Bagi ku restu orang tua adalah hal yang terpenting dalam hidup.. hingga aku berfikir kebahagiaan itu akan selalu berada di pihak ku.. dengan melihat senyum ibu ku.. dan menerima laki-laki pilihan nya, aku percaya Tuhan akan selalu memberiku ridho dalam setiap perjalanan hidup ku... hingga aku berani melepas kan semua impian ku, melupakan indah nya masa lalu ku, dan meninggalkan dia... CINTA PERTAMA KU dan aku sadar, dia tak akan pernah bisa terganti... hingga akhir nya cinta pertama ku kembali hadir di saat aku mulai menyerah pada hidup
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iis Surya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Basket
pagi ini terasa melelahkan setelah hampir satu minggu Marisa terbaring di rumah, hari ini dia sudah bisa masuk sekolah.. Alhasil tugasku antar jemput kembali aktif, sebenarnya aku bisa menyuruh bi sumi menjemput karena beliau pun belum terlalu tua dan masih bisa menggunakan sepeda motor.. hanya saja ini adalah rutinitas yang mahal harga nya.. karena aku menganggap masa golden Age anak adalah masa terindah. itulah yang membuatku bersyukur karena dulu setelah tau aku hamil aku langsung resign kerja.
Brukkkk... "Aaaaa.. " suara benturan keras seketika membuyarkan lamunan ku, tepat di depan motor ku 2 motor yang berlawanan arah bertabrakan.. untung aku cepat rem motorku..
Tak berapa lama orang pun bermunculan
" kiran... kamu gak apa-apa? "tanya adri yang tiba-tiba ada di belakang ku
"nggak dri, mereka yang tabrakan.. "
Kami pun segera menghampiri korban tabrakan dan membawa masuk ke klinik Adrian yang kebetulan dekat situ.
aku masih terdiam sambil memperhatikan korban kecelakaan tadi.. "untung saja gak terlalu parah,. " batin ku.. masih sedikit shock
setelah semua nya di tangani ,dan mereka pulang dan di beri tindakan pertama lalu korban di bawa ke rumah sakit terdekat untuk penanganan lebih lanjut
"kamu pasti kaget ya...?? " tanya adri tiba-tiba
"sedikit... " ucap ku sambil menerima air minum yang dia suguhkan
"kamu nggak ikut ke rumah sakit? "
"nggak....semua nya udah di tangani, dan asisten ku yang ikut ke sana cuma untuk jaga-jaga.. "
"O... ya udah kalo gitu aku pamit dulu ya dri.. " aku beranjak dari tempat duduk ketika tangan adri memegang tanganku
"bisa ngobrol sebentar ? " tanya nya penuh harap
"ngobrol apa,..? gak ada yang harus di obrolin".aku tersenyum sambil melepas tangan nya
"apa kabar mu kiran..??
Aku tersenyum dan kembali duduk
"aku baik-baik saja, bahkan sangat baik.. aku punya suami yang baik, putri kecil yang lucu.. apa lagi... kerjaanku cuma antar jemput anak, jadi ibu rumah tangga yang baik... cukup bahagia kan? " ujarku panjang lebar
Adrian tersenyum kecil
"syukurlah jika kamu benar-benar bahagia.. "
"kamu gimana? mana istri mu? " tanyaku sambil menahan dada ku yang tiba-tiba terasa sesak.. entah lah semenjak pertemuan itu. . jujur aku kadang membandingkan sikap suami ku dengan sikap Adrian pada ku dulu... ketika kami masih pacaran.. cinta monyet?, cinta pertama? atau akhirnya yang akan jadi cinta sejati ku???
"istri ku meninggal 2 tahun yang lalu, aku belum punya keturunan... " jawab Adrian menatap ke halaman rumah nya hampa.
"oo... maaf, aku gak tau kalo.. "
"gak apa-apa itu udah lama kok, aku udah ikhlas.. "
Adrian kembali menatapku,.
"kamu, tidak berubah kiran.. masih sama seperti dulu,.. cantik.. "
Aku tertunduk dengan pujian nya, entah mengapa hanya dengan sedikit ke gombalan nya bisa membuat aku tersipu.
"ih... muka nya sampai merah gitu" Adrian tertawa kecil
"apa sih,.. gak jelas . " aku bangkit dari duduk ku
Adrian tiba-tiba mencekal tanganku
"mau main basket??? "
Aku terdiam, sementara Adrian menarik ku ke lapang basket di samping rumah nya..
" masih bisa kan?"tanya nya sambil melempar bola basket ke arah ku
"aku tuh udah tua dri, udah gak bisa basket lagi.."
"sebentar aja,.. " bujuk adrian sambil memberi kode supaya aku mulai melempar bola ke arah ring.
"yeaaay.. " teriakku saat aku berhasil memasukkan bola ke ring . adrian tersenyum, dan berusaha mengambil bola dari ku..
Tak terasa sudah hampir 1 jam aku bermain basket hingga aku merasa lelah.. adrian hanya tertawa kecil melihat ku sibuk merapihkan rambut ku yang terurai.. akhir nya aku pun terduduk lemas di pinggir lapangan.
"udah ah, capek..!" rengek ku
"ya udah,.. istirahat dulu.." Adrian memberikan 1 botol air mineral
"makasih... "
"lihat kan, kamu masih bisa basket.. " ucap Adrian sambil meneguk minuman nya
"tetap aja, gak selincah dulu.. baru satu jam aja udah ngos-ngosan.. "
Adrian menatap ku
"Hah, udah hampir jam 10,aku mau jemput Marisa dulu takut telat.. !" aku langsung bangun dari duduk ku di ikuti Adrian..
"kapan, basket lagi? " tanya nya tiba-tiba
"nggak ah.. udah cukup, aku pergi dulu ya.. " jawab ku setengah berlari meninggalkan nya
Adrian hanya tersenyum.. "aku tunggu kamu di sini kiran .. " desah nya pelan