NovelToon NovelToon
Rahim Bayaran Mr. M

Rahim Bayaran Mr. M

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: AngelKiss

Demi uang operasi untuk adik nya, Amelia rela menjual rahim nya kepada seorang misterius dengan topeng serigala di wajahnya.
Tanpa tahu bagaimana identitas maupun Wajah pria yang menanamkan benih nya di rahim milik nya.
Dan pada akhirnya Amelia melahirkan bayi untuk pria itu, dan perjanjian pun berakhir. Amelia pergi dengan membawa uang kompensasi dan juga kesembuhan adik kesayangannya.

Apakah Amelia akan kembali bertemu dengan bayi nya, dan apa Amelia akan tahu siapa pria di balik topeng serigala itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

Akhirnya mereka kembali seperti semula, kehamilan Amelia berangsur membesar dan perut Indira juga ikut membesar. Ia memasukkan bantal kecil di perutnya agar terlihat seperti orang hamil.

Anita begitu bahagia melihat sang menantu yang hamil dan perutnya sudah terlihat membesar. Ia bermaksud untuk mengadakan syukuran 4 bulanan.

Indira setuju dan Anita langsung menyiapkan acara tersebut. Acara itu, terlihat meriah dengan dekorasi yang mewah. Keluarga dan kerabat, tak lupa di undangnya untuk menambah kemeriahan.

Sedangkan Amelia di rumah mulai merasakan pergerakan bayi di perutnya. Amelia nampak bahagia dan mengelusnya dengan lembut.

"Sayang, kamu sekarang sudah 4 bulan di dalam rahim Mama! Kamu yang sehat yah, sayang." Ucapnya dengan derai air mata.

Amelia bahagia tapi kebahagiaan itu tidak akan bertahan lama. Setelah anaknya lahir, Ia akan terpisah dengannya dan itu membuatnya bersedih.

"Aku harus bagaimana? Aku tidak rela berpisah dengan anakku, apa mungkin aku harus melarikan diri!" Batinnya yang mulai berpikir ngawur.

Dan disaat itu pula Marcell datang dengan topeng kesayangannya. Ia menghampiri Amelia dan duduk di sampingnya.

"Kamu kenapa?"

"Aku baik-baik saja!" Jawab Amelia ketus.

"Kamu yakin..! Aku tidak ingin, dengan kamu yang banyak berpikir akan menggangu anakku!" Ucapnya.

Amelia menyunggingkan senyumnya. "Yah, aku akan menjaga anak ini dengan baik! Karena bagaimanapun, anak ini juga anakku kamu hanya menitipkan saja tapi aku yang mengandungnya." Jawab Amelia.

Gelagat Amelia mulai aneh, Marcell menatapnya dengan tajam dan penuh kecurigaan.

"Kamu harus ingat, jangan berpikir untuk membawa lari anakku. Jika itu terjadi, aku akan memberikan penderitaan lebih dari yang kamu bayangkan!" Ancam Marcell sambil mencengkram pundak Amelia dengan keras.

"Aw .. sakit!" Rintih nya.

Marcell melepaskan cengkraman dan bangkit. Ia menoleh dengan sebelah mata.

"Ingat pesanku, jangan buat diriku marah lagi!" Ucapnya sambil melenggang pergi.

Dimas yang sedari tadi diam dan berdiri di balik pintu, menyaksikan kekejaman Marcell. Ia berlari dan langsung memeluk Amelia.

Amelia nampak terkejut melihat kedatangan sang adik. "Dimas, kamu kenapa?" Tanyanya sambil menyeka air matanya.

"Kak, maafkan Dimas! Semua ini pasti karena Dimas dan biaya operasi itu kan!" Ucapnya.

"Apa maksud kamu?"

"Sudahlah kak, jangan berbohong lagi! Aku melihat sendiri, perlakuan lelaki bertopeng serigala itu!" Ucapnya yang tak henti.

Amelia langsung memeluk Dimas karena tidak ingin dia menyalahkan dirinya sendiri.

"Dimas, kamu salah paham! Suami kakak marah karena tadi kakak jatuh. Dan dia panik, juga khawatir jadi dia melakukan itu!" Jawab Amelia.

"Kak, Dimas bukan anak kecil lagi. Dimas lebih mengenal kakak daripada siapa pun!" Teriak Sang Adik.

"Dimas...!" Ucap Amelia terhenti karena Dimas pergi berlari.

Dimas pergi dan mencari keberadaan Marcell. Ia menyusuri setiap ruangan tapi tak kunjung ketemu. Akhirnya Dimas pergi ke halaman belakang dan terlihat Marcell tengah duduk dan menikmati pemandangan.

"Hey, serigala...!"

Marcell menoleh ke arah suara dan mengerutkan keningnya.

"Dimas...! Ada apa?"

Dimas mendekati Marcell dengan langkah seperti lelaki macho. "Apa salah kakakku?" Tanyanya dengan mata yang membulat.

Marcell nampak tersenyum. "Kamu lucu sekali!"

"Aku tidak sedang melawak! Aku tanya, kenapa anda menyakiti kakakku!" Ucap dengan nada berat.

Marcell bangkit dan menghampiri Dimas. Ia duduk di hadapannya. "Kamu tahu sifat mu ini mengingatkanku saat kecil. Kamu gigih dan pemberani." Tuturnya.

Dimas nampak mendelikan matanya. "Aku tidak butuh pujian!"

"Iya, kakak sadar kakak bersalah dalam hal ini. Tapi, kamu harus tahu semua ini kulakukan demi kebaikan kakakmu dan bayi yang di kandungnya." Jawab Marcell dengan santai.

"Tapi anda bisa bicara baik-baik, jangan menggunakan kekerasan seperti itu. Anda tahu, kakakku adalah segalanya bagiku dan aku akan menjadi perisai untuknya."

Marcell mengangguk dan memberi semangat. "Bagus! Itulah seorang lelaki, meskipun masih muda tapi semangatmu tinggi."

Pipi Dimas mulai memerah, mendengar pujian dari Marcell. "Bi..biasa saja!"

Marcell mengajak Dimas berbincang dan keduanya nampak akur. Dimas sudah mulai percaya dengan ucapan dan cerita dari Marcell. Dan terlihat dari kejauhan, Amelia nampak tersenyum melihat adiknya tersenyum.

"Andai saja semua ini tidak akan berubah! Tapi aku tidak ingin banyak berharap, hubunganku dengan dia adalah sebuah kesalahan. Dan pertemuan kami adalah ketidak berdayaan." Ucapnya.

...

Hari sudah menjelang malam, Amelia membersihkan tubuhnya dan menggunakan piyama dewasa yang sedikit terbuka.

Marcell datang dan langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang.

"Maaf!"

Amelia menoleh dan heran. "Maaf..! Untuk apa?"

Marcell bangkit dan duduk di samping Amelia. "Aku sudah kasar sama kamu! Aku tidak bermaksud untuk menyakitimu, hanya saja ..!" Ucap Marcell terhenti.

"Aku tahu, semua ini salahku! Seharusnya, aku tidak berpikir yang tidak-tidak." Jawab Amelia.

Marcell tersenyum dan menatap wajah Amelia. "Tenyata kamu terlihat manis disaat tersenyum!"

Pipi Amelia langsung memerah mendengar pujian yang di lontarkan Marcell.

"Sudahlah, aku sudah ngantuk!" Ucapnya sambil berbaring dan tersenyum.

Amelia begitu bahagia, baru pertama kali Ia mendapatkan pujian dari Mr M. Sedangkan Marcell mulai nyaman berada di samping Amelia dan Ia tidur di sampingnya dan memeluk Amelia dari belakang.

"Maaf...! Aku sedang butuh kehangatan."

Amelia tak berontak, Ia hanya tersenyum kecil. Ia merasa menjadi Istri sungguhan dan mata pun mulai terlelap.

Marcell dan Amelia tidur dengan pulas. Hingga telpon berdering pun tak terdengar. Indira menelpon hingga tak terhitung jumlahnya, Marcell tak tahu jika di rumahnya akan ada syukuran.

...

Kediaman Marcell...

Semua orang nampak ruang menikmati acara yang di adakan Anita. Tapi ketidak hadiran Marcell menjadi cibiran di bibir para tamu undangan.

Indira begitu kecewa dan pergi ke kamarnya. Hatinya terasa sakit mendengar cibiran mereka yang masih terdengar di telinga.

"Mungkin saja suaminya punya istri baru! Apalagi Pak Marcell berparas tampan dan berwibawa. Coba kalian lihat, dulu Bu Indira adalah primadona tapi sekarang dia hanya seperti wanita biasa dan tak pantas bersanding dengan Marcell. Coba kalian lihat wajahnya, Bu Indira terlihat pucat dan tak cantik lagi." Cibir mereka yang Terngiang-ngiang di telinga.

"Aaahhh...!" Teriak Indira sambil memecahkan cermin yang ada di hadapannya.

"Marcell, kenapa kamu jadi seperti ini! Sudah 4 bulan lamanya, kamu tidak pernah menemaniku tidur. Apa jangan-jangan, kamu sudah jatuh cinta kepada wanita itu?" Lirihnya.

1
nunai
Anak dua tahun hnya bisa mngucapkan bbrpa kata itu normalnya. Tp mungkin ini di novel yaa jdi bisa" aj wkwk
Pudji Widy
2 tahun ngomong lancar banget yaa.. walaupun ini novel halu tapi setidaknya sdkit dibikin mirip dg realita , rata3 anak 2 th masih bisa bbr suku kata saja...
D_Mayanti
Luar biasa
Ririn Yanti
sinetron
Silvi Vicka Carolina
ini lah susahnya ....beda di hati beda di mulut .....akhirnya susah sendiri ....
Silvi Vicka Carolina
kenapa enggak nerima bantuan dr farel ....ini malah ngorbanin sesuatu yang tidak setimpal ...
Eny Frihdihastuti
ceritanya bagus 👍
cuma ada sedikit hiperbola di beberapa bagian.
kritik dikit ya tor 🙏
anak umur 2 tahun udah gentayangan sendiri di taman dan dengan mudahnya diajak pergi orang asing, padahal orang kaya.
aku orang susah, walaupun anakku udah TK (5-6 th) kalo kemana mana pasti ku temenin.
lah itu orang kaya, umur 2 tahun lagi!
lebih masuk akal kalo ada pelayan yang nemenin tu anak kemana mana.
gaya bicara ziana juga terlalu smart untuk anak 2 th.
anak kecil kalo ditanya berapa umurnya, 90% akan jawab dengan gelengan kepala atau nunjukin 5 bahkan 10 jarinya sekaligus.
ziana dengan mudahnya bilang 2 tahun 2 bulan.
haha u gotta be kidding me!

punten ya tor 🙏
tapi saya mah ga bisa bikin cerita sebagus ini haha cuma bisa baca doang.
tetep semangat berkarya ya tor, semoga karya selanjutnya akan jauh lebih baik 👍
Agustina Kusuma Dewi
bila saatnya tiba kuingin kau selalu disisiku
tp bila saat itu ada berbeda hanya bisa menjaga hati
agar tak berharap buat kesedihan itu hadir
Agustina Kusuma Dewi
oh my
Agustina Kusuma Dewi
gublok
Agustina Kusuma Dewi
ya kenapa sih dr sblm hub ga nikahin aje
Agustina Kusuma Dewi
ya jgn salahkan lakik
fokus otaknya cuman 1
beda dg perempuan yg multi
Agustina Kusuma Dewi
oh..ternyata dr masa lampau, bukan karma sih istilahnya syar i, tp apa yg kau lakukan pastilah menuai spt apa yg kau hasilkan. azaz sebab akibat..
reward n panishmen
Nurul Huda
Luar biasa
Deiva Silegar
/Facepalm/
Tia H.
ini si mama 😁😁 kocak bener haduh labil labil mama bikin darting aja.
Tia H.
mending ini sih karna sakit. bukan karna takut badannya jelek kalau hamil.
Tia H.
jln takdir hidup Amelia di mulai dari sini ya.
Dewi Dama
banyak bangat salah ketik nya...sampe bingung mengartikan nya...parah bangat salah ketik nya..
Dewi Dama
si mama anita senang nya nampar2terus...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!