Awalnya Elodie adalah ibu rumah tangga biasa. Istri yang penurut dan ibu yang penuh kasih. Namun sebuah kecelakaan mengubah segalanya.
Sikap dan Perilaku wanita itu berubah 180 derajat. Melupakan segala cinta untuk sang suami dan putra semata wayangnya. Mulai membangkang, berperilaku sesuka hati seingatnya di saat 19 tahun. Namun justru itu memberi warna baru, membuat Grayson menyadari betapa penting istri yang diremehkannya selama ini.
"Mommy."
"Nak, aku bukan mommy kamu."
"Elodie Estelle."
"Grayson Grassel, ayo kita bercerai!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Joy Jasmine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
"Grayson!" gumam Elodie ingin memberontak, namun mengingat restorannya yang ramai ia jadi urung. Wanita itu tidak mau membuat keributan di hari pertama restorannya buka.
Gray membawanya hingga keluar restoran, namun tarikan itu berbalik saat Elodie menuntunnya ke arah yang lain. Wanita itu membawanya ke sebuah lorong, Gray yang awalnya ingin menolak akhirnya menurut patuh dan mengikutinya.
"Apa yang kamu lakukan?" pekik Elodie setelah sampai di sebuah lorong samping restoran. Wanita itu menepis tangan Gray yang langsung mengerutkan kening.
"Seharusnya aku yang bertanya, apa maksudnya ini?" Gray mengacungkan tangannya yang ternyata masih menggenggam erat sebuah kertas.
Berbalik Elodie yang mengerutkan kening. Ia tidak melihat isi kertas itu, jadi ya mana ia tahu. Tapi melihat wajah marah sang suami, ia sedikit menebak bahwa itu adalah surat gugatan cerai darinya.
"Surat cerai! Apa lagi," balas Elodie dengan ketus walau sebenarnya tidak begitu yakin.
Gray menggertakkan gigi, pria itu menunjukkan kertas dan merobeknya sampai tidak berbentuk. "Dengarkan baik-baik, Elodie! Di antara kita tidak akan ada yang namanya perceraian! Sekali pun ada, itu juga harus aku yang memutuskan. Bukan kau!"
Elodie memandang tidak percaya. Sampai sekarang ia masih belum bisa menemukan alasan kenapa bersedia menikahi pria se-egois ini. Wanita itu tertawa, merasa sepertinya dulu ia mungkin sedang tidak waras.
"Kamu pikir yang menikah itu hanya kamu? Menikah bukan hanya tentang dirimu. Aku juga punya hak untuk bersuara! Aku bukan patung yang dipajang di sudut ruangan, aku punya perasaan yang harus dijaga! Aku tidak mau jadi gila, dengan bertahan sebagai istri pria egois seperti kamu."
Gray merasakan emosinya semakin tidak karuan. Namun ia berusaha menekan, pria itu menarik napas panjang beberapa kali dan kembali menatap istrinya dengan dalam. "Kita bicarakan ini di rumah, ya!"
"Tidak mau!" Elodie ingin pergi namun Gray kembali menariknya. Kali ini lebih kuat hingga tangan Elodie terasa sakit.
"Lepaskan, Brengsek!" Elodie terus memberontak hingga mencuri perhatian orang-orang.
"Lepaskan nona Elodie!" Seorang pria yang Elodie tugaskan untuk menyambut tamu, menghadang Gray yang masih menarik bos-nya dengan kuat.
Gray menyipitkan mata, pria itu menyorot pria di depannya dengan tajam. "Aku mau membawa istriku pulang, apa hak mu untuk mencegahku?!"
"Istri?" Pria itu mengerutkan kening. Ternyata ini adalah suami bos-nya, tapi kenapa pria ini terlihat kasar?
"Philo, bantu aku!" pinta Elodie yang masih terus berusaha melepas tangannya.
"Nona Elodie terlihat tidak nyaman, lebih baik Anda lepaskan dia atau aku tidak akan segan lagi."
Gray berdecak kesal, pria itu melepaskan Elodie. Namun juga langsung menyerang pria bernama Philo itu.
Bugh.
"Akhh!"
Beberapa orang yang baru keluar dari restoran dibuat memekik saat tubuh Philo oleng ke arah mereka.
"Philo!" Elodie bergerak cepat ke arah pria itu. Wanita itu menatap khawatir pada pipi Philo yang lecet, juga sudut bibirnya yang mengeluarkan darah.
Gray sendiri menatap dengan kelam, ada rasa cemburu yang berusaha ia sangkal. "Jadi ini alasan kau rela bekerja jadi pelayan di sini, alih-alih duduk santai di rumah sebagai nyonya Grassel?"
Gray berkata dengan dingin, namun juga sukses membuat beberapa orang yang menonton itu menutup mulut kaget.
"Nyonya Grassel? Itu berarti pelayan ini nyonya keluarga Grassel?" ujar salah satu wanita.
"Sstt, kau tidak mengenalinya? Dia Grayson Grassel. Tuan muda keluarga Grassel sekaligus pemilik Group GG."
"Astaga, pantas saja auranya tidak biasa. Tapi kenapa istrinya malah memilih jadi pelayan demi pria miskin itu? Kalau aku jadi dia, aku tidak akan melangkah sedikit pun dari sisi pria sempurna seperti itu. Dia benar-benar tidak tahu bersyukur."
Gray yang mendengar bisik-bisik itu sama sekali tidak peduli, sekali lagi ia menarik tangan sang istri dengan kuat. "Ikut aku pulang sekarang jika tidak mau lebih malu dari ini!"
Elodie menepis lagi, wanita itu menatap marah juga kecewa pada pria di depannya. Gray benar-benar egois dan hanya memikirkan diri sendiri, pria ini bahkan merendahkannya di depan orang lain.
"Aku tidak mau, kamu pulang sendiri saja! Aku sudah punya kehidupan sendiri di sini. Kamu cukup menandatangani surat cerai yang akan ku kirim ulang! Setelah itu urusan dan hubungan kita selesai!"
Gray merasa semakin geram. Sungguh, hanya Elodie lah satu-satunya orang yang selalu berhasil mempermainkan emosinya naik dan turun seperti ini. Padahal biasanya ia selalu bisa mengontrol jika dihadapkan dengan orang lain.
"Baiklah, kalau begitu jangan harap kau bisa membawa Cedric! Aku pasti akan mengambilnya darimu!" ancam Gray yang membuat Elodie sedikit menegang. Namun. Sebuah tangan kecil yang meraih tangannya berhasil membuat hati Elodie menghangat. Anak itu tersenyum sembari mendongak menghadap wajah sang ibu.
"Aku tidak akan ikut dengan Daddy walau pun Daddy memaksa. Aku akan ikut dengan mommy!"
Gray membulatkan mata saat melihat sang putra yang tiba-tiba muncul. Anak itu berkata dengan begitu percaya diri sembari diam-diam tersenyum mengejek padanya.
"Kau!" Gray hendak menarik putranya itu, namun Cedric dengan cepat menghindar.
"Mommy, daddy mau memukulku." Cedric memekik kaget dan memeluk pinggang sang ibu dengan kuat. Elodie berjongkok dan memeluknya, wanita itu menatap Gray dengan tajam.
Begitu juga dengan beberapa orang di sana. Kini penilaian mereka sedikit berubah setelah melihat Cedric yang sepertinya takut pada ayahnya sendiri.
"Mungkin memang bukan salah nyonya Grassel. Sepertinya memang Grayson Grassel ini yang bermasalah. Bukankah minggu lalu dia terlibat skandal dengan seorang aktris?"
"Kau benar, dia bukan pria yang setia. Tidak heran jika istrinya meninggalkannya."
"Kalau aku yang jadi istrinya juga sepertinya tidak tahan dengan pria seperti itu. Walau pun kaya, tapi bisa hilang nyawa karena sakit hati terus."
Gray mengepalkan tangannya. Pria itu menatap sang putra dingin yang membuat anak itu semakin menunjukkan ketakutannya.
"Heh, Tuan Grassel. Kalau mereka tidak mau ikut denganmu, maka jangan memaksa!"
"Benar, dengan kau memaksa dan melakukan kekerasan seperti itu malah membuat anak dan istrimu itu semakin takut."
"Ini urusan keluargaku! Kalian tidak berhak ikut campur," geram Gray. Pria itu ingin kembali mendekati istri dan anaknya, namun Philo sudah menghadang di depan.
"Awas!" Gray mendorong tubuh Philo namun pria itu tak gentar. Begitu juga beberapa orang yang kini menatapnya dengan pandangan mencemooh.
"Cedric, kau sungguh tidak mau ikut daddy pulang? Ikut daddy kau bisa mendapatkan apa pun yang kau mau. Sedangkan di sini, kau sama sekali tidak bebas." Gray mencoba bersikap lembut setelah menyadari keadaan yang tidak menguntungkan baginya.
Namun sang putra menggeleng dengan keras. "Mommy, aku mau kembali ke lantai atas," pinta anak itu yang segera di gendong Elodie.
Gray mendorong Philo yang tidak siap. Pria itu kembali menarik Elodie ke arah mobil, namun kini tangan lain yang menghentikannya. Ia membalik wajahnya dan membulatkan mata saat mengenali siapa yang menghentikannya.
"Kakak." Elodie bergumam dengan mata berkaca-kaca.
Elbert mendorongnya ke arah belakang, melindungi adik yang sudah lama tidak ditemuinya itu. "Sudah cukup aku membiarkannya menemani di sisimu! Sekarang aku akan mengambilnya kembali, kau tidak pantas untuk mendampingi adikku."
.
.
.
Cedric cocok jadi artis cilik ^.^
sbnarnya apa sih alasannya El kawin SM lakik model dajall itu
kyknya ada sngkut pautnya SM tmennya si El deh
trus si mertua ada dendam apa sama El ya smpai benci gitu
ksihan si el
emang siapa lagi yg pkai kekerasan dn TDK pyk pri kemanusiaan 😤🙄😒🤬😡😠🤭🤭
jgn mau d rendahkan muku🙄
punya Daddy g ada pendiriannya
tp buat gray kalang kabut biar nyaho😁🤭