NovelToon NovelToon
Stuck In Your Life Forever

Stuck In Your Life Forever

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:438.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: eMViBi

Novel ini bercerita mengenai Bianca Sallen yang sudah menjadi yatim piatu saat usia belia. Seorang Paman kaya raya yang juga teman baik orang tuanya
berbaik hati mengangkatnya dan menggangapnya seperti anak sendiri.
Tapi Leon, sang kakak angkat tidak menyukai kehadirannya sejak awal dan memutuskan pindah ke luar negri. Sekembalinya ke rumah, Leon malah sengaja merekrut Bianca menjadi asistennya dan mempermainkan gadis baik-baik itu.

Bagaimana kelanjutannya?

Baca selengkapnya hanya di Stuck in Your Life Forever, novel karya kedua eMViBi. 💖💋

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eMViBi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

~Chapter 23~

Matahari sudah bersinar terik, sepasang kakakadik itu masih belum beranjak dari kasur. Bianca mengedipkan matanya saat merasa suhu kamar mulai panas karena hari yang semakin siang. Ia mengangkat tangan dan kakinya, merenggangkan tubuhnya, membuat selimut tersingkap dan terlihat jelas kedua paha mulusnya yang tidak menggunakan bawahan. Dengan nyenyaknya Bianca membalikkan badannya dan mengapai handphone di meja lampu di sampingnya.

"Hoammmm..." Uap Bianca yang masih mengantuk.

"Apakah begitu nyenyaknya tidur dengan ku?" Tanya sebuah suara di sebelahnya. Bianca tentu saja kaget dan langsung bangun menoleh ke belakangnya.

"Kenapa kau di sini?" Tanya Bianca terkejut dan panik. Bagaimana tidak kaget, Leon sekamar dengannya, bahkan seranjang dengannya dan lagi pria itu sedang duduk bersandar tanpa menggunakan atasan. Yaa, Leon tidak menggunakan pelapis apapun pada bagian atas tubuhnya. Otot dan bahunya yang tampak kokoh menggoda terpampang jelas di hadapan Bianca. Bukannya tergoda, Bianca malah terlihat kesal, ia segera mengecek pakaiannya. Masih utuh seperti semalam sebelum ia tidur. Bianca dengan cepat menutup gundukan atasnya yang sedikit tembus dari kemeja dengan kedua tangannya. Shitt! Batinnya. Karena ia pikir hanya tidur sendiri, jadi semalam ia melepaskan bra dan hanya menggunakan celana dal*m berbalutkan kemeja Leon.

"Tak usah kau tutupi, aku sudah melihat semuanya. Kau lupa apa yang kau lakukan semalam?" Tanya Leon dengan senyum licik, tapi matanya tak lepas dari menatap tubuh indah adiknya.

"Apa??" Tanya Bianca heran dan berusaha mengingat, ia yakin ia tidak melakukan apapun. Ia hanya ingat ia tidur dengan nyenyak.

"Kau jangan bercanda Leon! Ini bukan lelucon." Gertak Bianca kesal.

"Perlukah kita mengulangnya supaya kau ingat?" Tanya Leon meggoda.

"Bullsh*t! Kau hanya ingin mengerjaiku."

"Kau lupa? Kau yang sengaja tidur di kamarku dan menyerangku dan... itu terjadi dengan begitu cepat, tapi terasa begitu... hmm, fantastis." Ucapan Leon membuat Bianca meringis jijik membayangkannya.

"Aku terkunci di kantor dan tidak ada pilihan kecuali tidur di sini. Itu semua karena dirimu yang dengan anehnya menyuruhkan melakukan ini itu yang bahkan bukan tugasku. Terima kasih dengan leluconmu, aku lebih baik segera pergi dari sini! " Ucap Bianca lalu melangkah akan mengambil pakaiannya, namun langkahnya terhenti. Ia yakin semalam pakaiannya ada di kursi, kenapa sekarang malah berserakan di lantai?

Bianca mendengus kesal lalu dengan memungut pakaiannya. Dengan cepat ia mengganti pakaiannya di kamar mandi. Ia melempar kemeja Leon yang ia pakai dengan kasar ke keranjang baju kotor.

"Leon sial*n!! Berani sekali dia bermain sejauh ini." Batin Bianca sambil mengertakan giginya.

Leon sudah berdiri di depan meja sambil membuka sandwich yang ia bawa semalam.

"Makanlah dulu, kenapa kau terburu-buru?'' Tanya Leon terdengar santai saat melihat Bianca tergesa-gesa membereskan tasnya.

"Tak perlu, tolong bukakan pintu dan lift untukku." Pinta Bianca dingin. Ia tak punya pilihan, ini hari Sabtu dan kantor libur, tapi ia tahu Leon punya segala cara dan akses untuk keluar masuk kantor sesukanya, jelas, secara gedung itu salah satu miliknya.

"Hmm, sarapanlah dulu, sambil kita membicarakan yang terjadi semalam, apakah kau mau lari dari tanggung jawab?" Goda Leon tanpa henti. Bianca menoleh dan menatap marah seakan bisa menembus mata dan isi kepala Leon saat itu juga.

"Tanggung jawab? Aku tidak merasa memiliki tanggung jawab apapun padamu. Dan aku mohon berhenti mengatakan lelucon ini. Jika memang semalam terjadi sesuatu di antara kita, maka lupakanlah, anggap tidak terjadi apa-apa. Karena aku percaya itulah faktanya." Jawab Bianca dengan dingin dan tegas. Leon merasakan penolakan yang luar biasa. Ia tidak menyangka, dirinya yang dengan segala kuasa, kekayaan, ketampanan, justru bisa menerima penolakan hina seperti ini, apalagi wanita itu adalah Bianca, yang jauh segalanya daripada dirinya.

Memang pada awalnya ia hanya bercanda dan mempermainkan Bianca, ia sengaja melemparkan baju Bianca di lantai dan membuka bajunya sendiri sebelum Bianca terbangun. Tapi dari perkataan Bianca, jika sesuatu benar terjadi di antara mereka pun, Bianca tidak ingin mengakuinya, itu tentu saja sangat melukai harga dirinya. Wanita lain mungkin akan mengemis dan memujanya, tapi reaksi Bianca justru berbeda.

Raut wajah Leon seketika berubah menjadi dingin, sorot matanya tajam menatap adik angkat yang juga berdiri tegas di hadapannya itu.

"Tidak seorangpun bisa menginjak harga diriku!" Ucap Leon menahan marah.

"Lantas, kau boleh menginjak orang lain?" Celetuk Bianca geram.

Leon tidak lagi bersabar, ia menarik Bianca dengan cepat ke dalam pelukannya. Membuat gadis itu terkejut dan berteriak histeris. Kedua tangannya terkunci ke belakang dalam satu cengkraman tangan Leon, sedangkan tangan satunya lagi menahan tengkuk leher Bianca.

"Apa yang akan kau lakukan?" Tanya Bianca panik.

"Menurutmu? Apa yang harus kulakukan padamu?" Tanya Leon setengah berbisik di telinga Bianca. Ia menghirup dalam aroma alami tubuh Bianca yang membuatnya seakan merasa nyaman dan tenang. Bianca berusaha meronta, tapi cengkraman Leon semakin kuat dan membuatnya kesakitan.

"Hentikan Leon! Aku mohon, hentikan!" Teriak Bianca terus meronta.

Bukannya kasihan dan melepaskan, Leon semakin mempererat pelukan dan cengkramannya membuat tak ada jarak di antara mereka. Leon membenamkan kepalanya ke leher Bianca dan mengecup lembut.

"Hentikan Leon! Apa yang kau lakukan brengs*k!!" Berontak Bianca sambil berusaha menendangkan kakinya. Seakan sudah membaca gerakan Bianca, Leon langsung mengunci kaki Bianca dengan kakinya, membuat gadis mungil itu benar-benar tidak berdaya.

"Kau milikku!" Desis Leon pelan tapi penuh penekanan.

Leon melanjutkan serangannya dengan terus mencium leher dan wajah Bianca. Ia seakan sudah lupa siapa gadis di depannya, yang ia pikirkan dan inginkan adalah memiliki gadis itu seutuhnya dan menjadi miliknya.

"Hmmm, hentii... hmmm.. Leon, ku mohon, hmmm.." Berontak Bianca terbata-bata karena Leon dengan ganasnya menguasai bibirnya tanpa celah. Bianca dapat merasakan Leon menuntut lebih dan sudah diluar kendali.

Tanpa melepaskan ciumannya, pria yang sudah tak terbendung nafsunya itu membawa Bianca dan mendorongnya ke kasur. Tangannya membuka dua kancing kemeja Bianca dan mencium tubuhnya yang terbuka dengan buas.

Semakin Bianca memberontak, semakin kencang tekanan yang ia rasakan. Ia pun akhirnya berhenti memberontak dan pasrah karena merasa lelah memberontak dan tubuhnya kesakitan karena dihimpit tubuh Leon yang jauh lebih kekar dan kuat.

Leon terhenti saat merasakan tetesan air mata mengenai wajah dan bibirnya, membuatnya tersadar jika Bianca sudah melemahkan pertahanannya, cengkramannya pun melonggar. Sorot matanya tampak pedih dan khawatir saat melihat Bianca membuang muka dan menangis dalam hening, hanya air mata yang mewakili perasaannya saat itu. Leon pun terdiam, ia bingung harus bersikap bagaimana. Leon pun melepaskan Bianca dan mengusap air mata adik

angkatnya itu. Ia tidak suka melihatnya menangis, entah mengapa ia merasakan perih melihat Bianca menangis dalam diam.

Leon mengecup kening Bianca selama beberapa detik, kemudian berbisik, "Seumur hidupmu, kau akan tetap menjadi milikku, sampai aku sendiri yang melepasmu." Bukannya menghibur, Leon malah semakin memberikan penegasan yang menyakitkan bagi Bianca.

"Apa salahku Leon?" Lirih Bianca.

"Apa salahku? Hingga kau bertindak sejauh ini menyakitiku? Kenapa kau sekejam ini? Apa aku begitu tidak layaknya diangkat oleh keluargamu?" Tanya Bianca dengan masih terisak tangis.

"Benar, kau tidak layak dan tidak akan pernah layak. Sampai kapanpun, aku tidak akan menggangapmu adikku, itu tidak akan pernah terjadi. Dan kau semata-mata hanyalah bud*k ku." Jawaban Leon yang ia ucapkan tanpa rasa bersalah sedikitpun, membuat luka yang ia toreh di hati Bianca semakin pedih.

"Jika balas budiku harus menjadi budakmu dan bisa membuatmu melepaskan ku, lakukanlah semaumu." Dengan tangan gemetar Bianca perlahan membuka sisa kancing kemejanya yang belum terbuka satu per satu.

Kali ini, bukannya bertambah n*fsu, Leon justru merasa tak tega melihat Bianca yang mengalah dan terus menangis.

"Pakai bajumu, pulanglah." Jawab Leon mengakhiri.

.

.

.

.

.

To Be Continue~

1
Anonymous
keren
Happy Family
Thor ini laki² apa perempuan? rendah sekali nasib perempuan yang Thor bikin.... huhuhu
Beauty JK
😍
Whyro Sablenk
karya baru thorr
Whyro Sablenk
mkch Thor... crtnya bagus, g blibet...
mang g pnh koment, tp aq suka bgt ma crtnya... thanks bgt pake banyak Thor...
Nur Sakinah
Kecewa
Nur Sakinah
Buruk
Jumaria Ani
buat bianca bagia dulu thor sama suaminya baru tamat,krn sllu saja bertengkar jarang romantis
🌺Ulie
keren😍
🌺Ulie
keren ceritanya singkat dan tidak bertele-tele
Jumaria Ani
semangat thor ceritanya bagus kok
Jumaria Ani
kok g' hamil jdi bigung
Jumaria Ani
aduh bianca knp masih tdk mau menikah
🌺Ulie
🥰
🌺Ulie
😍
🌺Ulie
Luar biasa
Rina Zulkifli
telat tau cerita ini, sdh end,, tapi itu bikin ak marathon baca ny,, n g da satupun part yg ak lewatin, sungguh karya mu seru bgt kk othor.. semangat terus berkarya ❤️
hersita maharani
makasih author ❤️❤️❤️❤️
Jumaria Ani
kasihan bianca
hersita maharani
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!