NovelToon NovelToon
Cinta Sang RV

Cinta Sang RV

Status: tamat
Genre:Tamat / Teen Angst
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: Marlita Marlita

Sejak Menolong pria bernama Reyvan, nasib Annira berubah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marlita Marlita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Psycho Girl

Anira tanpa ragu menyerang Reyvan dengan satu pisau di tangan kanannya hampir saja mengenai tangan kanan Reyvan kalau saja lelaki itu salah mengelak.

“Hach!” Sekali lagi Anira memberi serangan supaya pisau itu menusuk tangan Reyvan.

“Berhentilah! Kau terlalu gila kalau aku mati karena pisaumu, kau akan masuk ke dalam penjara!” Reyvan terus mengelak serangan-demi serangan belum ada gerakan sedikitpun untuk menyerang balik perempuan bagai di rasuki iblis itu.

“Aku tidak peduli.” Tangan Anira dengan lincah terus menggencar Reyvan dan kakinya terus bergeser untuk semakin mendekati Reyvan agar mudah menghunus lelaki itu.

Ternyata tidak mudah, Reyvan berhasil merebut pisau di tangan kiri Anira, namun harus merelakan lengannya terluka di gores ujung pisau yang runcing.

_ “Aku tidak menyangka harus bertarung kedua kalinya dengan perempuan. Siapa dia sampai seberani ini, jangan salahkan kalau aku bertindak lebih kasar.” _ batin Reyvan merasa sudah terkuras tenaganya sementara perang pisau dan suara desing akibat pertemuan dua mata pisau terdengar ngilu dan mengerikan, tangan kedua anak muda itu pun tidak luput dari goresan pisau.

“Apa maumu dan siapa sebenarnya kamu, Anira?” Reyvan fokus menangkis serangan pisau, tapi Anira tidak kalah fokus menyerang Reyvan terus menerus.

“Aku tidak ingin melihat orang jahat sepertimu hidup tenang. Aku tahu setelah kau mengatakan telah membayarku, artinya kau akan memperlakukan aku Semaumu, jangan harap!”

“Apa maksudmu?”

“Jangan pura-pura bodoh!”

“Kau juga perempuan gila tidak tahu untung. Sudah di tolong malah berprasangka buruk.” Balas Reyvan.

“Aku tahu kau orang jahat.” Anira semakin gencar dan serangannya kali ini mengenai punggung Reyvan, mengalirlah darah segar yang membasahi baju kaos berwarna putih, andai tadi Reyvan tidak melepaskan jaket kulitnya di dapur pasti pisau tidak akan menancap lebih dalam.

“Jangan salahkan aku kalau ...” Ucapan Reycan terputus saat ia lengah, Anira menusuk punggungnya yang kedua kali.

“Jangan salahkan apa, hah?” bentak Anira, Reyvan hanya menahan pedih, tidak menyangka bertemu iblis yang haus darah seperti Anira.

Anira kalap, dan Reyvan harus menghentikannya kalau tidak bisa-bisa malam ini menjadi malam terakhirnya bernafas.

Dengan ketangkasannya Reyvan membalik keadaan untuk melemahkan Anira, di pegangnya kedua tangan gadis itu lalu di kunci ke belakang. Lalu menyeretnya ke dapur untuk mengambil seutas tali.

Reyvan akhirnya berhasil mengikat kaki dan tangan Anira, dengan sisa tenaganya ia membopong gadis itu ke atas sofa.

“Lepaskan!” Anira merasakan ikatan tali yang sangat menyiksa pergelangan tangan dan kakinya.

“Diam! Kau tidak punya hak untuk melukaiku.” Reyvan menunjukkan kemarahannya, tangan kanannya di layangkan di udara bermaksud menampar Anira, namun akhirnya ia urungkan niatnya.

“Kejiwaanmu jelas terganggu, kau mengira aku orang jahat sampai kau harus melukaiku.”

Anira melihat Reyvan sudah tidak berdaya, wajahnya sudah putih pucat namun masih sempat mengetik di layar smartphone. Apakah Reyvan akan melaporkannya kepada polisi dan polisi akan datang sebentar lagi untuk mengurungnya di dalam penjara.

“Anira, sayang sekali kau pernah menyelamatkan nyawaku dulu. Andai kau hanya perempuan jahat yang kukenal, kuperhitungkan kejahatanmu dan aku akan membuatmu menderita sepanjang hidupmu.” Setelah berkata demikian Reyvan mengalami sesak nafas tentu saja Anira tidak peduli, tanduk iblisnya masih panjang sehingga tidak ada hati nurani lagi.

“Kau yang jahat, lebih baik kau mati hahaha ...” Anira tertawa melihat Reyvan menderita menahan sakit seluruh tubuhnya tidak lama kemudian lelaki itu tergeletak tidak sadarkan diri di lantai.

“Sepertinya dia pingsan saja, andai dia mati aku tidak perlu repot.” Ejek Anira senang melihat Reyvan lemah. Mata Anira tidak lepas memandang Reyvan tidak sadarkan diri rebah di lantai, pergelangan tangannya mengeluarkan darah banyak tentu saja bekas serangannya sendiri.

‘DEG’

Anira yang tadinya senang merasa menang dalam waktu singkat tiba-tiba perasaannya berubah menjadi takut. Ada apa gerangan? Menatap darah merah yang bercucuran bisa membawa bayangan hitam putih di otaknya seolah ia pernah melihat kejadian ini sebelumnya terjadi kepadanya. Anira pun memejamkan mata lalu meyakinkan dirinya sendiri bahwa ia tidak pernah mengalami hal serupa.

“Tidak! Hanya Halusinasi. Anira dia musuhmu, dia orang yang mengaku membelimu. Kamu jangan bodoh, martabatmu sedang di rampas.” Anira berkata dengan ketakutan.

‘CEKLEK’

Mata gadis yang terikat di atas sofa itu membulat sempurna seakan sedang kepergok membunuh. Empat lelaki muda masuk ke dalam apartemen, entah bagaimana caranya yang jelas Anira habis setelah ini akan masuk ke dalam jeruji besi.

“Reyvan!” Teriak Mikael diikuti Zicho, Faran, dan Helman. Mereka berempat mendapat pesan singkat Reyvan yang dikirim melalui grup WhatsApp. Dengan cekatan Mikael dan Helman memapah Reyvan.

“Zicho, Faran. Jangan tinggalkan perempuan ini!” tunjuk Kael ke arah Anira yang berada di atas sofa, sontak Faran maupun Zicho menatap tajam Anira.

“Perempuan jahanam, awas saja Lo!” ancam Kael menunjuk Anira dengan marah.

“Kael ayo cepatan jalan, nanti baru urusin tu cewek. Kita selamatin Reyvan dulu.” Helman merasa kasihan dan juga ngilu melihat darah terus menetes dari pergelangan tangan Reyvan.

Sepeninggalan Mikael dan Helman, Zicho benar-benar marah kepada gadis psikopat yang terikat di atas sofa.

“Lo berani sama kita, gak tau kita siapa?” Zicho berjalan mendekati Anira, gertakan giginya bisa Anira dengar, lelaki itu melayangkan tangan kanannya hendak menampar Anira, sedikit lagi rasa sakit akan disambut oleh pipi mulus Anira, namun Zicho menghalangi gerakan Faran.

“Ran, jangan!” sembari berkata Zicho menahan tangan Faran.

“Lo berada di pihak perempuan jahanam, iblis seperti dia ngapain di bela Zic?” Faran marah dihalangi temannya, rasa kecewa juga menghantam hatinya yang sakit sehingga hati Faran bertubi-tubi di timpa amarah membuatnya bicara dengan nada tinggi.

“Lo ingat pesan Reyvan tadi? Walaupun hanya bentuk tulisan di hp kita harus melakukannya. Jangan melukai cewek ini.” Zicho mengingatkan, karena sebelumnya Reyvan berpesan kepada mereka untuk tidak melukai Anira sedikitpun dan meminta mereka menjaga Anira sampai ia sendiri pulih kelak akan menyelesaikan urusannya dengan Anira.

“Reyvan terlalu baik. Perempuan seperti dia pantas berada di penjara, atau kalau tidak minimal nasibnya harus sama seperti Reyvan biar dia tahu bagaimana rasanya di posisi Reyvan.” Faran menyeringai menunjukkan wajah seramnya, senyum sinis Faran selalu berhasil membuat musuh ketar, Anira tercengang muka pucatnya menunjukkan ia ketakutan selain merasa ciut dengan tatapan Faran, ia juga teringat bayangan tadi ketika melihat Reyvan sekarat, juga darah di pergelangan tangannya seolah melihat dirinya sendiri dalam bayang-bayang tak jelas.

_ “Ti-tidak, bayanganku apakah petunjuk masa mendatang yang menimpaku. Aku tidak mau.” _

Batin Anira dalam ketidakberdayaan, apalagi posisinya terikat sekarang menjadi kesulitan untuk membalas lawannya bila sesuatu terjadi.

Fikri kemudian mengambil pisau di lantai yang telah di nodai darah merah yang membeku.

Anira sekali lagi menutup mata taatkala menyaksikan Faran membawa pisau mendekatinya, mata pisau diacungkan padanya, siapa yang bisa menahan takut.

“Ran jangan!” Zicho memperingati lagi, namun gangguan lain membuat Zicho tidak bisa berkutik. Di waktu bersamaan ketika Faran mengacungkan pisau ke arah Anira, smartphonenya berdering ia harus menghiraukan teleponnya siapa tahu dari seseorang untuk sesuatu yang penting.

1
Tiwi
Kecewa
Tiwi
Buruk
CatLiee: nasibnya Annira atau authornya nih, hehe
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!