NovelToon NovelToon
MENIKAHI GADIS DESA KARENA WARISAN

MENIKAHI GADIS DESA KARENA WARISAN

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:81.3k
Nilai: 4.8
Nama Author: REZ Zha

Karena wasiat yang ditinggalkan oleh sang Kakek, Wisnu Wardana diminta menikahi wanita pilihan dari sang Kakek, jika ingin mendapatkan warisan perusahaan besar yang bergerak di bidang perbankan.

Sayangnya wanita yang ingin dijodohkan dengannya adalah seorang gadis desa bernama Annisa Salsabila, jauh dari tipe wanita idamannya. Belum lagi ia juga mempunyai kekasih yang tidak mungkin ia tinggalkan begitu saja hanya karena harus menikahi Annisa.

Selain diminta menikahi Annisa, ia juga diminta untuk tinggal selama setengah tahun di desa tempat tinggal Annisa untuk beradaptasi dengan kampung halaman asal leluhurnya terdahulu.

Apakah Wisnu akan menerima wasiat dari sang kakek, demi harta warisan milik kakeknya itu? Karena jika ia menolak, bukan tidak mungkin perusahaan perbankan yang ia incar akan jatuh pada sepupunya yang juga menginginkan warisan milik kakek mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon REZ Zha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23 - Akan Kutaklukan

Wisnu

Aku menatap wajahku di cermin kamar mandi. Bingung apa yang akan aku lakukan saat ini. Jika hanya berbuat baik dan bicara lembut dengan Annisa, masih bisa aku lakukan. Tapi, bagaikan dengan hubungan suami istri?

Annisa sudah menganggap aku telah menerimanya. Pasti dia berharap kami akan melakukan aktivitas int!m selayaknya pasangan suami istri apalagi pengantin baru.

Tapi, bagaimana aku harus melakukan itu? Aku tidak mencintai dia, Membayangkannya saja tidak. Seandainya bisa, ingin rasanya aku skip untuk hal satu itu. Namun, apa Annisa tidak menaruh rasa curiga nantinya.

Aku mengedikkan bahu saat membayangkan berhubungan int!m dengan Annisa. Kuusap kasar wajahku merasa frustasi menghadapi hal ini.

Setelah mencuci wajah dan menyikat gigi, kulangkahkan kakiku ke luar kamar mandi. Ekor mataku mengarah ke spring bed. Terlihat tubuh Annisa berbaring dengan selimut menutupi tubuh sebatas lehernya.

Terasa lega nafasku melihat Annisa tertidur. Artinya malam ini aman. Kami tidak perlu melakukan hubungan int!m, sambil kucari cara lain untuk bisa beralasan pada Annisa, agar Annisa tidak mempertanyakan kenapa kami tidak secepatnya melakukan hubungan int!m suami istri.

Aku menyingkap selimut secara perlahan agar Annisa tidak terusik dan terus terlelap tanpa menyadari keberadaanku di sebelahnya. Tubuh pun aku rebahkan pelan-pelan agar tidak membuat gerakan yang mungkin akan membuat Annisa terbangun.

Aku mengambil posisi tidur seperti Annisa dengan arah yang berlawanan. Suasana terasa hening, artinya Annisa benar-benar sudah tertidur. Aku pun mulai mengistirahatkan tubuhku dan memejamkan mata hingga akhirnya terlelap.

Keesokkan paginya ....

"Mas, aaakkkhh ... berat, Mas!"

Pendengaranku menangkap suara Annisa yang sedang merintih hingga kelopak mataku yang terasa berat kupaksakan terbuka. Netraku saat ini terbelalak saat melihat wajah Anissa tepat di hadapanku. Bahkan hidungku menempel di pipi mulus Annisa.

Astaga, aku terkejut saat mengetahui tubuhku memeluk tubuh Annisa dengan kakiku menindih paha Annisa.

"Oh, maaf ..." Aku langsung menjauhkan tubuhku dari Annisa. Tidak tahu bagaimana aku bisa tidur memeluk Annisa, padahal kami tidur berlawanan arah.

Dalam tidurku aku memang merasa sedang memeluk guling yang terasa hangat dan nyaman untuk kupeluk. Padahal di hotel tidak menyediakan guling. Ternyata yang aku peluk itu Annisa.

Aku bangkit dan terduduk meraih ponselku. Waktu menunjukkan jam 04:15 menit. Hampir masuk waktu Shubuh. Kulihat Annisa langsung bangkit dan berjalan ke arah kamar mandi untuk mengambil air wudhu, karena Annisa orang yang taat menjalankan ibadahnya.

Apa yang kulakukan tanpa sengaja menurutku merasa konyol. Di saat aku menolak untuk berhubungan int!m dengan Annisa, alam bawah sadarku malah merasa nyaman memeluk tubuh Annisa.

"Memalukan sekali ..." umpatku seraya mengusap kasar wajah. Lalu bangkit dan berpindah tempat ke sofa tamu di ruangan sebelah.

***

Setelah sarapan, kami pergi ke tempat Annisa mengajar seperti yang direncanakan semalam. Aku terkejut melihat bangunan yang dipakai untuk aktivitas belajar mengajar jauh dari kata layak. Bangunannya tidak besar, catnya juga sudah memudar. Jendela tak berkaca dan beberapa retak di dinding bangunan. Menurutku, bangunan itu lebih layak untuk dirubuhkan daripada dipakai untuk beraktivitas. Bagaimana kalau tiba-tiba bangunan itu runtuh disaat ada orang di dalamnya, apalagi jika anak-anak yang ada di sana. Itu sangat menyeramkan.

"Kantor abi di sebelah itu, Mas." Annisa menunjuk bangunan di sebelah bangunan yang dipakai anak-anak belajar. Merupakan kantor kepala desa, tempat papa mertuaku bekerja.

"Kita temui abi dulu, Mas." Annisa berjalan mendahuluiku, sementara mataku masih menatap bangunan tempat sekolah gratis meskipun langkahku mengekor Annisa.

"Assalamualaikum ... abi ada, Kang Jamal?" Annisa berbicara pada seorang pria yang aku ingat pernah menjemputku ketika akad kemarin. Tatapan pria itu terlihat kurang bersahabat padaku. Aku sendiri tidak tahu penyebabnya apa.

"Waalaikumsalam, abi ada di ruangan, Nis," jawab pria bernama Jamal itu.

"Makasih, Kang. Kami ke dalam dulu." Annisa berpamitan menuju ruang kerja abi.

Saat melewati pria itu, mataku masih terus memperhatikan Jamal. Sebab pria itu seperti menantangku dengan berani menatapku sangat aneh.

"Apa pria itu suka pada Nissa, sehingga dia cemburu melihatku?" Aku berpikiran Jamal diam-diam menyukai Annisa, tapi karena Annisa menurut pada orang tua, akhirnya akulah yang menikah dengan Annisa. Tentu saja karena aku lebih oke dalam hal penampilan dan juga lebih mapan dalam hal materi. Aku rasa Annisa juga tidak b0doh dalam memilih calon suami. Dia pasti mencari orang yang menguntungkannya dalam hal materi. Aku masih saja menaruh curiga pada Annisa, meskipun semalam Annisa sudah membantah semua itu.

Tok tok tok

"Assalamualaikum, Bi. Abi sedang sibuk?" Sebelum masuk ke dalam ruangan abi, Annisa mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum membukanya.

"Waalaikumsalam ... Nissa? Nak Wisnu? Kalian dari mana? Kenapa tidak kabari abi kalau mau datang kemari?" Seketika itu juga abi bangkit dari kursinya dan menghampiri kami.

"Mas Wisnu ingin melihat gedung sebelah, Bi,'" jawab Annisa menyebutkan alasan kami datang menemui abi.

"Oh, begitu ... sudah lihat gedungnya?" tanya abi padaku dan Annisa.

"Baru lihat dari luar saja, Bi. Belum masuk ke dalam," jawab Annisa.

"Mau lihat ke sana sekarang, Nak Wisnu? Mari Abi antar." Abi langsung mengajakku memantau bangunan itu dari dalam.

Setelah melihat di dalam ruangan, ternyata tak lebih baik dari penampakan di luar. Kursi dan mejanya sudah usang. Bahkan sandaran kursinya ada yang tinggal setengah. Lantai bangunan itu pun tidak mengenakan keramik, hanya disemen biasa saja. Bahkan mungkin usia bangunan itu lebih tua dari usiaku.

"Seperti inilah kondisi bangunan ini, Nak Wisnu. Bangunan ini sudah usang, daripada kosong dan tidak terpakai, akhirnya dimanfaatkan untuk mengajar anak-anak yang tidak mengikuti belajar di sekolah formal." Abi menjelaskan tentang bangunan itu.

"Apa ini tidak terlalu berbahaya, Abi? Kalau tiba-tiba roboh dan menimpa orang yang ada di dalam, bukan tidak mungkin akan memakan korban," jelasku.

"Memang benar, Nak Wisnu. Tapi mungkin bangunan itu sudah tidak akan digunakan lagi, karena Annisa sudah tidak mengajar di sana." Abi mengusap kepala Annisa. Ya, aku mengerti maksudnya, karena Annisa sudah menjelaskan sebelumnya.

"Biar nanti saya renovasi gedung ini, Abi. Kemarin Nissa juga sudah cerita tentang sulitnya mencari tenaga pengajar yang mau mengajar secara sukarela. Saya akan menyuruh orang saya untuk mencari sarjana-sarjana yang sulit mencari pekerjaan untuk mengajar di sini. Semua biaya renovasi dan gaji tenaga pengajar, biar saya yang menghandle." Aku mengambil keputusan untuk merehab bangunan itu agar berfungsi dengan baik dan menyediakan tenaga pengajar.

"Masya Allah, serius Nak Wisnu mau membantu merehab gedung ini?" Abi tercengang, seakan tak menyangka dengan kata-kataku tadi.

"Benar, Abi." Aku memastikan jika apa yang aku katakaan tadi sejujurnya yang ingin aku lakukan.

"Abi tidak enak jadi merepotkan Nak Wisnu Padahal ini bukan tanggung jawab kamu." Abi masih merasa canggung, padahal aku ini adalah menantunya.

"Sama sekali tidak merepotkan, kok. Ini juga demi Nissa, Abi. Karena dia sangat sedih kalau anak-anak muridnya tidak bisa melanjutkan belajar jika Nissa saya bawa ke Jakarta." Aku melingkarkan tangan ke pundak Annisa seraya menatap wajahnya dan mengulum senyuman. Aku melihat wajah Annisa yang terlihat bahagia bercampur semu merah dengan apa yang aku lakukan.

Sepertinya rencanaku berjalan lancar. Perlahan Annisa akan kutaklukan dengan sikapku yang memperhatikan apa yang membuatnya bahagia. Seperti merenovasi bangunan sekolah juga penyediaan tenaga pengajar. Dan aku yakin, lambat laun Annisa akan melakukan apa pun yang aku inginkan darinya.

*

*

*

Bersambung ...

1
Khairul Azam
kn.. kn.. si Wisnu ini msh sma sprti dulu cuma nafsu aja sm nisa, sadarlah nisa...😮‍💨
Khairul Azam
halah si Wisnu ktanya nisa bukn seleranya tp nyosor trs😏
Khairul Azam
hmpir lupa sma crtanya wisnu🤔
Siti Munawaroh
buka hati Wisnu agar selalu untuk annisa.
lanjut kak
ρυтяσ✨
eee masih berhubungan baik dengan Monica ya🤔🤔ingat Wis macam" sama Nisa, itu saham'y siap" sepeserpun u g akan menerima'y🤣🤣🤣
ρυтяσ✨
ya iya lah Nis dia manis... u kapn pilok saham itu🤣🤣🤣dia hanya g mau kali kalo semua harta'y di kasih ke u semua
ρυтяσ✨
q baru tempeeee... mentega bisa mengobati luka yang kena percikan api/minyak🤣🤣🤣oh Nisaaaa.... korban ikan gosong dah, g jadi mau makan sate
ρυтяσ✨
lah mau berbuat baik agar bisa di pandang DERMAWAN 🤔🤔🤧🤧aduh Wis... g ihklas donk u
ρυтяσ✨
🤔🤧dulu aja ogah"n sana Nisa... sekarang CANDU, mana g puas 1-2 kali pula🙄🙄🙄u g menjilat ludah sendiri kan Wis🤣🤣🤣🤣🤣
ρυтяσ✨
q baca beda akun ka🙏🙏Minal aidzin wal Faidzin ka...mohon maaf lahir dan batin 🙏🏻🙏🏻🥰
ρυтяσ✨
Alhamdulillah di lanjut kembali... semangaaaat kaaa
Dest Cookies
nah lho.. gmn mau diangkat ga tlp nya?.... apalagi ada anissa..
aku yakin sebenarnya wisnu tuh udah jatuh cinta sama anissa
Dest Cookies
Yah... wisnu kok mau berbuat baik tp tdk ikhlas.... sama aja bohong
Dest Cookies
alhamdulillah mam zha.. aku baru tahu.. kl wisnu udah up lg.. semangat yah...
Nurjana Bakir
kurang ajar pak/Frown/
Jumiah
bawa santai aj nis kmu jua gk minta dijodoh kan ,klo bisa memilih jua nisa
pasti ingin saling mencintai bukan?
hasil dri di jodoh kan punya suami...
Indhira Sinta Dewi
bagus
Dartihuti
ulet'e muncul...🙉😒
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
wisnu ki kok jek brhubungan karo monica ae dakno,,,mbok yo langsung di putus ngunu lo wisss ,,,wes oleh nissa seng ayu,kalem,gk neko2 ngnu looo,,,kurang opo menehh
nuraeinieni
ya ampun nisa kena percikan minyak kok kasi mentega,pake odol atau es batu itu bagus.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!