Anak Kembar Genius Milik Mafia

Maxi sangat terkejut karena ketahuan kalau dirinya menyamar sebagai Grace namun Maxi berusaha bersikap biasa saja.

Maxi dengan santai mengambil celana dal*m miliknya kemudian memakainya tanpa memperdulikan Marcella yang sedang diam membatu seakan tidak percaya dengan apa yang barusan dilihatnya.

"Tante duduklah, Maxi akan cerita sama Tante." Ucap Maxi sambil duduk di sisi ranjang.

"Kenapa hanya pakai celana dal*m? Kayak tuyul aja." Celetuk Marcella.

"Tante tidak lihat kalau pakaian milik Kak Grace perempuan semua sedangkan Aku seorang anak kecil yang sangat tampan pujaan para gadis." Ucap Maxi narsis.

"Dari tadi ngatain ponakan yang tampan ini tuyul. Kalau Aku tuyul berarti Tante, Tantenya tuyul." Sambung Maxi.

"Maxi." Ucap Marcella dengan nada kesal kemudian menjewer telinga Maxi.

"Aduh Tante sakit." Ucap Maxi sambil memegangi telinganya yang di tarik Marcella.

"Lagian ngatain Tante, Tantenya tuyul." Jawab Marcella dengan nada masih kesal.

"Yang mulai duluan siapa? Tante kan yang ngatain Aku tuyul?" Tanya Maxi dengan wajah cemberut.

"Ngeliat kamu seperti ini jadi ingat sama Kak Marcell wajah dan sikap usilnya sama." ucap Marcella yang ingin rasanya mencubit Maxi namun berusaha ditahannya.

"Terang saja sama, kan Aku foto copynya Daddy." Jawab Maxi dengan cuek.

"Kalau kamu Maxi lalu di mana Grace?" Tanya Marcella sambil duduk di sisi ranjang tanpa mempedulikan ucapan Maxi.

'Sifatnya sama seperti Kak Marcell, narsis dan cerewet.' Sambung Marcella dalam hati.

"Kak Grace di mansion bersama Mommy dan Kak Max." Jawab Maxi.

"Mommy dan Kak Max?" Tanya ulang Marcella dengan wajah bingung.

"Kak Max dan Aku merasa kalau Kak Grace adalah anaknya Mommy dan Daddy begitu pula Aku dan Kak Max merasa kalau Daddy Marcell adalah Daddy kami." Jawab Maxi menjelaskan dengan wajah serius.

"Kenapa kamu merasa yakin?" Tanya Marcella dengan wajah tak kalah serius.

"Karena Mommy cerita kalau putrinya sekaligus Kakak kembar kami di culik waktu Mommy melahirkan di rumah sakit." Jawab Maxi.

"Setahu Tante, Mommynya Grace membuang Grace di tempat pembuangan sampah waktu bayi. Bahkan Mommynya meminum bermacam - macam obat untuk menggugurkan kandungan." Ucap Marcella.

"Akibatnya tubuh Grace menjadi lemah dan beberapa hari harus minum obat dan di suntik untuk menghilangkan racun yang ada di tubuhnya." Sambung Marcella.

"Apa di buang di tempat pembuangan sampah?" Tanya Maxi mengulangi perkataan Marcella.

"Ya benar. Akibatnya tubuh Grace semakin bertambah parah." Jawab Marcella.

"Mungkin penculiknya membuangnya di tempat sampah dan mengenai racun yang ada di tubuh Kak Grace sama seperti racun yang ada di tubuh Kak Max." Ucap Maxi sambil berpikir layaknya seorang pria dewasa.

"Kakakmu juga kena racun yang sama dengan Grace? Apa jangan - jangan Mommy kalian dulunya suka mengkonsumsi obat untuk penggugur kandungan?" Tanya Marcella.

"Mommy bukan orang jahat dan tega menyakiti kami. Kami merasa kalau obat yang di konsumsi Mommy di tukar sama orang jahat yang bekerja sama dengan Tante Veni sekaligus adik angkat Mommy. Di bantu Paman Brandon yaitu mantan Mommy yang mengkhianati Mommy.'' Jawab Maxi.

"Apa?" Tanya Marcella dengan wajah terkejut.

"Untuk lebih jelasnya nanti Tante ikut Maxi ke mansion Mommy,di mana Aku dan Kak Max akan meretas rekaman cctv enam tahun yang lalu. Waktu obat penyubur dan vitamin milik Mommy di tukar sama orang jahat dan apa yang terjadi dengan Kakak kami ketika Kakak kami di culik waktu Mommy melahirkan kami." Jawab Maxi.

"Kenapa kamu sangat yakin kalau obatnya di tukar?" Tanya Marcella.

"Tentu saja sangat yakin karena Mommy sama sekali tidak merasa minum obat penggugur kandungan. Selain itu Mommy bersedia menyembuhkan Kak Max hingga racun di dalam tubuh Kak Max benar - benar hilang." Jawab Maxi dengan nada sangat yakin.

"Besok pagi Mommy juga akan menyembuhkan Kak Grace." sambung Maxi.

"Mommy kalian kan dokter jadi tentu saja Mommy kalian akan menyembuhkan racun di dalam tubuh kalian." Ucap Marcella yang masih menganggap Gracella jahat.

"Memang benar tapi taruhannya nyawa Mommy." Jawab Maxi.

"Maksudnya?" Tanya Marcella dengan wajah bingung.

"Racun yang ada di tubuh Kak Max di hisap oleh Mommy hingga semua racun tersebut pindah dan masuk ke dalam tubuh Mommy. Efeknya tubuh Mommy seperti tidak bertulang dan selama satu bulan Mommy tidak boleh melakukan aktifitas yang sangat berat atau mengeluarkan tenaga yang berlebihan." Jawab Maxi.

"Jadi kalau mengeluarkan tenaga berlebihan otomatis nyawa Mommy kalian dalam bahaya dalam arti ..." Ucap Marcella menggantungkan kalimatnya.

"Tepat sekali." Jawab Maxi yang mengerti kalimat selanjutnya.

"Karena itu nanti Aku ke mansion Mommy untuk meretas rekaman cctv 6 tahun yang lalu bersama Kakak kembarku yang bernama Max." Sambung Maxi.

"Tante akan bilang sama Daddy kalian untuk membantu kalian." Ucap Marcella sambil berdiri.

"Jangan dulu Tante, Maxi sangat berharap kalau ini menjadi rahasia kita." Ucap Maxi sambil menahan tangan Marcella agar tidak pergi.

"Terus kapan kalian akan mengatakan ke Daddy kalian?" Tanya Marcella.

"Malam ini Mommy dan Tante Maria akan melakukan tes dna Grace dengan Mommy dan Daddy denganku. Jika memang kami ada hubungan keluarga plus semua rahasia 6 tahun yang lalu di mana sudah tahu dalangnya maka kami akan memberitahukan ke Daddy." Jawab Maxi.

"Hampir lupa satu lagi kalau Mommy sudah menyembuhkan Kak Grace barulah kami akan mengatakan ke Daddy." Ucap Maxi.

"Tante Maria itu siapa?" Tanya Marcella.

"Tante Maria itu adik sepupu Mommy yang bekerja di rumah sakit Marcell Internasional milik Daddy." Jawab Maxi.

"Kalau begitu Tante akan menemani Mommy kalian untuk membantu tes dna karena Tante juga dokter." Ucap Marcella yang penasaran hasil tes dna sekaligus ingin mengenal ke dua ponakannya lebih dekat.

"Maxi juga tahu kalau Tante seorang dokter dan mempunyai rumah sakit yang bernama Rumah Sakit Marcella Internasional." Ucap Maxi.

"Kok kamu tahu?" Tanya Marcella.

"Ya tahu dong. Kan Aku sudah meretas data keluarga Opa Michael." Jawab Maxi.

"Pantas saja waktu itu ada yang mencoba meretas data kami ternyata ulahmu." Ucap Marcella.

"Aku dan Kak Max yang meretas datanya karena itu kami cepat - cepat menghilangkan jejak agar tidak ketahuan." Jawab Maxi.

"Tante." Panggil Maxi.

"Ada apa?" Tanya Marcella.

"Paman Mike, Daddy dan Tante Marcella saudara kembarkan?" Tanya Maxi.

"Benar, memang kenapa?" Tanya Marcella tanpa ada rasa curiga sedikitpun.

"Paman Mike dan Daddy sudah punya 3 anak kembar tapi kenapa Tante Marcella belum? Apa Tante Marcella galak makanya para pria tampan takut dekat sama Tante?" Tanya Maxi dengan wajah polosnya.

"Aduh ... Tante ... Kenapa Maxi di jewer lagi? Sakit tahu." Ucap Maxi sambil memegangi telinga kanannya.

"Habis kamu itu sama - sama nyebelin kayak Daddy kalian." Jawab Marcella dengan wajah kesal.

"Nyebelin tapi bikin kangen pas orangnya pergi." Ucap Maxi dengan cuek.

"Hahahaha .... Geli .... Hahahaha ... Geli ..." Tawa Maxi.

Marcella yang sangat gemas dengan ucapan Maxi langsung mengelitik pinggang Maxi membuat Maxi tertawa karena kegelian.

Tiba - tiba mereka mendengar suara langkah kaki menuju ke arah kamar membuat mereka saling menatap.

"Bagaimana ini? Aku tidak boleh ketahuan kalau Aku menyamar menjadi Kak Grace." Ucap Maxi sambil berpikir.

"Lebih baik kamu pakai pakaian milik Kakak kembarmu." Ucap Marcella yang sangat yakin kalau Maxi adalah ponakannya walau belum di tes dna.

"Tidak mau, rasanya aneh kalau makai pakaian perempuan." Jawab Maxi.

"Apa Aku bilang saja kalau kamu tuyul nyasar ke mansion ini?" Tanya Marcella memberikan usulan lain.

"Tuyul nyasar?" Tanya Maxi dengan wajah bingung.

"Kan kalau tuyul cuman pakai celana dal*m saja sama seperti kamu yang hanya pakai celana dal*m hanya saja tuyul yang ini modern karena tidak ada rambutnya." Jawab Marcella usil.

"Ih nyebelin." Ucap Maxi dengan wajah cemberut.

"Hehehehe ... Sudah mau dekat ke kamar ini, apa lebih baik kamu katakan yang sebenarnya nanti Tante bantu?" Tanya Marcella dengan memberikan usulan yang lainnya sambil terkekeh geli melihat imutnya Maxi ketika sedang cemberut.