Menikahi Kakak Dari Calon Suamiku

Menyenderkan kepalanya pada senderan ranjang king size di kamar mewah yang terkunci rapat dari luar. Rea terus menerka nerka siapa sebenarnya orang yang yang telah menculik dirinya dan apa tujuannya melakukan semua itu.

Tanpa ponsel kini hidupnya hampa. Gadis itu mulai menjelajahi setiap sudut ruangan. Mengamati setiap benda antik yang tersusun dengan begitu rapih. Tatapan terakhir tertuju pada miniatur sepasang pengantin yang begitu cantik dan gagah berinisial F&L.

"Benda ini, sepertinya aku pernah melihatnya. Tapi dimana aku lupa." Rea terus berbicara sendiri. Tangannya terulur untuk menyentuhnya miniatur cantik itu. Diusap usap dengan penuh kelembutan

Deg

Deg

Deg

"Perasaan apa ini? Kenapa detak jantungku bergerak begitu cepat. Seperti orang jatuh cinta," gumamnya sendiri.

Hatinya bergetar. Ada rasa yang begitu mengganjal dihatinya saat menyentuh miniatur sepasang pengantin itu. Seketika kepalanya merasakan sakit yang luar biasa. Terus berdenyut hebat terasa seperti akan meledak. Lalu muncul sekelebat bayangan seorang lelaki dan perempuan yang sedang bermain main dipinggir sebuah danau.

Semakin ia mencoba mengingatnya bayangan itu denyut di kepalanya semakin terasa nyeri.

"Aaaaaaaa!" Rea menjerit kesakitan seraya memegang kuat kepalanya.

"Nona! Kau baik baik saja. Apa yang terjadi?" tanya seorang pelayan yang datang ke kamarnya saat mendengar jeritan Rea.

"Kepalaku sakit sekali mbak, rasanya seperti akan meledak," tuturnya pada pelayan itu.

"Nona belum makan sejak kemarin. Tunggulah saya akan mengambil makanan lain jika nona tidak menyukai makanan itu." pelayan itu berkata seraya berjalan keluar.

"Ini nona, saya harap nona mau memakannya." pelayan itu menyodorkan mangkok yang berisi bubur ayam kesukaan gadis yang kini menjadi tawanan majikannya.

"Bubur ayam," ucapnya dengan begitu antusias.

Pelayan itu tersenyum dibalik masker yang menutupi sebagian wajahnya.

Ingin rasanya aku memelukmu non. Tapi aku sudah berjanji padanya untuk tidak menunjukan wajah dan memberitahu tentang siapa yang telah membawanya kesini. Sampai waktunya tiba.

Setelah mendengar nasib buruk yang menimpamu aku benar benar sedih non. Aku tidak menyangka jika Daniel yang terlihat begitu mencintaimu ternyata telah meninggalkanmu dihari pernikahanmu. Dan sekarang kamu menikah dengan seseorang dimasa lalumu tapi orang itu sama sekali tak mengenalimu.

"Darimana mbak tahu kalo aku menyukai bubur ayam bandung?"

Pertanyaan Rea membuyarkan lamunan pelayan itu.

"Saya sangat senang dengarnya non jika ternyata itu adalah makanan kesukaan nona. Tadi saya tidak sengaja lewat dan melihat tukang bubur dipinggir jalan lalu saya membelinya beberapa porsi non."

Jelas saja pelayan itu berbohong, karna dia memang sengaja membelikan untuk Rea karna tahu jika itu adalah makanan favoritnya sejak dulu.

"Kalo begitu saya permisi dulu non, masih banyak pekerjaan yang harus saya kerjakan dibelakang," pamitnya pada Rea.

"Tunggu mbak, nama mbak siapa?"

"Panggil saja mbak Siti non," sahutnya seraya berjalan keluar.

"Oke mbak Siti makasih ya bubur ayam bandungnya."

"Sama sama non."

Aku berharap ingatanmu segera pulih non Lea. Aku sengaja meletakan mainan masa kecilmu di sana agar non Lea bisa mengingat kembali ingatan masa kecil nona yang hilang saat jatuh dari tangga. Karna ulah kakak sepupumu itu.

Suara deru mobil terdengar memasuki halaman rumah mewah itu. Seorang pelayan membukakan pintu utama yang telah terkunci dari dalam.

Seorang pria muda berjalan dengan begitu gagahnya memasuki rumahnya.

"Dimana Mbak Siti?" tanyanya pada pelayan yang telah membukakannya pintu.

"Di rumah belakang Tuan Muda," ucapnya sopan.

"Panggilkan, suruh ke ruang kerjaku sekarang."

"Baik Tuan." pelayan itupun melangkah pergi.

Ceklek

Pintu terbuka sempurna. Ditatapnya seorang gadis yang sudah tertidur lelap di kasur berukuran besar miliknya.

Pria muda itu menampilkan senyum jenakanya karena telah berhasil membawa gadis itu kedalam rumahnya.

Dia adalah Samuel Antoni pria berusia muda dengan perawakan gagah kulitnya seputih kapas. Ia kini telah berhasil dan sukses mengelola perusahaan milik keluarga Andara. Perusahaan yang harusnya jatuh ke tangan Laudrea. Satu satunya pewaris sah anak semata wayang dari mendiang Sultan andara dan Gracia Richard.

Namun karena keserakahan adik laki laki dari mendiang Sultan Andara. Perusahaan itu hampir saja gulung tikar jika saja Samuel tidak segera mengambil alih dalam pengelolaan perusahan yang harusnya menjadi milik Rea.

Samuel Antoni sendiri adalah anak dari kakak laki laki Gracia Richard yang bernama Antoni Richard. Keduanya telah meninggal dunia. Berselang waktu 2 tahun.

"Laudrea Andara." bisikan Samuel berhasil membuatnya membuka matanya.

Dalam tatapan samar Rea tampak melihat bayangan seorang pria sedang berdiri disampingnya.

Rea terus mengucek matanya demi melihat dengan jelas sosok laki laki yang sedang berdiri tak jauh dari nya sambil tersenyum jenaka.

"Samuel!" seru Rea dengan begitu bahagia.

Rea langsung menghambur kedalam pelukan kakak sepupunya yang hanya terpaut usia 1 tahun itu.

"Kau jahat sekali. Kenapa harus menculikku seperti penjahat sih El."

"Aku hanya ingin kasih peringatan terhadap suamimu dinginmu itu Lea".

"Lea?" Tanya Rea heran.

"Ya. Nama panggilanmu sejak kecil adalah Lea."

Mendengar Nama itu terus di ulang membuat kepala Rea kembali kesakitan.

Lalu berteriak histeris dan membuat Samuel merasa bersalah.

"Maafkan aku Rea. Aku tidak bermaksud membuatmu sakit." Samuel berucap seraya mengusap lembut puncak kepala Rea.

"Pasti semua orang khawatir karna penculikan ini."

Samuel menunjukan sebuah rekaman video yang diambil seseorang saat keributan terjadi di Restoran tersebut.

Rea melihat dengan jelas bagaimana Wajah suami dinginnya yang terlihat sangat marah.

"Kasian mereka kebingungan antarkan aku pulang El," pinta Rea pada Samuel.

Samuel mulai menjelaskan motif dan tujuannya menculiknya adalah untuk melindungi nyawa Rea dari incaran keluarga mendiang ayahnya yang sangat menginginkan kematian dari Laudrea. Mereka ingin menguasai harta warisan mendiang ayahnya.

Selain itu Samuel juga ingin tahu bagaimana reaksi lelaki dingin dan kaku yang telah menjadi suami dari adik sepupunya saat mengetahui istrinya diculik.

Samuel diam diam telah menyelidiki lelaki yang bernama Firas. Dan ia telah mengetahui jika Firas adalah lelaki yang sangat mencintai gadis kecilnya. Sejak dulu Firas terus mencarinya namun tidak juga menemukannya. Bahkan saat sudah didekatnya sekalipun sama sekali tidak mengenalinya.

"Rea, apa kau tahu jika Firas sangatlah mencintai gadis kecil dimasa lalunya. Sampai ia tidak bisa move on dari gadis itu. Dan karna cintanya yang begitu besar membuatnya menutup hatinya dari wanita manapun termasuk kamu yang sekarang telah resmi menyandang gelar nyonya Firas."

"Ya. Aku tahu El, kadang aku merasa ragu antara melanjutkan atau mengakhiri pernikahan ini."

"Kenapa harus di akhiri Rea, apa kau tidak mau berjuang untuk mendapatkan hatinya, menyingkirkan gadis dimasa lalunya dari hati dan pikirannya?"

"Entahlah El, hatinya sama sekali tak bisa tersentuh."

"Percayalah dia akan sangat mencintaimu suatu hari nanti." Samuel berkata dengan penuh keyakinan.

"Kenapa kau seyakin itu? memangnya kau Tuhan."

"Aku memang bukan Tuhan, tapi aku percaya dengan kekuatan tuhan."

"Sesungguhnya aku kadang iri dengan gadis kecilnya Firas. Dia mampu menguasai hati dan pikirannya. apalagi sampai menutup hatinya dari wanita manapun. Membuatnya bersikap dingin dan angkuh kepada siapapun. Dia sangat beruntung dicintai begitu besar oleh seorang laki laki."

"Bagaimana jika ternyata gadis kecilnya itu adalah kamu?" tanya Samuel kemudian.

"Aku, masa kecilku saja aku tidak bisa mengingatnya bagaimana aku akan memberitahu kepadanya."

Rea tersenyum kecut karna dirinya sama sekali tidak bisa ingat dengan masa kecilnya. Yang ia ingat hanya saat keluar dari sebuah rumah sakit dan tidak lama dari situ kedua orang tuanya pun meninggal karna kecelakaan pesawat yang ditumpanginya.

Maafkan aku Rea, semua yang terjadi padamu karena aku. Aku telah membuatmu terjatuh dari tangga hingga membuatmu kehilangan ingatan masa kecilmu yang sangat indah itu.

Samuel berkata dalam hati dengan penuh rasa penyesalan.

"Ya sudah kalo begitu lanjutkan tidurmu. Aku masih ada urusan sedikit," ucapnya seraya mengacak lembut puncak kepala Rea lalu keluar dari kamarnya.

Rea kembali membaringkan tubuhnya. Ia merasa begitu bahagia karna ternyata yang menculiknya adalah sepupunya sendiri yang telah lama tidak bertemu.