NovelToon NovelToon
Cinta Seindah Khayalan

Cinta Seindah Khayalan

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius / Wanita Karir
Popularitas:19.2k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Payang

"Tidak adakah pekerjaan yang bisa kamu lakukan selain mengganggu kesibukan orang lain?" Clive melirik dingin Berry yang duduk disebelahnya.

"Aku hanya ingin wanita itu menjadi ibuku. Bila menunggu Ayah, sampai sekarang tidak ada tanda-tanda kehidupan," Berry ikut melirik dingin pada ayahnya.

"Siapa yang mau menjadi Ibumu? Wanita itu?" Clive tersenyum sinis mendengar ucapan putranya.

"Aku saja tidak mau jadi Ayahmu. Terpaksa saja, karena kamu adalah anakku," Clive membuka sabuk pengamannya, lalu segera turun dari mobil. Ia membuka pintu, lalu meraih tubuh kecil Berry masuk dalam gendongannya dan menyerahkannya pada pengasuhnya.

"Pastikan pria kecil ini tidak membuntutiku lagi."

"Baik Tuan," David membungkuk hormat, lalu menggandeng tangan Berry yang segera ditepis anak itu lalu berlari memasuki rumah.

Ikuti kisah Berry, yang memilih sendiri siapa wanita yang dijadikan sebagai ibunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Payang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23. Kamu Baik Sekali

Di kantor polisi.

"Lidiya, tolonglah--, adikmu memerlukan uang. Kalau tidak, para penagih hutang itu akan melenyapkannya Lidiya," raut Selia memelas penuh permohonan.

"Bu, tidakkah Ibu memperdulikan nasibku? Aku sedang menghadapi kasus hukum Bu, bisa-bisanya Ibu malah menambah masalahku, membuat kepalaku serasa ingin pecah," Lidiya mencengkram kepalanya sendiri, ia begitu frustrasi.

"Kalau bukan kamu, pada siapa lagi Ibu minta bantuan? Aku dan Ayahmu sudah membesarkanmu, menyekolahkanmu dengan susah payah, agar kamu bisa membantu keluarga kita. Sekarang giliranmu membalas budi."

"Ibu tahu kamu hanya berpura-pura terjerat kasus hukum dan bersembunyi disini, hanya untuk menghindari kami, karena tidak mau dimintai uang!" tuduh Selia kesal, sudah dua hari ia menelpon tapi tak kunjung diangkat, hingga akhirnya pihak kantor polisi menghubunginya.

"Cukup Ibu!" Lidiya yang sudah kehilangan rasa kesabarannya memekik lantang.

"Selama ini Ibu selalu mengungkit-ungkit itu!" Lidiya berdiri dari duduknya, matanya memerah murka.

"Ibu dan Ayah memang membesarkanku, tapi dengan kehidupan yang tidak layak! Aku tidak seperti teman-temanku yang lain! Bahkan sekolahku, yang Ibu ungkit-ungkit itu, aku sendiri yang membiayainya dengan berkerja keras, membanting tulang! Kalian hanya sibuk merawat anak kalian yang pemalas dan suka mabuk-mabukan! Dan tukang judi itu! Yang tahu-nya makan, tidur, dan menyusahkan!"

"Aku bosan! Aku bosan dengan kalian! Juga bosan dengan hidupku yang tidak pernah merasakan damai!" Lidiya terus meracau, meluapkan segala uneg-uneg dalam dadanya yang selama ini ia pendam sendiri.

"Sekarang pergi! Pergi dari sini Ibu! Jangan pernah menggangguku lagi! Urus saja anak kalian yang tidak berguna itu!" usirnya.

"Dasar anak durhaka! Ibu akan pergi, Ibu sumpahi kamu membusuk dijeruji besi! Karena telah berbohong supaya tidak membantu adikmu yang dalam kesusahan!"

Selia berbalik dengan wajahnya yang memerah penuh amarah.

Petugas yang berada disana hanya bisa menggelengkan kepalanya, menyaksikan perdebatan ibu dan anak itu yang berakhir tanpa ada rasa kehangatannya keluarga.

"Ibu Lidiya, kembali ke sel-mu," perintah petugas itu datar.

Lidiya patuh, walau batinnya meronta, matanya memerah menahan tangis, tangis yang selama ini tidak pernah ia ijinkan tumpah kebumi. Keras dan pahitnya hidup, ia hadapi dengan caranya sendiri.

...***...

"Nanti malam ada perjamuan bisnis, aku harap kamu bisa menemaniku."

"Uhuk!"

"Pelan-pelan makannya. Ini, cepat diminum," Clive gegas menyodorkan segelas air putih dan langsung disambut oleh Sizy dan meneguknya hingga tandas.

"Terima kasih," Sizy meletakan gelas kosongnya, lalu menatap Clive sesaat lamanya.

"Kenapa?" tanya Clive, balas menatap Sizy.

"Apa aku pantas? Aku tidak pernah ikut perjamuan para orang kaya, aku khawatir akan mempermalukanmu," cemas wanita itu.

"Kamu nyonya Clive Mandelson, dan kamu pantas," singkat Clive, kembali melanjutkan makannya.

"Aku bingung harus berpakaian yang bagaimana?" Sizy kembali melontarkan alasannya.

"Berpakaianlah senyaman yang kamu rasa, bukankah aku tidak pernah memaksamu mengikuti gaya hidup keluargaku?"

"Jika kamu sungguh-sungguh berniat mengajakku ke acara perjamuan bisnis yang kamu sebutkan itu, aku mau kamu yang mengatur bagaimana cara aku berpenampilan."

Perasaan nervous yang sempat mereda, kembali berkobar, menerima tatapan tidak biasa Clive padanya.

"Tentu, aku setuju melakukannya karena kamu memintanya," ujar Clive masih memberi tatapan tidak biasanya pada Sizy.

Drrt. Drrt. Drrt.

"Sebentar, pihak rumah sakit menelponku," Sizy bernafas lega, punya alasan untuk mengalihkan pandangannya dari tatapan Clive.

📞"Hallo, selamat sore," sapa Sizy sambil mengalihkan pandangannya dari Clive.

📞"Selamat sore nyonya Sizy, maaf mengganggu Anda sebentar. Saya ibu Ersa Husada, dari KPAI. Kita pernah bertemu diruangan UGD saat Yuna dirawat, walau kita tidak sempat mengobrol," papar suara seorang wanita dari ujung sambungan telepon.

📞"Ya, saya mengingatnya bu Ersa, walau saya tidak tahu Anda yang mana dari kedua Ibu yang dari KPAI itu. Ada yang bisa saya bantu Bu?" tanya Sizy lebih lanjut.

📞"Hari ini Yuna minta pulang kerumahnya. Berkenaan kasus hukum yang menimpa Ibunya, tentu Yuna akan tinggal sendiri disana, saya berusaha membujuknya untuk ikut bersama kami, tapi Yuna tidak mau, dia hanya menyebut nama nyonya Sizy dan Berry. Bila tidak keberatan, bagaimana kalau kita bertemu dirumah sakit untuk berdiskusi sebentar?"

Sizy menatap Clive sesaat.

"Boleh aku kerumah sakit setelah ini? Ada sesuatu yang perlu didiskusikan mengenai Yuna," ucapnya meminta izin.

"Boleh saja, aku akan menemanimu kesana," sahut Clive, dirinya juga sudah tahu kasus yang menimpa Yuna melalui cerita Berry dan Sizy saat mereka makan malam keluarga.

"Terima kasih," Sizy tersenyum senang, lalu beralih pada ponselnya.

📞"Baiklah, saya akan kesana bersama suami saya bu Ersa," setujunya menyanggupi.

📞"Terima kasih banyak nyonya Sizy atas kesediaannya. Sampai jumpa dirumah sakit."

📞"Ya sama-sama bu Ersa, sampai jumpa," Sizy menyimpan ponselnya kembali kedalam tas, lalu menatap Clive dengan wajahnya yang berbinar mengingat pria itu telah memberi izin padanya.

"Terima kasih, kamu baik sekali," puji Sizy tanpa sadar saking senangnya.

Clive hanya mendongakan wajahnya, datar tanpa ekspresi seperti biasanya.

Sizy yang melihatnya tidak merasa terganggu, hidup bersama Clive dan Berry selama hampir dua bulan ini, membuatnya mulai terbiasa dengan roman datar pria itu.

"Habiskan makananmu, kamu bukan makan untuk dirimu saja, tapi juga untuk anakku yang ada dalam tubuhmu."

Sizy menelan salivanya, senyum sumringahnya perlahan memudar. Sakit kepala mendadak menyerangnya, memikirkan kebohongannya.

...***...

📞"Fio, kakak sekarang dalam perjalanan kerumah sakit, ada sedikit urusan mengenai Yuna yang kakak ceritakan kemarin padamu. Bereskan peralatan bila sudah selesai digunakan, mungkin kakak tidak sempat kembali kekantor sore nanti. Kakak juga sudah menelpon dan meminta ijin pada pak Direktur?" papar Sizy pada anak magang yang sering membantunya itu.

📞"Oke kak, hati-hati dijalan. Salam pada Tuan tampan yang duduk disebelah Kakak ya?"

Sizy membelalak, bisa-bisanya gadis itu berkata demikian, Clive pasti mendengarnya.

📞"Dan katakan pada si Tuan tampan, aku minta ditraktir olehnya di restoran yang paling mahal di kota ini, lidahku juga ingin mencecap bagaimana rasanya cita rasa makanan sekali suap seharga belasan juta, hihihi," gelak Fiona geli sendiri.

📞"Bersiaplah, makan siang besok aku akan mentraktirmu di restoran yang paling mahal di kota ini Fio."

📞"T-tuan tampan? A-apa itu dirimu yang berbicara?" suara Fiona terdengar bergetar, tak percaya. Sizy bisa membayangkan bagaimana roman kaget gadis magang itu diseberang sana.

📞"Benar. Kamu pasti mengenal suaraku, kita pernah bertemu beberapa kali," sahut Clive.

📞"OMG! Kak Sizy, apa Kakak sengaja mengaktifkan mode loudspeaker?" nada suara Fiona terdengar kaget dan cemas.

📞"Ya," Sizy terkekeh. Geli sendiri.

📞"Tamatlah aku! Kak Sizy, aku malu sekali! M-maaf Tuan tampan, a-aku hanya bercanda. Sungguh, aku benar-benar hanya bercanda."

Sizy masih tergelak, terbayang dalam kepalanya, bagaimana Fiona salah tingkah sendiri diseberang sana.

Sementara Clive, pria itu seperti biasanya datar tanpa ekspresi, membuat Lung, sang sopir tertawa diam-diam dibelakang kemudinya, pemuda itu hingga kini binggung, apa yang bjsa membuat sang majikannya itu bisa tertawa lepas.

Bersambung...✍️

1
Aerik_chan
3 bunga dan 3 iklan untukmu kak/Rose//Rose//Rose//Plusone//Plusone//Plusone/
Aerik_chan
suka kalau semua sayang begini
Zenun
ya, ya, memang seperti itu adanya.
Dewi Payang: 😁😁😁😁😁😁😁😁
Zenun: hehehehe
total 3 replies
Zenun
Lah, udahan ini? 😁
Dewi Payang: 🤭🤭🤭🤭🤭🤭
Zenun: emang ya? 😄 siapakah gerangan
total 5 replies
Nay
👍👍👍 jd nambah banyak pengetahuan nih
Dewi Payang: Semoga bermanfaat kak, dan terima kasih untuk apresiasinya kakak pada karya novel ini sampai sekarang🙏🙏👌
total 1 replies
Nay
Ho oh.. emang sangat membagongkan..
Dewi Payang: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣👍
total 1 replies
Nay
Tahan…. Tahan…. Tahan….
Otw unboking kah…
🤭🤭
Dewi Payang: 😂😂😂sepertinya begitu...🤭🤭
total 1 replies
Nay
🤭🤭🤭🤭🤭🤭
Dewi Payang: Diledekin terus sama.Clive😄
total 1 replies
@Intan.PS_Army🐨💜
ih Bunda mah
Dewi Payang: Kenapa kak?😄
total 1 replies
neng ade
aku idola Chairil Anwar puisi nya yg berjudul Aku pernah jadi ajang lomba saat aku duduk di bangku SMEA meski dapat juara ke 3 tapi aku bangga 😁😍🙏
Dewi Payang: Wow, mantap kakak👍👍 pasti seru lombanya...🥰🥰 aku malah gak pernah juara lomba baca puissi kak😂😂😂
total 1 replies
Mei Mei
Luar biasa
Dewi Payang: Terima kasih kak Mei untuk apresiasi rate bintang 5 nya🫰🫰
total 1 replies
Rembulan Pagi
is is is
Dewi Payang: 😭😭😭😭😭😭
total 1 replies
F.T Zira
5🌹 buat ka author yg udh membagikan ilmunya...

malu sangat diriku,, gak terlalu banyak tau tentang budaya sendiri🥲🥲🥲
Dewi Payang: Iya kak, apa lagi udah jadi IKN😂
F.T Zira: masama akak🥰🥰🫰🫰

wihhh.. keren nih akak ku,, aku cuma bebebrapa aja, gak sampe sebanyak itu😱😱😱
total 3 replies
F.T Zira
aahh... lanjut kan😏😏
Dewi Payang: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
F.T Zira
duhh jantungmu aman gak Clive🤭🤭
Dewi Payang: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
F.T Zira: bahaya🤣🤣🤣🤣
total 3 replies
F.T Zira
ho oh.. curiga.. kan Sizy istrimu🤭🤭🤭
Dewi Payang: 😄😄😄😄😄😄
total 1 replies
F.T Zira
sudah mengakui ya kalo satu keluarga😏😏😏
Dewi Payang: 😂😂😂😂😂😂😂😂
F.T Zira: asyeekkk... siap siap kecebongnya berenang bebas... ehhh🤭🤭🤭🤭
total 3 replies
Teteh Lia
10 iklan meluncur ....

iklan ku masih lengkap padahal udah malem.🤭
Dewi Payang: Ma kasih banyak kak🫰😁 aku tu kadang lupa pake iklan, jadi angus😄
Kakak apa kabar? siapa yg sakit kak? yg bolak balik rumah sakit kapan hari itu?
total 1 replies
Teteh Lia
balai pustaka... ah... jadi ingat masa sekolah... mojok di perpustakaan...
Dewi Payang: Lebih khusuk bacanya klo mojok ya kak😄
total 1 replies
Teteh Lia
justru aq malah suka bau keringat misua..🤭
Dewi Payang: Sama dengan Sizy donk Kak😄😄 bau keringatnya selalu buat rindu yaa kak🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!