NovelToon NovelToon
Puncak Pesona

Puncak Pesona

Status: tamat
Genre:Tamat / Ketos / Teen Angst / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Cinta Murni / Cinta Karena Taruhan
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: El Nurcahyani

Di SMA Gemilang, geng syantik cemas dengan kedatangan Alya, siswi pindahan dari desa yang cantik alami. Ketakutan akan kehilangan perhatian Andre, kapten tim basket, mereka merancang rencana untuk menjatuhkannya. Alya harus memilih antara Andre, Bimo si pekerja keras, dan teman sekelasnya yang dijodohkan.

Menjadi cewek tegas, bukan berarti mudah menentukan pilihan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Nurcahyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malam Pertama Syahdu

Bab 22

Selama kita bernafas, masalah akan selalu menyertai. Begitu pun dengan perjalanan Alya. Setelah melalui empat tahun perjuangan keras di fakultas hukum, Alya akhirnya lulus dengan gelar Sarjana Hukum. Ia melanjutkan pendidikannya selama dua tahun untuk mendapatkan gelar Magister Hukum, dan setelah beberapa tahun pengalaman kerja, ia berhasil menjadi pengacara handal.

Namun, kebahagiaannya tak berlangsung lama. Alya diuji dengan kehilangan yang sangat mendalam. Ibunya yang selalu mendukungnya dalam segala hal, pergi untuk selamanya. Tidak hanya itu, paman dan bibinya yang selama ini menganggapnya seperti anak sendiri juga meninggalkan dunia. Kehilangan ini membuat Alya merasa sangat terpukul, tetapi ia tetap berusaha kuat.

Hari ini adalah hari yang sangat istimewa. Di tengah duka yang masih menyelimuti hatinya, Alya melakukan ijab qobul dengan seorang pengusaha sukses, Faris. Mereka bertemu di kampus yang sama, ketika Alya sedang mengambil program Magister Hukum. Faris adalah seorang dosen tamu yang mengisi seminar tentang hukum bisnis, dan pertemuan mereka menjadi awal dari sebuah kisah cinta yang indah.

Alya mengenakan gaun putih sederhana namun elegan, yang dipilihkan oleh sahabatnya, Lita. Ia duduk dengan tenang di ruang tamu rumahnya yang telah dihias indah untuk acara ijab qobul ini. Suara-suara keluarga dan teman-teman terdengar di sekitar, tetapi Alya hanya bisa memikirkan betapa ibunya pasti sangat bangga jika bisa melihatnya saat ini.

Faris duduk di seberang Alya, tampak tenang dan penuh keyakinan. Setelah doa-doa dan prosesi pembuka, penghulu akhirnya membuka acara ijab qobul.

“Faris bin Ahmad, apakah Anda menerima Alya binti Rahman sebagai istri Anda dengan mahar emas seberat lima gram?” tanya penghulu dengan suara lantang dan jelas.

Faris menjawab dengan tegas, “Saya terima nikahnya Alya binti Rahman dengan mahar tersebut tunai.”

Seketika suasana menjadi haru. Alya meneteskan air mata bahagia dan sedih sekaligus, mengenang ibunya yang seharusnya berada di sini bersamanya. Namun, dia tahu bahwa ibunya akan selalu ada di hatinya.

Setelah acara ijab qobul selesai, tamu-tamu mulai mengucapkan selamat dan doa untuk pasangan pengantin baru tersebut. Alya dan Faris berdiri berdampingan, menerima ucapan selamat dari keluarga dan teman-teman.

Saat di kamar ganti, “Alya, kamu cantik sekali hari ini,” kata Lita sambil memeluk sahabatnya erat. “Aku yakin ibumu melihatmu dari surga dan sangat bangga padamu.”

“Terima kasih, Lita. Kamu selalu ada untukku,” jawab Alya dengan senyum lemah, tapi penuh rasa syukur.

Faris juga ada di kamar ganti sama seperti Alya yang akan mengganti pakaian untuk resepsi, setelah selesai mengganti kostum, Lita dan beberapa perias juga ke luar kamar, memberikan kesempatan pasangan suami istri baru untuk berbincang sebentar.

Faris merangkul Alya dengan lembut, memberikan rasa aman dan cinta. “Aku janji akan selalu menjagamu, Alya. Kita akan melalui semuanya bersama,” bisik Faris di telinga Alya.

Alya menatap Faris dengan mata yang berkaca-kaca. “Aku percaya padamu, Faris. Terima kasih sudah ada di sisiku.”

Dengan dukungan dari suami dan sahabatnya, Alya merasa siap menghadapi masa depan. Meski banyak rintangan dan kehilangan yang telah dilaluinya, ia tahu bahwa cinta dan dukungan dari orang-orang terdekatnya akan selalu memberinya kekuatan untuk terus melangkah.

##*

Malam tiba, Alya sedang duduk di depan meja rias, mengenakan kimono sutra putih yang lembut. Rambutnya yang basah dibiarkan terurai, meneteskan sisa-sisa air yang masih segar dari mandi. Di cermin, ia melihat bayangan dirinya, namun yang ia rasakan adalah kehampaan. Matanya yang dulu penuh semangat kini tampak sayu, memikirkan kehilangan yang begitu besar. Ibunya, paman, dan bibi yang selama ini menjadi tumpuan hatinya, telah pergi. Sekarang, hanya ada ayahnya yang semakin hari semakin ringkih.

Dengan lembut, Alya mengusap pipinya, menghapus air mata yang mulai jatuh. Ia teringat kembali pada masa putih abu-abu, masa remajanya yang penuh kenangan bersama Bimo. Hampir tujuh tahun sudah berlalu tanpa kabar dari Bimo, seolah dia hilang begitu saja dari dunia Alya. Hati Alya kembali sesak, mengingat betapa Bimo selalu ada di sampingnya, mendukungnya, membuatnya tertawa. Kini, hanya bayangan kenangan yang tersisa.

Alya menghela napas panjang, mencoba menenangkan hatinya. Suara pintu kamar yang terbuka membuatnya tersentak kembali ke realitas. Faris, suaminya, masuk dengan langkah pelan. Ia juga baru selesai mandi, tubuhnya harum dengan aroma maskulin yang lembut. Senyum hangatnya segera menghiasi wajahnya begitu melihat Alya.

“Alya, kenapa termenung sendirian di sini?” tanya Faris dengan suara lembut, mendekat dan berdiri di belakang Alya, menatap bayangan mereka berdua di cermin.

Alya mencoba tersenyum, meski hatinya masih terasa berat. “Aku hanya... mengingat masa lalu,” jawabnya pelan.

Faris mengerti tanpa perlu banyak kata. Ia meletakkan tangannya di bahu Alya, memberi sedikit pijatan lembut yang menenangkan. “Aku tahu ini tidak mudah untukmu. Kehilangan orang-orang yang kita cintai memang sangat berat. Tapi, aku ada di sini sekarang. Kita akan melewati semua ini bersama.”

Alya mengangguk, merasakan kehangatan dan kenyamanan dari sentuhan Faris. “Terima kasih, Faris. Kamu selalu tahu bagaimana membuatku merasa lebih baik.”

Faris tersenyum lembut, lalu mengangkat tangan Alya dan membawanya ke tempat tidur. “Ayo, istirahatlah. Ini malam kita, mari kita mencoba melupakan sejenak semua kesedihan.”

Alya mengikuti langkah Faris dengan perasaan campur aduk. Di satu sisi, ia merasa kehilangan begitu besar, tetapi di sisi lain, ia tahu bahwa Faris adalah sosok yang selalu ada untuknya. Mereka duduk di tepi tempat tidur, saling berhadapan. Faris menatap dalam-dalam ke mata Alya, seolah mencari ketenangan di dalam hatinya.

“Apapun yang terjadi, aku akan selalu di sini untukmu, Alya,” bisik Faris, lalu mendekatkan wajahnya dan mengecup kening Alya dengan penuh kasih sayang.

Alya merasakan getaran cinta yang tulus dari Faris. Ia membalas dengan memeluk Faris erat, seolah ingin menyalurkan semua rasa sakit dan kesedihan yang ia rasakan. Mereka berdua tenggelam dalam pelukan hangat, memberikan rasa aman dan perlindungan satu sama lain.

Dengan lembut, Faris membaringkan Alya di tempat tidur. Ia mencium lembut pipi dan leher Alya, memberi rasa nyaman yang membuat Alya mulai melupakan sejenak kesedihannya. Faris tidak terburu-buru, setiap gerakannya penuh perhatian dan cinta. Alya merasakan kehangatan dari setiap sentuhan Faris, yang perlahan-lahan mengisi kehampaan dalam hatinya.

Malam pertama mereka diisi dengan kehangatan dan kasih sayang yang tulus. Tanpa kata-kata yang berlebihan, Faris berhasil membuat Alya merasa dicintai dan dihargai. Setiap sentuhan, setiap bisikan lembut, semuanya menguatkan ikatan di antara mereka. Dalam keheningan malam, Alya menemukan kedamaian di dalam pelukan suaminya, merasa bahwa meski banyak yang telah hilang, masih ada cinta yang bisa mengisi kekosongan hatinya.

Setelah malam pertama mereka yang penuh keintiman dan kedekatan, Alya dan Mas Faris beristirahat sejenak di ranjang yang nyaman. Keduanya merasa lebih dekat satu sama lain, merasakan kebahagiaan dari pengalaman malam itu.

Bersambung....

1
Sodikin Jin
hmmmm...kak, saya lebih suka, cerita tentang kultifasi. 🙏
El Nurcahyani -> IG/FB ✔️: Tapi sayang, sepertinya tidak dilanjutkan. Jika ingin audionya dilanjut, harus banyak yang beri saran langsung pada pihak Mangatoon
Sodikin Jin: tidak apa kak... saya tunggu setiap audio kakak tentang kultifasi.
total 3 replies
Kamaya
kenapa ya, geng cewek ky gini merasa harus memiliki cowok populer di sekolahny. pdhal aslinya dia gak dilirik samsek ma tuh cowok. tapi ttp aja mngklaim jgn direbut org lain. hm.,..
Kamaya
Pasti jodoh Alya cowok. Iya kan tor? 🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!