NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Gadis SMA

Mengejar Cinta Gadis SMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia
Popularitas:14.1k
Nilai: 5
Nama Author: Mutzaquarius

Axel sedang menata hidupnya usai patah hati karena wanita yang selama ini diam-diam ia cintai menikah dengan orang lain. Ia bahkan menolak dijodohkan oleh orang tuanya dan memilih hidup sendiri di apartemen.

Namun, semuanya berubah saat ia secara tidak sengaja bertemu dengan Elsa, seorang gadis SMA yang salah paham dan menganggap dirinya hendak bunuh diri karena hutang.

Axel mulai tertarik dan menikmati kesalahpahaman itu agar bisa dekat dengan Elsa. Tapi, ia tahu perbedaan usia dan status mereka cukup jauh, belum lagi Elsa sudah memiliki kekasih. Tapi ada sesuatu dalam diri Elsa yang membuat Axel tidak bisa berpaling. Untuk pertama kalinya sejak patah hati, Axel merasakan debaran cinta lagi. Dan ia bertekad, selama janur belum melengkung, ia akan tetap mengejar cinta gadis SMA itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mutzaquarius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

Setibanya di rumah, Axel dan Elsa masuk tanpa banyak kata. Hanya suara langkah kaki dan pintu yang dibuka pelan yang terdengar.

Axel mengalihkan pandangannya ke arah Elsa, hendak mengatakan sesuatu, namun, suaranya tertahan. Akhirnya, ia hanya mengangguk singkat sebelum berkata, "Aku … masuk kamar dulu."

Elsa membalas dengan senyum tipis. "Ya, selamat malam."

"Selamat malam."

Mereka berjalan menuju kamar masing-masing, berusaha menutupi rasa gugup yang sejak tadi Meraka rasakan. Tapi, begitu pintu kamar tertutup, suasana terasa sangat hening.

Axel membaringkan tubuhnya di tempat tidur, menatap langit-langit dengan napas tidak beraturan. Ia mencoba memejamkan mata, tapi pikirannya terus berputar-putar, saat-saat bersama Elsa.

"Sial! Aku tidak bisa tidur," geram Axel pelan. "Kenapa kami jadi canggung begini? Harusnya, sekarang kami bisa duduk berdua dan saling bercerita seperti biasa." Axel bangkit dari tempat tidur, menarik nafas dalam.

"Lebih baik aku mandi untuk menjernihkan pikiran ku." Pikiran Axel benar-benar kacau karena seorang gadis. Padahal, ini adalah kesempatan yang bagus untuk bisa lebih dekat dengan Elsa. Tapi, rasa canggung dan gugup mulai merayap di tubuhnya.

Tidak jauh berbeda dengan Axel, Elsa juga merasakan hal yang sama. Gadis itu membolak-balik tubuhnya di tempat tidur, menarik selimut lalu menyingkirkannya lagi. Bayangan Axel terus mengganggu pikirannya. Senyumannya, tatapannya, bahkan aroma tubuhnya yang khas, samar-samar masih tercium.

Elsa menggigit bibir bawahnya. "Aku tidak bisa tidur," gumamnya pelan. Elsa bangkit dan berjalan keluar kamar. Ia berniat mengambil segelas air di dapur, berharap bisa menenangkan pikirannya. Namun, saat melintasi kamar Axel, telinganya menangkap suara aneh dari dalam.

Elsa langsung berhenti. Wajahnya menegang, dengan raut wajah penasaran dan khawatir. Ia mendekat, menempelkan telinga di pintu kamar Axel.

"Kak Axel?" panggilnya, namun tidak ada jawaban.

Ia mengerutkan dahi, lalu mengetuk pelan. "Kak Axel, kau baik-baik saja?"

Masih tidak ada respons. Ia menempelkan telinganya lebih rapat lagi, mencoba mendengar suara dari dalam. Tapi, tiba-tiba pintu kamar terbuka dari dalam, dengan cepat dan tanpa peringatan.

"Ah!" Elsa tersentak kaget, tubuhnya kehilangan keseimbangan dan jatuh ke depan, langsung menimpa Axel yang berdiri di balik pintu.

BRUGH!

Keduanya jatuh ke lantai. Tubuh Elsa menindih Axel. Dan bibir mereka saling menempel satu sama lain.

Untuk sepersekian detik dunia seolah berhenti. Mata Elsa membelalak, jantungnya berdetak kencang. Axel juga terdiam, tidak mampu bergerak, tidak tahu harus mendorong atau membiarkannya begitu saja. Tapi, ia mencoba menahan diri dengan mengepalkan tangannya saat wajah mereka begitu dekat. Dan, nafas mereka saling bersentuhan.

Elsa mulai tersadar dengan apa yang terjadi. Ia buru-buru bangkit, duduk di paha Axel dengan wajah merah padam. "A-aku ... " Ucapan Elsa terhenti , saat melihat otot perut Axel yang terpampang jelas di depannya.

"Sangat indah," gumam Elsa, meneguk air liur nya sendiri.

Axel tersenyum samar. "Apa begitu bagus?" tanyanya.

"Iya," jawab Elsa, masih menatap tidak berkedip otot perut Axel. Sedetik kemudian, ia tersadar dan menggelengkan kepalanya cepat. "Ti-tidak ... ma-maksud ku ... Aish!" Elsa buru-buru bangun, menundukkan kepalanya karena malu. "Maaf! Aku tidak sengaja!"

Axel cepat-cepat bangkit, merapatkan jubah mandinya dan mengusap tengkuknya yang panas. "Tidak apa-apa. Aku yang harusnya minta maaf. Aku ... aku tidak tahu kalau kau ... "

Keduanya saling menatap satu sama lain, lalu mengalihkan pandang, merasa canggung dengan suasana di sekitar mereka.

Namun, belum sempat ia melanjutkan ucapannya, tiba-tiba suara petir menggelegar begitu keras.

DUAARRR!

Elsa menjerit kecil dan refleks memeluk Axel erat. Tubuhnya gemetar, matanya memejam rapat. "A-aku takut, Kak."

Axel tersentak sejenak, namun tetap bersikap tenang. Tangan besarnya menepuk-nepuk punggung Elsa pelan, mencoba menenangkan. "Tidak perlu takut, El. Itu hanya petir," bisiknya lembut.

"Tapi … aku benar-benar takut." Elsa terisak pelan, suaranya nyaris bergetar.

Axel menarik napas, lalu, tanpa pikir panjang, ia meraih tangan Elsa dan menuntunnya masuk ke kamarnya. "Kau tidurlah di sini malam ini. Aku akan menemanimu."

Axel membantu Elsa berbaring di tempat tidurnya. Lalu, menarik selimut dan menutupi tubuh gadis itu sampai batas leher, berusaha membuat Elsa merasa aman. "Sekarang tidurlah! Aku di sini."

Elsa membuka mulut, ingin membalas, tapi petir kembali menggelegar. Kali ini lebih keras. Elsa tersentak dan secara refleks menarik tangan Axel, membuat pria itu tertarik mendekat hingga wajah mereka hanya berjarak beberapa senti. Nafas mereka saling bersentuhan, begitu hangat dan dekat.

"Aku takut," bisik Elsa, dengan mata berkaca-kaca.

Axel menelan ludah gugup. "O-oh!" Ia perlahan naik ke tempat tidur, lalu berbaring di samping Elsa dan dengan hati-hati menarik gadis itu ke dalam pelukannya. "Sekarang, kau sudah tidak takut, kan?"

Elsa mengangguk pelan, kemudian memeluk Axel lebih erat. Keduanya terdiam, hanya suara hujan dan dentuman petir yang terus terdengar di luar jendela.

Samar-samar, Axel tersenyum tipis bisa sedekat ini dengan Elsa. Tapi, tiba-tiba ia teringat kedatangan Glenzy ke sekolah dan kedekatan nya dengan Elsa.

"El!" panggilnya pelan. "Kau sudah tidur?"

Elsa menggeleng sebagai jawaban. Kepalanya masih bersandar di dada Axel. "Aku belum tidur. Kenapa memangnya?" tanyanya lirih. Bagaimana mungkin ia bisa tidur, jika jantungnya berdetak begitu cepat?

"Ada yang ingin aku tanyakan," ucap Axel.

"Apa?" tanya Elsa tanpa bergerak.

"Tadi … aku melihatmu berbicara dengan seorang wanita. Dia siapa?”

"Oh … dia, Kak Glenzy. Kakak dari Irfan."

Axel membeku dengan kening yang berkerut dalam. "Kakak Irfan?" gumamnya.

"Iya. Dia datang ke sekolah dan bilang padaku jika beberapa hari ini Irfan terlihat berbeda. Dia meminta ku memperhatikan Irfan. Mungkin, karena aku aku kekasih Irfan."

"Dan … kau akan melakukannya?" tanya Axel pelan, nyaris tidak terdengar.

"Entahlah. Aku masih belum yakin," balas Elsa jujur. Lalu, ia mendongak sedikit. "Tapi, kenapa tiba-tiba kau menanyakan Kak Glenzy? Apa kau mengenalnya?"

"Tidak!" jawab Axel cepat. "Aku, tidak mengenalnya," lirih Axel.

"Oh!" Elsa kembali menunduk, memejamkan matanya. Kali ini, rasa kantuk mulai menyerang dan dalam beberapa detik, ia sudah terlelap.

Axel hanya memandangi wajah damai Elsa selama beberapa detik. Namun, pikirannya sama sekali tidak tenang.

"Glenzy, kakak Irfan? Bukankah marga mereka berbeda?" gumamnya dalam hati.

Rasa penasaran mulai mencuat. Ia merasa ada yang tidak beres.

Axel perlahan bangkit dari tempat tidur, berjalan pelan ke meja dan mengambil ponselnya. Ia membuka kontak dan menekan nama yang sudah sangat ia kenal.

"Cari tahu tentang keluarga Glenzy," perintah nya.

1
Dzimar Rezkiansyah
lucu bngttt Martin&Exel pas tau glanzy mau dtang....kabur/Ngumpet dmna kah mereka🤣🤣🤣🤣🤣
Saadah Rangkuti
axel sama martin gokil ya...
lavcuttie
🤣🤣🤣
azalea_lea
Hahaaa
axel martin panik bgt tkut kebongkar
hayolah ngumpet duluu sana 🤭🤣👍🙏❤🌹
Dwi Winarni Wina
Axel dan martin sangat paknik skl glenzy akan dateng ke rumah elsa, secepat bersembunyi axel dan martin/kabuur..
Dwi Winarni Wina
Exel sangat penasaran sm glenzy tiba2 kok kenal sm elsa, elsa menjelaskan glenzy kakak tirinya irfan...
❤️Rizka Aulia ❤️
apakah Glenzy kakak tiri Irfan
❤️Rizka Aulia ❤️
selamat menikmati kehancuran Dion km pikir Axel gak tau niat busuk mu
❤️Rizka Aulia ❤️
siapakah orang itu yg menemui Elsa dan bikin Axel terkejut
❤️Rizka Aulia ❤️
tuan Axeilo lagi menguji calon mantunya yg masih sekolah SMA,Ternyata Esa tulus dan ikhlas
Dwi Winarni Wina
Axel dan elsa dirumah hanya berduaan sangat gugup dan canggung, Elsa dan axel bahkan pernah berciuman dan berpelukan,kali ini berduaan jantungnya berdebar2 skl keduanya...
Dwi Winarni Wina
Jadi penasaran siapakah org yg mengenal Elsa itu, axel menggerutu pasti ulah daddynya roy baru bekerja langsung dikirim kelapangan terjun langsung...
Miya Gelliant Troufella
👍👍
+1 Alter
pasti si kasih tak sampai 😒😒😒
azalea_lea
ahh penasaran siapa yaa orang yg dilihat axel apa daddynya atau seseoraang that lain??? 🤔🙏👍🌹❤🤭
+1 Alter
mwehehehehehe 🌚🌚🌚 al syukaaa
Dwi Winarni Wina
Axelio lg menguji calon mantunya ternyata calon mantunya sangat tulus dan ikhlas..

bapak dan anak sebelas duabelas sangat lucu dan gemesin....
Saadah Rangkuti
ayah sama anak sama2 kocaknya 😃
Dwi Winarni Wina
Pasti itu anak buah axel yg ingin menjemput axel,,,dasar irfan sipreman pasar beraninya main keroyokan, blm tahu aja siapa lawannya bukan orang sembarang...
❤️Rizka Aulia ❤️
orang yg berjas hitam pasti orang suruhan Axel dan Axel mau pergi ke perusahaan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!