Nidu Dorgan seorang bos ganster ibukota tak pernah menduga, dia akan tertukar roh dengan seorang pelajar culun bertubuh gendut dan sering jadi korban bullyan teman-teman sekolahnya. Semenjak pelajar itu dimasuki roh Nidu Dorgan, sang pelajar culun ini tiba-tiba berubah bak ganster, dia tak segan hajar semua pelajar yang selama ini membullynya. Tak ada yang mengira, si pelajar ini aslinya bukan si pelajar culun itu. Masalah mulai timbul, saat tubuh si ganster yang masih koma di rumah sakit mulai sadar dan kaget tubuhnya berubah jadi Nidu Dorgan, padahal dia merasa masih seorang pelajar culun. Kelucuan, ketegangan dan juga kelakuan Nidu bikin anak buahnya kebingungan, kenapa Nidu Dorgan berubah penakut dan tak lagi kejam. Kekasih Nidu yang merupakan anak Kepala Ganster paling berpengaruh sampai aneh melihat kelakuan Nidu yang berubah jadi ‘jinak’ ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mrd_bb, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23: Wanita Simpanan Musuh Besar
“Namaku Reza, mari kubantu, bawakan tas belanjaan kamu,” kata Nidu tawarkan bantuan, sambil membawakan semua tas-tas belanjaan yang semuanya dari branded terkenal ini.
Wanita ini tak keberatan, matanya terlihat masih berkaca-kaca, bahkan ada terlihat tanda merah di pipinya, tanda baru saja kena gampar Bamid.
“Kamu pulang ke mana, mari sekalian aku antar..?” gantian wanita ini tawarkan bantuan ke Nidu, saat sampai di parkiran dia bawa mobil SUV mewah seri terbaru.
“Eee…!” Nidu ragu sebutkan, kalau dia nginap di sebuah hotel bintang 4 di kota ini, bukan di rumah atau apartemen.
“Ayolah cepatan masuk, nanti di jalan kamu sebutkan alamatnya,” desak wanita ini lagi, hingga mau tak mau Nidu masuk ke mobil ini.
“Namaku Aureli, kamu pasti sudah lihat aku di gampar pria itu bukan?” Aureli memulai percakapan di perjalanan.
“Iya Aurile, mengapa dia menampar kamu? Eh maaf pria itu siapanya kamu?” tanya Nidu penasaran, sekaligus diam-diam ingin selidiki apa hubungan Aurile dengan Bamid si pentolan gangster itu.
“Aku….wanita simpanannya, namanya Bamid, dia cemburu denganku dan bilang selingkuh. Padahal aku tidak pernah selingkuh dengan siapa pun, siapa juga yang berani selingkuh, dia itu gangster yang kejam, salah-salah aku di tembaknya!” sungut Aurile sambil pasang kacamata hitamnya dan ini melajukan mobilnya di jalanan yang ramai lancar ini.
Aurile juga bilang Bamid baru tadi pagi tiba dari Jakarta dan marah-marah karena dia tak ada di rumah, lalu menyusulnya ke mal ini.
Inilah pangkal masalahnya, mengapa tadi Bamid emosi dan menggamparnya di tempat umum pula, tak peduli jadi tontonan orang lain.
“Dia katanya mau meninjau bisnisnya di sini, paling bisnis narkoba, dia punya link hingga ke kepolisian,” sungut Aurile, sekaligus tanpa tedeng aling-aling, keceplosan bongkar bisnis haram Bamid.
Nidu pun tak heran, karena bisnis ini sudah jadi kerjaannya selama ini. Dan Bamid itu adalah mantan mitranya dan kini jadi saingan sekaligus salah satu musuhnya paling sengit.
Padahal dahulu dia sempat kerja sama dengan Bamid, menyelundupkan narkoba hingga 5 ton, gara-gara itulah Nidu menjadi tajir melintir hingga saat ini.
Namun persahabatan mereka rusak, karena dia lebih memilih Tuan Marko, saat pemilihan presiden gangster.
Padahal Bamid juga berambisi ingin jadi pemimpin tertinggi organisasi mereka tersebut, sehingga sejak saat itulah hubungan mereka rusak.
Bahkan Nidu sempat keluar masuk penjara, akibat ulah Bamid, yang sengaja melaporkan bisnis haramnya ke polisi.
Namun tuan Marko mampu mengeluarkannya dari penjara, itulah sebabnya Nidu sangat bermusuhan dengan Bamid hingga saat ini.
Tak sekali dua kali mereka bentrok, tetapi Bamid sangat licik dan lihai, dia selalu andalkan anak buahnya yang bersenjata, untuk melindunginya.
Kini, secara tak terduga, Nidu satu mobil dengan wanita simpanan Bamid.
Diam-diam Nidu punya sebuah rencana, apalagi Aureli agaknya mulai suka dengannya, setelah ceplas-ceplos sepanjang jalan.
Anehnya, niat mau antar Nidu justru batal, malah mobil berbelok ke sebuah kompleks perumahan mewah.
Aureli meminta Nidu bertahan dahulu di rumahnya yang mewah tersebut.
“Nanti kalau Bamid tiba-tiba datang ke sini, kasian kamu Aureli, dikiranya aku selingkuhan kamu?” kata Nidu berbasa-basi, sekaligus Nidu pastinya tak ingin bentrok dengan Bamid di rumah wanita ini.
“Ahh aman saja, dia kalau sudah urus bisnisnya, lupa kok dengan aku lagian si Bamid itu aslinya…punya banyak simpanan, aku sih hanya yang ke sekian,” cetus Aureli blak-blakan.
Lalu geraikan rambut panjangnya yang agak blonde, hingga ketiaknya yang putih mulus terlihat dan duduk dengan cara memikat.
Hingga roknya yang agak pendek, sempat perlihatkan dalemannya yang berwarna pink.
tetapi Nidu pura-pura tak melihat pemandangan yang aduhai itu, karena Nidu memang bukan pria nakal seperti Reza, yang kini makin liar saja. Padahal dulunya culun dan tak punya keberanian mendekati wanita mana pun.
Ingat kelakuan Reza, Nidu sampai jengkel sendiri. “Jangan-jangan tu anak sudah macam-macam dengan wanita-wanita gatal,” pikir Nidu saat itu.
Namun Nidu justru ambil es di dalam gelas, kemudian dengan terlebih dahulu minta maaf, dia menempelkan es tadi di pipi Aureli.
“Agar bekas merah dan birunya cepat hilang,” kata Nidu bikin alasan.
Aureli tentu saja surprise melihat gaya perhatian Nidu ini, Nidu bahkan sengaja agak jaga jarak, agar tubuh mereka tak saling tempel.
Melihat kelakuan Nidu yang ‘polos’ begitu, Aureli justru gemas sendiri. Apalagi saat Nidu bilang dia masih SMU kelas 13 atau kelas 3 SMU.
“Ni remaja apa pura-pura polos yaa?” batin Aureli penasaran sambil merasakan dingin di pipi glowingnya kena es yang di tempel dan di gosok Nidu perlahan.
**
Lanjut terus yaa
