NovelToon NovelToon
Ibu Susu Anak CEO Arogan

Ibu Susu Anak CEO Arogan

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Ibu susu
Popularitas:46.6k
Nilai: 5
Nama Author: ntaamelia

Suaminya ketahuan selingkuh dan anak yang dikandungnya meninggal adalah petaka yang paling menyedihkan sepanjang hidup Belcia. Namun, di saat yang bersamaan ada seorang bayi perempuan yang mengira dia adalah ibunya, karena mereka memiliki bentuk rambut yang sama.

Perjalanan hidup Belcia yang penuh ketegangan pun dimulai, di mana ia menjadi sasaran kebencian. Namun, Belcia tak memutuskan tekadnya, menjadi ibu susu bagi bayi perempuan yang membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama.

Penasaran dengan kisah Belcia? Ayo kita ikuti di novel ini🤗

Jangan lupa follow author💝
Ig @nitamelia05
FB @Nita Amelia
TT @Ratu Anu👑

Salam Anu 👑

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ntaamelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10. Tidak Seegois Kamu

Karena seharian ini Leticia kurang asupan dan merengek tak henti-henti. Malamnya bayi itu mengalami demam tinggi sampai kejang-kejang, Jasper yang senantiasa di sisi anaknya langsung kalang kabut, karena tak terbiasa mengatasi situasi seperti ini. Dia menggendong Leticia keluar dari kamar dan membuat seisi rumah gaduh.

"Ada apa, Tuan?" tanya Maria yang selalu ikut menjaga bayi itu, dia langsung menghampiri Jasper yang berwajah pias. Begitu juga dengan para pelayan lain.

"Cepat bawa aku ke rumah sakit terdekat! Leticia butuh pertolongan," seru Jasper dengan mata yang berkaca-kaca. Dia berlari kencang karena saking paniknya. Jasper benar-benar takut sesuatu yang serius terjadi pada Leticia dan akhirnya membuat dia menyesal.

Supir bergegas membuka pintu mobil, Jasper dan Maria masuk. Di dalam sana Jasper memeluk Leticia, dan sesekali menepuk-nepuk pipi bayi itu perlahan, berharap kejang-kejangnya segera berhenti.

"Naikkan kecepatan!" seru Jasper pada sang supir. Saat ini pria itu benar-benar tak bisa mengendalikan emosinya.

"Tuan," panggil Maria, awalnya Jasper tidak dengar karena terlalu fokus pada putrinya, hingga akhirnya Maria mengeluarkan suara yang lebih keras.

"Tuan!"

Berhasil, Jasper menoleh ke arahnya dengan mata yang memerah. Maria menelan ludahnya dengan kasar, lalu meminta agar pakaian Leticia dilonggarkan, dan mengambil posisi miring, supaya Leticia tidak tersedak.

"Maaf, tapi itu cara mengatasi kejang yang pernah saya baca, Tuan. Dan satu lagi—jangan terlalu panik, meski saya tahu Tuan tidak mungkin bisa menahannya," ucap Maria memberanikan diri untuk buka suara. Karena dia juga ikut cemas.

Jasper sudah ingin menimpali, tapi dia sadar bahwa ada benarnya dia mengikuti apa kata Maria yang sudah berpengalaman menjaga bayi. Keegoisannya sedikit turun, apalagi saat melihat sang anak perlahan mulai tenang.

"Sayang, maafkan Papa, maafkan Papa," ucap Jasper berulang kali sambil menangis sesenggukan. Karena ini kali pertamanya Leticia mengalami hal seperti itu, padahal biasanya hanya demam biasa saja.

Tak berapa lama kemudian mereka tiba di rumah sakit terdekat, Leticia langsung dilarikan ke IGD untuk melakukan pemeriksaan. Jasper senantiasa menemani, sedangkan Maria mengambil kesempatan untuk menghubungi Lidya. Tidak peduli meski Jasper belum mengizinkan.

Drt ... Drt ... Drt ...

Suara ponsel di atas nakas terdengar nyaring, Lidya yang saat itu baru saja beristirahat kembali membuka matanya. Dia meraih benda pipih itu dan terhenyak saat melihat siapa yang meneleponnya.

"Maria? Pasti ada sesuatu yang terjadi pada Leticia," gumamnya, lalu menggeser ikon hijau di layar dengan cepat. "Halo, Maria ...."

"Nyonya, Nona Kecil dilarikan ke IGD, demamnya tinggi dan sempat mengalami kejang. Tolong, Nyonya, sebaiknya Nyonya dan Tuan segera datang," ujar Maria dengan bibir yang bergetar, sambil sesekali menoleh ke belakang.

Mendengar itu, Lidya langsung membulatkan kelopak matanya. Tanpa pikir panjang, dia langsung mengiyakan, karena ini menyangkut nyawa cucunya.

"Aku akan datang. Jangan takut, Jasper tidak akan memarahimu," pungkas Lidya menjamin apa yang dilakukan oleh Maria saat ini.

Setelah mematikan panggilan, dia langsung menyalakan lampu dan membangunkan suaminya.

"Ada apa, Lidya?" tanya Tuan Morgan dengan suara parau, dia baru saja masuk ke alam mimpi, sang istri malah kembali membuatnya terjaga.

"Cucu kita masuk rumah sakit. Ayo pergi, kita tidak bisa diam seperti ini kan?" ujar Lidya yang membuat rasa kantuk Tuan Morgan hilang seketika.

*

*

*

Karena demam tinggi dan mengalami dehidrasi, Leticia sampai harus diinfus dan dirawat beberapa hari di rumah sakit. Hal tersebut membuat Jasper merasa sangat malu dan gagal sebagai seorang ayah yang menjaga anaknya. Hingga dia tak bisa berkutik saat ayah dan ibu tirinya datang.

"Aku kalah," ucap Jasper tiba-tiba sambil menatap wajah putrinya yang mulai bisa tertidur. Saat itu pagi telah datang, tapi semua orang seperti enggan untuk beristirahat.

"Aku tidak bisa menjaga Leticia dengan baik, di atas sana Maureen pasti sedang memarahiku," lanjutnya, lalu tertunduk dalam.

Tuan Morgan dan Lidya saling pandang. Mereka turut merasa prihatin dengan kejadian ini, tapi semuanya bisa dijadikan pelajaran, bahwa mengurus bayi tidak semudah membalikan telapak tangan.

"Ini bukan soal kalah dan menang. Tapi bagaimana cara menurunkan egomu untuk orang yang kamu sayangi. Kamu lihatkan akibat dari perbuatanmu?" balas Tuan Morgan.

Jasper menarik nafas dalam-dalam, lalu mengeluarkannya secara perlahan. Dia tak bisa menjawab, karena kalimat itu benar-benar menohoknya.

Tuan Morgan ingin kembali bicara, tapi tiba-tiba pintu ruangan diketuk. Seorang suster masuk untuk mengantar dua orang yang ingin menjenguk Leticia.

"Tuan, Nyonya, maaf mengganggu waktu kalian. Katanya mereka adalah anggota keluarga Nona Leticia," ucap sang suster sambil mengulurkan tangannya ke arah Marteen Den dan Tuan Den. Mereka adalah adik dan Ayah Maureen.

Jasper langsung mengangkat kepala dan mengarahkan tatapannya ke pria yang duduk di kursi roda dan yang berdiri di belakangnya secara bergantian.

"Aku dengar keponakanku sakit, jadi aku dan Papa langsung datang ke sini," ujar Marteen yang mendapat informasi dari Sharon, wanita itu adalah kakaknya juga, tapi beda ibu.

"Terima kasih," balas Jasper singkat. Dia bangkit untuk menyalimi tangan Tuan Den, tapi Marteen kembali bersuara.

"Aku sudah dengar semuanya. Jika kamu memang tidak sanggup mengurus keponakanku, lebih baik berikan pada kami saja. Meskipun aku laki-laki dan belum pernah punya anak, tapi setidaknya aku tidak seegois kamu," ujar Marteen sambil menarik sudut bibir sinis.

Sementara Jasper langsung menelan ludahnya. Harga dirinya sebagai seorang ayah terluka, dan membuatnya meradang.

"Memangnya apa yang kamu dengar sampai kamu bisa bicara seperti itu?" balas Jasper dengan nada dingin. Membuat semua orang ketar-ketir, termasuk Tuan Den sendiri.

"Marteen, jaga ucapanmu, Nak!" tukasnya dengan nada berbisik. Karena tak ingin memicu perdebatan.

Marteen menghela nafas dan menatap Jasper dengan tatapan menantang.

"Dari pada seperti ini? Baiknya kita saja yang urus Leticia, Kak Maureen juga pasti tidak masalah," ujar Marteen tak gentar sedikit pun meski dia melihat Jasper mulai mengepalkan tangan.

"Jasper! Ingat, anakmu sedang sakit, dan ini di ruangannya. Jika ingin bicara sebaiknya di luar saja!" cetus Tuan Morgan sambil menahan tubuh Jasper yang sudah mau bangkit dari duduknya. Atmosfer di ruangan itu seketika naik.

Namun, tiba-tiba terdengar decitan pintu yang membuyarkan ketegangan semua orang. Belcia datang di waktu yang tepat, tapi dia harus menghadapi tatapan semua orang yang mengarah kepadanya.

"Masuklah!" pinta Lidya dengan wajah sumringah, tidak sia-sia dia membujuk Belcia karena akhirnya wanita itu mau datang.

Lidya langsung meraih tangan Belcia dan menuntun wanita itu ke arah brankar Leticia. Semula Belcia takut dengan tatapan Jasper, tapi Lidya terus menariknya. Dan ternyata Jasper tetap bungkam.

"Leticia Sayang, lihatlah, Nak, Oma bawa siapa?" ucap Lidya sambil mengusap-usap dahi Leticia yang berkeringat, demamnya sudah mulai turun.

Merasakan sentuhan itu Leticia sedikit merengek, tapi begitu dia membuka mata secara perlahan dia langsung disambut senyuman Belcia.

"Eugh ...." Leticia mengerang kecil yang terdengar parau. "Mmmaahh ...."

1
Alexandra Juliana
Jas sdh seperti bodyguard dong berjalan dibelakang Bel..🤭😄
Radya Arynda
mantap leticia,,,,,manusia muka dua harus di hancurkan........jangan taku belcia💪💪💪💪💪
Maria Kibtiyah
lagian knp si sharon masih di rumah itu
Dien Elvina
Leticia aja tau klo s Sharon wanita uler yg mau merebut Daddy nya 😏anak kecil pasti tau siapa yg tulus dan yg hanya modus 😏
Naufal Affiq
menarik
Threeanie
Rasain,,anak kecil aja tau mn yg tulus & mana yg modus
Nia Apriani
Leti ❤️❤️❤️
Dian Rahmawati
seru
Dian Rahmawati
sukurin sharoon
Niͷg_Nσͷg🐼
Sukurinnn..anak kecil itu lebih peka, leticia tahu dengan sikap yang kamu tunjukkan itu Tulus atau modus. lagian yang ada dalam otak kamu, sebenarnya bukan mengajak Leticia bercanda, tapi kamu sedang menggodahh bapaknya 🤭 makanya leticia langsung melindungi bapaknya, dari terkaman singa betina 🤣

lagian kamu tuh kok kagak punya malu? kamu tuh tinggal di rumah siapa? meskipun kamu kakak dari almarhum maureen, bukankah maureen sudah tiada. terus kenapa kamu masih bertahan di rumah jasjus, dengan alasan ingin mengawasi leticia 😒 jelas2 leticia ogahh sama kamu? kok yaa masih betah bertahan di rumah iparr...memuakkan 😒
Ny Rudi Harianto
dah mulai luntur itu ego nya.....
anziyaa
keren,, luar biasa
*Septi*
dia merasa bersalah bel karena udah negatif thinking ke kamu
*Septi*
bener bangettt.. untung ada Leticia jadi penghibur Belcia
*Septi*
sabar Arsen 🤣🤣
*Septi*
salah sendiri nggak cari tau... terlalu larut dalam kebencian
Asyatun 1
lanjut
Ari Atik
ya btul....
setelah dia tau kronologi kecelakaan itu.jaspeer jdi kerasukn jin baik/Facepalm/
Trie bungsu
dia lagi kerasukan dedemit gunung kembar 🤣🤣🤣
Trie bungsu
cerita mah jangan di ragukan lagi ini Ono ini Ono kucrut mah bukan kaleng² 🤩🤩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!