Selena datang terlambat pada hari pertama masuk sekolah, Selena bertemu dengan ketos, Selena meminta ketos itu untuk tidak menghukum Selena. Selena bisa bernafas lega, karena terbebas dengan mudah. Tapi semua bayangan selena hancur ketika nama selena dipanggil menggunakan speaker sekolah. Cerita Selena pun dimula
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dreamalfs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22
Kamar Selena sudah seperti kapal bengkah, karena banyak barang yang terbuang dan tidak tertata rapi, akibat Selena sedang emosi.
Tengah malam Selena merasa sedikit terganggu karena suatu hal, ternyata Selena baru datang bulan, pantes mood Selena suka berubah rubah. Setelah berganti pembalut, Selena melanjutkan kembali tidurnya.
Selena bangun dengan semangat baru karena Selena senang bisa kembali bersekolah setelah sekian lama libur.
Selena turun kelantai bawah untuk sarapan. Di meja makan sudah ada Viano yang sudah siap.
“Loh kok masih disini?” Selena bertanya kepada Viano.
Selena meraih kursi disamping Bagas yang sibuk dengan laptopnya.
“Gue emang belum pergi karena tadi ikut kak Bagas jogging.” Viano menjawab.
Selena menatap Bagas dengan tatapan keheranan. “Kok Lo mau sih diajak kak Bagas jogging.” Selena jadi sewot.
“Kan biar sehat.” jawab Viano.
“Biarin aja kak Bagas jogging sendiri, setiap hari juga kak Bagas sendirian kok gak usah ditemenin.”
“Yah karena lo kalau diajak gak mau, banyak alasan.” Bagas membalas ucapan dari Selena.
“Males aja pagi pagi kok jogging mending tidur.”
Bagas langsung punya pikiran untuk berbicara mengada ngada. “Loh mah bukan mager lagi, tapi beneran gak mau, lo kan kalau diajak malah tiduran dan gak ngapa ngapain. Dasar pemales.” Bagas berbicara seperti agar Viano mengubah pikirannya untuk bertunangan dengan adiknya.
Bukan mendukung Selena untuk mengagalkan rencana pertunangan, tapi Bagas melakukan itu agar Viano tidak akan menyesal nantinya jika sudah bersama dengan Selena.
Selena melototkan matanya tidak percaya dengan perkataan Bagas. Selena jadi marah karena terlalu dijelekkan oleh sang kakak. Selena langsung memukul Bagas. “Kok lo kesannya terlalu menjelek jelekan gue sih.” Kesal Selena.
Bagas berusaha menghindar dari amukan Selena. “Ya kan memang lo itu jelek.” Selena semakin kesal karena perkataan Bagas.
“Udah ah males sama kak Bagas, gue marah sama lo yah.” Kesal Selena.
Selena langsung berjalan menjauh dari ruang makan, dan akan segera pergi berangkat kesekolah.
“Yah ngambek.” Bagas jadi gak mood untuk sarapan karena mainannya dipagi hari sudah marah.
“Adik lo kenapa suka ngambekan bang?” Viano tiba tiba bertanya.
“Gak tau tuh, memang dari dulunya juga sukanya marah marah gak jelas.”
Viano dan Bagas kembali melanjutkan kegiatan sarapan.
Selena sudah sampai disekolahnya tersayang. Teman temannya sudah menunggu kedatangan Selena. Auzi langsung berlari memeluk Selena. Padahal kemarin Auzi sudah datang kerumah sakit tapi ternyata masih saja bersikap seperti tidak pernah bertemu. Selena melangkah untuk masuk kedalam kelas.
“Woi itu Selena dateng woi.” teriak salah satu teman Selena.
Auzi kembali memeluk Selena. “Selena sayangku cintaku.”
Selena memandang Auzi dengan tatapan jijik.
Selena menatap semua temannya yang seperti menyimpan suatu rahasia. “Ada apa?” Selena memberanikan bertanya.
“Lo tadi berangkat sama kak Viano? gempar banget satu sekolah.”
“Lo lagi pdktan sama kak Viano yah?”
“Lo lagi deket sama Viano?”
“Lo pasti caper bukan sama kak Viano?”
Banyak lagi pertanyaan dari teman Selena. Selena langsung menggeleng.
“Gue bukan pacarnya dia yah.” Selena langsung membantah salah satu pertanyaan.
“Tapi lo beneran berangkat sama kak Viano?” lagi lagi teman Selena bertanya.
Selena mengangguk. “Jadi beneran kalau lo berangkat sama kak Viano?. OMG.” teman sekelas Selena langsung heboh.
“Emangnya kenapa sih? kan cuman berangkat bareng.” Auzi terdiam karena memang tidak ingin ikut campur.
“Emang lo gak tahu kalau gebetan kak Dania, kalau lo nanti dilabrak sama kak Dania and the gengnya lo gak takut?”
“Ouh gue sih gak takut.” Selena bakal menjadi wanita yang kuat tanpa ketakutan sama siapapun selain Tuhan dan kedua orang tuanya.
“Lo beneran gak takut dilabrak mereka mereka?” teman Selena memastikan.
Daripada temanya masih pada heboh, lebih baik Selena menghentikan pembicaraan ini. “Udah yah gue masih sakit jadi jangan diganggu dulu.” Selena pergi dari teman temannya yang berkumpul dan duduk dikursinya.
Auzi datang dan duduk disebelah Selena. “Gue takut lo kenapa napa Sel.” Auzi khawatir.
“Kenapa takut. Lo kan tahu gue itu gimana.” Selena berusaha membuat Auzi tidak khawatir dengan dirinya.
“Yah namanya juga manusia pasti punya rasa takut, dan lo juga gak tahu bagaimana kak Dania dan gengnya kalau ngelabrak.”
Selena jadi merasa pusing karena dari tadi yang dibahas cuman itu itu saja, lama lama telinga Selena jadi bosen dan Selena ingin menutup telinganya.
Selena menaruh jarinya didekat bibir Auzi. “Udah diem deh, kalau lo gak diem bakal gue lakban mulut lo.” Selena mengancam Auzi.
Auzi menatap Selena dengan tatapan marah. “Buset galak banget.” Auzi meninggalkan Selena, Auzi merasa bahwa Selena masih perlu waktu untuk sendiri, jadi Auzi berusaha untuk tidak menganggu. Baik hati sekali bukan sahabat Selena yang satu ini.
Ponsel Selena berbunyi, Selena langsung mengecek kenapa ponselnya bisa keluar notif. Ternyata Viano menghubungi Selena via tele.
Tele
Vnalex: Gak usah didengerin omongan orang lain.
Selena membaca pesan dari Viano itu tanpa membalas, Selena jadi merasa sedikit baper ternyata Viano cukup peka dengan keadaan Selena saat ini yang ditakut takuti oleh teman temannya kalau Selena bakal dilabrak oleh salah satu teman Viano.
Selena setuju dengan pesan Viano untuk tidak mendengarkan omongan orang lain, buat apa mendengarkan perkataan orang lain yang tidak bermanfaat? membuat rugi waktu saja.
Hari ini Selena mengikuti eskul cinematic, salah satu eskul yang sangat ditunggu oleh Selena. Selena menunggu eskul dimulai diruangan pentas. Selena memperhatikan sekelilinganya, lumayan banyak juga yang ikut eskul cinematic, jadi Selena bisa mendapatkan kesempatan mencari teman baru. Semua yang ikut eskul cinematic ternyata masih membicarakan hubungan Selena dengan Viano.
‘Buset sampai sekarang masih dibahas? kayak gak ada pembicaraan lain aja deh.’ batin Selena.
“Semua sudah disini?” salah satu panitia eskul berbicara ditengah tengah ruangan agar semua siswa yang ikut dapat mendengar perkataan dari panitia.
Orang orang yang tadi membicarakan Selena mulai teralihkan karena teriakan salah satu panitia. Selena juga memperhatikan panitia itu karena takut ketinggalan salah satu informasi.
“Sudah kak.” salah satu orang yang disuruh untuk mengabsen menjawab pertanyaan dari salah satu panitia.
Panitia itu mengangguk. “Oke kalau gitu perkenalan dulu yah dengan panitia panitia eskul cinematic.” semua mengangguk.
“Perkenalkan nama saya Regan Al Rane biasa dipanggil Raen, saya ketua eskul cinematic. Salam kenal semuanya.” Raen memperkenalkan diri.
“Salam kenal kak Raen.”
Semua panitia sudah memperkenalkan diri, gantian anggota baru yang belum diresmikan.
“Heem tahun ini cuman dua puluh anak yang mendaftar, lebih sedikit dari tahun lalu, tapi tidak apa apa. kita harus semangat untuk lebih membanggakan eskul cinematic dimata sekolah. kalian semua harus memperkenalkan diri dulu yah.” Semua anggota baru mengangguk.
~~
Semoga hari ini 10 Desember 2022 bisa mendapatkan kontrak dari noveltoon.
Doakan aku yah guys
see you