itu tengah berdiri sambil merapihkan barang barangnya.

" Ekhm, permisi. Saya tetangga sebelah, saya mau kasih ini sebagai tanda perkenalan" ucap Rania

Seorang laki laki bertubuh tinggi itu membalikkan badannya, bukan hanya Nabila namun laki laki itu pun terkejut.

" Elo " ucap keduanya bersamaan.

" Ngapain lo disini hah " ucap Nabila dengan nada tinggi

" Lah gue ngontrak disini "

" Ya lo ngapain coba ngontrak disini hah ? Gila yah, masa gue tetanggaan sama lo "

" Kenapa ? Takutt ga bisa move on ? "

" Dih najis banget, bilang aja lo yang ga bisa move on dari gue kan ? "

" Ternyata ga berubah yah dari dulu, masih aja ge'er "

" Ga jadi gue kasih nih kue, mending gue kasih kucing daripada buat lo "

Nabila segera berbalik badan, ia tak menyangka jika tetangga barunya itu adalah Rian mantan kekasihnya dulu.

Rian Rivaldo, laki laki yang sempat mengisi hatinya selama dua tahun. Hubungan keduanya terjalin saat bangku SMA, namun hubungan keduanya kandas karena Nabila tak mampu berhubungan jarak jauh

Setelah lulus SMA, Rian memilih untuk kuliah di Jogja sedangkan Nabila ia memilih untuk kuliah di Jakarta.

Awalnya Rian menolak jika Nabila mengakhiri hubungannya, namun Nabila tetap meminta untuk putus hingga akhirnya Rian setuju.

Namun hari ini takdir berkata lain, Rian dan Nabila kembali di pertemukan.

Setelah kembali masuk kedalam rumahnya, Nabila mengunci pintunya. Ia hanya takut jika tiba tiba Rian masuk, sungguh ia merasa kesal mengetahui jika Rian lah yang tinggal disebelahnya.

" Kalau gue pindah belum tentu gue dapet kontrakan senyaman disini, udah gitu disini juga murah dan Deket. Ditambah pasti cunguk itu mikir macem macem " ucap Nabila sendiri

Saat ia tengah berperang dengan pikirannya, ia mendengar suara ketukan dari depan pintunya.

Nabila langsung membuka pintunya, dan benar saja Rian lah yang berdiri tepat dihadapannya.

" Mau ngapain? " tanya Nabila ketus

" Yaelah galak banget, kayak lupa aja kalau kita pernah ciuman " ucap Rian membuat Nabila langsung menutup mulut Rian dengan tangannya

" Gila lo, nanti ada yang denger gimana " kata Nabila terkejut

" Siapa yang denger ? Orang cuma kita berdua, lo ga liat ini tuh cuma rumah gue dan rumah lo " jawab Rian sambil melepas tangan Nabila

" Lo mau ngapain kerumah gue ? " lagi lagi Nabila bertanya dengan ketus

" Gue mau pinjem sapu sama kain pel, ternyata punya gue ketinggalan di kontrakan lama " ucap Rian mengenai maksudnya

" Ga ada, ga punya. Kalaupun ada gue ga mau minjemin lo " jawab Nabila ketus

" Lo harusnya baik baik sama gue Bil, ya kalau misalnya ada apa apa kan gue bisa nih nolongin Lo "

" Ian, denger baik baik yah. Gue itu lebih dulu tinggal disini daripada elo, dan sebelumnya juga lo ga disini. Jadi jangan berharap lebih deh "

" Bil, kenapa sih lo kayaknya sebel banget sama gue ? Dulu perasaan kita putus karena masalah LDR doang kan ? kenapa lo benci banget sama gue sih ? Sampe lo blok semua tentang gue "

" Ngapain sih masih bahas masalalu, udah ah ga penting. "

Nabila langsung menutup pintunya, Rian belum mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang ia berikan.

Rian merasa ada sesuatu yang belum ia dapatkan jawabannya, selama menjalani hubungannya dengan Nabila hampir mereka tak memiliki masalah apapun.

Rian kembali kedalam rumahnya, ternyata alasan yang ia pakai gagal.

Nabila duduk terdiam di dalam kamarnya, ingatan itu kembali pada 5 tahun yang lalu.

Tanpa ia sadari air mata menetes begitu saja, rasanya kenangan pahit itu kembali muncul.

" Lo bisa Nabila Lo bisa, ga boleh lemah " ucapnya sendiri

Tak ingin hanyut dalam kenangan pahit itu, Nabila mencoba mengalihkan dengan menonton film di laptop miliknya.

..

Malam hari Rian baru saja selesai membeli makan, sejak siang tadi ia belum melihat Nabila Keluar dari rumahnya.

Lampu luar rumah Nabila pun masih gelap, Rian yang sengaja membeli dua porsi makanan langsung mengetuk pintu rumah Nabila.

Tok.. Tok..

Rian menunggu sang pemilik rumah membukakan pintu.

Tok.. Tok..

Rian kembali mengetuk Pintu, dan ketukan kali ini pun akhirnya berhasil membuat sang pemilik keluar.

" Apalagi sih Ian "

" Ini, tadi gue beli makan ada promo gitu. Daripada mubazir kebuang, mending buat lo aja "

" Gue ga laper "

" Ya kali aja nanti tengah malam laper, soalnya mendung juga. Jadi mending lo ambil "

" So tau, orang cerah gini mana mungkin hujan "

Duar...

Tiba tiba petir berbunyi dengan kencang, Rian pun menatap Nabila sambil tertawa kecil

" Lo ga ngasih obat atau apa apa kan di makanan ini ? " ucap Nabila

" Gue ga sejahat itu Bil, ini ambil. "

" Hmm, thanks"

" Yaudah gue masuk dulu, selamat istirahat "

Rian langsung berjalan meninggalkan Nabila, Nabila pun kembali masuk sambil menentang makanan yang Rian berikan.

" Ayam tulang lunak, yaampun udah lama banget gue ga makan ini " ucap Nabila dengan gembira

Nabila langsung menyantap makanan tersebut, ia sangat gembira bisa menyantap makanan yang sudah lama ia tak makan itu.

Dirumah Rian sudah bisa menebak, jika Nabila akan merasa senang dengan makanan yang sudah ia berikan.

" Selamat makan, bila ' ucap Rian sambil tersenyum senang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!