Gadis Satu Miliyar Untuk Big Boss

Saat sedang makan tiba-tiba terdengar suara suara bising, hal itu membuat Elvano dan yang lain nya yang sedang makan menghentikan acara makan mereka.

Terdengar suara teriakan yang memanggil nama Elvano, membuat kakek Wijaya langsung melirik cucunya.

"Ada yang mencari mu El" kata kakek Wijaya dengan wajah datarnya.

"Suaranya tak asing" Alexa menimpali.

Suara itu terus terdengar membuat Elvano yang mendengar nya sedikit kesal.

Tentunya Elvano sudah tahu siapa yang sedang merusuh dengan nya, siapa lagi kalau bukan Boy.

Elvano bangkit dari duduknya dan di ikuti oleh Alexa, tapi di hentikan oleh Elvano yang melarang nya untuk ikut.

"Diam dan lanjutkan makan mu" titah Elvano tegas.

"Tapi ak___" ucap Alexa terpotong.

"Tidak ada tapi-tapian, cepat habiskan makanan mu" tegas Elvano lagi.

Hufh!

Alexa menghembuskan nafasnya kasar, dan akhirnya kembali makan lagi.

Setelah memastikan Alexa kembali makan Elvano pun akhirnya berjalan pergi ke arah sumber suara.

Saat sudah di luar Elvano melihat Boy yang tangan nya di pegang oleh security nya karena membuat ulah dengan berteriak.

"Jangan berteriak di rumah ku!" ucap Elvano sambil berjalan dengan wajah dingin nya.

Boy yang emosi itu langsung memberikan tatapan tajam nya pada Elvano.

"Sialan kau Bang, mana pria bajingan itu! hah kembalikan dia padaku" kata Boy dengan wajah yang marah.

"Aku tidak tahu" balas Elvano dengan ekspresi datarnya.

Dan jawaban itu membuat Boy kesal apalagi Elvano jelas-jelas sudah tahu jika Brandon saat ini berada di tangan Elvano.

Boy berjalan mendekat berniat memberikan bogeman, tapi tentu saja hal itu langsung di tahan oleh Elvano.

"Aku tau kemarahan mu, tapi tahan diri mu jangan sampai kemarahan mu membuat kau terjerumus ke dalam hal sama seperti dia" lanjut Elvano mengingatkan.

"Aku tidak perduli, berikan dia padaku aku akan membunuh nya dengan tangan ku sendiri" kata Boy tegas.

Elvano menggeleng, dia tidak ingin Boy gegabah dan langsung menarik Boy untuk masuk ke dalam rumah.

Boy tentu saja masih protes, hingga saat Boy akan mengeluarkan kekesalan nya Alexa tiba-tiba menghampiri mereka.

"Lexa aku ingin kamu tahu sesuatu" kata Boy yang ingin mengungkap semuanya.

"Apa?" tanya Alexa cepat.

"Kamu itu sebenarnya ada__" ucap Boy terpotong.

Elvano langsung membekap mulut Boy dengan tangan nya.

"Dia ingin mengajak kita makan malam bersama di rumah nya, tapi aku menolak karena kita punya acara nanti malam" jelas Elvano.

"Acara nanti malam? nggak ada" Alexa nampak bingung.

"Ada, kita akan dinner nanti malam. bukan kah tadi malam saat kita bercinta aku sudah mengatakan nya" Elvano melepaskan bekapan tangan nya pada Boy.

Lalu memeluk pinggang Alexa, sengaja melakukan hal itu agar Boy bisa bungkam dan tidak membocorkan nya sekarang.

Boy nampak kesal tapi saat melihat wajah Elvano yang memelas meminta untuk dia diam akhirnya Boy pun memilih untuk menahan sedikit emosinya.

"Bisa tolong jangan seperti ini, aku malu" kata Alexa yang merasa risih dengan perlakuan Elvano saat ini padanya.

"Kenapa harus malu, kita suami istri" balas Elvano santai.

Lalu berbisik di telinga Alexa.

"Ingat nanti malam akan menjadi malam panjang" bisik nya di telinga Alexa.

Alexa melotot mendengar ucapan Elvano, jantung nya berdetak kencang dengan perasaan yang sudah kalang kabut.

"Apa maksud nya malam panjang? apa yang terjadi nanti malam" batin Alexa dalam hatinya merasa takut.

Boy melihat itu akhirnya memilih pergi begitu saja tanpa pamit, dan melihat Boy pergi Alexa merasa bingung.

Dia penasaran akan apa yang akan Boy katakan padanya, apalagi Boy terlihat seperti memiliki satu rahasia yang akan di beritahu kepadanya.

"Boy kesini mau apa?" tanya Alexa yang penasaran.

"Jangan terlalu ikut campur, dia hanya kesal karena salah satu wanitanya menyukai ku" jelas Elvano bohong.

"Tidak percaya? tanyakan saja pada Boy" lanjut Elvano lagi.

Alexa diam dan setelah dia melirik Elvano yang di samping nya menunggu tanggapan nya.

"Oh" ucap nya singkat.

"Hanya Oh, kau tak percaya jika aku sepopuler itu sampai banyak yang menyukai ku?" tanya Elvano agak kesal dengan tanggapan Alexa yang menurutnya sangat simpel.

"Aku tidak perduli" balas Alexa malas.

"Hey! jadi kau menganggap aku tidak layak untuk untuk banyak penggemar!" Elvano semakin kesal.

Alexa menatap Elvano dengan wajah bingung nya.

"Aku tidak mengatakan nya" Alexa membalas lagi.

Elvano menggeretakan giginya menahan kesal dengan semua jawaban Alexa yang simpel dan terkesan tidak bodo amat itu.

Sedangkan Alexa dia yang belum mencuci piring memilih gerak cepat kembali ke dapur karena malas mendengar omelan kakek Wijaya yang bawel.

****

Malam nya Elvano benar-benar mengajak Alexa dinner, mereka pergi ke salah satu restoran mewah.

Alexa yang baru pertama kali ke tempat seperti ini dia tentu saja senang karena bisa makan banyak, tapi di sisi lain Alexa masih cemas jika Elvano mengajak nya ke tempat seperti ini karena sedang ada maunya.

"Oke Lexa, santai saja tidak akan ada yang terjadi setelah ini. kamu pasti bisa menolak nya" batin Alexa dalam hatinya mencoba untuk rileks.

Keduanya duduk berhadapan dengan menu makanan di meja yang sudah banyak karena sebelum nya Elvano sudah memesan nya.

"Makan lah" ucap Elvano sambil menatap Alexa yang menurutnya tampil sangat cantik.

"Tentu saja akan makan, masa iya di lihatin doang" balas Alexa sambil mulai mengambil makanan di meja.

Elvano hanya tersenyum kecut melihat Alexa yang membalas dengan ketus.

Dia jelas sadar jika Alexa selama ini beradaptasi dengan kehidupan yang keras, tetapi meski begitu Elvano salut karena meski Alexa hidup sulit tapi dia tak sedikitpun memiliki niatan tidak benar dalam hidup nya.

Mereka berdua makan dengan saling diam, tapi Alexa jelas-jelas bisa merasakan jika tatapan Elvano padanya saat ini begitu berbeda.

"Kenapa terus melihat ku?" Alexa yang merasa tak nyaman terus di tatap akhirnya bersuara.

"Kenapa apa tidak boleh menatap istri sendiri" tanya balik Elvano.

Dan membuat Alexa diam karena bingung harus menjawab apa, karena memang kenyataan nya dia adalah istrinya.

Elvano melihat Alexa lagi dan membuat Alexa yang makan semakin merasa gugup dan takut.

"Jangan menatap ku terus, aku risih" Alexa kembali menegaskan.

"Risih? ya sudah" Elvano pun memilih lanjut makan.

Dan kali ini giliran Alexa yang menatap Elvano yang sedang makan, merasa heran dengan perubahan sikap Elvano yang malam ini terasa lebih baik tidak seperti sebelumnya yang selalu menyebalkan.

"Kenapa aku merasa gugup, oh Tuhan apa yang akan dia lakukan nanti malam. kenapa aku merasa tegang seperti ini" batin Alexa semakin dibuat ketakutan karena ucapan Elvano tadi pagi.

"Ingat nanti malam akan menjadi malam panjang"

Kata-kata itu terngiang di telinga Alexa terus, membuat gadis 20 tahun itu merasa tegang dan cemas.

🌹