NovelToon NovelToon
Dendam Dua Jiwa [Mafia Cantik Di Tubuh Gadis Lugu]

Dendam Dua Jiwa [Mafia Cantik Di Tubuh Gadis Lugu]

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ikri Sa'ati

Dendam dua jiwa.

Jiwa seorang mafia cantik berhati dingin, memiliki kehebatan dan kecerdasan yang tak tertandingi, namun akhirnya hancur dan berakhir dengan mengenaskan karena pengkhianatan kekasih dan sahabatnya.

Jiwa yang satu adalah jiwa seorang gadis lugu yang lemah, yang rapuh, yang berlumur kesedihan dan penderitaan.

Hingga akhirnya juga mati dalam kesedihan dan keputus asaan dan rasa kecewa yang mendalam. Dia mati akibat kelicikan dan penindasan yang dilakukan oleh adik angkatnya.

Hingga akhirnya dua jiwa itu menyatu dalam satu tubuh lemah; jiwa yang penuh amarah dan kecewa, dan jiwa yang penuh kesedihan dan putus asa, sehingga melahirkan dendam membara. Dendam dua jiwa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ikri Sa'ati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB. 22. Mengamankan Friska sebagai Teman

Friska masih menatap nanar pada Annabella dengan kedua mata terbelalak. Sampai detik ini pikiran lugunya masih belum bisa mencerna apa yang sudah terjadi di depan matanya.

Seorang Annabella --yang dulunya cupu sama seperti dirinya-- telah menghajar lima siswa berandalan hingga babak belur, hingga kelima siswa itu jatuh terkapar di lantai nyaris tanpa daya.

Dalam waktu yang amat cepat.

Gerakan Annabella tadi dalam memainkan jurus bela diri begitu cepat, nyaris tak terlihat oleh kedua mata lugunya.

Apakah sekarang dia sedang bermimpi atau sedang berhalusinasi? Tapi ini tampak nyata sekali....

Tampak Annabella melangkah ringan menuju salah seorang siswa brandal yang terkapar sambil masih mengerang kesakitan. Di salah satu tangannya masih menggenggam dompet Friska seolah lebih rela melepas nyawanya sendiri dari pada melepas tas yang berisi banyak duit itu.

Dan begitu Annabella sampai di dekatnya, tanpa aba-aba dia langsung menginjak pergelangan tangan kotor itu sambil menekan amat kuat. Membuat siswa brengsek itu menjerit kesakitan.

Membuat Friska tersentak dari lamunannya. Membuat orang-orang yang ada di kelas semakin merasakan kengerian dan ketegangan.

Siswa itu merasakan pergelangan tangannya seperti patah akibat terinjak oleh kaki Annabella yang laksana himpitan benda yang amat berat itu.

"Kau nggak menyangka bukan kalau aku beberan bakalan mematahkan tanganmu karena nggak menuruti perintahku," ucap Annabella bernada dingin, membuat bulu kuduk merinding. Tapi sikapnya tetap kalem dan tenang.

Lalu dia berjongkok, mengambil dompet Friska yang sudah lepas dari tangan siswa berandalan itu. Setelah dia berdiri, terus mundur agak menjauh dari kelima siswa yang sudah diberi pelajaran itu.

"Dengar baik-baik, aku nggak akan mengulang lagi!" kata Annabella tetap kalem tapi bernada dingin. "Aku nggak mau lagi melihat atau mendengar kalian melakukan pembullyan...."

"Mengerti?" Annabella lebih menekan suaranya pada kalimat terakhir ini."

"Me-mengerti...."

"Me-me-menger-ti..., Se-nior...."

"Menherti..., Senior...."

Hampir serempak kelima siswa berandalan itu menjawab, meski dengan terbata, namun mereka harus mengucapkan kata itu.

"Sekarang tinggalkan tempat ini!" perintah Annabella bernada dingin. "Jangan sampai aku mengusir kalian dengan kakiku!"

Kelima siswa berandalan yang sudah bernyali ciut itu langsung meninggalkan tempat itu, tidak mau menunggu perintah dua kali. Meski dengan langkah terseok, mereka paksakan untuk meninggalkan tempat itu dengan segera, dengan cepat.

Sedangkan Annabella, begitu kelima siswa berandalan tadi sudah pergi, dia melangkah menghampiri Friska yang masih tampak bengong.

"Ini dompetmu," kata Annabella bernada kalem dan lembut. Wajah cantiknya juga kembali kalem, manis, penuh persahabatan. Tidak dingin menyeramkan seperti tadi.

"A-apakah kamu, Bella?" malah Friska melontarkan pertanyaan konyol.

"Kamu nggak usah berpikir macam-macam, Iska," kata Annabella menegur lembut. "Aku Bella...."

"Ini dompetmu!" katanya sekali lagi.

"Oh iya...," Friska menerima dompetnya dengan sedikit canggung.

"Terima kasih kamu sudah menolongku dari para serigala tadi," lanjutnya berkata tulus sambil menatap Annabella penuh haru.

"sudahlah. Ayo kita masuk!"

Lalu kedua gadis cantik itu melanhkah memasuki kelas bersama-sama. Disaksikan oleh para siswa yang sudah ada di kelas. Tepatnya mereka semua memandang Annabella, penampilan Annabella yang agak berbeda.

Biasanya beberapa siswa di antara mereka kerap melontarkan cibiran dan hinaan atau menimpukkan sesuatu sebagai bentuk perendahan.

Namun sekarang, setelah mereka melihat aksi bar-bar Annabella dalam menghajar lima siswa berandalan tadi hingga tidak berkutik, akankah mereka berani melakukannya lagi?

Mereka hanya diam saja sambil menatap Annabella dengan berbagai makna.

"Bel, aku masih takut, gimana kalau kelima siswa tadi kembali membullyku...?" tutur Friska bernada khawatir ketika mereka sudah berada di dalam kelas.

"Mulai sekarang nggak ada lagi yang akan menindas atau membullymu, Iska," ucap Annabella seolah menjanjikan perlindungan.

Ucapan Annabella itu tentu saja didengar oleh para siswa tersebut. Meski tidak diucapkan, akan tetapi masing-masing mereka akan mematuhi ucapan tersebut, karena Friska sekarang dalam perlindungan Annabella.

Mereka semua sudah melihat aksi brutal Annabella yang kini telah bertransformasi menjadi cewek yang pemberani dan hebat.

Sedangkan Friska, mendengar ucapan Annabella yang memberi jaminan perlindungan, cukup senang dibuatnya, dan berusaha untuk tidak khawatir.

Dan mulai sekarang dia akan menjadi teman Annabella sekaligus duduk sebangku dengannya. Dan Annabella setuju-setuju saja.

★☆★☆

Hingga bel pulang sekolah, Annabella tidak menemukan pengganggu alias tidak ada yang berbuat masalah dengannya. Termasuk geng Rangga maupun geng Reynald.

Masalahnya, hari ini dia menjadi salah satu topik utama yang menjadi perbincangan di kalangan para siswa. Penampilannya yang sedikit berubah salah satu bahan perbincangan mereka.

Tapi yang lebih utama perbincangan tentang aksinya dalam menghajar salah seorang anggota geng Rangga maupun geng Reynald. Juga aksinya dalam menghajar lima siswa berandalan di depan kelasnya sendiri.

Bahkan perbincangan yang lebih seru lagi saat Annabella menghajar Reynald dengan mudah. Padahal semua tahu jika kehebatan bela diri Reynald demikian hebat.

Namun Annabella tidak perduli jika hari pertamanya masuk setelah dia sakit namanya menjadi viral akibat aksinya yang diluar jangkauan para siswa. Dia tidak perduli.

Asalkan tidak ada yang cari perkara dengannya saja, dia akan tetap diam, tidak mencari perkara juga.

Kebetulan hari pertamanya masuk, geng Renatha, geng cewek satu kelasnya yang suka membullynya hari ini tidak masuk.

Begitu juga dengan Friska, semenjak dia berteman dengan Annabella, seolah para pembully telah menghindar darinya, tak ada lagi yang membully cewek lugu itu.

Entah mereka takut pada Annabella karena melihat aksinya yang sungguh memukau? Atau mereka tengah merencanakan sesuatu yang buruk kepada Annabella dan dirinya.

Entahlah....

Yang penting hari pertama Annabella masuk kelas lagi aman. Dan hari ini Friska tidak dibully. Dia berharap akan terus begini, tak ada lagi siswa yang membullynya.

Sepulang sekolah Annabella tidak ingin langsung pulang ke rumah. Bukan dia takut dengan drama yang akan diciptakan oleh Nikita nanti.

Saat ini dia masih dalam pelatihan memompa tubuh ini agar menjadi lebih kuat. Agar kehebatan Fiorella dalam ilmu bela diri bisa menyatu dengan sempurna di tubuh ini.

Dia akan ke tempat gym pertama kali, sebagaimana sedari sabtu dia lakukan. Terus pergi ke tempat pelatihan menembak untuk melatih kemampuan menembaknya.

Paling tidak jika dia rutin melakukan fitness dan terus mengasah bela dirinya dan kemampuan menembaknya, dalam dua-tiga pekan dia sudah bisa menyatu dengan tubuh Annabella secara sempurna.

Baru setelah itu dia akan membasmi para mafia sialan yang menyebabkan pasukannya serta sahabat terbaiknya terbunuh.

Tidak lupa juga, setelah pelayihannya selesai dia akan mencari tahu siapa itu Zeline Kirana, cewek yang mengambil barang-barang Adeline, sahabat terbaiknya.

Rupanya Friska ingin ikut ke mana Annabella pergi setelah pulang sekolah. Namun, karena dia tidak ingin diganggu dulu dalam pelatihannya, Friska tidak diperbolehkan ikut.

Annabella tidak ingin diketahui dulu oleh orang-orang jika dia melakukan pelatihan menembak. Sampai pun itu Friska sendiri, cewek yang kini sudah dijadikan teman.

Meski sedikit kecewa, namun Friska tetap menghargai keputusan Annabella. Tapi Annabella janji jika akhir pekan nanti mereka akan jalan-jalan menikmati akhir pekan.

Tanpa terasa senja telah tenggelam di ufuk barat. Kini malam sudah mulai mengambil peran dalam menemani Achala City malam ini.

Annabella sudah melakukan semua agendanya hari ini. Tidak lupa dia makan dulu di warung, seperti kebiasaan jiwa Annabella dulu.

Dia tidak mau lagi makan di rumah keluarga Winata, biar dia tidak diungkit-diungkit oleh mereka.

Kini tiba waktunya pulang, melihat aksi Nikita dalam melakukan drama.

★☆★☆★

1
Adhie
maksudnya kenapa bella masih bertahan di kediaman winata?
bella menunggu momen di mana dia benar benar diusir oleh keluarga winata, baru dia mau keluar.
Aretha Shanum
kenapa harus bertahan disitu
Adhie: makasih sudah mampir kaka...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!