NovelToon NovelToon
Rania

Rania

Status: tamat
Genre:CEO
Popularitas:18.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Dia Mardiana

Rania Anastyasa.W seorang gadis berumur 24 tahun. Sebenarnya dia adalah gadis yang sangat cantik tapi dengan alasan yang tidak diketahui, bundanya menyuruh dia berpenampilan culun dengan memakai kaca mata tebal. Rania mencoba mencari pekerjaan dikota. Atas rekomendasi pacar sahabatnya dia mandapatkan pekerjaan sebagai sopir pribadi seorang ceo di sebuah perusahaan.
Raditya Pratama Handoko 27 thn .Seorang ceo yang cuek dan dingin tempat Rania bekerja. Dia sudah dijodohkan tapi Radit tidak menyukai calon jodohnya tersebut.
Bagaimana kisah Radit dan Rania. Apa saja rahasia yang ada dibalik nama Rania? Apa alasan bunda Rania menyembunyikan identitasnya. Dan apakah Rania akan bertemu dengan ayahnya yang selama ini tidak pernah di ketahui.
Daripada penasaran baca novel ini sekarang juga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dia Mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

8.Kangen Bunda

''Kalau saya tidak mau kasih tahu kamu mau apa?'' tanya resepsionis lagi.

'' Ya udah saya tinggal telepon pak Davin bilang kalau mbak tidak mau menunjukan ruangan pak Radit. Paling mbak kena marah yang lebih parahnya lagi mbak mungkin bisa dipecat''

''*E**e bisa gawat kalau aku sampai dipecat. apalagi cewek culun ini kenal sama pak davin'' batin resepsionis*.

'' Ya sudah kamu naik lift sebelah sana. Itu lift khusus ke ruang pak Radit''

''Makasih lo mbak'' senyum Rania sambil berjalan ke arah lift.

''Ee tunggu dulu emang kamu siapa pak Radit?'' tanya resepsionis.

''Sopirnya'' jawab Rania sambil memberhentikan langkahnya.

''Apaaa... cuma sopir saja belagu''

''Yang penting bisa ketemu pak Radit tiap hari. Haha'' jawab Rania sambil berlalu.

Betapa sakitnya hati resepsionis mendengar jawaban Rania. Secara dia juga menyukai radit .

Ting...

Rania sampai di depan ruangan yang bertulis ruangan ceo. Disana terdapat dua ruangan dan satu lagi ruang davin. Rania berjalan menuju meja sekretaris.

''Permisi mbak apa benar ini ruang pak Radit'' tanya Rania.

''Iya. Ada yang bisa saya bantu'' tanya sekretaris dengan sopan.

'' Saya mau mengatarkan berkas meeting pak Radit yang ketinggalan dimobil.''

''...Ohh iya tadi pak Davin suruh langsung mbak masuk kedalam'' jawab sekretaris sambil tersenyum ramah.

''Makasih mbak'' balas Rania.

''Ternyata tidak semua sekretaris itu pakaiannya terbuka. Ini buktinya sekretaris pak Radit malah berpakaian sopan'' batin Rania

Tok.Tok.Tok

'' Masuk'' terdengar suara di dalam ruangan.

Rania masuk ke dalam. Disana ada Davin dan Radit.

''Ini pak berkasnya'' kata Rania sambil memberikan berkas sama Davin.

''Kenapa lama sekali'' tanya Radit dingin dan agak marah.

''Itu pak...'' belum sempat Rania menjelaskannya sudah dipotong Radit.

''Ayo Vin kita sudah terlambat meeting'' ajak Radit sambil berjalan keluar ruangan di ikutin Davin

'' Makasih ya Ran. aku meeting dulu soalnya udah telat'' kata Davin.

''Iya pak'' jawab Rania sambil senyum dipaksakan.

''Kalau bukan karna resepsionis tadi mungkin aku tidak akan lama. Kenapa sewotnya sama aku. Huuh sabar Rania sabar namanya juga bos ''batin Rania.

Setelah itu Rania pun kembali keruangannya didekat parkir mobil.

......................

Pukul 17.00 waktunya pulang karyawan perusahaan pulang kerja. Rania juga sudah bersiap siap menunggu bosnya pulang.

Tidak lama kemudian nampaklah Radit dan Davin berjalan ke arah parkiran mobil. Rania dengan cepat membukakan pintu mobil untuk Radit.

''Kamu ngak sekalian pulang bareng aku Vin?'' tanya Radit.

''Ngak usah Dit. Aku bawa mobil'' jawab Davin.

'' Ya udah sampai ketemu besok'' kata Radit lagi.

''oh ya Ran kamu pulang dari rumah pak Radit pakai apa?'' tanya Davin sama Rania.

'' Pakai motor pak. Kebetulan Sisi pinjamkan saya motor''jawab Rania

''...Oh ya udah hati- hati nyetirnya'' kata Davin sambil berjalan menuju arah mobilnya.

''Ya pak'' jawab Rania.

Setelah itu Rania pun masuk kedalam mobil. Tidak ada pembicaran yang terdengar. Mungkin karna emang tidak ada yang mau dibicarakan. Apalagi Rania masih sedikit kesal mengingat kejadian tadi pagi. Sekilas Radit lirik ke arah Rania. Kemudian dia kembali lagi membaca berkas.

''Heran udah pulang kerja masih aja sibuk mengecek berkas. Kapan istrahatnya ya. Apa orang kaya sesibuk itu ya'' batin Rania

Tidak lama kemudian meraka sampai dirumah Radit. Pak Agus dengan cepat membukakan gerbang rumah. Setelah Radit keluar dari mobil. Rania langsung memasukan mobil kedalam garasi. Setelah itu Rania mengeluarkan motornya dan pulang ke apartemen Sisi.

......................

Radit Pov

Hari ini banyak yang buatku emosi. Mulai dari berkas yang terlambat diantar sama sisopir baru.

''Kenapa belum juga sampai sih. Masak ngatar berkas dari parkir lama amat'' tanyaku tidak sabaran sama Davin.

''Iya tunggu bentar lagi pak'' jawab Davin.

''kita udah mau telat loh Vin'' desakku lagi.

Kulihat Davin pun binggung mau jawab apa. Tidak lama kemudian terdengar ketukan dari luar pintu.

Kusuruh masuk. Ternyata sisopir baru sudah sampai dan menyerahkan berkas ke Davin. Karna kesal langsungku bentak aja dia. Kulihat dia mau menjelaskan sesuatu. Tapi baru dia bicara kupotong dengan mengajak Davin ke ruang meeting. Terdengar Davin bicara sebentar sambil berjalan menyusulku.

Ternyata diruang meeting pun semua banyak yang tidak selesai laporannya. Dengan emosiku suruh mereka menyiapkan semuanya besok.

Pukul 17.00 aku memutuskan untuk pulang. Biar pekerjaanku masih belum selesai. Dijalan menuju tempat parkir kubertemu Davin. Kamipun barengan ke sana.

Ketika melihatku datang dengan cepat sisopir baru membukakan pintu. Dengan senyum yang terpaksa dia menyuruhku masuk. Kutawarkan Davin pulang bersama tenyata dia juga membawa mobil sendiri. Setelah itu aku masuk kedalam mobil. Dari dalam mobil kulihat Davin mengobrol dengan sisopir baru. Dia tersenyum dengan tulus sama Davin. Siapa yang bosnya disini Davin atau aku sih. Setelah selesai bicara Davin pergi dia langsung masuk kedalam mobil.

Tidak ada pembicaraan yang terjadi selama perjalanan pulang. Dia hanya diam saja aku pun malas memulai pembicaraan. Mungkin dia masih kesal karna kubentak siang tadi atau takut bicara denganku?.

......................

Rania Pov

Akhirnya aku sampai di apartemen. Tenyata Sisi belum pulang dari kliniknya. Sesampai dikamar kuletakan kacamata diatas meja rias dan aku pun pergi mandi dulu supaya badanku lebih segar.

Selesai mandi aku ingin istirahat sambil video call dengan bunda.

Tut.Tut .Tut

''Hallo sayang'' nampak wajah bunda dari layar ponsel

'' Hallo bun,Apa kabar?'' tanyaku.

''Sehat. kamu gimana kerjanya?''tanya bunda.

'' Kerja Rania lancar bun.Hehe''

''Syukurlah kalau gitu. Sekarang kamu lagi ngapain''

''Sedang istirahat baru selesai mandi. Karna kangen suara bunda itu sebabnya Rania video call bunda. paman dan bibi mana bun? Kok tidak kelihatan''tanyaku.

''Bibi sama pamanmu pergi kondangan. Paling sebentar lagi pulang''

''Ooo.. Rania kangen sekali sama bunda'' kataku manja.

''Kalau kangen pulang aja kesini''

''Ya ngak bisa bun. Rania baru mulai kerjanya. Ntar kalau Rania udah bisa libur, pasti Rania pulang''

''Kamu betah tinggal disana nak?''tanya bunda dengan wajah sedih.

''Betah bun. Ntar gaji pertama Rania uangnya untuk bunda aja ya. Hehe''

''Ngak usah. Kamu simpan aja bunda masih punya uang''

''Tapi Rania udah berniat kalau gaji pertama Rania untuk bunda''

'' Terserah kamu saja... Oh ya sayang apa kamu udah cari kosan. Segan kita lama-lama tinggal diapartemen Sisi. Biarpun Sisi tidak keberatan kamu tinggal disana''

''Rencana nanti Rania bicarakan sama Sisi dulu bun''

''Ya udah kamu istrahat lagi''

''Iya bun. Rania sayang bunda''

''Bunda juga''

Telepon aku matikan. Saat tidur sebentar sambil menunggu Sisi pulang dari klinik...

......................

Ditunggu like dan votenya!!!

Maaf kalau masih ada kekurangan dalam cerita yang author buat.

1
Anonymous
keren
Ryan Jacob
semangat Thor
Mommy JK 💜
Luar biasa
Nurul Qomariyah
bagus Kakak yang baik, beri AKU 1 kakak seperyi DIA.....HIIII
Anisa Tanjung
TPI aku GK suka akhir kyk gini ni lw nya dia tersiksa dlu. kan kasihan Candra anaknya
Nurwana
hmmmm sensi amat pak Radit....
Nurwana
seru Thor...
Elfrida Darti
sama Jaka tuh
Diana Taslim
Luar biasa
Anisa Tanjung
halaaah kek sinetron Indosiar
Anisa Tanjung
halaaaaah da jumpa Mala salah paham. au ah nening
Anisa Tanjung
owlaaah blm tau bapaknya da meninggal bundanya
Anisa Tanjung
duh kyk mana MW jadi supir jalanan aja GK hapal. smga ada episode yg menceritakan Rania yg mmpljri jlanan kota
Cinta Rodriques
thour anakx blm lahir loh kok tamat....br hamin awal udh tamat aja.
Nur Fatmawati
klo msh ditutupin pakai kacamata cantikx msh kelihatan dong thor malah ada yg pakai kacamata justru tambah cantik, harusx mgkin ditambah tompel kek di pipinya hehehee...
Tiwi
keren
Hera Puspita
mungkin hendra tau kl chintya bukan anak kandung nya 🤔🤔
Cinta Rodriques
orang iblis kaya gitu mah g usah disesali,
Hera Puspita
😭😭😭😭😭😭
Hera Puspita
rupa nya gunawan salah paham
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!