NovelToon NovelToon
Istri Dalam Bait Do'Aku

Istri Dalam Bait Do'Aku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO / Dijodohkan Orang Tua / Pelakor jahat
Popularitas:31.7k
Nilai: 5
Nama Author: Yazh

Dia bukan cucu kyai, bukan pula keturunan keluarga pesantren. Namun mendadak ia harus hidup di lingkungan pesantren sebagai istri, cucu dari salah seorang pemilik pesantren.

Hidup Mecca, jungkir balik setelah ditinggal cinta pertamanya dulu. Siapa sangka, pria itu kini kembali, dengan status sebagai suami.

Yuukk, ikuti cerita Mecca dengan segala kisahnya yang dipermainkan oleh semesta. Berpadu dengan keromantisan dari Kenindra, suami sekaligus mantan kekasihnya yang pernah sangat ia benci dulu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yazh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Trigger Masa lalu

.

.

.

"Kak Deaaannn..." pekik Mecca, ia tidak peduli lagi ocehan nenek lampir itu. Kakinya berlarian cepat, tangannya mengangkat dress bagian bawahnya cukup tinggi untuk bisa melompat dalam pelukan abang kesayangannya, yang baru saja keluar dari mobil dan masih berseragam lengkap. "Heii, lagi sibuk nggak?"

"Umm... cukup sibuk, tapi sesibuk apa pun buat Kak Dean, aku akan free," balas Mecca, memeluk adiknya erat. "Kakak tahu, 'Yang Mulia' nggak pernah membiarkan aku istirahat sebelum project-nya selesai, kan?"

Belum saja Mecca melepas pelukannya pada Dean, ada seseorang yang menarik bajunya dari belakang untuk turun.

"Awww... Eyangggg." pekik Mecca. Ia menoleh dan melihat pria sepuh yang masih nampak segar bugar itu berdiri di sana. "Eyang ikut juga? Kok Mecca nggak lihat tadi, cuma lihat Kak Dean doang?" Mecca masih keukeuh tidak mau turun dari gendongan Dean.

"Eyang turun langsung menemui Eyang Ilyas tadi. Gimana? Udah betah?" tanya Eyang sambil tersenyum.

"Mm... sedikit nggak, Eyang. Ayolahhh, bawa Mecca kembali ke kotaaa..." rengek Mecca manja. Ia masih saja merasa menjadi gadis SMA yang dulunya apa-apa dituruti oleh Eyang.

"Gendong dia, Dean, kita ke rumahnya," perintah Eyang. Dean mengangguk dan menggendong Mecca sampai rumah. Beberapa santri dan pengurus pesantren yang kebetulan berada di halaman, termasuk Aisyah, terus menatap ke arah Mecca yang bergelayut manja di punggung Dean.

'Wahhh, ganteng dan gagah sekali,' bisik seorang santri.

'Siapa ya laki-laki yang bersama Kak Mecca? Nggak mungkin suaminya kan? Kan dia istrinya Ustaz Arsalan.' 'Suaminya jelas Ustaz Arsalan, itu pasti abangnya. Mauuu...'

'Abangnya tentaraa, kayaknya dia bukan perempuan biasa. Meski bukan dari kalangan pesantren tapi keluarganya pasti bukan keluarga biasa.'

"Nduk, sini duduk. Suamimu mana?" kata Eyang begitu mereka sampai di rumah.

Dean menurunkan Mecca setelah mereka sampai di depan rumah. Tepat saat itu, Ken baru saja masuk.

"Di sini, Eyang? Maaf baru pulang. Assalamualaikum," sahut Ken, lalu menyalami Eyang dan Dean. Mecca sudah melepas jilbabnya kemudian menyajikan minuman untuk Dean dan juga eyang. Untuk beberapa detik Eyang menatap Mecca lebih lama, gadis itu membuatkan teh? Tidak salah? Bukan karena Mecca tidak bisa, hanya teh saja dia pasti bisa karena tingal memasukkan gula dan teh saja. Namun bukan itu, Eyang Prawira lebih kagum pada respon Mecca yang segera menyiapkan minuman. Biasanya ia akan cuek pada semua hal di sekitar kalau sudah bersama abangnya.

"Katanya semalam kamu pingsan di ruang kerja?" tanya Dean lebih dulu. Tatapannya menunggu penjelasan, ia sudah mendengar ceritanya dari Gery tapi ingin mendengar sendiri dari adiknya.

"Iya, ada kecelakaan kecil. Untung Gerry cepat sampai," jawab Mecca, berusaha membuatnya terdengar seperti hal sepele.

"Mm, maaf Eyang, Ken semalam sedang ada urusan di luar bersama Abah, sampai di sini telat," imbuh Ken menunduk, dia sangat merasa bersalah atas kejadian semalam yang menimpa Mecca.

"Lain kali jangan biarkan istrimu sendirian kalau malam," kata Eyang sedikit mengultimatum. Ken menjawab dengan mengangguk cepat, hal itu membuat Mecca jadi merasa tidak enak. Padahal ini bukan salah Ken, dia saja yang salah kenapa harus punya trauma.

"Udah, Eyang! Lagian juga Eyang yang buang Mecca di sini, jangan menganggap ini kesalahan Mas Ken," tukas Mecca. "Yang salah itu Mecca, kenapa harus punya trauma itu?" imbuh Mecca lirih di akhir kalimat.

Eyang terkekeh, "Heii, siapa yang buang kamu, anak bandel dasar. Bukannya kamu juga suka dibuang di sini, hah?!"

"Hihi, Eyang udah pemeriksaan rutin belum bulan ini?" tanya Mecca lagi, mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Lha gampang itu, kamu yang butuh pemeriksaan harusnya. Siap-siap sana nanti ikut Eyang sama abangmu ke rumah sakit," kata Eyang tegas tak ingin dibantah.

"Iihh, enggak mau, apa-apaan? Mecca udah baik-baik aja kok, ya kan, Mas?" Mecca menepukkan tangannya sambil menggoyang-goyang tepat di paha suaminya.

Ken mengangguk ragu, "I-iya, Eyang. Semalam udah minum obat, Ken akan lebih jagain Mecca lagi sekarang."

Sepanjang obrolan, tatapan Eyang memicing ke arah Mecca. Selain perkara traumanya, ada hal lain yang  pasti ingin Eyang pastikan juga. "Baiklah kalau itu mau kamu, terus itu mobilnya belum dipakai?" Pertanyaan absurd Eyang membuat kedua alis Mecca terangkat tinggi.

"Mm... ituu... kapan-kapan aja lah. Lagian Mecca di sini juga nggak ke mana-mana, nggak perlu naik mobil juga," jawab Mecca sedikit gugup.

"Nggak kemana-mana atau karena nggak sanggup penuhi syaratnya? Hm."

Dean yang merasa ganjil pun ikut serius menanggapi pertanyaan Eyang. "Emang apa syaratnya, Dek?"

"Hmm, biasa, Kak. Eyang kan selalu memberi aku tugas aneh-aneh. Udah kasih Aston Martin tapi masih banyak syaratnya, nggak ikhlas, percuma, hufh!" Mecca mendengkus kasar, membuat Eyang terkekeh.

"Aneh gimana? Kan kalian sudah menikah. Kalau Eyang minta cicit bukannya hal yang wajar?" Mecca makin tidak nyaman membahas hal tersebut. Kenindra yang suaminya saja tidak keberatan, kenapa jadi Eyangnya yang ribet.

"Ahhh, udah ahhh! Mecca mau mandiii! Kalian bahas cicit aja bertigaaa!" Secepat kilat Mecca berlari menuju lantai atas. Meninggalkan tiga pria dewasa yang hanya bisa melongo.

"Ken, Mecca enggak banyak berontak kan?" tanya Dean, sudah pasti ia bisa mengerti arah pembicaraan Eyang, yang membuat Mecca enggan menanggapi.

"Nggak, Kak. Mecca udah bisa menerima kok. Aku udah bilang semuanya tentang pernikahan kita, dia hanya butuh waktu aja untuk bisa menyesuaikan diri. Kan Kakak tahu gaya hidupnya sangat beda jauh dengan kehidupan di sini, masih menyesuaikan diri dengan culture shock." jawab Ken santai.

"Iya, kalau masalah... mm... syarat Eyang, kamu masih sabar kan? Aku berani jamin kalau Mecca hanya belum siap, dia belum pernah bermain-main terlalu jauh dengan para mantannya. Dan lagi, dia masih punya trauma yang di simpan sendiri dalam dirinya. Hal itu yang cukup membuatnya sering overthingking, jadi hal yang harusnya sederhana malah jadi belibet hanya karena pikiran dia yang berlebihan." jelas Dean mencoba memberi pengertian pada Ken, dan Ken tidak keberatan sama sekali, dia hanya tersenyum kecil.

"InsyaAllah, Kak. Untuk nunggu dia sampai enam tahun aja aku bisa, apalagi ini. Mecca bisa menerima kehadiranku sebagai suaminya saja aku udah bersyukur banget," kata Ken.

"Iya Ken, maklumin sifat aneh Mecca ya? Dia seperti itu juga karena sebuah alasan. Pelan-pelan dia pasti bersedia melakukannya dengan kamu. Eyang bisa lihat dia banyak berubah sekarang." imbuh Eyang.

"Nggih, Eyang. Ken tidak masalah sama sekali dengan hal itu. Prioritas Ken hanya membuat Mecca nyaman dulu di sini."

***

Kata-kata cibiran dari Aisyah, tuntutan Eyang, dan sikap manis Ken, semuanya berotasi saling beradu dalam otak Mecca. Ia merasa lelah, memilih terdiam sendiri di balkon rumah usai Dean dan Eyang berpamitan pulang.

Mecca tidak percaya tiba-tiba terdampar di tempat itu dan hidup bersama masa lalunya lagi. Sekuat apa pun Mecca mencoba menepis dan menganggap kalau ia tidak pantas untuk Ken, tetap saja rasa yang dulu ada perlahan muncul tak terkendali.

"Mau susu hangat?" Ken datang menyusul Mecca dengan segelas susu di tangannya. Mecca menoleh pelan. Ia hanya mengenakan t-shirt putih polos dan short pants. Rambutnya yang setengah basah ia biarkan tergerai. Lelaki mana pun yang melihatnya pasti akan mengatakan, 'she's so sexy.'

Bahkan dulu banyak juga dari kalangan perempuan teman-teman Mecca yang selalu mengagumi bentuk badan Mecca yang sangat proporsional, terutama di bagian bubbies dan booty-nya.

.

.

.

'Sembuh dulu dari luka di masa lalu baru menikah? Atau Menikah untuk sembuh? Kadang justru ketidak sempurnaan masing-masinglah yang membuat pasangan saling klik dan semakin dekat. Bukan yang sempurna seolah tanpa cela.'

1
muthia
tetap nyimak, kemarin aja dulu semuanya br tamat 🙏
Yazh: Thank youu... Siapp kak.
total 1 replies
muthia
Mecca hamil
muthia
perasaan penjahit terus yg bikin ulah 🤭
Yazh: hahaha, hampir semingguan ini otakku ikut chaos kak setelah liat videonya Affan, dan ngikutin berita demo. Otakku kayaknya butuh di refresh dulu🙈
total 1 replies
MimmaRia
masih suka Thor... cuma gemezz aja lg2 dtg calon2 pelakor😆😆
Yazh: Hihi, iyaa, kebanyakan denger cerita si ulet bulu jadi aku pengin panjangin konflik ini😆
beda konsep tapi, hihi
total 1 replies
muthia
g ada hbsnta ulat bulu, g di sangka pesantren ada jg ulat bulu berkeliaran 🙏🤭
Yazh: lebih menggila yaa😂 ini aja aku buat yang nggak terlalu ekstem.
total 3 replies
Nurul A0410
luar biasa
Sumini 123
semangat thorr..💪🤗
Yazh: Siapp kak😍 Terima kasihh.. ikutin terus ceritanyaa yaaa
total 1 replies
muthia
cerita nya bagus👍
muthia: 👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
total 2 replies
Sumini 123
bagus banget sya suka ceritanya wlau bru sepotong,lanjut thorr..❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Yazh: Terima kasih kak, ikuti ceritanya terus yaa...
total 1 replies
Titik Sofiah
awal yg menarik ya Thor moga konfliknya nggak trlalu
Rezqhi Amalia: hy kak, mampir di karyaku juga yuk yang berjudul 'Dipaksa Menikahi Suami Sahabatku'

Terimakasih sebelumnya 🤗🤗💐
total 2 replies
MimmaRia
ceritanya bagus, gk monoton yg pesantren bgt, tp jg gak sok CEO2 gt , mskipun chapter awal2 msh yg byk flashbacknya, tp bkn yg lebay ke blakang bgt gt..
easy going lah crtanya, menghibur tp gak menjemukan👍👍👍
MimmaRia: ihh tau aja sih 🤣🤣🤣
semangat berkarya terus ya 💪💕
total 2 replies
MimmaRia
wkwkwkkkk... Mecca jd mikir pstinya,, jaim salah gak jaim mancing Kenindra😂😂
Yazh: 😄😄 betul kak, galau maksimal dia. Denial terus, antara nggak mau jujur sama diri sendiri dan nggak kuat sama godaan Ken😆
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!