NovelToon NovelToon
Aku Kembali Sayang??

Aku Kembali Sayang??

Status: sedang berlangsung
Genre:Kelahiran kembali menjadi kuat / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Konglomerat berpura-pura miskin
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: Its Zahra CHAN Gacha

Dibunuh oleh putrinya sendiri membuat Kayana bersumpah untuk membalas setiap perbuatan keji sang putri saat ia diberikan kesempatan untuk hidup kembali. Doanya terkabul ia diberikan kesempatan hidup lagi, apakah ia akan membalas dendam kepada sang putri atau luluh karena sang putri berubah menjadi anak baik???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Its Zahra CHAN Gacha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pesta Ulang tahun Berujung Petaka

Hari itu rumah keluarga Wijaya dipenuhi dengan dekorasi mewah. Balon-balon emas dan putih menggantung di setiap sudut ruangan. Suasana sibuk, persiapan pesta ulang tahun Vanesa yang ke 17 sudah mencapai puncaknya. Vanesa berdiri di depan cermin panjang, tersenyum puas dengan gaun merah elegan yang membungkus tubuhnya.

Namun di lantai atas, Mala, ibunya, berdiri dengan gelisah di depan jendela kamar. Wajahnya penuh keraguan. Sejak pagi, firasat buruk terus menyelimuti pikirannya.

“Apa kamu yakin ingin mengizinkan Vanesa merayakan ulang tahunnya di hotel?” tanya Laston yang berdiri di belakangnya.

Mala menggeleng pelan. “Aku tak pernah yakin dengan apapun yang melibatkan kebebasan penuh untuk Vanesa. Aku mengenalnya… dia bisa kelewat batas.”

“Tapi kalau kau terlalu keras, dia justru makin memberontak,” sahut Laston. “Biar aku yang ikut mengawasi. Setidaknya, kalau ada aku di sana, dia tidak akan berani bertindak gila.”

Mala menatap kakak laki-lakinya itu lama, lalu mengangguk. “Tolong jaga dia, kak. Dia anakku, tapi kadang aku merasa tak mengenal siapa dia sebenarnya.” jawab Mala lirih

Meskipun sebenarnya ia tak menginginkan Vanesa merayakan ulang tahunnya di hotel, namun karena sang kakak yang menjamin nya ia pun akhirnya memberi izin.

Malam itu, ballroom hotel bintang lima dipenuhi cahaya lampu kristal dan dentuman musik. Teman-teman Vanesa berdatangan dalam balutan gaun dan jas mahal. Namun di tengah keramaian itu, ada satu nama yang membuat suasana terasa ganjil, yaitu kedatangan Putri.

Putri menerima undangan dari Vanesa secara langsung. Awalnya ia menolak, apalagi ia tahu hubungan mereka yang tak pernah baik. Vanesa selalu menindasnya di sekolah. Tapi Vanesa bersikeras, memaksa, bahkan berkata di depan teman-temannya bahwa Putri adalah “tamu kehormatan”.

Putri sempat ragu, namun ketika Laston sendiri menyarankan agar ia datang, ia pun luluh.

“Saya akan ada di sana juga, jangan takut. Kalau ada apa-apa, tinggal panggil saya,” kata Laston menenangkannya.

Sayangnya, kenyataan tak seindah janjinya.

Begitu sampai di lokasi pesta, Putri langsung diposisikan sebagai pelayan. Vanesa menyuruhnya mengambil minuman, mengatur makanan, bahkan membersihkan lantai yang kotor karena tumpahan kue. Semua dilakukan di depan tawa teman-teman Vanesa.

Putri berusaha menahan emosi. Ia mencoba bersabar. Tapi ketika Vanesa mulai mencekokinya dengan minuman keras, ia kehilangan kendali.

“Aku bukan pelayanmu!” teriak Putri sambil menepis gelas di tangan Vanesa.

Keributan pun terjadi.

Laston, yang saat itu berada di ruangan sebelah, langsung masuk untuk melihat apa yang terjadi.

Namun Vanesa dan teman-temannya cepat tanggap. Mereka menarik Putri ke belakang panggung, menyembunyikannya dari pandangan.

“Apa yang terjadi di sini?” tanya Laston curiga.

“Cuma main-main, Om,” jawab Vanesa dengan senyum palsu. “Putri cuma malu karena bajunya kena minuman.”

Laston menatap putri sekilas, tapi gadis itu hanya menunduk, terlalu takut untuk bicara. Tak lama kemudian, Laston mendapat panggilan mendadak dari rekan kerjanya, ada rapat darurat. Ia terpaksa pergi.

Dan malam itu berubah menjadi neraka bagi Putri.

Vanesa kembali memaksa Putri menenggak alkohol. Ia dipegangi oleh teman-teman vanesa dan Vanesa sendiri yang mencekokinya dengan minuman beralkohol.

Dalam keadaan mabuk berat, Putri berusaha melawan, tapi tubuhnya terlalu lemah. Saat kesadarannya mulai mengabur, ia mendengar Vanesa memberi perintah ke pacarnya, Russel, dan beberapa teman pria mereka.

“Bawa dia ke kamar atas. Habisin dia. Dan jangan biarkan dia keluar hidup-hidup.”

Tawa dingin dan langkah kaki menggema di telinganya. Dalam kabut kesadarannya, Putri tahu ia harus kabur. Saat ia kabur Russel pun menghadangnya.

Dengan sisa tenaga, ia menendang Russel, lalu berlari keluar kamar. Tubuhnya goyah, tapi tekadnya bulat. Ia berlari menyusuri lorong hotel, lalu dengan nekat melompat dari jendela menuju semak-semak di lantai bawah.

Terdengar suara tubuhnya jatuh menghantam tanah. Namun ia bangkit lagi, berlari keluar hotel, berlari menuju jalan raya.

Di belakangnya, Russel menyusul. Ia berhasil menangkap Putri dan menarik rambutnya kasar. Tapi Putri menggigit tangannya hingga berdarah dan kembali berlari—hanya untuk…

Braakkk!

Suara keras mengoyak malam. Sebuah mobil melaju kencang menabraknya hingga tubuhnya terpental dan tergeletak tak bergerak di aspal basah.

Di tempat lain, Mala tiba-tiba tersentak dari tidurnya. Napasnya terengah, peluh membasahi pelipisnya. Ia tidak tahu kenapa… tapi hatinya hancur, seakan ada bagian dirinya yang sedang dicabik-cabik.

Pikirannya tak tenang. Berkali-kali ia memejamkan mata, berusaha menepis kegelisahan yang terus mencubit hatinya.

Entah kenapa, bayangan wajah Putri muncul berulang kali di pikirannya. Ada sesuatu yang tidak beres terjadi padanya. Sesuatu yang membuat napasnya terasa sesak.

Ia meraih ponsel di atas meja dan langsung menghubungi Laston.

“kak,” suaranya terdengar panik. “Kamu masih di hotel?”

“Baru saja keluar. Ada panggilan rapat dari kantor,” jawab Laston. “Kenapa, Dek?”

Mala terdiam sejenak, lalu berkata lirih, “Entahlah, aku merasa ada yang buruk terjadi. Khususnya pada Putri.”

“Putri?” Laston menegaskan. “Tadi dia memang kelihatan gelisah, tapi semua baik-baik saja waktu aku tinggalkan.”

“Tidak, kak. Aku… aku nggak bisa duduk diam. Cepat kakak kembali ke sana lagi. Sekarang. Pastikan putri baik-baik saja,"

Laston yang menangkap nada serius dari suara adiknya langsung setuju. “Baik, aku ke hotel sekarang.”

---

Mobil Laston melaju cepat di jalanan yang mulai diguyur hujan gerimis.

Sementara itu Mala duduk gelisah sambil menatap ke luar jendela. Hatinya tak bisa tenang. Firasat itu semakin kuat mencengkeram dada.

Namun di perempatan jalan sebelum hotel, tiba-tiba…

“Ciiiiiitttt—BRAAKKK!”

Sesuatu menghantam keras di depan mobil. Laston menginjak rem sekuat tenaga, mobil terguncang hebat.

Tubuh seseorang terguling ke depan kap mobil, lalu terhempas ke trotoar.

Laston keluar dari mobil, tubuhnya gemetar. Begitu lampu mobil menerangi korban, ia terpaku.

“Putri?!”

Tubuh gadis itu penuh luka, wajahnya lebam, gaunnya kotor dan robek. Darah mengalir dari pelipis dan bibirnya. Matanya masih terbuka, bergetar ketakutan. Ia mencoba berkata-kata, namun tak ada suara yang keluar.

“Putri! Astaga, kamu kenapa?!”

Sementara itu, dari kejauhan, suara langkah tergesa terdengar. Russel dan beberapa kawannya terlihat berlari dari arah hotel. Namun begitu melihat Lastonberusaha menyelamatkan Putri, mereka langsung berbalik arah dan melarikan diri ke gang belakang.

“Mereka yang melakukan ini padaku om," suara lirih putri terdengar menyayat hati Laston

Lelaki itupun menatap ke depan dan melihat beberapa pemuda berlari meninggalkannya.

"Dasar baj*ngan, aku tidak akan membiarkan kalian selamat!" serunya

Ia pun menghubungi seseorang dan menyuruh mereka untuk menangkap Russel dan kawan-kawannya.

"Jangan biarkan mereka lolos, pastikan mereka tetap hidup agar aku tahu siapa yang menyuruh mereka melakukan ini pada Putri!"

1
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
masih ga punya malu ngarep dapat warisan, keturunan bukan.
ㅤㅤㅤ ㅤ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ʰᶦᵃᵗ`
kalau udh jatuh ke tangan putri ahli waris nya lantas akan kah Shela, nesa,Haris akan menggangu nya lagi
ㅤㅤㅤ ㅤ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ʰᶦᵃᵗ`
bagus tuh jebloskan aja si nesa ke jeruji besi biar dia gak bisa menyakiti putri lagi
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
serakah ya kek gitu
dan vabesa pun kok ya g ada kapok2 nya sih
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
dasar sela yaaa udh berhati iblis beneran
@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈
karena Harta dan ambisi Vanesa menghancurkan dirinya sendiri
@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈
semua kena karmanya masing" dan yng aku heran si Haris padahal Putri itu kan anak kandungnya sendiri kok tega sih dia
@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈
semoga putri segera pulih seperti sebelumnya dan dia lebih bahagia lagi
@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈
Mala blm taukah klu Vanesa anak kandungnya Shela dan Haris
@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈
laston dan Mala harus lebih tegas dan berani lagi pada komplotan pembunuh itu
@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈
semoga Laston segera memberitahu Mala siapa Putri sebenarnya klu lama dibiarkan maka Putri akan terus ditindas Vanesa
@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈
kenapa Mala tak hadir dalam acara itu supaya dia tau gmn Vanesa sebenarnya
@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈
semakin kejam aja si Nesa perlu diberikan pelajaran dia... semoga Laston cepat membongkar semuanya
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
terlalu tamak si Vanesa sampai kehilangan hati nurani
ㅤㅤㅤ ㅤ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ʰᶦᵃᵗ`
lho ko nyalahin org lain sih jelas² km yg bikin masalah nesa
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
hadehh vabesa lama gila kau karna g jd oorg kaya yg
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
emg dasarbya sekalinya serakah ttp g bisa ya jd baik
hadeh ada juga yg kyk gtu
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
rasain Vanesa sekarang hidup sebatang kara
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
akhirnya putri sadar juga
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
bebas lagi dia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!