Office Girl Kesayangan CEO

Angga sampai rumah ketika menjelang matahari tenggelam dan itu membuat Bella yang seharian bersama Angga pun lelah, berakhir tertidur di dalam mobil.

Sesampainya Angga di mention dia mengangkat Bella untuk menaruh nya kedalam kamar milik Bella dan mamah Puspa yang sedang duduk di ruang keluarga pun melihat hal tersebut.

"Baru pulang kamu nak?" ucap mamah puspa lembut dan di angguki oleh Angga yang tak mengeluarkan suara dia takut Bella akan terbangun bila dia menimpali ucapan mamah nya.

Setelah itu Angga pun berlalu masuk kekamar anak nya dan meletakan Bella dengan hati-hati Angga tak ingin mengganggu tidur nyenyak anak nya itu, Angga merapihkan tempat tidur Bella dan menyelimuti nya tak lupa sebelum beranjak keluar kamar Angga melabuhkan ciuman di kening Bella baru setelah itu Angga beranjak dan menutup pintu dengan pelan.

"Kenapa mah? kok mamah terlihat cemas?" Angga mendekati sang mamah yang terlihat gelisah.

"Angga apa kamu tak berencana untuk menikah nak? kasihan Bella sepertinya dia menginginkan sosok ibu yang memperhatikan nya" terang mamah Puspa pada Angga.

Angga hanya terdiam menyimak penuturan sekaligus pertanyaan mamahnya tersebut.

"Mungkin mamah benar Bella memang menginginkan sosok seorang ibu dan aku tak bisa menjadi keduanya walaupun aku mau tapi itu mustahil bagi Angga yang sudah tersita waktunya dengan pekerjaan" ucap Angga lesu.

"Cari lah nak mamah yang baik untuk Bella, lupakan masalalu mu bukalah lembaran baru untuk kalian. Mamah tak bisa selalu berada di dekat Bella terus menerus"

"Apa harus mamah yang mencarikan mu istri?"

"Tidak usah mah, biar Angga saja nanti yang mencari dan yang cocok dengan Bella" ucap nya mantap menjawab pertanyaan mamah Puspa.

"Maka jangan lama-lama lagi kamu mencari nya Angga umur kamu semakin bertambah dan Bella pun semakin besar"

"Baik mah"

"Oya kamu harus membuat surat kuasa atas pengasuhan Bella, mamah gak mau nanti kalau mantan istrimu itu mengambil Bella dari kita!!" mamah Puspa menjadi menggebu-gebu ketika membahas soal Wilona membuat Angga memicingkan mata nya menatap mamah Puspa.

"Ada apa sebenar nya mah? cerita lah sama Angga biar Angga bisa cari solusi nya dengan cepat"

mamah Puspa menghela nafas berat menenangkan emosi nya yang sempat mengebu-gebu tadi.

"Sebenarnya tadi Wilona datang kemari dia ingin bertemu kamu dan mengancam akan membawa Bella" mamah Puspa sambil tertunduk tak mampu membayangkan bila cucu nya di bawa oleh mamah nya sendiri yang belum tentu dapat menyayangi nya.

Angga mengerti keresahan yang mamah Puspa rasakan, dia pun berjalan menghampiri sang mamah dan memeluk nya dari samping mencoba memberikan kekuatan pada wanita yang melahirkannya ini.

"Mamah gak usah khawatir Bella akan tetap sama kita, Wilona tak akan mampu membawa cucu kesayangan mamah" Angga menyandarkan kepala sang mamah ke pundaknya sambil mengusap lembut pundak kiri sang mamah.

"Kalau kamu tak bisa mencari wanita biar mamah yang Carikan banyak teman mamah yang punya anak perempuan mereka pasti mau menerima kamu Angga" mamah Puspa bersemangat menjodohkan Angga dengan anak teman-teman mamah Puspa.

"Mah biarkan Angga yang memelilih sendiri, Angga janji akan mencari yang sesuai kriterianya mamah dan Bella" Angga melerai pelukannya dan menatap mamah nya dalam.

***

Di mention kakek Yui liu

"Ozel aku ingin menetap di Indonesia" Ozel mengernyitkan alis nya mendengar ucapan sang tuan besar.

"Maksud tuan? Tuan ingin tinggal di Indonesia?"

"Iya Ozel aku ingin dekat dan memantau cucu ku dia harus di jaga tak boleh ada yang melukainya sedikit pun apa lagi kalau Wilson tau anak itu pasti terobsesi kepada cucu ku"

Ozel hanya mengangguk membenarkan Setiap ucapan tuan besar nya ini.

"Tetapi saya sudah menyuruh anak buah saya mengawal nona muda, tuan"

"Ya tetapi hati ku tak tenang ozel, aku akan lebih bahagia bila cucu ku itu ada di samping aku dan aku bisa melihat setiap hari keadaannya memastikan kesehatannya pakaiannya dan semua tentang diri nya" kakek Yui liu tersenyum sendiri membayangkan dia dan Kayla bercengrama bersama.

"Tuan seperti sedang jatuh cinta" kekeh ozel pada tuan Yui liu.

"Ya kamu benar aku sedang jatuh cinta lagi sama cucu ku entah mengapa aku merasa ingin sekali bersama nya, Sekarang kamu persiapkan segala sesuatu nya untuk aku tinggal di sana"

"Baik tuan" ozel pun pamit dari hadapan tuan Yui liu untuk mempersiapkan segala sesuatu nya di sana.

"Tunggu kakek ya sayang" tuan Yui liu sambil mengusap foto mamah Kayla yang selalu dia simpan di samping meja kerja nya bersama foto keluarga milik tuan Yui liu.

***

Di kostan, Kayla bersiap-siap akan berangkat bekerja hari ini dia harus berangkat lebih awal dari hari kemarin agar tak dapat teguran lagi dari senior nya atau malah dari kepala pantry.

Tok.... Tok.....

Winda membuka pintu nya ketika mendengar ketokan Kayla.

"Hai Kay ada apa kan ini masih pagi? kamu mau berangkat sekarang?" Tanya Winda ketika melihat Kayla sudah rapih dengan seragam OB nya.

"Iya ka Winda aku akan berangkat lebih dulu ke kantor supaya tak ada yang memarahi aku" ucap Kayla memberikan alasan ya.

"Tapi aku belum bersiap-siap Kay"

"Tak apa kak aku akan berangkat sendiri ke kantor hari ini, Jadi kak Winda gak usah repot aku kesini cuma mau bilang kalau aku berangkat duluan" Kayla nyengir kuda kepada Winda.

"Apa kamu yakin?"

"Sangat yakin kak lagian aku kan bukan anak kecil" entah mengapa Kayla merasa sangat di manja oleh Winda padahal dia bukan siapa-siapanya Winda. Kayla bersyukur sangat-sangat bersyukur akhirnya ada yang menyayanginya dengan tulus.

"Baik lah kalau begitu hati-hati di jalan ya! kalau ada apa-apa langsung telefon mbak"

"Ok kak makasih" Kayla mencium tangan Winda dan berpamitan pergi ke kantor.

Kayla berjalan di gang yang selalu dia lewati setiap saat. Disana ada beberapa laki-laki yang berpakaian serbah hitam sedang berdiri seperti menyambut diri nya, sebenarnya Kayla sedikit takut tetapi bagaimana lagi tak ada jalan lain selain jalan yang sekarang dia lalui ini kalau mau cepat sampai di jalan besar.

Kayla berhenti sejenak dan melihat ke arah orang yang sedang berdiri di sana satu persatu, Kayla takut kejadian kemarin lusa terulang lagi pada diri nya Kayla sedikit trauma akan itu.

"Maaf mas permisi saya ikut lewat" ucap Kayla dengan sopan tetapi hanya di angguki oleh laki-laki itu.

Kayla pun sedikit mempercepat jalannya.