NovelToon NovelToon
My BOSS Is My WOUND

My BOSS Is My WOUND

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa / Fantasi Wanita
Popularitas:21.3k
Nilai: 5
Nama Author: Datu Zahra

"Apa anda sudah gila..? kenapa anda lakukan ini kepadaku..?"

Pertanyaan yang dibarengi dengan lelehan air mata, keluar dari rongga suara wanita cantik Yara Berker. Netra yang digenangi cairan bening itu, nampak berkilat kemarahan terhunus kearah lelaki tampan yang tengah terduduk dikursi kepemimpinannya.

"Mungkin...!" jawab Asker Meltin, sang CEO pemilik gedung pencakar langit termegah, Meltin Grup.

"Pilihan ada ditanganmu, kaulah penentu masa depanmu sendiri." sambung Asker Meltin membalasan tatapan sang bawahan yang berdiri gemetar dengan tangan terkepal didepan sana.

---------

Alih alih mendapatkan harapan yang ia gantungkan kala melamar pekerjaan diperusahaan terbesar dan termasyur dibeberapa belahan dunia, Yara Berker malah harus menelan kesakitan yang ia dapat dari atasannya sendiri.

Kepahitan kala harus mengorbankan hati dan cintanya, demi menjaga nama baiknya dan orang orang terkasih.

Pilihan yang keduanya sulit mau tak mau harus diambil olehnya.

Inilah kisahnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Datu Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Harta bukan segalanya

Langit sore semakin menghitam, semilir angin membawa buliran air meniti menyirami bumi dengan perlahan. Namun lama kelamaan, gemuruh angin mulai nyaring terdengar dan sebagian banyak kendaraan roda dua nampak mulai menepi, mencari tempat untuk berteduh.

Begitu juga dengan Altair, yang memilih untuk menepi dan berteduh diemperan bengkel yang kini telah ditutup oleh pemiliknya.

"Maaf sayang, kamu jadi kehujanan lagi..?" ucap Altair tak enak hati, sembari membersihkan sisa air hujan disurai Yara.

"Sayang...!" seru lirih Yara, menatap pahatan wajah tampan Altair yang nampak sendu.

"Andai aku punya mobil, kamu tidak akan selalu kehujanan. Kamu juga tidak akan kepanasan, tidakk akan merasa dingin dan tidak akan terkena debu kalau berpergian denganku." oceh Altair.

"Bukankah kita sudah membicarakan ini berkali kali..? apa aku pernah mempersalahkannya selama ini..?" tanya Yara dan Altair menggeleng lemah.

"Justru karena itu, aku semakin merasa bersalah kepadamu. Aku belum bisa membuatmu bahagia, selalu menyusahkanmu. Selama ini kamu tidak pernah meminta apa apa padaku, aku merasa tidak pantas untukmu." keluh Altair jujur.

"Al...!" seru Yara tak suka.

"Harta, tahta, kemewahan, semua itu hanya titipan. Aku sangat bahagia bersamamu, aku bahkan tidak pernah merasa sedikit pun menyesal berada didekatmu. Aku justru sangat menikmati setiap moment yang aku lewati bersamamu." ucap Yara dengan mengusap lengan Altair perlahan.

"Aku bahagia waktu aku harus ikut mendorong motormu saat dia mogok, aku bahagia saat kita melewati hujan deras dengan tertawa riang bersama, aku bahagia saat kamu memakaikan dan melepas helm dikepalaku, aku bahagia merasakan semua itu bersamamu." imbuh Yara.

"Sayang..!" seru Altair menatap wajah rupawan Yara dengan binaran cinta kasih bercampur kesedihan "maaf...!" sambungnya.

Yura tersenyum "dengan kamu tetap seperti ini, itu semua sudah cukup bagiku. Yang terpenting adalah hati dan cintamu. Aku yakin, kamu bisa membahagiakan aku dan juga anak anak kita nanti. Kami akan sangat bangga bisa memiliki suami dan juga ayah sepertimu."

Bibir Altair saling menarik disetiap sudutnya, membentuk garis melengkung yang cukup manis.

"Sepertinya sekarang saat yang tepat untuk membicarakan pernikahan." ucap Altair berikutnya sembari menunjuk rinai hujan yang semakin deras.

Yara terkekeh dan meletakkan kedua tangannya disisi pinggang Altair.

"Lalu kapan kamu mau melamarku..?" tantang Yara kemudian.

Altair nampak berfikir sembari memainkan bibirnya kekiri dan kekanan, guna menggoda sang kekasih

Yara semakin terkekeh, dan itu menular kepada pria rupawan kekasih hatinya.

"Bagaimana kalau tepat dihari ulang tahunmu..?" tanya Altair kemudian.

"Empat bulan lagi..?" kata Yara dan Altair mengangguk cepat. "oke, aku mau."

Mereka pun terbahak, dan Altair dengan sigap melingkarkan tangannya kepinggang Yara, lalu mengangkat raga sang kekasih dan belari ketengah rinai hujan. Berputar putar, berseru bahagia, hingga menjadi tontonan oleh orang orang disekitar mereka.

"Al...!" teriak Yara disela sela tertawanya.

"Aku mencintaimu, AKU SANGAT MENCINTAIMU YARA BERKER..!" teriak Altair dengan kembali berputar putar. Suara baritonya bahkan terdengan nyaring mengalahkan suara air hujan yang beradu dengan atap atap bangunan sekitar.

Banyak pasang mata yang mengabadikan moment kebahagiaan sepasang kekasih itu, bahkan tidak sedikit pula yang merasa iri akan keromantisan keduannya. Bahkan ada pula yang tersenyum lebar sembari menitikan airmata.

Dan disana, didalam kendaraan roda empat mewahnya, Asker menatap cemburu akan kemesraan gadisnya dan sang kekasih.

Kilatan kemarahan terpancar nyata dinetranya, pupil hitam itu menyorot tajam interaksi sang pemilik hatinya. Bahkan, kepalan tangannya sudah membuat guratan otot otot nadi mencuat terlihat dengan nyata.

"Pak...!" seru Liam yang berada dibelakang kemudi kendaraan.

"Kamu dengar apa yang diteriakan lelaki itu..?" tanya Asker, karena suara nyaring Altair tidak mampu menembus dinding dan kaca kendaraan.

"Nanti akan saya tanya kepada para penguntit pak..?" jawab Liam yang juga tidak bisa mendengar.

"Tanya sekarang..!" titah dingin Asker penuh penekanan.

Liam meraih ponselnya, dan mengutak atik sesaat lalu menghubungi seseorang. Dan terlihat didepan sana, sosok lelaki berbadan tinggi kurus meletakkan ponselnya kedaun telinga.

Liam pun berucap dan nampak diseberang sana juga mulai berbicara setelah sebelumnya menjauhkan jarak dari Yara dan Altair.

"Lelaki itu mengatakan kalau dia mencintai nona Yara pak, sangat mencintai nona Yara dan akan melamar nona empat bulan lagi. Tepat dihari ulang tahun nona Yara." penjabaran Liam.

Rahang Asker semakin mengeras, bahkan kepalan tangannya sudah ia layangkan kekaca kendaraan disampingnya.

Beruntung, kaca itu sangatlah kokoh. Jangankan hanya tinjuan Asker, peluru saja tidak akan bisa menghancurkannya.

"Pulang..!" perintah Asker dengan kemarahan yang sudah membuncah.

Altair dan Yara tiba dikediamannya tiga puluh menit kemudian. Yara langsung membersihkan diri, dan meminum cairan penghangat tubuh. Ia juga langsung mengkonsumsi vitamin, agar esok tidak terserang flu.

Tapi semua percuma, Yara tetap mengalami itu dipagi hari, walau hanya flu ringan saja.

Sementara Asker, setibanya dimansion semalam. Pria itu meluapkan segala rasa yang menggerogoti raganya dengan berteriak, membanting dan melempar semua barang yang berada dikamarnya.

Asker tidak perduli dengan tangannya yang terluka dan menghasilkan banyak cairan pekat berwarna merah berbau anyir, menetes dilantai marmer kamarnya.

"Aku harus melakukan sesuatu, kamu hanya milikku sayang, kamu hanya milikku." oceh Asker ditengah nafasnya yang memburu.

"Ya, aku tau harus apa...!" ucapnya lagi, yang mengartikan bahwa ia sudah menemukan cara untuk mendapatkan hati gadisnya.

"Kira kira Altair mau ngapain ya kawan..?"

"Yuk kirimkan dukungan kalian, untyk penyemangat aku agar bisa memutar otak untuk mengUP part berikutnya....!!!"

1
Delia ATA
ah, akhirnya. Tuh Asker apa apa itu tanya dulu, egois sih
Delia ATA
Asker nih batu banget dah, cintanya keYara bener bener bikin dia jadi buta
Delia ATA
Asker jitak nih 😡😡😡😡
Delia ATA
mantap Erdana, lelaki idaman ey
Anis Rohayati
yara menye2 ngemis2 sgala bodoh apa2 nangis harus nya tinggalin si smpah asker
Anis Rohayati
jiji sma si jalang gracia bnr2 wanita jalang
Anis Rohayati
yara menye2 harus nya kasih pelajaran asker kabur aja buat asker kapok jangan menye2 jadi istri apa2 nangis bikin muak aja
Anonymous
Masalah pil KB kok ga selesai2…
Anis Rohayati
asker kebanyakan salah paham lebih baik yara cerai kan si asker lama2 muak liat kelakuan nya
Delia ATA
ah, senangnya. Hayuk Yara tinggal kamu mau hamil, jangan minum pil kontrasepsi lagi
Delia ATA
uh gini dong Asker. Awas kalo loe tantrum lagi nanti.
Evy Natonis
So Sweet,,,Dari Dulu ke Asker hhh
Anis Rohayati
tuh dengerin toriq asker jangan smpe nnti yura berubah
Evy Natonis
pendek amat thor up nya....
Datu Zahra: sabar ya kak, masih ada satu bab lagi.
total 1 replies
Anis Rohayati
pokus cerita yara dan asker aja ka
Anis Rohayati
ga sabar yara hamil ka seru bgt 😍😍😍😍😍😍😍
Anis Rohayati
ga sabar yara hamil ka seru bgt 😍😍😍😍😍😍😍😍
dwi ka
Bagus critanya..
Sebenernya lbh suka yara sama altair..
Asker kyk psikopat iih serem..

Pliss thor endingnya balik sama altair aja,,
Atau klo ttp sama asker, ilangin tuh psikopatnya, serem & nyebelin bgt 🤣
Anis Rohayati
jiji sma si altair dan reha kaga cocok
muna aprilia
lnjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!