NovelToon NovelToon
JURUS-JURUS TERLARANG

JURUS-JURUS TERLARANG

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Persahabatan / Penyelamat
Popularitas:21.5k
Nilai: 5
Nama Author: Eka Magisna

Dimana masih ada konsep pemenang, maka orang yang dikalahkan tetap ada.

SAKA AKSARA -- dalam mengemban 'Jurus-Jurus Terlarang', penumpas bathil dan kesombongan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Magisna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AKSARA 33

"Bapak liat ini ...." Saka menyodorkan layar ponsel menyala ke depan, memperlihatkan gambar sebuah bangunan tinggi dan megah ke hadapan Amsar Supardi bapaknya Ibrahim. "Bapak tahu jurusan yang diambil Ibrahim, 'kan? ... Kelak, Ibrahim akan bangun gedung-gedung megah seperti ini, Pak. Bahkan dia bisa buatkan satu untuk Ibu sama Bapak."

Kalimat-kalimat Saka membungkam Amsar Supardi, tatapannya mulai melembut, tapi mulutnya masih membeku kelu. Mungkin beliau merasa malu.

Istrinya mengaminkan ucapan Saka sedalam hati. Sedang Ibrahim tak bisa berkata-kata saking hatinya bergemuruh sekarang.

"Jadi tolong, buka mata hati Bapak, Baim punya mimpi yang tinggi dan mulia. Kalau Bapak bersikukuh halangi dia, Bapak akan merasakan penyesalan panjang, menyakitkan, bahkan hingga seumur hidup."

Kini Amsar nampak merenung, kalimat-kalimat Saka tak bisa diselanya sama sekali dan berhasil menghancurkan batu besar dalam hatinya, lalu .... "Maafkan Bapak, Im, maafkan Bapak." Suaranya melambat dan sesak.

Secepat itu perasaan manusia bisa berubah.

Ibrahim menatap bapaknya, diikuti yang lain juga.

"Maafkan bapakmu yang egois ini," sambung Amsar Supardi, tulus menyesal kali ini. "Mulai sekarang ... silakan ... silakan kamu lari sekencang mungkin buat kejar impian kamu. Bapak akan jadi pendukung paling depan di antara semua orang. Bapak akan kerja mati-matian buat lunasi utang sama idupin kalian mulai sekarang. Maaf karena selama ini Bapak gak pernah denger omongan Baim sama Ibu. Bapak egois." Pria itu merunduk dan terisak pelan.

Mata Ibrahim berkaca-kaca, sesak dadanya, lalu bergerak ke depan, langsung memeluk bapaknya dengan tangis pecah. "Makasih, Pak, makasih. Baim janji akan belajar yang giat biar bisa buatin rumah yang besar buat Bapak sama Ibu juga Aisyah."

Aisyah, nama adik perempuannya yang kelas 6 SD.

Ibunya, sudah menangis isak karena bahagia.

Melalui Saka, impian Ibrahim berlanjut lagi.

Tidak henti anak itu dan keluarganya mengucap terima kasih pada Saka karena sudah menciptakan jalan keluar yang lurus. Bahkan Jono terus memuji Saka.

"Kabar baik, Im," ujar Saka dengan senyum lebar. "Barusan Om Rudi telepon gua."

Ibrahim dan Jono yang kini ketiganya lesehan di teras, menyikapi Saka serius dan penasaran.

"Apaan, Sak?" tanya Jono.

"Om Rudi besok mau datang ke sini, ke rumah lu, Im. Selain penyerahan resmi beasiswa lu, akan ada bantuan usaha juga buat bapak lu sama Ibu."

"Alhamdulillaaaah."

Ibrahim sampai sujud syukur. Setelah itu tanpa babibu, dia menubrukkan diri ke tubuh Saka, memeluk sahabatnya itu dengan perasaan melimpah. "Makasih, Sak. Lu emang temen yang paling keren. Gua gak akan pernah lupain lu meski suatu saat kita berjauhan."

-----Ibrahim's story ー finished.

*

*

*

KRIEEET ...!

Saka melebarkan mata saat tendangan dari jurus terlarang kedua 'Jejag Sapu Jagat', berhasil meretakkan badan pohon yang dia gunakan sebagai samsak.

Napasnya sampai terengah.

“Ajigile ....”

Diusapnya perlahan, retakan memanjang dari atas ke bawah di pohon itu dengan sapuan halus telapak tangannya.

“Efeknya bener-bener ....”

Dia takjub, tapi juga takut.

Itu digunakan pada pohon pala yang cukup besar, bagaimana kalau digunakan pada manusia?

Saka jadi merinding.

“Pantes aja namanya sampe jurus terlarang. Ternyata kayak gini efek kekuatannya.”

Setelah menyempurnakan jurus keduanya itu, kini Saka duduk bersandar badan pohon, menatap lapangnya langit seraya memeluk buku usang yang dipelajari.

Hanya ada bulan separuh. Di sana cahayanya remang, hanya dihasilkan dari lampu jalanan di seberang dan bulan separuh itu.

Tapi dia tidak merasa takut sama sekali, tidak ada apa pun di sana. Beladiri yang dipelajari juga memasukkan kegelapan sebagai ujian yang dijalani demi menempa mentalnya agar tak kacau. Kecuali jika hantu-hantunya menunjukkan diri bersama, mungkin akan lain judulnya. Seperti terbirit-birit misalnya.

Esok hari di sekolah.

Jam istirahat.

Saka, Baim bersama lainnya Alfa, Yudistira dan Gibran Irawan, berkumpul di ruang kesenian, mereka asyik bermain gitar dan bernyanyi serampang sembari tertawa-tawa. Tidak ada Jono, anak itu bolos karena bangun kesiangan.

Botol-botol minuman teh berjejer di satu meja.

Sementara di luar, di lapangan basket tepatnya.

“Ada yang tahu Saka?”

Anak-anak yang berkumpul usai bermain basket melengak bersama ke satu arah.

Sejurus pandang mereka mendapati dua orang pria muncul mendekat. Satu berkaos oblong santai, lainnya berjaket hoodie berwarna gelap. Sebut saja Mansur dan Ojan.

“Siapa, Bang?"

“Saka! Saka ....”

“Saka Aksara," Ojan meneruskan saat Mansur lupa nama panjangan Saka.

“Oh, Saka yang itu. Yang hajar anak-anak kalajengking itu, ya?” Satu anak berujar mengingat laku keramat Saka yang membekas di pikiran mereka.

“Iyalah. Saka mana lagi, sekolah ini cuma punya satu nama Saka. Saka yang laen namanya Sakarep.”

“Sakarung!”

“Sakabupaten!"

“Haha! Dasar MEE!”ーMasyatakan Sunda Empire.

Mereka tertawa, lupa di depan sedang ada dua orang dewasa yang sedang serius bertanya.

“Ekhm!" Ojan berdeham untuk memecah irama mereka. "Bener, Saka yang itu, Adek-Adek. Jadi kalian tau gak di mana dia? Masuk gak hari ini?” Dia menahan diri menghadapi sekumpulan ababilーABG labil.

Anak-anak itu lalu celingukan ke sekeliling, berharap siapa tahu melihat Saka sedang lewat atau sekedar bercokol dengan anak perempuan di depan kelas paling dekat dengan posisi.

Akan tetapi ....

“Kayaknya hari ini dia gak istirahat keluar, Bang. Mungkin masih di kelas. Atau bisa jadi gak masuk sekolah.”

“Masuk kok, tadi pagi gua liat dia masuk gerbang, bawa motor bagusan.”

“Mungkin di perpus! Kadang dia ke sana sama sepupu saya, Yudistira.”

Mansur dan Ojan saling berbagi pandang, lalu Mansur bertanya lagi, “Boleh tahu dia di kelas mana, atau jurusan apa gitu?"

 “TGB, Bang. Kelas 11 TGB. Kelasnya di lantai dua tangga yang itu,” jawab satu anak sembari menunjuk ke satu arah.

Tidak yang tidak tahu siapa Saka. Anak itu mendadak terkenal setelah melumpuhkan Geng Kalajengking.

“Makasih kalo gitu. Mari."

“Mari, Bang.”

Dua lelaki dewasa itu berlalu sembari menengok kiri dan kanan.

Sampai saat menaiki tangga, seorang murid laki-laki memanggil dari belakang. “Bang!”

Mansur dan Ojan langsung berhenti dan menoleh, berdiri di dasar tangga seorang murid lelaki memakai sweater berwarna biru.

Wajah anak laki-laki itu terlihat menyimpan makna yang kompleks bila diperhatikan detail. “Kalian ... ehm, ada apa mencari saya?”

Mendengar pertanyaan itu, sontak Mansur dan Ojan berbalik badan dan turun kembali.

“Lu Saka?” tanya Ojan langsung.

“I-iya! Saya Saka!” aku anak itu. “Ada apa kalian cari saya?” Sekilas matanya melirik tato di tangan kanan Mansur yang begitu jelas meskipun kecil. -MonsteR-

Sebentar Ojan menelisik tampilan anak itu, dari atas hingga ke bawah.

“Beneran lu Saka?” tanyanya, skeptis.

Namun Mansur langsung memutuskan. “Saka! Bisa lu ikut kita sebentar? Ada tawaran menggiurkan di luar sana.”

Ojan melengak ke wajah Mansur. “Lu yakin ini anak beneran Saka?”

“Yakin! Masa ni anak boong.”

“Saya mau ikut, Bang!” Dengan cepat anak laki-laki itu menukas sebelum Mansur meragukannya lagi.

“Good! Ayo cabut!”

1
chaa
semangat thorr💪
𝕸𝖆𝖌𝖎𝖘𝖓𝖆: 𝙏𝙚𝙧𝙞𝙢𝙖 𝙠𝙖𝙨𝙞𝙝, 𝙆𝙖𝙠 𝘾𝙝𝙖𝙖!/Heart/
𝙏𝙚𝙧𝙞𝙢𝙖 𝙠𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙗𝙖𝙣𝙮𝙖𝙠 𝙨𝙪𝙥𝙥𝙤𝙧𝙩-𝙣𝙮𝙖 𝙨𝙖𝙢𝙥𝙖𝙞 𝙨𝙚𝙟𝙖𝙪𝙝 𝙞𝙣𝙞. 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙢𝙪𝙡𝙖𝙞 𝙇𝙚𝙚 𝙂𝙪𝙣, 𝙓𝙖𝙫𝙞𝙚𝙧 𝘽𝙡𝙤𝙤𝙙, 𝙨𝙖𝙢𝙥𝙖𝙞 𝙨𝙚𝙠𝙖𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙝𝙖𝙙𝙞𝙧 𝙢𝙚𝙣𝙙𝙤𝙧𝙤𝙣𝙜 𝙎𝙖𝙠𝙖 𝘼𝙠𝙨𝙖𝙧𝙖, 𝙞𝙩𝙪 𝙬𝙤𝙬 𝙗𝙖𝙣𝙜𝙚𝙩 𝙗𝙪𝙖𝙩 𝙖𝙠𝙪--𝙥𝙚𝙣𝙪𝙡𝙞𝙨 𝙮𝙜 𝙗𝙪𝙠𝙖𝙣 𝙖𝙥𝙖2 𝙞𝙣𝙞.
𝙇𝙤𝙫𝙚𝙮𝙤𝙪, 𝙠𝙖𝙠. 𝙎𝙚𝙝𝙖𝙩 𝙨𝙚𝙡𝙖𝙡𝙪 𝙮𝙖 ....
total 1 replies
Alaz Boy
dadang temen gw yang rambutnya kayak kawat😄
𝕸𝖆𝖌𝖎𝖘𝖓𝖆: wkwkwk! Bisa dipake tusuk sate dong, Kak?!
total 1 replies
Batsa Pamungkas Surya
gak semudah itu grayon ferguson
Batsa Pamungkas Surya: gank monster gk pernah di pake saka
total 2 replies
Batsa Pamungkas Surya
jos gandoooos
Machan
asyik, jadi kawin, eh nikah👏👏

sorry ya, gua langsung pake jurus melompat kodok, ketinggalan jauh soalnya✌️😘😁
𝕸𝖆𝖌𝖎𝖘𝖓𝖆: Ra popo dah.
Kagk dibaca juga kgk ngapa2 gua mah🤣
total 1 replies
Machan
pantes klo disebut bocah edan, suka bikin orang jadi gila lu, bang🤣
Machan: padahal gua ngarep jadi gila biar lu nikahin gua/Tongue/
total 2 replies
Machan
gua bayangin ni muka bocah pas dongak🤣
𝕸𝖆𝖌𝖎𝖘𝖓𝖆: Jangan bilang mirip ubur-ubur?🤣
total 1 replies
Machan
betul itu, ayo lanjut saka👍 aku padamu lah pokoknya
Machan
🤣🤣🤣
Machan
tapi gak sampe disemutin dong, Sak
Machan
biasa lah
Machan
dasar lu, tong.
Machan
Gendhis gadis baik🥺
Machan
bener kata Gendhis, tar mereka makin heboh dong
Machan
kalo depan mata, gua jambak nih
Machan
tiang listrik kali ah, tegak merdeka
Machan
😱😱 langsung kudu nikah?? padahal gak ngapa"in juga kan, pak RT
Machan
astoge, digrebek😱
Machan
othornya gak sabar nih bikin Gendhis klepek"
Machan
anjay, romantis bat lu, tong.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!