NovelToon NovelToon
Aku Bukan Adikmu

Aku Bukan Adikmu

Status: tamat
Genre:Tamat / Berondong / Dokter Genius / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Wanita Karir
Popularitas:16.5k
Nilai: 5
Nama Author: zenun smith

Yang satu punya banyak problematik, yang satunya lagi bocah bebas semaunya. Lalu mereka dipertemukan semesta dengan cara tak terduga.

Untuk tetap bertahan di dunia yang tidak terlalu ramah bagi mereka, Indy dan Rio beriringan melengkapi satu sama lain. Sampai ada hari dimana Rio tidak mau lagi dianggap sebagai adik.

Mampukah mereka menyatukan perasaan yang entah kenapa lebih sulit dilakukan ketimbang menyingkirkan prahara yang ada?

Yuk kita simak selengkapnya kisah Indy si wanita karir yang memiliki ibu tiri sahabatnya sendiri. Serta Rio anak SMA yang harus ditanggung jawabkan oleh Indy.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zenun smith, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

Lukas dan Indy sudah bertemu hadap. Keduanya baru pertama kali berbicara langsung setelah sebelumnya hanya berdiam diri memperhatikan tetua bicara pada pertemuan makan malam tempo hari.

"Ada hal penting yang mau saya diskusikan kepada Nona Rhin diluar pekerjaan. Jika bersedia, mari kita makan siang bersama."

"Makan siang untuk kapan Pak Lukas? biar saya koordinasikan dengan sekretaris saya."

"Sekarang juga boleh."

"Maaf sebelumnya, tetapi sekarang sudah menjelang petang pak."

Entah apa yang Lukas pikirkan hingga dia salah berbicara. Pria berumur dua tahun diatas Indy tersebut bahkan selalu memukau ketika membawakan presentasi. Dia juga mengagumkan seseorang yang mendengarnya saat bertutur kata. Lukas sangat berhati-hati dan teliti. Namun kali ini dihadapan Indy, dia menunjukkan kalau dia hanya seorang manusia yang tidak luput dari kesalahan.

"Ah iya maaf, maksudnya.. sore ini kalau Nona Rhin bersedia, kita bisa keluar minum kopi. Atau Nona ada keperluan lain?"

Indy menimbang sebentar, "baiklah kalau begitu, kebetulan saya sedang free tetapi hanya bisa sebentar saja, bagaimana? memang hal tentang apa yang ingin bapak sampaikan?"

"Tentang wacana Pak Handi."

Indy tercenung. Dia sudah mencium arah pembicaraannya nanti. Kemudian mereka beranjak dari ruang tunggu menuju tempat yang sudah disepakati.

...****...

Menilik keadaan Rio, anak itu sudah selesai beres-beres rumah bagian lantai dan juga perdebuan. Selepas mengaplikasikan vakum cleanar pada sofa, Rio membereskan peralatan tempurnya hingga kemudian melangkah ke dapur untuk mengambil minuman kesukaan, jus jeruk.

Gerah sampai mengucur ke dalam kolor. Celana yang sempat nangkring di kepala, sudah Rio ceburkan ke dalam mesin cuci. Kemudian mendapati kulkas isinya sudah sepi, Rio mau lanjut belanja setelah ia mandi.

Ia pergi tidak menggunakan motor sportnya lantaran akan lebih ribet membawa belanjaan nanti. Rio memesan ojek online. Pulang pergi ia menggunakan jasa tersebut.

Motor yang ditumpangi Rio mengalami mogok ketika dia sudah dalam perjalanan pulang. Tepat di depan kedai kopi, Rio melihat Indy bersama Lukas nampak melempar tawa. Mereka baru saja keluar dari kedai tersebut menuju parkiran.

Rio memperhatikan mereka dari kejauhan sambil menenteng dua kantung belanja cukup besar di tangannya. Pada akhirnya, pandangan mata Rio bersirobok dengan Indy. Rio tersenyum seraya mengangguk kepala. Indy yang mengetahui ada Rio disekitarnya berkutat dengan hp.

Indy: kamu abis belanja? terus kenapa diam disana? apa mau aku antar pulang?"

Rio: iya aku habis belanja stok kulkas. Motor ojek yang aku tumpangi sedang mogok kak. Tidak usah antar aku pulang, aku mau bantu bapaknya. Kasihan kalau harus aku tinggal disaat beliau kesusahan.

Indy kembali tecenung.

Indy: ya sudah. Hati-hati ya Rio.

Rio: iya kak.

Indy memasukan hp ke dalam tas tanpa melihat ke arah Rio lagi. Air muka wanita tersebut berubah, tidak seperti tadi, sebelum melihat eksistensi Rio.

Apakah Rio tidak merasa cemburu? sebenarnya bagaimana perasaannya terhadapku?

Indy menghela nafas, disusul suara Lukas menarik kembali kesadaran Indy bahwa ia tidaklah sendiri.

"Nona Rhin, you okay?"

"Ah iya, aku baik-baik saja." Selanjutnya Indy kembali memikirkan Rio. Dia tiba-tiba ingin balik ke rumah lebih awal--hanya untuk memberinya pelajaran.

...****...

Di belahan bumi lain, Juni menginjakkan kaki di tempat yang disebutkan orang suruhan Rio. Bermodal kongkalikong bersama Raditya Handi Bhrasmana, orang kiriman Rio bisa menembus rumah pemilik Naga grup hanya untuk menipu wanita bernama Juni.

Junifer tiba di tempat yang katanya bisa menghilangkan kutukan sebelum waktunya. Maksudnya, ramuan buatan Rio efeknya bisa hilang setelah satu minggu terkontaminasi. Namun Juni tiba di tempat bebas kutukan sebelum waktu yang disebutkan. Otomatis bau badan Juni belum menghilang. Disitulah Juni baru paham bahwa ada orang yang berani main-main dengannya.

Dengan penuh amarah membara, Juni tidak membiarkan penghinaan ini. Ia bertekad mengeluarkan sisi paling berbahaya saat dirinya sudah kembali ke rumah.

Tuan Handi sedang merevisi surat wasiat, adalah kalimat laporan dari anak buahnya yang membuat Juni terbakar. Ini merupakan rencana part tiga hasil rapat Rio, Indy dan Handi dengan Handi sebagai pemerannya setelah dua part berhasil oleh Rio. Ada empat part menuju kehancuran Juni, dimana part ke empat bagian Indy sebagai pelaksana.

"Biarkan mereka bersenang-senang dengan keberhasilannya, hingga mereka lengah dan aku bisa membalaskan penghinaan ini. Tua bangka itu sudah tahu tentangku namun dia berpura-pura membenci anaknya. Jika dia bisa, kenapa aku juga tidak bisa sepertinya?!" Juni tersenyum mematikan.

"Rhinzy alias Indy, tunggu hadiah berharga dari mama mu ini sayang." Habis bermonolog di depan cermin dengan gaya bak ratu iblis, Juni menghubungi seseorang yang tak lain adalah Rio. Dia meluncurkan rencana awal dengan menyerang Rio terlebih dahulu. Setelahnya Lukas.

...*****...

Malam hari, di kediaman Indy.

Suara mobil milik Indy sudah terdengar memasuki pintu gerbang. Rio menunggunya di depan pintu utama. Sesuai keinginan Indy sore tadi, wanita itu kembali ke rumah lebih awal ketimbang malam-malam kemarin.

Rio menyambut tas dan jas milik Indy yang wanita itu sodorkan padanya. Tidak lupa saat pintu telah tertutup rapat, Indy mencium tangan Rio. Begitulah kira-kira situasi yang sudah berjalan beberapa hari belakangan. Sangat mengherankan bagi siapa yang melihatnya.

Indy merebahkan kepalanya di pangkuan Rio. Yang laki-laki seraya mengusap kepala wanitanya.

"Bagaimana kerjaan hari ini kak? lancar?"

"Lumayan lancar. Yo, tadi sore aku sama Lukas cuma ngobrol biasa. Memang bukan tentang bisnis, tapi bukan juga ke arah perasaan. Aku sama dia tidak ada apa-apa selain cuma berteman."

Rio tersenyum dengan tangan yang masih setia mengusap-usap rambut Indy.

"Iya, aku percaya."

"Hmm bagus kalau begitu."

"Kamu mau minum ini?" Rio bertanya sambil mengangkat botol anggur merah yang dibawa Indy.

"Eng.. itu buat Lukas. Dia mau datang kesini beberapa menit dari sekarang. Urusan kami belum selesai jadi harus di sambung malam ini di rumah."

"Yasudah kalau begitu. Kamu cukup minum obat yang aku buat saja. Penyembuhan kamu sudah melewati separuhnya dan kamu bisa cek lab untuk memantau perkembangan."

"Kalau kamu mau ikut nimbrung pembicaraan kami juga tidak apa-apa Yo." Tawar Indy.

"Tidak kak. Aku percaya kamu. Ingat, jangan ikut minum."

"Kamu percaya aku, atau kamu sebenarnya tidak pernah merasa cemburu padaku?" Indy beringsut duduk. Mukanya agak ditekuk. Sayangnya Rio hanya diam saja saat Indy berkata demikian, membuat Indy menatap Rio dengan tatapan tidak percaya.

"Rio! apa benar apa yang aku katakan?"

Cemburu sekali! sangat cemburu! bahkan rasanya Rio ingin mengekang Indy untuk tidak jalan dengan lelaki lain. Tetapi Rio sadar diri, dia tidak bisa berlaku seperti itu karena dia bukan apa-apa. Insecure parah tengah merajai perasaannya.

Rio tidak punya pilihan untuk mengungkap kecemburuannya karena ia harus sadar diri.

Indy kian meradang. Dia mencengkram kuat bahu Rio. Indy ingin di kekang. Indy ingin Rio bersikap seakan-akan menjaga miliknya, tetapi Rio justru malah insecure parah.

Indy berbisik di telinga Rio, "aku cuma milikmu. Katakan kalau kamu cemburu. Cepat katakan!" Indy kemudian mengecup bibir Rio, memberi pancingan.

Rio mengepalkan tangan. Dia membalas kecupan Indy, memagutnya lebih dalam. Suasana senyap menyisakan suara cecapan dari kedua bibir mereka. Akhirnya pagutan mereka lepas demi meraup udara. Rio kembali mengecup, bukan bagian bibir kembali. Dia mencumbu leher putih bersih Indy. Indy melengking memejamkan mata. Lengkungan senyum lolos dari belah bibir wanita itu seraya berkata lirih,

"Hhh, Rio tolong jangan berhenti."

TING NONG!

Bel berbunyi, pertanda Lukas sudah tiba.

.

.

.

Bersambung.

1
Dewi Payang
Semog cerita barunya cepet launching....👍👌
Dewi Payang: 👍👍👌👌🫰🫰
Zenun: 💪💪💪 🔥🔥🔥
total 2 replies
Dewi Payang
Gaya apaan tu?😄
Dewi Payang: 😄😄😄😄😄😄
Zenun: gak tau kak, aku masih polos😁
total 4 replies
Dewi Payang
Ada teman kerjaku dulu kak, digugat cerai isterinya, pas ditanya dipengadilan apa buktinya, si isteri bilang dia mimpi, ambyarrr lah semuany😄😄
Dewi Payang: iya kak😄
Zenun: wah😄 mantep dah kalo gitu mah
total 6 replies
F.T Zira
ada ada aja sih Rio/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Zenun: ehehehe
total 1 replies
F.T Zira
Yg bocah Rio atau Indy/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
F.T Zira: 😅😅😅😅😅
Zenun: Dua-duanya 😄
total 2 replies
F.T Zira
astaga... Indyy/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Rere🖤
Cayoooo 💪🏻💪🏻💪🏻
Zenun: semangat 🔥🔥🔥
total 1 replies
Rere🖤
Juni udh ketemu bapak Indy di akherat 😃
Zenun: 😄jangan atuh, Bapake udah ketemu mamake disana. Masa masih mau jadi orang ketiga lagi
total 1 replies
Rere🖤
katanya klo mau anak laki-laki, bininya harus keluar lebih dulu. Kalo mau perempuan, palsunya dlu baru bininya nyusul atau bininya nggak keluar sama sekali. Wwk, pengalaman aku sih 🤣
Zenun: iya, karena mahal jadi belom nyoba hihihi
Rere🖤: mahal dek
total 5 replies
Rere🖤
Gaya perahu bersandar itu bukannya kedua kaki ditaruh di bahu paksu ya? Atau punggung bininya nyender gitu ke bagian depan paksu?🤭

Heh, jd keinget gaya helikopter nya Gea sm Babang Satria🤣
Zenun: hehehe, aku masih polos kak jadi gak tau
total 1 replies
Rere🖤
Avatar udah full, pengendali air, tanah, api, udara. Coba minta ke dukun pengendali mimpi mah 🤣
Zenun: eh iya ya😄
Rere🖤: wkwk dukun beranak jg ada dek 🤣
total 3 replies
Rere🖤
😭😭😭🤣🤣
Zenun: Ihihihi
total 1 replies
Teteh Lia
di tunggu cerita barunya kak
Zenun: siap kak
total 1 replies
Teteh Lia
para istri memantau 😎
Zenun: hehehehe
total 1 replies
Teteh Lia
tapi memang iya sih. keselnya sampe kebawa pas bangun.
F.T Zira
hamidun lagi🤣🤣
Zenun: Kalau itu Indy senang sekali😄
total 1 replies
F.T Zira
eehhh dah punya anak😳😳😳
Zenun: iyaaa, waktu cepat berlalu hehehe
total 1 replies
Rere🖤
Aku hamil lagi 🤣
Zenun: Aku---, aku...., coba kita liat besok pagi Indy kenapa😆
total 1 replies
Rere🖤
Oalah bukan dokter lagi, sayang banget pdhl bakat mengobati nya Yo 😌
Zenun: Masih jadi dokter kak, nyambi jalanin perusahaan Indy dengan dayang-dayang Indy, Lukas, Vena😆
total 1 replies
Rere🖤
jangan dulu, bau adonan 😬😅
Zenun: hihihi, bekas-bekas adonan buru-buru di bawa ke kamar mandi sama Mommy 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!