NovelToon NovelToon
Perjalanan Hadi

Perjalanan Hadi

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu / Romansa Fantasi / Pemain Terhebat / Epik Petualangan / Anak Lelaki/Pria Miskin / Harem
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: bang deni

perjalanan seorang anak yatim menggapai cita cita nya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang deni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terminal Rajabasa

Bersama Ferry, Hadi memesan Bakso solo yang berada di samping bangkel service, dari dalam bengkel Sam menatap Hadi dengan licik

" he he he, gw bisa belajar dan nanti kalau gw udah bisa gw depak loe" kata Sam dalam hati

Hadi yang tak tahu rencana licik Sam, dengan santai makan bakso bersama Ferry. saat sedang makan tiba tiba ada keributan di bengkel

" Ada apa Fer?" tanya Hadi

" Sepertinya ada yang komplain sama servisan" kata Ferry

" Ya udah ayo kita lihat kesana," ajak Hadi sambil bergegas keluar dari warung Bakso

" Gw ga mau tahu, masa di ambil pagi sore udah rusak lagi" terdengar teriakan marah dari seseorang saat hadi mendekat, seorang sopir angkot dengan tubuh pendek tetapi kekar berkepala botak

" ini bukan salah saya bang, ini abang salah pasang" sangkal Sam , rupanya tadi pagi ada yang memperbaiki tape mobil dan sore ini kembali rusak, membuat orang yang punya tape mobil marah pada Sam

" Hadi kamu punya solusi?" tanya Kak Mu'i saat melihat hadi di sana, dan Sam sepertinya tak mau meladeni orang itu

" coba bang saya lihat" ucap Hadi meminta tape mobil yang di pegang oleh orang itu

" ini, " orang itu dengan kasar memberikan tape yang di pegangnya

Hadi membuka dan memeriksa tape mobil itu dengan seksama, ia melihat sebuah dioda dan elco yang terbakar

" Tunggu bentar yah bang," ucap Hadi, ia langsung menyuruh Ferry membeli dioda dan elco yang rusak, saat elco dan dioda sudah di ganti Hadi mencoba mengetes dengan adaptor bengkel

Tape mobil menyala dan mengeluarkan suara.

" sudah normal lagi nih bang, tapi baiknya saya yang masang di mobil biar ga ada kejadian kaya gini lagi" ucap Hadi

" oh iya, tolong pasangin sekalian yah" pinta sopir itu suaranya kini menjadi lebih lembut

Bersama Ferry Hadi memsang tape mobil itu di mobil angkot dan tak lama suara music disco terdengar menggelegar dari dalam angkot

" Nah udah beres bang" kata Hadi setelah membereskan semua sambungan tape itu dengan slasiban.

" Makasih yah, berapa saya harus bayar?" tanya sopir angkot itu

" ga usah, bawa aja kan masih garansi" sahut Hadi,

" terima kasih yah, tolong terima ini" ucap sopir Angkot itu memberikan sebungkus rokok Gudang Garam Filter pada Hadi.

" Sama sama bang, nanti di perhatiin kalau nyuci mobil sambungan nya jangan kena air" kata Hadi karena Hadi menduga kerusakan yang barusan itu karena terkena air di sambungan kabelnya hingga terjadi kongslet.

" Iya, nanti saya perhatikan" sahut sopir Angkot itu sambil naik ke mobilnya, lalu melaju mencari penumpang lagi.

" tadi kenapa tape mobilnya Hadi?" tanya kak Mu'i setelah sopir angkot itu pergi,

" kongslet sambungan kayanya kak" jawab Hadi,

" Gw juga bisa, tapi gw males, ga ada duitnya" celetuk Sam dari belakang

" kalau bekas kerjaan kita apa salahnya di perbaiki lagi kak Sam, ini juga buat jaga nama baik bengkel kita" ucap Hadi

Sam terdiam saat mendengar ucapan Hadi. pas selepas asar pemilik tv datang, dan mengambil tv yang telah selesai di perbaiki.

Hadi menyalaka tv yang sudah beres di perbaikinya itu

" wah udah normal, berapa ini dek?" tanya pemilik tv pada Hadi

" kalau urusan servicenya ke kak Mu'i aja kak" jawab Hadi sambil menunjuk Hadi

" Kalau ada apa apa cepat bawa kemari yah pak" sambung Hadi cepat

" Oh iya, tapi semoga ga ada gejala lagi" ucap pemilik tv itu

" ya pak , mudah mudahan awet" sahut Hadi. setelah membayar biaya service pemilik tv membawa tv nya pulang dengan puas.

" Hadi ini bagian kamu, dari dua tv kita dapet bersih 200 ribu, kamu 100, aku 100" sore harinya saat hadi akan pulang, kak Mu'i memberikan uang hasil service tv

" terima kasih yah kak" ucap Hadi. ia mengambil uang itu dan berterima kasih

" dah mulai sekarang kamu kerja di sini aja, di rumah juga ada kamar kosong, kamu bisa nginap di rumah" ucap kak Mu'i

" iya kak, tapi terlalu jauh saya sama sekolahan" jawab Hadi

" Kan ada gw, loe bisa pergi pulang bareng sama gw " timpal Ferry dari belakang

" apa ga merepotkan?" tanya Hadi ragu

" ga kok, santai aja" sahut Ferry

" nanti kalau hari libur aja kak, di rumahnya ga ada siapa siapa?" ucap Hadi setelah berpikir sesaat.

" ya sudah kalau begitu" kata kak Mui

" Hadi apa ga lebih irit kalau naik bus ke terminal Rajabasa?" tanya Ferry saat menemani Hadi menunggu angkot untuk ke Teluk Betung atau Garuntang.

" Iya sih, lebih irit tapi muter kayanya" sahut Hadi

" Loe coba aja dulu, yuk gw anterin ke terminal" ajak Ferry sambil menarik Hadi ke motornya

Saat sampai di terminal Panjang Hadi naik ke mobil bus jurusan Panjang Rajabasa, Hadi harus berdiri berdesakan karena penuh dan hari sudah sore berbarengan dengan orang orang pabrik yang pulang kerja.

" Copeeet"

saat mobil sampai di jalan Kali Balok tiba tiba terdengar teriakan seorang ibu ibu dari dalam bus, dan seorang pria tampak tergesa gesa untuk turun

" Bruugh"

melihat gelagat itu Hadi menjegal lelaki itu hingga dia terjerembab

" plaak"

" Bugh"

"Degh"

" aduuuh, aduuuh, ampuun" lelaki tua itu menjerit kesakitan dan meminta ampun saat beberapa penumpang memukuli pencopet itu

" hei, berhenti, nanti mati malah tambah panjang urusannya!" teriak seorang bapak dengan  tubuh tegap dan rambut cepak

" bawa ke pos polisi saja" sambung seorang bapak, karena tepat di perempatan jalan Kali Balok memang ada pos polisi

copet itu di gelandang ke pos polisi

" awas loe !, gw tandain " ancam Copet itu saat memandang Hadi dengan tajam, Hadi hanya mengangkat bahunya tak takut dengan ancaman itu

Saat sampai di terminal Hadi tak langsung pulang ia nongkrong dulu di tempat bekas bekerja Ayahnya, Ayahnya dulu bekerja di penjualan karcis di loket bus Putra Raflesia

" Hadi?" seorang bapak yang melihat Hadi menegur

" Om, Edi, apa kabar?' Hadi berdiri dan menyalami orang yang menegurnya tadi, karena orang itu teman ayahnya,

" Kabar om baik, sekolah di mana kau sekarang?" tanya Om Edi melihat Hadi yang masih berseragam sekolah

" di STM Bhakti Utama om, gimana rame hari ini?" tanya Hadi,

" yah biasa saja hari hari biasa seperti ini mah, kalau mau lebaran atau liburan panjang baru ramai bus antar propinsi" jawab Om Edi

" Ini loe Hadi?" seorang pemuda sepantaran Hadi mendekat dan bertanya ragu

" He he he, Joni, apa kabar?" tanya hadi saat mengenali pemuda itu, Joni teman masa kecilnya saat masih ngontrak di Cucian Bunda

" Ternyata loe beneran Hadi, tambah ganteng aja" sahut Joni " kabar gw yah begini jadi pedagang di sini, nyesel gw ga sekolah" keluhnya sambil menunjuk dagangan nya yang menjual Kopi dan beberapa cemilan

" Jon, buatin Hadi kopi, nanti aku yang bayar, Hadi , om muter dulu yah, siapa tahu ada penumpang transit" kata Om Edi sambil berjalan pergi.

" Ga usah Om, buat Hadi mah gratis, jarang jarang dia mau nongol di sini" sahut Joni

" kalau begitu makasih yah" Kata Om Edi dan berlalu

" Loe sekarang kelas berapa?" tanya Joni sambil menaruh kopi yang baru dia seduh di depan Hadi

" baru naik kelas dua, Jon" jawab Hadi sambil menyeruput kopinya

" kalau gw sekolah harusnya gw kelas tiga sekarang yah?" gumam Joni seakan bertanya pada diri sendiri

" iya, loe kan satu tingkat dari gw " sahut Hadi.

Mereka berbincang bincang mengenang masa kecil mereka saat hari sudah malam ia Hadi berpamitan

1
Afifah Aliana
lanjut author
Afifah Aliana
lanjut
Yuliana Tunru
yuni x yg agresif ..hati2 besok2 bisa kebablasan ingat msh kecil ya
Yuliana Tunru
q mampir bang smoga up lancar dan byk pembaca x 💪💪
Blue Angel: Terima kasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!