Cantika yang bekerja sebagai kurir harus menerima pernikahan dengan yoga Pradipta hanya karena ia mengirim barang pesanan ke alamat yang salah .
Apakah pernikahan dadakan Cantika akan bahagia ??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anjay22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pengantin kilat
Cantika tidak menyangka nasipnya hari ini benar - benar sial ,atau sebaliknya ,dia yang hanya seorang kurir tiba tiba di paksa menikah dengan anak pemilik rumah ,yang terlihat bukan orang sembarangan ,terlihat kaya bahkan bisa dibilang sangat kaya
Sebelum ibu itu menyeret dan mendandaninya ,Cantika menghentikan langkahnya .
“Saya cuma mau memastikan sekali lagi,” kata Cantika sambil menggenggam tas kurirnya erat-erat. “Ini semua cuma sementara, kan? Pengganti. Cadangan. Figuran. Cameo. Apalah. Tapi bukan nikah beneran, kan?”
Ibu Yoga mengangguk cepat. “Iya, iya. Sementara. Yang penting acara jalan dulu. Habis itu terserah kamu mau lari ke gunung pun tidak apa.”
Yoga melirik tajam. “Mama, tolong jangan bilang lari ke gunung. Ini orang udah pucat.”
Cantika memang pucat. Bukan pucat manja, tapi pucat kayak habis donor darah tiga kantong sekaligus.
Suara gaduh dari berbagai arah terus berdatangan. Beberapa tante berseliweran, membawa baki kue, tumpukan bunga, sampai baju adat yang entah dari mana muncul. Semua terdengar panik, sibuk, dan saling menyalahkan.
“Calon pengantinnya mana? Udah ada penggantinya belum?”
“Udah! Ini dia!”
“Astagaaaaaa… cantik juga yaaa… calon menantunya.”
“Calon. Tanda kutip. Kalau acara selesai ya bubar,” bisik yoga dengan nada dingin.
Cantika makin pengin pingsan.
"tapi dia beneran cantik ,cocok menjadi menantu keluarga Pradipta ."
"iya ,dari pada kamu jomblo ,ga !" sahut seorang perempuan ,mungkin tantenya calon pengantin pria ,karena terlihat lebih cantik,dan lebih muda dari ibu tadi .
"apaan sih tante,nggak lucu tau .'
Cantika diseret kesebuah kamar yang cukup besar ,dua kali lebih besar dari kamar kontrakannya.
---
Seorang perempuan berpenampilan mirip MUA profesional mendekat dengan wajah penuh semangat seperti baru dapat job mendadak yang bayarannya gede.
“Cantika, ya? Nama kamu Cantika?” tanyanya.
Cantika mengangguk hati-hati. “Iya, Mbak.”
“Bagus! Ayo ikut aku. Kita make up sekarang. Waktunya mepet banget. Kamu kulitnya bagus, gampang ini.”
“Heh! tunggu, tunggu! Saya belum siap mental!” teriak Cantika sambil memeluk tas delivery.
Si MUA justru meraih tas Cantika dan menyerahkannya ke salah satu tante. “Biar dulu. Kamu fokus cantik dulu.”
“Eng… tas itu ada makanannya, lho…” gumam Cantika.
Tante yang menerima tas tersenyum. “Nanti tante taruh kulkas, Nak.”
Duh. Benar-benar salah hari untuk kerja.
Cantika hanya bisa pasrah ,karena ia ingin melawan pun percuma,apalagi mau kabur ,itu tidak memungkinkan .
---
Cantika akhirnya duduk di kursi rias besar di kamar khusus rias pengantin. Lampu-lampu terang menyorot wajahnya. Di depannya, dua MUA dan satu hair stylist sudah siap tempur.
Yoga berdiri bersandar di pintu, tangan terlipat, wajahnya galak kayak penjaga penjara.
“Saya nggak ngerti kenapa Mama beneran mikir ini ide bagus,” gumamnya.
Cantika mengangkat dagu sedikit sambil memandangi Yoga lewat kaca. “Saya juga nggak ngerti kenapa saya ada di sini. Harusnya saya lagi di jalan nganter cokelat sekarang.”
Yoga balas menatap. “Harusnya aku juga udah siap akad. Tapi ya…” ia menghela napas, “hidup memang fuck up.”
MUA yang sedang mengaplikasikan foundation mendadak berhenti dan melotot kecil. “Mas, tolong jaga kata-katanya. Pengantin perempuan lagi di-makeup. Aura harus bersih.”
“Aura saya? Aura saya lagi kabur ke planet lain,” celetuk Cantika.
Si hair stylist cekikikan. “Santai, Mbak. Daripada pengantin benerannya kabur, mending kamu kan? Kamu masih di sini,lagi pula kamu terlihat sangat cantik ,kamu beruntung menikah hari ini .”
Cantika mendengus. “Saya di sini bukan karena mau, tapi karena diseret.” ucapnya dengan memanyunkan bibirnya ,ia hanya bisa menahan kekesalannya .yoga bisa melihat itu semua
Yoga memandangnya lama. “Kalau kamu merasa nggak nyaman ,dan kalau kamu mau pergi, bilang saja.” sahut yoga menatap Cantika ,Cantika mendengar ucapan yoga mengalihkan pandangannya ,yang tadinya ia menatap wajahnya di cermin,sekarang ia mengalihkan pandangannya kearah yoga
Cantika ingin membuka mulutnya
Tapi sebelum kata pertama keluar, pintu tiba-tiba terbuka.
“Mbak Cantikaaa… kebaya udah siap! Coba fitting dulu yaaa!” teriak seorang tante dengan semangat seperti sedang menjemput artis K-drama.
Yoga mengangkat alis. “Mau pergi tadi?”
Cantika menutup mulutnya. “Saya… saya… ya sudahlah. Terlanjur.”
Yoga memijat pelipis. “Kita berdua gila sepertinya.”
“Mungkin kamu doang,” sahut Cantika cepat.
Hair stylist hampir terjungkal menahan tawa.mereka baru pertama kali melihat kelucuan kedua calon pengantin dadakan itu .
---
Setelah make-up setengah jadi, Cantika diarahkan berdiri untuk fitting kebaya. Warnanya putih tulang dengan payet halus. Indah, mewah, dan tentu saja,mahal.
Cantika menatap kebaya itu lama.
“Ini harga bisa untuk DP motor baru…” gumamnya.
“Motor kamu udah ngik-ngik gitu ya?” tanya hair stylist ramah.
“Iya. Michi sudah tua,” jawab Cantika.
“Michi?”
“Itu motor saya. Nama motor saya.”
Yoga yang masih berdiri di dekat pintu langsung memutar badan. “Kamu ngasih nama motor?”
Cantika mengangguk bangga. “Motor tua harus dihargai. Dia udah mengantar saya ke mana-mana. Dari ngambil paket, nganter paket, sampai salah masuk rumah kayak begini.”
Yoga mendecak. “Kenapa aku nggak kaget.”
Tante yang sibuk memakaikan kebaya pada Cantika saling bisik-bisik.
“Ternyata lucu juga ya calon menantu dadakan ini.”
“Iya, manis. Lebih baik daripada si Vina itu.”
“Siapa Vina?” tanya Cantika.
Yoga mendadak menegang. “Calon pengantin yang kabur.”
“Oh… dia kabur karena kamu?” tanya Cantika tanpa filter.
Yoga menatapnya tajam. “Bukan. Dia kabur karena… ya, dia nggak mau menikah. Sesimpel itu.”
“Pantes kamu kelihatan bete.”
Yoga menghela napas panjang seperti menanggung beban ekonomi negara. “Orang kabur di hari H, Cantika. Semua sudah siap. Media juga sudah diundang. Kamu kira siapa yang ditertawakan? Aku.”
Cantika menatap Yoga dari cermin. Untuk pertama kalinya, ia melihat bukan sekadar pria tampan yang bete, tapi seseorang yang mungkin benar-benar terluka.
“Tapi itu bukan salahmu,” ucap Cantika pelan.
Yoga tak menjawab. Hanya diam
SELESAI! MAKE UP SUDAH! RAMBUT SUDAH! KEBAYA FIT! YA ALLAH CANTIK BANGET!” seru salah satu tante sambil bertepuk tangan.
Cantika menatap dirinya di cermin dan hampir kaget sendiri.
“Eh… saya jadi cantik beneran,” gumamnya.
“Tuh kan,” kata MUA sambil berseri-seri. “Kalau mau nikah beneran sama Mas Yoga juga bisa banget ini.”
Yoga yang mendengar itu dari pintu langsung menegang. “Tolong, jangan bercanda.”
“Terserah Mas ,tapi kalian cocok lho .
Yoga tersenyum malu ,dia tidak memungkiri kalau Cantika terlihat sangat cantik ,apalagi sesudah selesai di rias ,aura kecantikannya bertambah berkali kali lipat .
"cie .cie ..! Yang malu malu kucing ,kamu nggak akan nyesel ,pengantinnya sudah cantik begini ." salah satu Tante menggoda yoga .
"iya ,ini setelah menikah ,aku pasti yakin kamu enggan melepasnya !"
yoga di goda oleh Tante - tantenya .
