NovelToon NovelToon
Menaklukan Hati Mertua

Menaklukan Hati Mertua

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Poligami / Anak Yatim Piatu / Keluarga / Dijodohkan Orang Tua / Pembantu
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Fanie Liem

Jingga Purwati dan Ruben Karindra adalah pasangan yang beda strata sosial, tetapi memiliki ikatan batin yang sangat kuat, jika Jingga berada dalam bahaya, Ruben bisa merasakan tanda bahaya didadanya akan berdenyut ngilu dan sakit, begitu juga Jingga dia bisa merasakan apa yang Ruben rasakan.

Perasan cinta mereka yang kuat terhalang oleh keinginan Bramantyo untuk segera menikahkan Ruben dengan Alisa. Mereka pun menikah secara resmi sedangkan Ruben hanya menikahi Jingga terlebih dulu secara sirih.

Keteguhan hati Jingga Purwati yang mampu mengatasi rasa kecewa pada sikap Ruben yang tidak memberitahukan kepada dirinya bahwa dia sudah menikah lagi dengan pilihan Bramantyo membuat Jiingga memilih memaafkan dan kuat menghadapi tekanan dari sang mertua yang galak dan sering menyiksanya.

Akankah Jingga Purwati dapat menaklukan hati sang mertua?

Ikuti kisah cinta mereka ... !

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fanie Liem, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23. Rencana Arga.

Bram termenung memikirkan rencana apa lagi untuk menyingkirkan Jingga

Tok

Tok

Tok

"Masuk ...." seru Bramantyo.

"Pak, ini ada dokumen yang perlu ditandatangani," ucap sekertaris.

"Taruh saja, nanti saya pelajari," titah Bram.

"Tidak bisa, pak. Harus sekarang ditanda tangani. Pak Angga sudah menunggu," ucap Sekertaris.

Saat ini pikiran Bramantyo sedang terpecah, dia merasa lelah dengan semua tuntutan pekerjaannya. Ia pun mengambil tinta hitam, lalu menggoreskan nama Bram dalam materai tanpa harus membacanya terlebih dahulu karena dia percaya bahwa sang sekertaris tak mungkin menipu dirinya.

Sekertarisnya sudah bekerja puluhan tahun bersama Bramantyo, dia tahu sepak terjang sekertaris yang tak mungkin mengkhianatinya

Sekertaris itu tersenyum smirk, melihat tanda tangan yang sudah ada dalam dokumen tersebut.

Setelah itu, sekertaris itu pun segera menyerahkan dokumen itu kepada seorang pria yang telah menunggunya dibilik pintu.

"Bagus, setelah ini semua selesai kamu akan mendapatkan bagianmu," ucap Dirga.

"Terima kasih, saya harap secepatnya bagian saya bisa dikirim karena saya perlu sekali uang tersebut untuk biaya operasi mama saya," ucap sekertaris.

"Tentu saja, aku mengerti," ucap Delta.

"Sebentar lagi tujuan aku disini menyamar akan selesai, lalu selanjutnya Jingga kamu harus jadi milikku seutuhnya," batin Arga.

Arga yang menyamar selama ini sebagai Delta selalu mengawasi semua gerak-gerik karyawan termasuk sekertaris yang selama ini dia dekati untuk mencapai tujuan utamanya yaitu bisa mendapatkan tanda tangan pemindahan harta dan seluruh aset Karindra ditangannya

"Satu langkah lagi, kita akan bersama Jingga. Ruben sudah tak akan pernah bisa membahagiakan kamu," ucap Arga

Saat ini Arga membawa dokumen berharga itu keluar dari kantor Karindra, namun dilobby utama dia tak sengaja bertubrukan dengan seorang wanita yang sedang membersihkan lantai.

Brak!

"Maaf, saya tak sengaja," ucap Arga sambil mengambil dokumen yang sempat jatuh.

"Delta, kamu kok ada disini? harusnya kan kamu tunggu ditempat biasa yang jauh dari kantor ini," ucap Jingga.

"Maaf, Bu. Saya disini menumpang buang hajat," kilah Delta.

"Oh, begitu. Yasudah, saya kerja dulu ya. Seperti biasa kamu tunggu saya jauh dari kantor ini," ucap Jingga.

"Baik, Bu Jingga."

********

Flashback on..

Seperti biasanya langit cerah menyapa mentari yang hinggap dipagi hari, Delta terbangun. Ia bersiap diri untuk mengantarkan Jingga pergi kekantor.

Tak lama kemudian, Delta berhenti disebuah toko perlengkapan alat bayi, ia sengaja memarkirkan mobil disana karena perintah dari Ruben.

Jingga pun berjalan diekori oleh Delta dari arah lima meter, dia merasa risih karena sosok Delta yang selalu menjadi bayangannya

"Kenapa ya mas Ruben ngotot bener kalau aku harus dianter- jemput plus juga dia jadi bodyguard aku? menyebalkan," gerutu Jingga dalam hatinya.

Delta dan Jingga sampai dikantor. Jingga segera masuk, sedangkan Delta melihat dari kejauhan. Tanpa disadari Delta yang membalikan punggungnya berpapas dengan badan sekertaris Bramantyo.

"Ya ampun, kalau jalan itu pakai mata mas," gerutu sekertaris bernama Vika.

"Maaf, mba. Saya tak melihat. Oh, ya anda itu sekertaris pak Bram kan?" tanya Delta.

"Iya, memang kenapa?" tanya Vika.

"Saya ada penawaran menarik untuk anda, apa bisa kita berbicara lebih privat?" tanya Delta.

Vika melirik penampilan Delta dari ujung kaki sampai ujung kepala.

"Idih, malas banget aku urusan sama supir seperti kamu," ucap Vika.

"Mungkin dari penampilan aku terlihat seperti supir, tapi sebenarnya aku ini CEO yang lagi menyamar. Perkenalkan aku Arga Senopatih," bisik Delta

"What? Anda Arga Senopatih?" kaget Vika.

Vika tak percaya dengan apa yang dia dengar barusan, namun Arga mulai meyakinkan Vika dengan memberikan kartu nama aslinya.

Sesaat jantung Vita seolah ingin keluar karena yang ada kini dihadapannya ternyata seseorang yang berkuasa.

"Sekarang kamu percaya, kalau saya itu Arga. Kamu begitu ikuti perintah saya," ucap Arga sambil menarik lengan Vika.

Vika yang tak berkutik dengan kekuatan Arga yang lebih besar, akhirnya terpaksa mengikuti Arga pergi dari kantor tersebut.

Setibanya ditaman Angkasa.

Arga pun kini duduk dibangku taman bersama Vika, lalu ia pun mengeluarkan sebuah dokumen dari tas kerja yang dia bawa dan simpan selama ini didalam mobil.

"Tanda tangani ini lebih dulu," titah Arga.

"Ini dokumen apa?" tanya Vika.

"Ini surat perjanjian antara kita berdua. Kalau kamu akan menerima bagian kamu setelah kamu berhasil mendapatkan tanda tangan Bram untuk menyerahkan seluruh perusahaaanya kepada saya," ucap Arga.

Vika merasa binggung karena selama ini dia selalu mengabdi kepada Bramantyo, namun disisi lain dia juga butuh uang yang sangat besar untuk membiayai adiknya kuliah dan ibunya yang saat ini sedang terbaring lemas dirumah sakit karena menderita ginjal.

"Kamu akan tenang, jika kamu tanda tangani ini. Maka ibu dan adikmu akan bisa kamu biayai bahkan sampai hari tua," bujuk Arga.

"Baiklah, " ucap Vika sambil menggorekan tinta hitam kedalam materai.

Flashback off.

***

Sementara itu,

Jingga merasa keheranan akan sikap Delta yang tak biasa. Namun dia juga sampai sekarang belum bisa menemukan bukti apapun mengenai kecurigaan kepada Delta.

"Gerak-gerik dia mencurigakan apa dia dalang penggelapan dana yang terjadi dikantor ini?" batin Jingga.

Jingga pun jadi penasaran dan ingin mencari tahu kebenaran mengenai Delta.

Sepulang kantor, seperti biasa Jingga dijemput dari kejauhan oleh Delta, namun setalah dianter kedalam kediaman Karindra, Jingga segera berlari kegarasi mengambil helm dan mengunakan kuda besi yang sudah lama tak dipakai akibat dahulu kuda besi itu menginap dibengkel.

"Aku akan ikuti, Delta dimana dia tinggal," ucap Jingga.

Jingga dari arah belakang terus mengekori kemana arah jalan pulang Delta, namun dia terkejut ketika Delta memasuki kawasan sebuah mansion yang elit.

"Nah loh, kenapa si Delta turun disini. Apa dia kerja dimansion ini juga?" tanya Jingga.

Jingga tak percaya, dia melihat Delta disambut manis oleh para penjaga dan maid.

"Sebenarnya siapa dia? kenapa dia itu begitu dihormati?" tanya Jingga dalam hatinya.

Jingga segera berpaling ketembok, saat para keamanan melirik kearah pintu gerbang.

"Syukurlah para penjaga itu tak melihatku," ucap Jingga sambil mengelus dada sebelah kanan.

Jingga merasa curiga dengan Delta, karena dia bekerja sebagai supir dan bodyguard sedangkan kenyataan yang baru saja dia lihat bahwa Delta pemilik mansion mewah.

Jingga yang penasaran dengan Delta berniat menyelinap dimansion tersebut, ia mengendap-endap masuk kepintu gerbang utama karena para penjaga itu sedang sibuk untuk memarkirkan mobil Arga.

Jingga pun akhirnya berhasil masuk kemansion dengan peluh yang mengalir bercucuran dipelipis matanya. Ia tak menyangka kalau Delta yang dia kenal sebagai supir yang baik ternyata bukan supir yang dia pikirkan.

Jingga terperanjat ketika melihat kacamata Delta dilepas diatas meja panjang, lalu Delta membersihkan kumis tipis-tipis, serta wajah yang terlihat kusam dan hitam karena sengaja dilumpuri, ia pun segera membasuh mukanya dengan air dan tisue.

"ARGA!" kaget Jingga.

TBC.

(To Be Continued)

Tinggalkan jejak berupa like, vote, komentar. Terima kasih.

1
Lukas
thor jangan hiatus dong...
buat cerita baru lagi ajah..
Nila
ya kok tamat si thor.??
ndrew's
happy ending , thor...
Zyuichee
seruuu semangatt author
ndrew's
lanjut thor...
Miu Nih.
HEII?!! 😱😱
Volis
Kakak pakai nama Ruben, aku jadi kepikirannya Ruben Onsu 🤭
Volis: Bukan sih
范妮: apa Kaka fans kak Ruben Onsu hehe
total 3 replies
Volis
Tuh kan
范妮: Jangan lupa saling follow ya
total 1 replies
Volis
Yang di tolong mungkin Jingga
Volis
Udah mampir ya kak~
范妮: maksih banyak kak
total 1 replies
ndrew's
ayo kiara rebut lagi dong
Alex
dugaan kiara bener emang si pria topeng itu arga
Miu Nih.
ikut degdegan ikut degdegaann 😖😖 siapa dia siapa diaaa...
Miu Nih.
terlalu pede ini ibu iren,, dia nggak ngerasain perasaan putrinya 🥺🥺
Alex
si Arga pria asing itu ya thor
juju
percuma tidak akan d makan
Alex
harusnya tidak perlu kasih tau jingga itu anaknya karna ibu macem apa yang tega ningalin anaknya dengan alesan ekonomi.
ndrew's
siapa sosok mistsrius itu thor ?
kok bisa Alisa melakukan hal bodoh
Miu Nih.
Good Ruben. jaga komitmen itu ya /Determined/
Miu Nih.
obat pencakar? 🤣 boleh juga, biar dicakar sekalian itu sampe bengk4k 🙈🙈
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!