A twins sebutan mereka di keluarga, kembar nakal salah satu gelar yang mereka dapat dari banyak nya tingkah laku kebersamaan mereka sedari kecil.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahmida Yuliyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20.
...Hallo Selamat datang di Queen house, aku mau ngucapin terima kasih karna kalian udah mampir dan menjadi pembaca setia aku. Aku gak tau harus say thank u kaya gimana lagi yang jelas berkat kalian aku ada di sini di novel terbaru aku dan semoga aku selalu mendapat ide-ide baru biar bisa selalu update....
...Oh ya, sebelum itu apakah kalian udah baca semua cerita aku?...
...1. Kesayangan Tuan Muda Mafia...
...2. Arcella Queenzie...
...3. The Little Devils...
...4. Geral Kane...
...5. Xaviora Kenanya...
...6. Askylla Rain...
...7. Aluna, Gadis Gila Yang Kejam...
...dan kalian di sini ⬇️...
...➡️8. The Evil Twins⬅️...
...Kalau belum kalian bisa baca juga sembari menunggu aku update, terutama cerita yang no.1 itu karna itu cerita pertama aku dan karna itu yang pertama banyak sekalii typo dan ya bisa di bilang baku banget bahasanya....
^^^Buat kalian jangan lupa Favorite kan, Like dan Komen jika ada kritik maupun saran atau ide-ide kalian buat cerita ini kedepannya bisa langsung komen atau mau chat pribadi bisa chat ke instagram nya ( @arcellaqueenzieg ) cari aja pasti ada dan aku bakal jawab hehe.^^^
...Terima kasih dan selamat membaca...
...****************...
...****************...
"sebenarnya kita mau berhenti jualan hari ini neng karna memang sepi banget gak ada yang beli sampai akhirnya neng beli bapak sama ibu benar-benar senang neng, bahkan bapak gak berhenti berdoa sedari tadi karna jualan kita ada yang beli. Makasih banyak neng makasi banyak"
Thea merasa bingung harus apa padahal dia spontan saja ingin membeli semua dan membagikan karna memang sate yang bapak jual ini benar-benar enak.
"sama-sama pak, mungkin ini rejeki yang Tuhan atur buat bapak sama ibu"
Sambil terus berucap kata syukur bapak dan ibu mengerjakan pesanan Thea.
"untuk 50 tusuk lontongnya di pisah ya bu, sisanya gabungin aja" ibu mengangguk.
Thea mengambil ponselnya dan menghubungi satpam di rumahnya.
"hallo neng Thea?"
"mang bisa ke sini gak?"
"Neng gapapa kan? Neng gak kenapa-kenapa kan?"
"enggak! ke sini ya ntar aku share lokasi"
"baik neng" panggilan berakhir,
melihat jam ternyata sudah jam set 4 subuh. Thea benar-benar jalan-jalan sendirian entah bagaimana reaksi orang tua dan abangnya kalau mengetahui kelakuan Thea saat ini.
Melihat respon satpam rumahnya yang tak ada rasa panik kecuali saat dia meminta di bawakan mobil tadi berarti daddy dan mami nya tak tau kalau anak bungsu mereka keluar.
sekitar satu jam mungkin atau kurang dari satu jam semua sudah terbungkus rapi, satpam Thea sudah datang sepuluh menit setelah perintah Thea tadi padahal jarak dari rumah Thea ke tempat Thea berada cukup jauh.
Kalau kata mang satpam mah ini mode panik karna dia benar-benar ngebut karna takut nona muda kenapa-kenapa, kalau Thea sampai kenapa-kenapa dia gak tau bagaimana nasibnya menghadapi tuan Keifer dan tuan muda Alkhaztara.
"makan dulu mang" pinta Thea,
"neng beneran gapapa?" memastikan keadaan Thea.
"iya gapapa, makan dulu soalnya nanti mang bawa motor Thea ya? Thea bawa mobil sambil bagiin makanan"
"iya tapi neng beneran gapapa kan?" Thea menatap sedikit kesal pasalnya satpam ini sedari tadi menanyakan hal yang sama.
"pak bu berapa semuanya?" ibu dan bapak sibuk menghitung karna terdapat sekitar 70 tusuk lebih entah berapa karna memang jualan sangat sepi.
"ini bu" Thea memberikan uangnya.
"Thea boleh minta no hp bapak/ibu gak? siapa tau nanti Thea mau pesan buat acara gitu" bapak dengan senang hati memberi nomor hp nya.
Thea tak memberikan uang lebih dia hanya memberikan uang pas bukan karna dia tak mampu memberikannya cuman menurut Thea yang berlebihan kurang baik untuk diri Thea sendiri karna akan terkesan sombong.
Sekitar tiga lima belas menit setelahnya setelah memasukkan ke dalam mobil semua bungkusan sate itu Thea berpamitan di ikuti mang satpam.
Thea baru menyadari kala membagikan makanan gratis ini kalau masih banyak orang yang tak tinggal di rumah atau segelap nya malam masih keliling mencari rongsokan demi sesuap nasi.
"ibu udah makan?" tanya Thea ke ibu yang tengah duduk sembari menenangkan anaknya.
Bukan untuk menarik simpati tapi karna anaknya begitu sangat lapar sudah sejak kemarin, uang dari menjual rongsokan tak seberapa dan uang di gunakan buat membelikan susu buat si adek bayi yang ada dalam gendongan ibu.
"belum mba" jujur sang ibu,
"bertiga aja bu?" ibu mengangguk.
Thea memberikan lima bungkus sate, ada yang sate nya aja ada yang komplit sate lontong.
"ini bu ada sedikit rejeki" Thea memberikan selembar uang untuk membeli minum.
Sampai habis dirinya membagikan sate itu ke setiap orang yang dia temui di jalan, namun tak semua yang mendapatkan rejeki lebih.
Sekitar pukul 5 pagi Thea baru pulang ke rumah setelah membagikan, begitupun pak satpam dia mengikuti Thea dengan motor.
Baru saja hendak masuk ke dalam rumah ponsel Thea berdering terlihat nama abang nya di layar ponsel.
"ya hallo?"
"what are you doing?" nada Alka sedikit marah
Alka baru saja bangun dan mendapati pesan spam dari adeknya, setelah itu Alka memeriksa cctv rumah di jam adeknya menghubungi dan betapa marahnya Alka kala tau sang adek keluar sendirian naik motor malam-malam.
"apa ya?" gumam Thea semakin membuat Alka memijit kepalanya.
"dari mana aja?"
"makan sate, trus bagi-bagi sate sama mang satpam"
"Are you sure?"
"maybe" Alka tak bisa berpikir melihat tingkah adeknya ini lihat lah dia khawatir adeknya kenapa-kenapa tapi sang adek malam dengan santai merasa tak bersalah.
"gue ngantuk tapi gue harus sekolah so byee brotherrr" cuman bisa membalas ucapan sang adek dengan deheman karna dia agak kesal dengan sang adek.
Panggilan Thea akhiri, tak memikirkan hal lain dia masuk ke dalam kamarnya tanpa tau kalau Alka menghubungi satpam untuk menanyakan kebenaran.
Bahkan bodyguard yang Alka pinta untuk menjaga sang adek tak sadar kalau Thea keluar rumah karna memang ini pertama kalinya Thea keluar jadi mereka tidur walau ada yang berjaga salah satu dari mereka tetap saja dia tak sadar mungkin karna sudah malam juga fokusnya kurang.
Alka tak memarahi bodyguard ataupun satpam ini memang pure ide adeknya sendiri jadi ya setidaknya Thea tak kenapa-kenapa.
Thea sedang merebahkan tubuhnya setelah mengganti ke pakaian tidur, masih jam set 6 dia menimbang-nimbang apakah dia akan ijin sekolah atau tidak karna dirinya sangat ngantuk dan lelah sekali.