NovelToon NovelToon
AKHIRNYA MENYESAL

AKHIRNYA MENYESAL

Status: sedang berlangsung
Genre:Saling selingkuh / Pihak Ketiga / Pelakor / Balas Dendam
Popularitas:16.1k
Nilai: 5
Nama Author: Hasri Ani

Saat kehamilan itu benar-benar terjadi pada Livia, dia bermaksud memberikan kejutan dengan datang ke kantor suaminya untuk mengabarkan kabar bahagia tersebut.

Tapi apa yang dia dapatkan, sangatlah mengguncang perasaannya.

Ternyata di ruangannya, Alex tengah bersama seorang wanita berparas lembut, dengan gadis kecil yang duduk di pangkuannya.

Bukannya merasa bersalah, setelah kejadian itu Alex malah memberi pernyataan, "kita berpisah saja!" Betapa hancur hati Livia. Dia tak menyangka, Alex yang begitu

mencintainya, dengan mudah mengatakan kata-kata perpisahan. Lalu apa jadinya jika suatu hari Alex mengetahui kalau dia sudah menelantarkan darah dagingnya sendiri dan malah memberikan kasih sayangnya pada anak yang tidak ada hubungan darah dengannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasri Ani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SYOK

Acara ulangtahun Cello baru saja usai. Untuk ukuran pesta ulang tahun bayi satu tahun, acaranya terbilang meriah. Apalagi pesta itu diadakan di sebuah resort milik Erick. Livia tak dipungut biaya sepeserpun. Malahan Erick dan Chiara lah yang meminta acara ulang tahun itu diadakan di resortnya.

Tak disangka, banyak juga tamu yang datang. Tidak hanya dari baby class, tempat Cello sekolah. Tapi juga para orangtua baby. Siska dan Dario juga datang. Ada juga teman-teman Livia beserta anak-anak mereka. Beberapa dokter teman sejawat Chiara dan tentu saja para anak yatim dari panti asuhan terdekat.

Livia yang didampingi Sean selama acara, terlihat sangat bahagia. Bahkan airmatanya hampir tumpah karena terharu.

Berkali-kali dia menciumi pipi gembul Cello yang kini ada di gendongan Sean.

"Tidak terasa, kamu sudah satu tahun aja, nak." Ucap Livia sambil mengusap lembut kepala Cello. Anak itu menatap ibunya. Lalu memberikan tawa yang sangat menggemaskan.

"Mmmama..." ucapnya. Dia memang sudah bisa mengucapkan kata mama dan papa. Meski Livia seringmerasa tersayat hatinya saat kata papa terucap dari bibir Cello.

Tapi untung ada Sean. Meski jarak mereka jauh, antara Jakarta-Bali, lelaki itu cukup sering datang ke Bali.

"Setelah kita menikah, Cello akan diberi banyak adik."

Bisik Sean, membuat Livia menyikut perutnya sambil mendelik.

"Memangnya aku pabrik anak!"

Sean terkekeh. "Tapi seru juga kalau banyak anak."

Lagi-lagi dihadiahi sikutan oleh Livia dan tatapan maut. Sean langsung mengacungkan dua jari membentuk huruf V.

"Aku cuma bercanda Liv. Aku menyaksikan bagaimana kamu berjuang antara hidup dan mati saat melahirkan Cello. Aku tak ingin membahayakan kamu lagi. Andai kamu tak menginginkan hamil lagi, aku nggak keberatan. Toh udah ada Cello." Ucapan Sean seperti mata air yang sejuk. Membuat hati Livia merasa tenang.

Livia menatap terharu. "Terimakasih..." Ucapnya.

"Semoga setelah ini, di perutmu ada kehidupan. Aku nggak minta anak laki-laki atau anak perempuan, yang penting dia lahir sehat dan sempurna," kata Alex sambil mengusap lembut perut Ishana, setelah mereka selesai berhubungan intim.

Ishana hanya mengangguk, lalu menyusupkan wajahnya di dada bidang Alex.

Ini adalah malam anniversary mereka yang pertama.

Setelah tadi dirayakan dengan makan malam romantis, dilanjut dengan adegan ranjang.

"Mungkin sebentar lagi, tak akan ada lagi kegiatan seperti ini," Ishana berbisik getir dalam hatinya. Tapi entah kapan dia akan jujur. Rasanya tidak rela jika ia harus bercerai dari laki-laki seperti Alex. Tampan, perhatian, dan sayang pada Keysha. Juga tidak pelit.

"Ish... nanti kalau kamu hamil dan ngidam apa pun, kamu bilang ya... nggak usah segan."

Ishana hanya mengangguk dalam dekapan Alex. Tapi dia ingin segera menyudahi obrolan ini. Ini hanya momok yang menakutkan baginya.

Sungguh, dia belum siap untuk kehilangan Alex. Dia pun tak ingin Keysha kehilangan lagi kasih sayang seorang ayah.

"Kenapa harus pake gaun kayak gini sih? Memangnya kita ada undangan ke mana?" Livia keluar dari kamarnya dengan gaun pemberian Sean. Sebuah gaun malam berwarna marun yang terlihat kontras dengan kulit putihnya. Gaun itu melekat sempurna di tubuhnya yang indah, memancarkan aura keanggunan yang tak terbantahkan.

Sean tersenyum tipis, matanya memancarkan binar

"Ada deh. Pokoknya aku janji, kamu pasti menyukainya. Ini bakal jadi malam yang nggak akan kamu lupakan," bisiknya lembut, mendekat dan meraih tangan Livia, mengecup punggung tangannya dengan penuh kasih. Livia hanya bisa tersipu, rasa penasaran bercampur debaran halus menjalar di hatinya.

Perjalanan singkat membawa mereka ke sebuah lokasi yang tak terduga: restoran mewah dengan pemandangan langsung ke Pantai Jimbaran, Bali. Aroma laut dan alunan musik jazz yang lembut menyambut mereka, menciptakan suasana yang magis. Sean menuntun Livia ke sebuah meja terpencil yang dihiasi kelopak mawar dan lilin. Livia menatapnya, bibirnya sedikit terbuka karena takjub.

Setelah hidangan utama yang lezat tersaji, merekapun menikmati makan malam romantis. Meski pengunjung resto lumayan banyak, tapi itu tak mengganggu keromantisan yang tercipta diantara mereka.

Setelah hidangan lezat itu berpindah ke perut mereka, Sean bangkit dari kursinya. Jantung Livia berdebar lebih kencang saat Sean perlahan berlutut di hadapannya, mengeluarkan sebuah kotak beludru kecil dari saku jasnya. Cahaya lilin memantul indah pada cincin yang berkilau di dalamnya.

"Livia, sejak pertama kali kita bertemu, kamu telah mewarnai duniaku dengan segala keindahanmu," suara

Sean bergetar lembut, "Setiap tawa dan senyummu adalah anugerah. Malam ini, di bawah bintang-bintang Bali, aku ingin menanyakan sesuatu yang paling penting dalam hidupku. Maukah kamu menghabiskan sisa hidupmu bersamaku, menjadi istriku?"

Air mata kebahagiaan tak terbendung mengalir di pipi Livia. Ia tak mampu berkata-kata, hanya bisa mengangguk berkali-kali dengan penuh haru. Sean tersenyum lebar, lalu menyematkan cincin itu di jari manis Livia. Mereka berpelukan erat, seolah waktu berhenti berputar. Di bawah langit Bali yang bertabur bintang, cinta mereka akhirnya menemukan jalannya, mengukir janji suci yang akan selalu mereka kenang.

Tepat seratus meter dari mereka, sesosok pria dan wanita tanpa sengaja menjadi saksi kebahagiaan itu. Sang lelaki berdiri gontai, tubuhnya bergetar, merasakan dentuman keras di jantungnya.

"Mas... apa kamu merasa sakit hati melihat mereka?"

Tanya wanita di sebelahnya. Meski dengan suara lembut, tapi terdengar nada getir di dalamnya.

"Tolong beri aku waktu Ishana, kembalilah ke mobil!"

Lelaki yang tak lain adalah Alex, pergi meninggalkan Ishana yang masih terpaku di tempat.

Ya, lelaki dan perempuan itu adalah Alex dan Ishana. Mereka tengah menikmati dinner romantis juga di restoran mewah itu. Tapi saat melihat mantan istrinya dilamar pria lain di tempat yang tak terduga, hati Alex

Kembali goyah. Padahal dia sudah akan mencoba mencintai Ishana.

Alex berlari ke bibir pantai, dimana ombak bergulung keras menghantam karang. Sekarang dia merasakan, bagaimana sakitnya Livia dulu saat dirinya mengajak wanita itu berpisah.

Kini Livia sudah mendapatkan kebahagiaannya, sementara dirinya masih stuck di tempat. Sekuat apapun berusaha mencintai Ishana, tapi selalu gagal. Sementara anak yang diharapkan pun tak kunjung hadir diantara mereka.

"ARGHHHΗ!!! ΚΕΝΑΡA HIDUPKU JADI BEGINI TUHAAANN..."

Alex berteriak diantara debur ombak yang bergemuruh. Hatinya kini terluka sangat parah meski tak berdarah.

Setelah beberapa saat melampiaskan kegundahannya, dia pun pergi, kembali menemui Ishana yang sudah berada di dalam mobil sewaan, menunggunya.

Sementara itu kebahagiaan Livia belum usai. Satu-persatu orang-orang yang mencintainya dengan tulus berdatangan.

Siska dan Dario. Chiara dan Erick. Bahkan Bu Rossi dan mbak Ira, pengurus panti tempat Livia dibesarkan datang juga ke Bali.

"Livia, Elis minta maaf tak bisa ikut datang ke sini karena dia harus menjaga Cello." Kata Chiara. Livia mengangguk sambil memeluk wanita paruh baya itu.

"Terimakasih semuanya."

Suara Livia bergetar oleh rasa haru. Wajah cantiknya berkilau diterpa cahaya lilin dan kerlipan bintang di langit Jimbaran. Yang malam ini menjadi saksi bisu kebahagiaannya.

Keesokan harinya, Alex memutuskan untuk segera pulang ke Jakarta. Rencana liburan satu minggu terpangkas menjadi hanya tiga hari. Percuma melanjutkan, kalau suasana hatinya sedang kacau balau. Niat ingin memperbaiki hubungan dengan Ishana, malah jadi menambah stres.

Sementara itu, Ishana hanya bisa menurut. Dia sudah lelah bertengkar. Biarlah hatinya sakit, asal Keysha masih bisa mendapatkan kasih sayang Alex.

Saat di boarding room, seseorang menyapanya. "Alex?"

Lelaki itu menoleh. Keningnya berkerut, tapi kemudian tersenyum meski masih terasa kaku. "Rudy?"

"Wah, enggak nyangka, Lex, kita bisa ketemu di sini.

Livia apa kabar?"

Mendengar nama Livia disebut, hati Alex kembali tersayat.

"Gue udah pisah sama dia," jawabnya lirih. Sekilas dia

Melirik Ishana yang sedang berjalan ke arahnya dengan menuntun Keysha. Tadi Ishana pamit ke toilet karena Keysha ingin buang air kecil.

"Bercanda lo! Lo 'kan cinta mati sama dia, Bro."

Alex hanya tersenyum getir. Sementara Ishana yang ikut mendengar ocehan Rudy, hanya menunduk merasakan hatinya yang sudah babak belur.

Tiba-tiba Rudy menoleh padanya. Lelaki itu nampak terkejut.

"Loh, Bu Ishana, kan?" Tanyanya.

Ishana langsung menatap lelaki itu. Dia syok,

wajahnya langsung pias, saat mengenali siapa lelaki ini.

1
Ayudya
ayolah buat nathali jerah dan ga nganggu keluarga kecil mu lagi
Mundri Astuti
ga bisa dibiarin ni mah Sean ...kudu dibikin kapok
Ayudya
nat niat iri dan akan menghancurkan mu
Dila Dilabeladila
sukurin dan lo akan lebih menyesal pafa saat tau klu itu anak lo.behhhhhhhh
Hasri Ani: sabar saaaay sabaaar🤣🤣🤣
total 1 replies
Ayudya
maem tu sesal lex🤣🤣🤣🤣🤣
Hasri Ani: 🤣🤣penyesalan emang sllu belakng say.. klw di awal itu pendaftaran nmnya🤣🤣
total 1 replies
Ayudya
lah siapa lagi tu yg teriak teriak kayak tarzan
Ejan Din
punya niat jd pelakor
Ayudya
seru dan menarik
kalea rizuky
lanjut donk
kalea rizuky
dih lu yg mandul
kalea rizuky
hahahaah mampus lu lek istri lu g ada rahim
kalea rizuky
woy Sean putusin dlu lampir serakah jg lu mau dketin Livia kok masih punya pcr mana mau livia
kalea rizuky
dih siapa loe lek ngatur
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!