Tergoda Mantan Istri

Hari-hari berlalu, tapi Yuna belum juga sembuh dari amnesia nya, tapi Sony seakan tak pernah lelah terus menunggu karena cinta nya tulus dan begitu putih..

Hari demi hari dilalui dengan harapan esok kan ada mentari pagi yang menyapa lebih hangat bersama dengan harapan cinta nya yang telah pulih..

Sulastri sudah menasehati Sony agar melupakan Yuna.. namun Sony masih saja memupuk perasaan nya dengan harapan-harapan yang seperti tak berujung..

Sudah hampir tiga bulan.. Wawan sudah sangat terbiasa dengan kehadiran Yuna..

Dan Yuna juga terlihat sangat bahagia bersama Wawan..

Kini Sulastri sedang berusaha berdamai dengan amarah dan dendam nya, melihat Yuna begitu bahagia disamping Wawan, ibu mana yang tak kan luluh..

Wawan pun sudah banyak berubah, selalu bersikap lemah lembut dan begitu perhatian pada Yuna..

Sebagai seorang ibu, hanya kebahagiaan anak nya saja lah yang terpenting..

Walau rasa cemas selalu datang seandainya ingatan Yuna kembali, mungkin keadaan akan berbalik menjadi lebih runyam..

Malam itu langit dipenuhi bintang -bintang yang berpendar indah, Sulastri sedang duduk dibalkon rumah nya bersama ketiga anak angkat nya Mira, Maura dan Sulis..! sedangkan Yuna sedang keluar bersama Wawan dan anak-anak nya..

Walau mereka bertiga bukan lah anak kandung tapi Sulastri sudah menganggap nya seperti anak sendiri..

Seperti remaja kebanyakan, mereka sangat suka selfie dan membuat video singkat..

Canda dan gelak tawa berkumandang dibalkon, tak jarang Sulastri ikut-ikutan berjoget T*KTOK, yang malah membuat suasana malam itu bertambah semarak..

Malam kian larut ketiga putri angkat nya sudah kembali kekamar nya, sementara Sulastri masih betah dibalkon sambil memandangi langit...

Malam itu Sulastri merasa sangat tenang,makin kesini dendam nya pada Wawan sudah bisa ia redam..

Angin yang semilir membuai mengantarkan nya kealam mimpi, Sulastri memejamkan mata nya berusaha merasakan alam yang seakan sedang ingin bersahabat dengan nya..

Tiba-tiba ada sentuhan lembut dipundak nya, dari aromanya Sulastri tahu kalau itu adalah Yuna...

"Mama tidur..? "

"Hampir....!" Sulastri membuka mata nya..

"Sudah pulang, gimana jalan-jalannya..? "

Yuna tersenyum simpul dan duduk persis dihadapan mamanya, rona bahagia diwajahnya tiba-tiba berubah jadi murung..

"Ma.. Yuna mau. minta maaf sama mama..! "

Yuna menghampiri Sulastri dan memeluk wanita paruh baya itu...

"Selama satu bulan ini, Yuna sudah bohong sama mama..! "

"Oh.. ya, Yuna bohong apa sama mama..? "

Masih dalam pelukan Sulastri, sesaat Yuna terdiam ,bingung mau mulai dari mana..

"Ma.. bukan kah setiap manusia itu tempat nya salah dan dosa.. Allah aja maha pemaaf ya kan..? "

"Iya.. iya.. Yuna mau minta maaf kenapa,langsung aja ke intinya..! "

Sulastri tersenyum geli melihat tingkah Yuna yang seperti sedang kebingungan..

"Tapi janji Mama gak akan marah..! "

"Iya, ada apa sih..!? "

Masih dalam pelukan mamanya, Yuna memainkan ujung rambut Sulastri yang terjuntai sampai kedada...

"Mama.. ingat nggak, kira-kira sebulan yang lalu Yuna sempat demam tinggi..? "

"Ehm... ingat, Yuna waktu itu kehujanan dijalan terus pulang nya langsung demam,emang kenapa. ? "

"Sebenarnya bukan karena kehujanan yang bikin Yuna demam, tapi sewaktu di jalan Yuna ketemu seseorang, coba tebak ma, siapa yang Yuna temui..? "

"Emang siapa..? "

"SARI..! "

Sulastri tertegun, nama itu sudah lama tak terdengar, kalau Yuna ingat tentang Sari berarti Yuna...

"Tunggu.. tunggu, Sari yang mana nih maksud nya..? " tanya Sulastri jadi sedikit gugup..

Yuna memandang wajah Mama nya..

"Sari yang manalagi ma, selain simantan nya mas Wawan..! "

Mata Sulastri terbelalak..

"Kamu sudah ingat Yuna.. udah gak amnesia lagi.. kenapa gak kasih tau mama..? "

Yuna terdiam dan kembali memandangi wajah Sulastri... ada kekhawatiran dihati nya..

"Ma.. aku lanjut dulu cerita nya ya..! "

"Saat aku ketemu Sari, dia ngajak aku ke kafe untuk ngobrol tentang mas Wawan, dari obrolan nya itulah aku tahu kalau ternyata dia pernah nikah siri dengan mas Wawan..

Pulangnya Yuna langsung demam karena kepikiran sama omongan Sari, saat demam itulah ingatan Yuna kembali..

Yuna ingat semua termasuk rencana kita untuk balas dendam..

Tapi waktu Yuna demam mas Wawan jaga Yuna dengan sangat baik... disitulah hati Yuna luluh..

Kalau mas Wawan mau memperbaiki kesalahan nya, kenapa nggak kita kasih satu kesempatan lagi Ma..!? "

Yuna diam, lagi-lagi memandangi wajah mamanya ia sangat takut wanita kesayangan nya itu akan murka karena ia telah berbohong..

Tapi Sulastri hanya diam tak bergeming..

"Ma.. Yuna masih mencintai Mas Wawan, kita lupakan saja rencana kita untuk balas dendam.. Yuna mohon ma..! "

Yuna memeluk Mama nya sangat erat..

Sebagai seorang ibu.. Sulastri hanya menginginkan kebahagiaan putri nya, ia mengecup kening Yuna..

"Kalau memang itu mau Yuna, mama hanya bisa berdoa semoga keputusan mu ini bisa membuat mu bahagia..! "

Mereka berdua pun berpelukan...

Yuna merasa sangat bersyukur karena mama nya ternyata wanita yang bijaksana, namun jauh didalam hati Sulastri..

"Baiklah kuberi satu kesempatan lagi, tapi bila ternyata Wawan berani menyakiti Yuna lagi maka tak ada lagi kata ampun..! "

******************************

"